Di dunia, ada begitu banyak jenis gangguan mata yang menjangkit hampir separuh warga dunia.
Terlebih lagi perkembangan teknologi dan informasi yang didukung oleh adanya Internet memicu meningkatnya angka terjadinya gangguan mata mulai dari tingkat keparahan rendah, sedang, hingga tinggi.
Adapun tingkat keparahan pada gangguan mata dibedakan berdasarkan gejala yang dialami yang akan berdampak pada kemungkinan pengoabatan yang dapat dilakukan.
Akan tetapi, ada satu gangguan mata yang disebut sebagai end-stage pada gangguan penglihatan yaitu Phthisis Bulbi.
Di antara beragam jenis gangguan mata, phthitis bulbi berada pada tingkat keparahan tinggi yang harus segera ditangani oleh ahli medis seperti dokter mata.
Dalam masyarakat kita sendiri, istilah medis ini belum cukup familiar di telinga mereka. Oleh karenanya, kita ulas bersama pada kesempatan kali ini ya!
Apa Itu Phthitis Bulbi?
Phthitis bulbi adalah gangguan mata yang dikategorikan oleh kerusakan mata pada derajat keparahan tinggi.
Disebut juga dengan mata pada tahap akhir atau end-stage eye, menandakan bahwa gangguan mata ini sangat parah, baik dari segi anatomi maupun fungsinya.
Phthisis bulbi sangat berkaitan erat dengan adanya inflamasi atau peradangan, luka, dan kondisi bola mata yang tidak normal lagi sehingga penanganan oleh ahli medis seperti dokter spesialis mata sangat diperlukan sesegera mungkin untuk mencegah kerusakan bertambah parah.
Bagaimanapun, gangguan mata ini berbeda dengan gangguan mata yang disebabkan oleh pertambahan usia seperti pada Age-related Macula Degeneration (AMD) karena kebanyakan kasus ini disebabkan oleh adanya trauma atau luka yang tidak diobati sehingga menyebabkan kerusakan serius.
Untuk perkembangannya, phthisis bulbi dapat menjangkit mata seseorang secara perlahan yang biasanya diakibatkan oleh adanya peradangan mata akut, maupun secara tiba-tiba yang diakibatkan oleh adanya luka atau trauma pada mata, baik karena benda tumpul maupun tajam.
Gejala Phthisis Bulbi
Penting bagi kita untuk mengetahui gejala suatu penyakit. Misalnya, apabila kita mengalami mata merah, gatal, berair, sensasi berpasir, dan disertai dengan keluarrnya kotoran mata, maka kita dapat mengetahui bahwa mata kita terkena konjungtivitis.
Sama halnya dengan phthisis bulbi. Dengan mengetahui gejalanya, ini adalah bentuk kepedulian kita terhadap diri sendiri dan orang terdekat dalam mencegah penurunan fungsi penglihatan.
Menurut American Academy of Ophthalmology, adapun beberapa gejalanya antara lain seperti:
- Terdapat floaters atau titik hitam pada penglihatan
- Sensitif terhadap cahaya ata fotofobia
- Nyeri mata
- Mata merah
- Edema periorbital
- Penglihatan buram
- Kehilangan penglihatan (pada derajat keparahan tinggi)
Penyebab Phthisis Bulbi
Dalam sebuah studi berjudul Phthisis Bulbi-A Clinicopathological Perspective disebutkan bahwa penyakit mata ini biasanya ditandai dengan penyusutan dan perubahan bentuk yang berpengaruh pada fungsi mata.
Secara umum, phtitis bulbi diakibatkan oleh adanya peradangan, luka atau trauma mata, serta bentuk bola mata yang abnormal dan membutuhkan pengobatan dengan segera.
Meskuipn demikian, dokter mata akan mencari tahu penyebabnya terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan.
Dengan mengetahui penyebabnya, dokter mata dapat memilih tindakan yang tepat dalam pengobatan phthisis bulbi. Dilansir dari laman Healthline, adapun penyebabnya, seperti:
1. Infeksi
Dapat dikatakan bahwa infeksi mata merupakan hal yang umum terjadi pada masyarakat kita. Infeksi mata sendiri merupakan suatu kondsi di mana mikroorganisme tertentu seperti bakteri, virus, dan jamur masuk ke dalam mata dan berkembang di dalam mata.
Biasanya, bagian mata yang rentan terkena infeksi adalah konjungtiva (selaput tipis terluar yang melindungi mata), namun tidak menutup kemungkinan bahwa infeksi dapat terjadi pada mata bagian dalam seperti pada endoftalmitis.
Bagaimanapun, infeksi mata yang dibiarkan begitu saja tanpa diberi pengobatan dapat memicu terjadinya phthisis bulbi.
2. Ablasio Retina Kronis
Ablasio retina merupakan suatu kondisi di mana retina mata terlepas dari lapisan permmukaannya (koroid). Meskipun kondisi ini terbilang langka, ablasio retina atau retinal detachment merupakan kondisi serius yang harus segera mendapatkan penanganan.
Gangguan mata ablasio retina mengganggu aliran darah yang ada pada mata dan komponen penting seperti oksigen.
Apabila tidak segera ditangani, jaringan pada mata dapat mengalami kerusaka dan pada kelamaan mati. Tidak hanya itu, apabila tidak segera ditangani dapat berisiko mengalami phthisis bulbi.
3. Komplikasi Akibat Operasi Mata
Operasi mata merupakan salah satu pengobatan medis yang dilakukan untuk mengatasi suatu gangguan mata.
Kendati demikian, operasi mata kerap kali menimbulkan komplikasi, dan salah satunya adalah rusaknya jaringan mata.
Kondisi ini cukup serius apabila berlangsung lama tanpa pengobatan sebab dapat menyebabkan phthisis bulbi.
Gangguan mata tersebut memiliki tingkat keparahan yang tinggi sehingga disebut juga dengan end-stage eye.
4. Peradangan Mata Jangka Panjang
Uveitis termasuk dalam peradangan atau inflamasi pada mata jangka panjang yang ditandai dengan kerusakan jaringan mata.
Dalam sebuah studi penelitian disebutkan bahwa uveitis adalah penyebab phthisis bulbi yang paling umum.
Penderita uveitis sebaiknya segera melakukan pengobatan yang tepat guna mencegah penyakti tersebut bertambah parah dan berkembang menjadi end-stage eye menggunakan obat-obatan seperti antibiotik, antivirus, ataupun operasi pada uveitis parah.
5. Retinoblastoma
Retinoblastoma seringkali disebut juga dengan kanker mata anak. Kanker jenis ini muncul akibat adanya sel pada retina yang tumbuh dan berkembang secara abnormal dan kemudian membentuk jaringan baru bernama tumor.
Setelah itu, tumor pada retina yang berkembang di luar kendali dinamakan retinoblastoma. Umumnya, kondisi ini dapat disembuhkan. Sebaliknya, apabila tidak diobati, retinoblastoma dapat menyebabkan end-stage eye.
6. Luka Pada Mata
Luka atau trauma pada mata adalah salah satu penyebab phthisis bulbi yang paling umum. Kondisi ini dapat disebabkan oleh benda tumpul atau tajam, misalnya pada kecelakaan. Mungkin penderitanya tidak menyadari luka tersebut karena seringkali luka mata pada tidak terlihat dengan mata telanjang.
Luka pada mata dapat menjadi tempat masuknya bakteri yang akan memicu infeksi mata dan sangat mungkin bahwa kematian jaringan mata dapat terjadi. Apabila tidak ditangani oleh ahlinya, kondisi tersebut dapat membawa dampak yang lebih buruk bagi mata, termasuk phthisis bulbi.
7. Persistent Hyperlastic Primary Vitreous
Persistent Hyperlastic Primary Vitreous atau PHPV adalah gangguan mata yang terjadi akibat kegagalan perkembangan pembuluh darah maa yang terjadi pada janin di dalam kandungan. Kasus ini banyak ditemukan pada bayi.
Seringkali dideskripsikan sebagai bibit retinoblastoma, nyatanya PHPV menjadi salah satu penyebab terjadinya end-stage eye yang merupakan kerusakan mata serius serta berisiko mengalami kebutaan. Untuk mencegahnya, dokter akan melakukan pengobatan untuk PHPV.
Apakah Phthisis Bulbi Berbahaya?
Memiliki nama lain end-stage eye, phthisis bulbi merupakan kerusakan mata serius yang berisiko mengakibatkan kebutaan.
Secara umum, gangguan mata ini tidak dapat disembuhkan terutama apabila disebabkan oleh trauma atau luka mata, misalnya akibat kecelaaan.
Kendati demikian, end-stage eye akibat komplikasi suatu penyakit mata dapat dicegah supaya tidak berkembang lebih jauh, terutama pada kondisi yang disebabkan oleh pertambahan usai dan kelainan bawaan yang diperoleh anak-anak saat dilahirkan.
Bagaimanapun, penyakit mata ini tidak boleh disepelekan. Seseorang yang telah terdiagnosis phthisis bulbi harus segera menjalani perawatan dan pengobatan pada oftalmologist atau dokter spesialis mata untuk menurnkan risiko terjadinya permanent vision loss.
Apakah Phthisis Bulbi Dapat Disembuhkan?
Penyakit mata yang satu ini tergolong penyakit mata serius. End-stage eye, sebutan lain phthisis bulbi, biasanya disertai dengan gangguan mata yang lain seperti penipisan kornea, penyusutan bola mata, penebalan sklera, katarak, ablasio retina, dan lain sebagainya.
Sayangnya, kondisi ini tidak dapat disembuhkan 100%. Dalam penanganannya, dokter mata mungkin akan mengobati penyakit mata penyerta sehingga kondisinya tidak bertambah parah. Adapun beberapa treatment yang dilakukan oleh dokter seperti:
- Steroid. Obat ini diberikan untuk mengobati gangguan matau uveitis.
- Antibiotik. Pemberian obat antibiotik akan diresepkan oleh dokter untuk mengatasi infeksi mata.
- Obat imunosupressan. Obat jenis ini digunakan pada pasien penyakit autoimun yang mneyebabkan gangguan mata.
- Operasi. Apabila penyakit penyerta tidak dapat diatasi menggunakan obat-obatan, maka doker mata akan merekomendasikan operasi, seperti pada ablasio retina.
- Prosthesis. Prosedur ini dilakukan dengan cara mengganti bagian tubuh tertentu agar bagian tersebut dapat berfungsi seperti sedia kala, misalnya prosedur enucleation yaitu mengganti mata yang rusak dengan bola mata implan.
Pembahasan tentang phthisis bulbi memang terkesan agar berat karena banyak dari kita yang masih asing dengan penyakit yang satu ini.
Bagaimanapun, semua pasti setuju bahwa mencegah penyakit lebih baik daripada mengobati. Dalam kasus ini, mencegah gangguan mata lebih baik daripad mengobati.
Apabila ingin mata sehat, kita harus selalu konsisen melakukan kegiatan seperti mengonsumsi makanan yang bernutrisi seperti bayam, brokoli, kacang almond, ikan salmon, jeruk, blueberry, dan sebagainya.
Selain itu, imbangi juga dengan asupan air putih, olahraga, dan bijaklah dalam menggunakan gadget.
Ngomong-ngomong tentang nutrisi, seringkali makanan yang masuk ke dalam tubuh kita tidak sepenuhnya baik untuk mata.
Thus, vitamin mata seperti Eyebost direkomendasikan untuk memperoleh penglihatan jernih, tajam dan fokus, meredakan gejala gangguan mata, serta mencegah gangguan mata seperti end-stage eye.
Terkandung dari ekstrak wortel, bilberry, bunga marigold, madu asli, serta flavour blueberry yang kaya akan vitamin A, C, beta-karoten, lutein, dan antioksidan.
Eyebost patut disebut sebagai vitamin mata terbaik untuk segala usia. Maka, sayangilah mata dengan Eyebost. Ingat mata, ingat Eyebost!
Tinggalkan komentar