Masyarakat kita terlanjur memberikan stereotip bahwasanya menangis adalah tanda kelemahan terutama bagi kaum laki-laki. Tapi nyatanya, menurut Harvard Medical School, menangis merupakan suatu mekanisme untuk melepaskan stres dan rasa sakit emosional.
Umumnya, kita akan menangis dan mengeluarkan air mata saat merasa sedih dan bahagia. Tapi, bagaimana dengan fenomena menangis saat tidur?
Meskipun kejadiannya terbilang jarang dan lebih banyak terjadi pada bayi, beberapa orang dewasapun bisa mengalami kondisi ini. Tapi, apa sih penyebab menangis saat tidur?
Yuk, kita bahas lebih detailnya bersama-sama!
Mengalami Menangis Saat Tidur?
Tidur seharusnya menjadi waktu yang tepat untuk mengistirahatkan badan dan pikiran dari ke-hectic-an yang dialami sedari pagi hingga malam dengan harapan bahwa tubuh akan kembali segar saat bangun di pagi hari.
Tetapi, tidur tidak selalu berjalan mulus. Pada sebagian orang, mereka kesulitan untuk mendapatkan tidur yang berkualitas, salah satunya adalah terjadinya fenomena menangis saat tidur.
Sleep-crying atau menangis saat tidur adalah ketika kamu mendapati dirimu bangun dalam keadaan menangis atau mata basah dan sembab. Tentu, hal ini sangat menjengkelkan ya, teman mata.
Perlu kamu tahu, kondisi ini dipicu oleh beberapa hal yang mana hampir sebagian besar berkaitan dengan keadaan psikologis seseorang. Bisa dikatakan kalau pembahasan ini beririsan dengan dunia psikologi.
Di samping itu, siapapun bisa mengalami sleep-crying, mulai dari bayi, anak-anak, remaja, orang dewasa, hingga kalangan lanjut usia.
Penyebab Menangis Saat Tidur
Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, menangis saat tidur dipicu oleh beberapa faktor yang lebih dari separuhnya disebabkan oleh kondisi psikologis seseorang.
Meskipun demikian, sleep-crying berpotensi diakibatkan oleh masalah kesehatan yang diderita. Benarkah demikian?Dilansir dari laman Healthline, penyebab menangis saat tidur di antaranya adalah:
1. Mimpi Buruk
Mimpi adalah salah satu hal yang sama sekali tidak bisa diatur, bahkan mimpi buruk pun tak terhindarkan.
Perlu kamu tahu, anak-anak di usia muda ternyata lebih sering mengalami mimpi buruk daripada orang dewasa. Akan tetapi, hal ini tidak menutup kemungkinan orang dewasa sometimes juga mengalami mimpi buruk.
Meskipun demikian, mimpi buruk atau nightmare adalah suatu mekanisme tubuh untuk melepaskan stres atau buruknya situasi pada hari tersebut sehingga kamu mungkin akan mengalami menangis saat tidur.
2. Teror Malam
Kamu pernah nggak mendengar tentang tidur berjalan?
Fenomena itu terjadi saat seseorang berjalan tapi dalam keadaan tidur pada malam hari dan berlangsung selama beberapa detik atau menit.
Teror malam berbeda dengan mimpi buruk ya, teman mata. Orang yang mengalami teror malam cenderung tidak menyadari apa yang terjadi pada malam itu.
Sekitar 40% anak-anak mengalami teror malam. Jumlah ini lebih banyak dari kejadian teror malam pada orang dewasa.
3. Berduka
Kesedihan akibat kehilangan seseorang atau sesuatu terasa sangat menyakitkan dan membuatmu mengalami gangguan tidur.
Bagi orang-orang yang mengalami kondisi ini, mereka mungkin bisa menyibukkan diri dengan pekerjaan, berbincang dengan keluarga atau hal-hal lainnya pada pagi hingga sore hari.
Namun, begitu saatnya waktu tidur tiba, emosi ini tidak bisa dibendung dan mereka mungkin akan mengalami menangis saat tidur.
4. Duka Yang Terpendam
Tidak semua orang siap dengan kehilangan. Terlebih lagi, jika mereka ada di posisi yang mengharuskannya untuk terus berusaha tegar dan kuat.
Sejujurnya, perasaan seperti inilah yang kemudian akan menyebabkan kesedihan dan kepedihan terpendam jauh di dalam hati.
Selain menangis saat tidur, mereka akan kesulitan untuk mengambil keputusan, mengalami depresi dan kecemasan, serta merasa kekurangan energi sepanjang hari.
Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk meluapkan emosi yang kita rasakan dan mengelolanya dengan baik dan bijak.
5. Depresi
Depresi seringkali dikaitkan dengan perasaan seperti putus asa dan sedih. Tetapi, sebetulnya, makna depresi lebih jauh dan dalam daripada itu.
Kesedihan cenderung lebih singkat dan dapat diurai penyebabnya. Berbeda dengan depresi yang terasa lebih abstrak, samar, atau tidak jelas apa penyebab pastinya, namun depresi bertahan lebih lama.
Adapun beberapa gejala depresi yang patut kamu waspadai seperti perubahan kebiasaan makan dan tidur, menangis tanpa alasan, menarik diri dari keluarga, teman, dan lingkungan sekitar, serta tidak menikmati aktivitas menyenangkan.
6. Variasi Mood Diurnal
Variasi mood diurnal seringkali disebut juga dengan morning depression. Sesuai dengan namanya, hal ini dikategorikan ke dalam depresi.
Kalau mengalami kondisi ini, kamu akan merasakan sedih, kehilangan kesenangan, dan tidak mood, terutama pada pagi hari. Tidak heran kalau orang yang mengalaminya cenderung sulit untuk beranjak dari tempat tidur.
Variasi mood diurnal juga berkaitan dengan ritme sirkadian yang berkaitan dengan jam alami tubuh dan hormon yang mempengaruhi energi dan suasana hati.
7. Transisi Antara Tahapan Dalam Tidur
Saat kita tidur, kita akan melewati lima tahap mulai dari lighter sleep ke heavier sleep ke rapid eye movement (REM), kembali lagi ke tahap awal, dan seterusnya.
Meskipun terdiri dari beberapa tahap, transisi antar tahap tersebut tidak disadari dan terkadang bisa menjadi sangat menjengkelkan.
Misalnya, bayi atau balita yang terbiasa tidur sambil minum susu dengan botol dan mendapati dirinya tidak memegang botol pada tengah malam, maka mereka akan menangis karena tidak terbiasa dengan hal itu.
Baca Nih Sobat Mata: Diet Untuk Penderita Retinoblastoma Dan 4 Nutrisi Penting Selama Pengobatan
Hal ini memungkinkan mereka menangis saat tidur karena merasakan ada sesuatu yang tidak normal dari kebiasaannya setiap malam.
8. Parasomnia
Gangguan tidur seperti sleepwalking (tidur berjalan) dan gangguan kebiasaan tidur REM yang membuat seseorang melakukan apa yang ada di dalam mimpinya seperti mengigau dan bergerak-gerak, ada di bawah lingkup parasomnia.
Parasomnia bisa terjadi kapanpun selama siklus tidur berlangsung. Gangguan tidur ini umumnya diturunkan di dalam keluarga sehingga berpotensi disebabkan oleh faktor genetik.
9. Stress Dan Kecemasan
Menangis saat tidur dipicu salah satunya oleh stres dan kecemasan yang dirasakan oleh seseorang.
Rasa cemas akan membuatmu sulit untuk mengelola perasaan sehingga kamu cenderung menangis lebih sering dari biasanya, termasuk saat tidur, bangun tidur, ataupun sepanjang hari.
10. Masalah Kesehatan Tertentu
Tidak hanya masalah psikologis, menangis saat tidur juga beririsan dengan masalah kesehatan seseorang.
Penyakit seperti asma dan refluks asam seperti GERD akan membuat merasa tidak nyaman dan menangis saat tidur atau bangun tidur.
Selain itu, gangguan mata seperti alergi dan konjungtivitis bisa juga menyebabkan kamu menangis saat tidur. Eitsss tapi menangis di sini bukan berarti menangis dalam arti sedih, melainkan mata berair berlebihan.
Apakah Menangis Saat Tidur Normal?
Menangis saat tidur mungkin terdengar aneh. Kendati demikian, para ahli menyebutkan kalau kondisi ini masih tergolong normal asalkan tidak disertai dengan rasa sakit atau rasa tidak nyaman lainnya.
Kondisi yang demikian bisa jadi pertanda kalau ada yang tidak beres pada tubuhmu. Terlebih lagi kalau hal tersebut berlangsung lama dan menyebabkan badan sakit dan imunitas menurun.
Oleh sebab itu, segeralah berkonsultasi dengan dokter agar bisa segera ditangani, ya!
Cara Mengatasi Menangis Saat Tidur
Untuk mengetahui cara mengatasi menangis saat tidur, kamu harus tahu terlebih dahulu apa penyebabnya.
Misalnya pada menangis saat tidur karena depresi. Untuk mengatasinya, kamu disarankan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater guna mendapatkan penanganan yang tepat dari sisi psikologis.
Pun, sama halnya dengan menangis saat tidur karena gangguan mata seperti alergi atau konjungtivitis, dokter akan memberikan obat antihistamin untuk meredakan gejala alergi atau obat tetes mata khusus.
Selain itu, kamu juga bisa mengonsumsi madu Eyebost yang diformulasikan khusus untuk memelihara kesehatan mata berkat kandungan ekstrak bilberry, wortel, bunga marigold, madu asli dan flavour blueberry yang kaya akan antioksidan, lutein, dan vitamin A, C, E.
Buat kamu yang ingin mata senantiasa tajam, jernih, fokus, dan sehat bebas gangguan, yuk pesan di website resmi Eyebost dan konsumsi sekarang juga! Ingat mata, ingat Eyebost!
Tinggalkan komentar