Melihat anak-anak bermain aktif bersama teman-temannya menjadi kebahagiaan tersendiri buat semua orang tua di dunia. Sebaliknya, melihat mereka sakit dan bertubuh lemah sangat menyayat hati.
Terlebih lagi kalau penyakit mereka derita masuk ke dalam kategori penyakit serius seperti halnya retinoblastoma. Bagaimanapun, faktor genetik penderita retinoblastoma menjadi obrolan yang menarik mengingat jenis kanker yang satu ini banyak menyerang mata anak-anak.
Pembahasan ini akan semakin kompleks sebab kamu juga pasti penasaran apakah kondisi ini bisa dicegah, bagaimana penyembuhannya, dan lain sebagainya. Nggak perlu basa-basi lagi, kita langsung bahas aja, yuk!
Retinoblastoma Apakah Itu?

Agaknya, kanker bukan istilah baru buat kamu semua ya, teman mata. Penyakit kronis yang satu ini terbilang berbahaya dan mematikan kalau terlambat terdeteksi dan ditangani.
Sejauh ini, sudah ada 100 lebih jenis kanker yang berhasil diteliti, salah satunya adalah retinoblastoma.
Dalam istilah medis, retinoblastoma diartikan sebagai pertumbuhan jaringan abnormal yang tidak terkendali sehingga nampak seperti gumpalan daging yang berkembang pada bagian mata retina.
Retinoblastoma disebut juga sebagai kanker mata anak. Pemberian ‘alias’ tersebut diberikan sebab kondisi ini banyak menyerang anak-anak ketimbang orang dewasa nih, teman mata.
Hal ini menimbulkan banyak pertanyaan perihal apa yang menjadi penyebab sel kanker muncul. Bagaimana tidak?
Anak-anak belum banyak terpapar hal-hal yang bisa memicu kanker seperti mengonsumsi makanan junk food yang mengandung lemak jenuh tinggi, minuman beralkohol, merokok, dan lain-lain, namun sel kanker justru bersarang di dalam matanya.
Bahkan, dari sekian banyak jenis kanker yang dialami oleh anak-anak, retinoblastoma menempati urutan kedua dengan jumlah sekitar 20-30%. Anak-anak berusia di bawah 2 tahun paling banyak mengalami kondisi tersebut.
Faktor Genetik Penyebab Utama Retinoblastoma, Benarkah?

Mungkin banyak dari kalian yang bertanya-tanya kenapa kanker retinoblastoma lebih banyak menyerang anak-anak daripada orang dewasa.
Padahal, kalau kita lihat dari segi pola hidup dan makan, sebenarnya orang dewasa lah yang lebih berisiko terkena kanker.
Ternyata, setelah ditelusuri lebih jauh, genetik berkaitan erat dengan kondisi ini. Namun, apakah benar faktor genetik penderita retinoblastoma menjadi penyebab utamanya?
Jawabannya adalah faktor genetik penderita retinoblastoma bukanlah penyebab utamanya ya, teman mata.
Dilansir dari laman Cleveland Clinic, kelainan mutasi genetik bernama RB1 menyebabkan sel berkembang di dalam mata secara tidak terkendali sehingga terbentuklah tumor.
Faktor genetik penderita retinoblastoma hanya terjadi pada 40% saja dari jumlah keseluruhan kasus. Sedangkan, 60% sisanya terjadi secara sporadis atau dengan kata lain muncul secara tiba-tiba.
Jadi, kalau ada yang mengatakan kalau faktor genetik penderita retinoblastoma menjadi penyebab utama bahkan satu-satunya penyebab penyakit ini muncul, maka hal itu tidaklah benar.
Cara Mendeteksi Dini Retinoblastoma Pada Anak

For your information, retinoblastoma tergolong langka jika dibandingkan dengan jenis kanker lainnya. Tidak heran kalau banyak orang awam yang tidak mengetahui bahkan mendengar istilah ini.
Bagaimanapun, deteksi dini bisa menurunkan risiko metastatis yang mana sel kanker telah menyebar ke organ tubuh lainnya.
Dalam sebuah studi berjudul Distant Metastatis Retinoblastoma without Central Nervous System Involvement disebutkan metastasis retinoblastoma terjadi pada orbit, tulang, sistem saraf pusat, hati, dan kelenjar getah bening.
Cara mendeteksi dini yang paling mudah adalah dengan memperhatikan gejala-gejalanya. Berikut merupakan gejala retinoblastoma yang harus kamu tahu:
1. Pupil Berwarna Putih
Kondisi ini disebut juga dengan leukocoria. Faktor genetik penderita retinoblastoma akan menyebabkan anak terlahir dengan pupil berwarna putih.
Umumnya, pupil berbentuk bulat dan berwarna hitam. Berbeda halnya dengan penderita retinoblastoma yang memiliki pupil keruh atau berwarna putih.
Tidak selalu putih, pupil yang difoto menggunakan flash akan nampak berwarna merah. Kalau kamu menemukan gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter spesialis mata, ya!
2. Strabismus
Faktor genetik penderita retinoblastoma akan menyebabkan mata anak mengalami strabismus atau yang disebut juga dengan mata juling.
Strabismus adalah kondisi ketika kedua mata bergerak ke arah yang berbeda atau tidak bisa berkoordinasi dengan baik. Misalnya, mata kanan bergerak ke kanan, tetapi mata kiri bergerak kiri.
3. Mata Merah
Mata merah merupakan gejala yang paling umum terjadi. Faktor genetik penderita retinoblastoma pun akan mengakibatkan penderitanya mengalami mata merah.
Tidak hanya itu, mata merah pada retinoblastoma disertai juga dengan rasa nyeri dan lebih sensitif. Lain halnya dengan mata merah iritasi, kondisi ini cenderung bertahan lama.
Baca Juga: Obat Tetes Mata vs Vitamin Mata, Lebih Unggul Mana?
Apakah Retinoblastoma Bisa Disembuhkan?

Kamu mungkin penasaran apakah retinoblastoma bisa disembuhkan. Jawabannya adalah bisa ya, teman mata ku.
Meskipun tergolong tumor ganas, penderitanya memiliki harapan hidup yang tinggi kalau aktivitas sel kanker segera dihentikan dengan melakukan prosedur medis tertentu.
Sayangnya, kebanyakan kasus retinoblastoma terdeteksi saat sudah lebih berkembang. Bisa disimpulkan kalau deteksi dini kurang efektif sebab gejalanya belum terlalu nampak.
Akan lebih efektif kalau kita melakukan pemeriksaan mata secara rutin sejak anak lahir, terutama jika ada anggota keluarga yang mengalami kondisi serupa.
Faktor genetik penderita retinoblastoma memang bukan penyebab utamanya, tapi tidak ada salahnya kita melakukan pencegahan, kan?
Dengan mengulas secara singkat mengenai retinoblastoma hingga menguak kebenaran tentang faktor genetik penderita retinoblastoma, kita jadi tahu nih kalau pernyataan tersebut kurang tepat berdasarkan studi yang sudah ada.
Tidak ada yang bisa disalahkan mengenai kejadian ini karena kelainan mutasi gen purely kuasa Tuhan. Kita ada yang bisa mencegahnya.
Penting nih: Kenali 9 Penyebab Menangis Saat Tidur, Nomor Satu Paling Umum Terjadi
Tapi, mencegah gangguan penglihatan mata lain bisa, kok!
Buat kamu yang mengalami gangguan mata seperti mata merah, ritasi, berair, gatal, dan lain sebagainya, kamu harus menerapkan pola hidup sehat dengan makan bergizi, minum air putih cukup, olahraga rutin, hindari begadang, dan jangan lupa minum vitamin mata Eyebost!
Vitamin mata Eyebost adalah vitamin mata yang dirancang khusus untuk menjaga kesehatan matamu nih. Selama mengonsumsinya, kamu akan mendapatkan mata jernih, tajam, fokus, dan sehat bebas gangguan.
Berbeda dengan vitamin mata lainnya, Eyebost berbahan dasar madu asli yang kaya akan antioksidan dan anti-inflamasi. Eyebost juga mengandung ekstrak wortel, bilberrry, bunga marigold, dan flavour blueberry yang kaya akan vitamin A, C, E, dan lutein eye complex.
Bukan hanya orang dewasa, vitamin mata yang satu ini diperbolehkan untuk dikonsumsi oleh anak-anak di atas usia 2 tahun hingga usia lanjut. Jadi, Eyebost merupakan pilihan yang tepat untuk memelihara kesehatan mata keluargamu.
Nggak ada kata terlambat untuk minum Eyebost. Yuk, dapatkan Eyebost yang asli hanya di website resminya!
Ingat mata, ingat Eyebost!
Tinggalkan komentar