Di tengah era digitalisasi, mustahil untuk tidak mengikuti kecanggihan gawai dan segala tetek bengeknya. Pun, kemajuan tersebut membuat berbagai aktivitas semakin efektif dan efisien.
Sebagai muda-mudi, era digitalisasi kerap kali membuat terlena. Bagaimana tidak, kemudahan dalam mengakses hiburan seperti video, film, media sosial, dan berbagai jenis game semakin menyita waktu kita dan tidak jarang mengakibatkan pusing setelah menatap monitor atau layar.
Sadar atau tidak, kondisi semacam ini terbilang lazim terjadi. Kendati demikian, sebenarnya kenapa pusing setelah menatap monitor bisa terjadi? Serta, bagaimana cara mencegahnya?
Well, kita akan membahasnya satu per satu pada artikel kali ini. Buat kamu yang pernah mengalami atau ingin menghindarinya, jangan sampai skip pembahasan di bawah ini, ya!
Pusing Setelah Menatap Monitor dan Gejalanya
Menikmati akhir minggu tidak selamanya harus bepergian keluar rumah. Berdiam diri di kamar sembari menonton film atau hanya scrolling media sosial sungguh menjadi healing terbaik.
Namun, menghabiskan waktu dengan menatap layar gawai terlalu lama tidak baik untuk kesehatan. Pusing setelah menatap monitor atau layar menjadi salah satu masalah kesehatan yang sering dikeluhkan.
For your information, pusing setelah menatap monitor memiliki istilah keren “cybersickness” atau mabuk siber. Terus, maksudnya apa sih?
Cybersickness merupakan suatu kondisi yang muncul setelah menatap monitor terlalu lama. Kalau kamu pernah mengalami mabuk perjalanan (motion sickness), nah kurang lebih rasanya seperti itu.
Pada dasarnya, mabuk perjalanan lazim terjadi ketika kamu berada di atas mobil, kapal, maupun beberapa jenis wahana di taman bermain. Bagaimanapun, ada beberapa gejala cybersickness yang disimpulkan oleh para ahli, yaitu:
1. Pusing
Pusing adalah gejala cybersickness yang paling umum. Menatap monitor terlalu lama melibatkan perubahan persepsi gerak, misalnya kecepatan saat scrolling atau menonton objek bergerak seperti video.
Tidak heran kamu mungkin akan merasa pusing setelah menatap monitor, bahkan seisi ruangan seperti berputar-putar. Akibatnya, kamu akan merasa tidak nyaman dan sulit untuk berkonsentrasi.
2. Mata Lelah
Tidak bisa dipungkiri, menatap layar terlalu lama memang tidak baik untuk kesehatan mata. Bagaimana tidak, otot mata dibiarkan bekerja terlalu lama tanpa rehat.
Kondisi ini memungkinkan otot mata tegang dan munculah mata lelah atau yang dikenal dengan istilah eye strain. Tidak hanya pusing, mata lelah ditandai dengan gejala lain, seperti mata kering, berair, merah, sensitif terhadap cahaya (fotofobia), dan penglihatan buram.
3. Sakit Kepala
Berada pada posisi yang sama terlalu lama saat bermain gawai bisa berdampak buruk untuk kesehatan, lho. Kamu mungkin akan mengalami tegang otot pada area bahu dan leher.
Tidak hanya itu, kamu berpotensi mengalami sakit kepala akibat ketegangan otot. Adapun gejala lain yang mungkin muncul, di antaranya meliputi berkeringat, wajah memerah, dan mengantuk.
4. Mual dan muntah
Bukan hanya pusing setelah menatap monitor, mual dikategorikan menjadi salah satu gejala awal cybersickness. Kondisi ini akan terasa lebih buruk saat kamu sedang tidak enak badan atau dalam keadaan kenyang setelah makan berat.
Selain itu, kamu juga perlu waspada, mual yang parah berpotensi menyebabkan muntah apabila dipicu oleh lingkungan yang kurang baik, misalnya aroma menyengat atau ruangan yang pengap.
Serupa dengan mabuk perjalanan, cybersickness disebabkan oleh adanya kesalahan pada pengiriman sinyal dari indera ke otak. Dalam kasus ini, sinyal yang dikirimkan dari indera saling bertentangan sehingga memungkinkan kamu mengalami gejala seperti pusing setelah menatap monitor atau layar gawai.
Sejatinya, indera dibutuhkan agar kita tahu bagaimana tubuh bergerak dan merasakan di mana kita berada. Namun, ketika indera mengirimkan sinyal yang bertentangan, maka bisa dipastikan bahwa akan muncul gejala fisik dan disorientasi.
Apa Perbedaan Cybersickness dan Motion Sickness?
Istilah cybersickness merupakan “mabuk” yang terjadi setelah menatap layar gawai terlalu lama. Sementara itu, motion sickness melibatkan pergerakan, misalnya saat berada di dalam mobil, bus, kapal, dan sebagainya.
Ahli medis mengemukakan bahwa kedua istilah ini merupakan dua hal yang berbeda, namun bisa dikatakan efek atau gejala yang ditimbulkan serupa nih, teman mata.
Sebagai contoh, mabuk laut atau yang disebut juga dengan seasick. Bayangkan kita berada di dalam kapal dan merasakan gelombang air laut yang naik-turun secara terus menerus. Bagi kamu yang tidak terbiasa, kamu mungkin akan merasakan ketidaknyamanan pada perut dan mual sesaat setelahnya.
Maka dari itu, cobalah untuk keluar ke bagian dek kapal dan lihatlah pemandangan di sekeliling. Tak lama kemudian, mata dan indera lainnya akan kembali tersinkronisasi dengan baik sehingga memungkinkan hilangnya mual dan gejala lainnya.
Lantas, pusing setelah menatap monitor sebagai salah satu gejala cybersickness terjadi akibat adanya persepsi gerakan, misalnya pada saat scrolling media sosial. Melihat objek yang stabil bisa meredakan gejala “mabuk” yang kamu alami.
Jadi, saat ada yang mengatakan bahwa pusing setelah menatap monitor akibat sinar ultraviolet, maka pernyataan tersebut kurang tepat ya, teman mata.
Bagaimanapun, tidak boleh disepelekan sebab sinar ultraviolet berpotensi menyebabkan stres oksidatif di dalam mata yang mengakibatkan lepasnya radikal bebas dan memicu munculnya penyakit mata serius, seperti katarak.
Cara Mencegah Pusing Setelah Menatap Monitor
Niat hati ingin healing setelah berjibaku dengan hiruk pikuk dunia, me-time sambil main handphone seharian justru memunculkan masalah baru. Yup, pusing setelah menatap monitor atau layar gawai yang memiliki nama keren cybersickness.
Supaya agenda healing kamu tidak terganggu, hindari pusing setelah menatap monitor terlalu lama sangat perlu dilakukan, nih. Tapi, cara apa sajakah yang ampuh untuk mencegahnya?
Melansir dari laman Healthline, ada beberapa cara yang bisa kamu ikuti, di antaranya adalah:
- Mengurangi screen time
- Istirahatkan mata, ubah posisi dan lakukan peregangan
- Hindari menonton beberapa layar sekaligus
- Fokuskan mata secara berkala kepada objek yang stabil ketimbang objek bergerak pada monitor
- Kurangi kecepatan pada saat scrolling
- Hindari tampilan mencolok pada gawai dan matikan pop-up notifikasi
- Pilih presentasi berupa audio daripada video apabila memungkinkan
- Pilih buku fisik atau audio daripada materi bacaan elektronik
- Usahakan untuk lebih memilih menulis dengan tangan
- Hindari konsumsi makanan berat sebelum menatap monitor dalam waktu yang lama
- Pastikan sirkulasi udara di dalam ruangan baik dan bebas dari aroma menyengat
- Hindari menatap layar laptop atau gawai ketika sedang berkendara
Apabila kamu sudah terlanjur mengalami cybersickness atau pusing setelah menatap monitor, ahli medis merekomendasikan untuk mengonsumsi obat mabuk kendaraan yang dijual bebas di pasaran.
Selain itu, tariklah napas dalam untuk meredakan gejala mual yang kamu alami. Istirahatkan mata sejenak dari layar gawai sesegera mungkin. Tenang, kondisi ini akan membaik dengan sendirinya tanpa harus pergi ke dokter, kok.
Meskipun demikian, mengkombinasikan cara di atas dengan mengonsumsi vitamin mata akan lebih ampuh dalam mencegah mata lelah sekaligus menjaga kesehatan mata secara menyeluruh. Pilihlah vitamin mata yang mengandung nutrisi kompleks, seperti Eyebost.
Vitamin mata Eyebost adalah vitamin mata terbaik yang diformulasikan dari bahan-bahan alami tanpa pengawet buatan, mulai dari madu asli, ekstrak bunga marigold, wortel, dan buah bilberry yang diperkaya dengan flavour blueberry yang manis dan segar.
Eyebost menawarkan berbagai manfaat, seperti menjaga penglihatan senantiasa tajam, jernih dan fokus, mencegah katarak, glaukoma, serta memperlambat perkembangan mata minus berkat kandungan vitamin A, C, E, antioksidan lutein, antosianin, polifenol, dan flavonoid.
Nilai plusnya adalah Eyebost sudah mengantongi izin edar resmi dari BPOM dan sertifikat HALAL dari MUI nih, teman mata.
Kamu mendambakan mata sehat bebas gangguan? Yuk, Eyebost-in aja!
Ingat mata, ingat Eyebost!
