Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, kelainan refraksi kian melonjak pesat. Penggunaan gadget atau gawai semakin masif sehingga mau tidak mau mata terpapar layar selama berjam-jam lamanya setiap hari.
Hal ini turut didukung oleh banyaknya aktivitas berbasis teknologi, misalnya pengiriman uang, dan lain sebagainya.
Dalam sebuah studi berjudul Dampak Penggunaan Gadget terhadap Penurunan Ketajaman Penglihatan disebutkan bahwa angka kejadian rabun jauh atau miopi semakin meningkat di Indonesia terutama pada anak-anak hingga remaja.
Bagaimanapun, penderita miopi harus dibantu dengan lensa kacamata untuk membantu penglihatan.
Lensa kacamata merupakan lensa refraksi yang dirancang untuk membantu penglihatan pada penderita miopi, hipermetropi, dan astigmatisma.
Namun, lensa kacamata untuk setiap gangguan mata tersebut berbeda lho! Ingin tahu apa saja jenis lensa berikut harganya? Yuk, simak bahasan berikut!
Jenis Kelainan Refraksi
Proses mata melihat suatu benda cukup rumit. Proses ini diawali dengan cahaya yang masuk melalui pupil, kemudian masuk dan dibiaskan di dalam mata.
Bayangan yang telah dibiaskan kemudian difokuskan tepat di atas retina, dan saraf mata akan menyampaikan sinyal ke otak.
Pada tahap ini, otak akan menginterpretasikan sinyal tersebut sehingga mata dapa melihat suatu benda.
Akan tetapi, ada sebuah gangguan mata bernama kelainan refraksi yang mana gangguan ini membuat bayangan jatuh di depan atau di belakang retina. Hal ini menyebabkan ketajaman penglihatan menurun.
Kelainan refraksi dibedakan menjadi empat jenis jenis, namun keempatnya memiliki persamaan yaitu penglihatan menjadi buram sehingga harus dibantu menggunakan lensa kacamata.
Dilansir dari laman National Eye Institute, adapun jenis kelainan refraksi di anataranya adalah:
1. Miopi
Miopi adalah kelainan refraksi yang terjadi dimana bayangan yang telah difokuskan jatuh di depan retina sehingga penderitanya tidak dapat melihat benda jauh. Miopi kerap kali disebut juga dengan rabun jauh (nearsightedness) atau mata minus.
Penderita miopi akan mengeluhkan tata tidak jelas untuk melihat benda yang berjarak jauh, sehingga harus dibantu oleh lensa kacamata.
Basically, penderita miopi akan diberikan kacamata dengan lensa minus untuk membantu meningkatkan ketajaman penglihatan.
2. Hipermetropi
Hipermetropi (farsightedness) adalah rabun dekat dimana hal ini terjadi dikarenakan oleh bayangan yang difokuskan jatuh di belakang retina sehingga terjadi penurunan ketajaman penglihatan untuk melihat benda-benda dekat. Gangguan mata ini disebut juga dengan mata plus.
Penderita gangguan mata plus biasanya mengeluhkan tidak dapat membaca buku dengan baik. Maka dari itu, hipermetropi harus dibantu oleh lensa kacamata plus untuk membantu kelainan refraksi yang diderita, sehingga diharapkan bahwa aktivitas seperti membaca dapat teratasi.
3. Astigmatisma
Mungkin belum banyak dari kita yang tahu tentang astigmatisma. Jadi, astigmatisma adalah kelainan refraksi dimana penglihatan kabur baik dalam jarak dekat maupun jauh.
Hal ini disebabkan oleh adanya kelainan kelengkungan kornea yang mana penderita astigmatisma memiliki kornea berbentuk oval seperti telur.
Astigmatisma sering disebut juga dengan mata silinder yang seolah-olah memiliki pandangan ganda. Bagaimanapun, untuk mengatasinya, penderita astigmatisma harus menggunakan lensa kaacamata silinder.
4. Presbiopi
Presbiopi kerap kali disebut sebagai penyakit mata tua yang disebabkan karena seiring bertambahnya usia seseorang, lensa mata akan semakin keras, kurang elastis, dan tidak dapat memfokuskan cahaya di retina.
Penderitanya akan mengeluhkan beberapa gejala seperti kesulitan membaca, membutuhkan pencahayaan yang cukup, dan lain-lain.
Bagaimanapun, penderita presbiopi harus dibantu dengan penggunaan lensa kacamata atau refraksi agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Terdapat tiga jenis lensa yang dapat digunakan, yaitu lensa bifokal, trifokal, dan progresif.
Jenis Lensa Kacamata
Kacamata merupakan suatu alat bantu yang digunakan untuk membantu memperbaiki ketajaman penglihatan pada penderita kelainan refraksi.
Namun, perlu diketahui bahwa lensa kacamata yang digunakan dibedakan berdasarkan jenis kelainan refraksi, material pembuatan, dan titik fokusnya.
Dilansir dari laman WebMD, adapun beberapa jenis lensa kacamata, yaitu:
1. Menurut Jenis Kelainan Refraksi
Kelainan refraksi menyebabkan penurunan ketajaman penglihatan sehingga harus dibantu dengan lensa refraksi. For your information, ada beberapa jenis kelaianan refraksi seperti miopi, hipermetropi, presbiopi, dan astigmatisma yang daat dibantu dengan lensa kacamata seperti:
- Lensa minus. Lensa ini digunakan untuk membantu penderita kelainan refraksi miopi.
- Lensa plus. Kelainan refraksi hipermetropi menggunakan kacamata dengan lensa plus untuk meningkatkan ketajaman penglihatan.
- Lensa silinder. Lensa kacamata silinder dirancang untuk membantu kelaian refraksi astigmatisma dimana mata mempunyai penglihatan ganda.
2. Menurut Material Pembuatan
Selain kelainan refraksi, lensa kacamata juga dibedakan berdasarkan material pembuatannya. A long ago, lensa dibuat dari kaca terbaik, namun kini kebanyakan lensa kacamata berbahan dasar plastik yang telah dirancang khusus dengan teknologi yang tinggi.
Keuntungan lensa berbahan plastik adalah tidak mudah pecah, dilengkapi dengan pelindung sinar biru dan ultraviolet, lebih tipis, tidak mudah tergores, dan lebih terang. Adapun beberapa jenis lensa yang terbuat dari plastik, di antaranya seperti:
- Polycarbonate. Lensa kacamata berbahan dasaar polycarbonate merupakan plihan yang tepat apabila kita bekerja atau memiliki hobi yang membutuhkan banyak aktivitas fisik karena lensa jenis ini lebih kuat. Selain itu, lensa ini dilengkapi dengan perlindungan terhadap sinar ulraviolet.
- Trivex.Lensa jenis ini hampir mirip dengan lensa polycarbonate dimana memiliki beberapa keunggulan seperti tipis, ringan, dan tahan terhadap benturan.
- Plastik indeks tinggi. Bagi orang-orang yang mengalami kelainan refraksi tinggi, menggunakan lensa jenis ini merupakan pilihan yang tepat karena lebih tipis dan lebih ringan.
- Aspheric.Lensa aspheric adalah salah satu jenis lensa kacamata tipis yang juga memiliki bentuk lebih datar dari jenis lensa lain.
- Photochromic. Lensa phtochromic makin dikenal oleh masyarakat sebab lensa ini dilengkapi dengan kemampuan untuk meruabah warna lensa menjadi lebih gelap sehingga mata tidak akan silau saat berada di luar ruangan. Selain itu,lensa ini disertai dengan perlingdungan akan sinar ultraviolet.
- Kacamata terpolarisasi. Jenis lensa yang satu ini sangat cocok untuk digunakan saat beraktivitas di luar ruangan karena dapat mengurangi cahaya yang masuk ke mata yang mungkin mengganggu ketika sedang berkendara.
3. Menurut Banyaknya Titik Fokus
Penyakit mata yang disebabkan oleh kelanan refraksi banyak menyerang pada usia dewasa hingga berusia lanjut.
Pada masa tersebut, kornea dan otot-otot mata mulai mengalami penurunan sehingga ketajaman penglihatan pun ikut menurun. Maka, lensa kacamata sangat dibutuhkan untuk membantu penglihatan.
Akan tetapi, kacamata orang dewasa mungkin akan sedikit berbeda dengan kacamata yang digunakan oleh anak muda pada umumnya.
Pada kacamata dewasa, lensa yang digunakan mungkin memiliki dua titik fokus yang berbeda. Adapun jenis lensa berdasarkan banyaknya titik fokus antara lain seperti:
- Bifocal. Lensa bifocal adalah lensa yang memiliki dua titik fokus dan terdiri dari dua jenis lensa yang berbeda, namun pemisah antara kedua lensa ini tidak nampak. Lensa bagian atas adalah lensa minus, sedangkan lensa bagian bawah adalah lensa plus.
- Trifocal. Lensa trifocal hampir mirip dengan lensa bifokal, namun lensa jenis ini memiliki tiga titik fokus dimana bagian atas untuk melihat benda jarak dekat, bagian tengah untuk melihat benda jarak menengah (sepanjang panjang tangan), dan bagian bawah untuk melihat benda jauh.
Bagaimana Cara Ganti Lensa Kacamata?
Idealnya, lensa kacamata harus diganti setiap 2 tahun sekali karena dikhawatirkan kekuatan refraksi mata menurun dan membuat minus atau plus semakin tinggi.
Biasanya, penurunan kekuatan refraksi ditandai juga dengan mata nyeri, pusing, penglihatan kabur, dan seringkali menyipitkan mata untuk melihat suatu benda.
Oleh karenanya, penggantian lensa kacamata sangat diperlukan untuk memelihara kesehatan mata. Akan tetapi, bagaimana cara ganti lensa kacamata?
Adapun beberapa cara yang dapat kita lakukan antara lain seperti:
- Melakukan pemeriksaan mata di rumah sakit atau optik
- Memberikan hasil resep pemeriksaan mata ke bagian pemesanan lensa kacamata
- Memilih jenis lensa kacamata sesuai kebutuhan
- Apabila ingin mengganti bingkai kacamata, maka pilihlah bingkai yang sesuai dengan keinginan kita
- Melakukan pembayaran
Mengganti lensa kacamata di optik membutuhkan waktu 3-7 hari sebab lensa kacamata harus disesuaikan dengan bentuk bingkai yang dipesan.
Adapun biaya ganti lensa kacamata yang harus dibayarkan akan disesuaikan dengan jenis lensa yang dipesan dan berkisar antara Rp 200.000 – Rp 500.000.
Di samping itu, apabila lensa terlalu tebal, kita dapat memesan jenis lensa yang tipis meskipun sari segi harga maka akan lebih mahal daripada jenis lensa yang lain.
Bagaimanapun, penggantian lensa pada kacamata tidak dapat menjaga mata sepenuhnya. Kita harus turut menjaga kesehatan mata dengan cara. Salah satunya adalah mengonsumsi vitamin mata Eyebost.
Pernahkah kalian mendengar tentang vitamin mata Eyebost? Eyebost adalah vitamin mata yang berbahan dasar madu sebagai antioksidan yang dapat mencegah masuknya radikal bebas ke dalam mata. Efek radikal bebas terhadap mata tidak main-main, yaitu dapat menyebabkan katarak.
Tidak hanya itu, Eyebost juga mengandung ektrak wortel, bilberry, blueberry, serta bunga marigold yang kaya akan senyawa lutein yang baik untuk memelihara kesehatan mata.
Oleh karenanya, apabila ingin memperoleh mata yang sehat, jernih, dan tajam, maka konsumsilah Eyebost. Ingat mata, ingat Eyebost!
Tinggalkan komentar