Ternyata terdapat pengaruh diabetes pada kesehatan mata. Jaman sekarang, siapa sih yang tidak tahu boba?
Minuman kekinian yang rasanya manis, creamy dan diberi topping bulatan-bulatan tepung tapioka manis berwarna coklat. Disajikan dengan es batu, membuatnya sangat cocok untuk meredakan dahaga di siang hari.
Pada awalnya, minuman boba sudah lebih dulu dikenal dan populer di kawasan Asia, Amerika, dan Eropa, hingga pada akhirnya masuk ke Indonesia. Kini, tidak dapat dipungkiri bahwa pengonsumsian boba makin masif di kalangan masyarakat kita.
Dalam sebuah studi berjudul Kandungan Gizi dalam Minuman Kekinian Boba Milk Tea disebutkan bahwa satu gelas boba mengandung > 300 kalori, 0,47% protein, 2,99% lemak, dan 73,44% gula. Kandungan gula yang hampir mencapai 3/4 dari total gizi, membuatnya meningkatkan risiko terkena diebetes mellitus.
Diabetes melitus atau yang dikenal juga dengan diabetes adalah suatu gangguan metabolik yang ditandai dengan kadar gula tinggi. Penyakit ini merupakan penyakit kronis yang kini mulai menjangkit anak-anak muda akibat konsumsi gula berlebih.
Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF), Indonesia menempati urutan ke-7 dari 10 negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi di dunia dengan jumlah mencapai 10,7 juta jiwa. Tentu hal ini bukan suatu kebanggaan bagi negara kita, melainkan menjadi bahan evaluasi dan introspeksi.
Di samping itu, kita harus waspada sebab diabetes dapat menyebabkan beberapa komplikasi, salah satunya adalah gangguan penglihatan. Penasaran kan bagaimana pengaruh diabetes pada kesehatan mata? Yuk simak pembahasan selanjutnya!
Apa pengaruh diabetes pada kesehatan mata?
Mata merupakan organ penglihatan yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehari-hari sebab mata memegang peran penting dalam proses penyerapan informasi visual. Namun, saat ini makin banyak kasus gangguan penglihatan yang salah satu penyebabnya adalah diabetes.
Pengaruh Diabetes pada Kesehatan Mata ternyata cukup besar, dalam sebuah studi berjudul Pengaruh Diabetes Melitus Terhadap Tajam Penglihatan disebutkan bahwa ada pengaruh diabates pada kesehatan mata yaitu terletak pada kejernihan lensa akibat meningkatnya kadar gula darah dalam lensa.
Selain itu, diabetes dapat mempengaruhi retina pada penyakit retinopati diabetik. Retinopati diabetik atau diabetic retiniopathy adalah gangguan mata yang disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah pada retina yang kemudian mengakibatkan kebocoran atau perdarahan.
Sehingga, terjadilah penumpukan cairan yang mengandung lemak serta perdarahan pada retina. Berdasarkan tingkat keparahannya, pengaruh diabetes pada kesehatan mata yang satu ini dibedakan menjadi derajat ringan dan berat.
Retinopati diabetik ringan dapat disembuhkan secara alami, sedangkan pada derajat berat harus dilakukan laser dalam proses pengobatannya.
Selain diabetes, kolesterol tinggi juga mempengaruhi kesehatan mata. Dalam sebuah studi berjudul Pengaruh Kadar Kolesterol Tinggi terhadap Tingkat Kematangan Katarak disebutkan bahwa tingginya kadar kolesterol dapat mempengaruhi perkembangan katarak.
Kolesterol tinggi menyebabkan perkembangan katarak karena terjadi perubahan kadar lemak di serabut lensa mata. Selain itu, oksiterol yang merupakan turunan dari senyawa kolesterol juga menyebabkan efek sitotoksik (sel beracun) dan menjadi salah satu pemicu timbul dan berkembangnya katarak.
Apakah diabetes dapat disembuhkan?
Mungkin sebagian orang bertanya-tanya apakah diabetes dapat disembuhkan. Jawabannya adalah tidak. Diabetes tipe I dan II tidak dapat disembuhkan bahkan dengan obat-obatan sekalipun. But, calm down. Kadar gula darah pada penderita diabetes dapat diturunkan hingga ke angka normal, kok!
Remission adalah suatu proses penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes. Tujuan ini dapat dicapai dengan menurunkan berat badan yang dilakukan secara alami, serta dilakukan supaya tidak adanya pengaruh diabetes pada kesehatan mata. Adapun cara-cara yang dapat dilakukan antara lain seperti
- Mengatur pola makan
Diabetes erat kaitannya dengan makanan atau minuman yang kita konsumsi sehari-hari. Kandungan gula atau sukrosa yang tinggi meningkatkan resiko seseorang terkena diabetes. Maka dari itu, kita perlu mengaplikasikan pola makan sehat rendah gula dan rendah kalori.
- Melakukan tes kadar gula darah secara berkala
Guna menghindari pengaruh diabetes pada kesehatan mata, kadar gula darah harus dicek secara berkala sebagai upaya untuk mengontrol kadar gula darah dalam tubuh. Sugar blood level atau kadar gula darah dapat dikatakan normal apabila Glukosa Darah Puasa (GDP) < 100 mg/dl dan Glukosa Plasma 2 jam setelah TTGO < 140 mg/dl.
- Olahraga secara rutin
Berolahraga akan mengeluarkan banyak keringat dan membakar kalori dalam tubuh, sehingga hal tersebut akan berimbas pada menurunnya berat badan serta kadar gula dalam darah. Lakukanlah olahraga setidaknya 30 menit per hari dengan intensitas rendah untuk meminimalisir pengaruh diabetes pada kesehatan mata.
Manfaat Jagung untuk Diabetes dan Kesehatan Mata
Dalam pembahasan sebelumnya, kita sudah ketahui bersama bahwa semua tipe diabetes tidak dapat disembuhkan. Akan tetapi, kadar gula dalam darah dapat dikurangi atau disebut juga dengan remission. Salah satu caranya adalah dengan mengurangi asupan gula ke dalam tubuh.
Idealnya, asupan gula per hari adalah sebanyak 50 gram atau setara dengan 4 sendok makan. Makanan atau minuman tinggi gula yang dikonsumsi secara terus menerus melebihi batas asupan harian berpotensi mengakibatkan berbagai penyakit, termasuk diabetes.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi asupan gula ke dalam tubuh adalah dengan mengganti sumber karbohidrat dari nasi putih ke jagung. Cara ini digolongkan sebagai diit yang merupakan terapi utama bagi penderita diabetes untuk menurunkan kadar gula dalam darah.
Dalam sebuah studi berjudul Efektivitas Pemberian Diit Nasi Jagung terhadap Perubahan Kadar Glukosa Darah pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe II di Puskesmas Grobogan Kabupaten Grobogan disebutkan bahwa nasi jagung efektif untuk menurunkan kadar gula darah sehingga menurunkan risiko pengaruh diabetes pada kesehatan mata.
Jagung dengan nama latin zea mays adalah tanaman serealia yang berasal dari wilayah Amerika. Kini, jagung telah banyak dibudidayakan di seluruh dunia termasuk Indonesia dan menjadi salah satu sumber karbohidrat utama bagi penderita diabetes sebab jagung memiliki indeks glikemik yang rendah.
Selain untuk diabetes, jagung juga baik untuk kesehatan mata sebab diperkaya dengan kandungan lutein dan zeaxanthin. Keduanya merupakan keompok karotenoid yang berperan dalam pemberian warna pada buah dan sayuran, seperti pada jagung kuning.
Dalam sebuah studi berjudul Dietary Source of Lutein and Zeaxanthin Carotenoids and Their Role in Eye Health disebutkan bahwa lutein dan zeaxanthin dapat menurunkan resiko perkembangan katarak dan Age-related Macular Degeneration (AMD).
Kandungan Jagung
Jagung dikenal memiliki indeks glikemik yang lebih rendah daripada nasi putih. Sehingga, jagung sangat cocok dijadikan sebagai salah satu pilihan terapi diet bagi penderita diabetes guna menurunkan blood sugar level atau kadar gula darah dalam tubuh yang dapat menekan angka risiko pengaruh diabetes pada kesehatan mata.
Dalam sebuah studi berjudul Maize – A Potential Source of Human Nutrition and Health: A Review disebutkan bahwa dalam 100 gram jagung mengandung beberapa nutrisi yang berguna bagi tubuh antara lain seperti
1. Karbohidrat
Dalam 100 gram jagung, setidaknya terkandung karbohidrat sebanyak 71,88 gram. Karbohidrat merupakan nutrisi yang menyediakan glukosa dan mengubahnya menjadi energi yang akan digunakan oleh tubuh untuk melakukan aktivitas fisik.
Jagung termasuk sumber karbohidrat menyehatkan, bersama dengan berbagai contoh sayuran, buah-buahan, serta biji-bijian lain yang mengandung berbagai jenis vitamin, mineral, serat, dan berbagai komponen penting lainnya.
2. Serat
Serat atau fiber dikenal akan perannya dalam memperlancar pencernaan kita. Namun, serat juga memiliki fungsi lain untuk mengatur kadar gula dalam darah dan membantu untuk membuat perut kenyang lebih lama.
Dalam 100 gram jagung, terkandung serat sekitar 2,15 gram. Jumlah serat dalam jagung mengalahkan jumlah serat pada nasi putih (0,6 gram) dan nasi merah (2,0 gram). Oleh karenanya, merupakan pilihan yang tepat untuk mengonsumsi jagung sebagai pengganti nasi.
3. Vitamin C
Manfaat vitamin C adalah untuk menyembuhkan luka dan mencegah terjadinya infeksi. Selain itu, vitamin C juga berperan sebagai antioksidan yang dapat mencegah berbagai radikal bebas masuk ke dalam tubuh.
Jagung mengandung vitamin C sebanyak 0,12 mg/100 gram. Jumlah ini memang tidak sebanyak kandungan vitamin C pada keluarga citrus atau jeruk, namun kandungan ini turut memperkaya komponen yang terkandung dalam jagung.
4. Potassium
Potassium dikenal juga dengan kalium. Peran potassium adalah untuk menjaga kadar cairan di dalam tubuh, tekanan darah, dan kesehatan tulang. Bersama dengan sodium, potassium menjaga kadar cairan di luar sel.
Dalam 100 gram jagung, terkandung 286 mg potassium. Hal tersebut menjadikannya sebagai kandungan tertiggi di antara kandungan lainnya. Adapun akibat dari kekurangan potassium adalah otot menjadi lemah dan sering merasa kesemutan.
5. Karoten
Karoten merupakan zat yang memberikan pigmen atau warna pada buah dan sayur, seperti warna kuning, oranye, dan merah, sehingga dapat dikatakan bahwa jagung ungu mengandung karoten paling tinggi. Kemudian, urutan selanjutnya adalah jagung kuning, dan terakhir jagung putih.
Dalam 100 gram jagung, terkandung karoten sebanyak 2,20 mg. Selain itu, fungsi karoten adalah untuk menurunkan resiko tubuh terkena berbagai macam penyakit, khususnya kanker dan berbagai penyakit mata. Sehingga, pengaruh diabetes pada kesehatan mata dapat dicegah dengan makanan yang mengandung karoten.
6. Lutein dan Zeaxanthin
Lutein dan zeaxanthin masuk ke dalam jenis karotenoid (xanthophylis). Dalam sebuah studi berjudul Role of Lutein and Zeaxanthin in Visual and Cognitive Function Throughout the Lifespan disebutkan bahwa fungsi lutein dan zeaxanthin adalah untuk menjaga kesehatan mata.
Sinar biru yang dipancarkan dari layar gawai dan komputer dapat diserap oleh kedua zat ini, sehingga mata terhindar dari penyakit seperti glaukoma, degenerasi makula dan retina yang dapat menyebabkan kebutaan.
Dalam 100 gram jagung, terdapat kandungan lutein sebesar 1,50 mg dan zeaxanthin sebesar 0,57 mg. Dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa eksistensi dari kedua zat ini menjadikan jagung bermanfaat dalam menjaga kesehatan mata.
Diabetes merupakan penyakit metabolik yang tidak dapat disembuhkan. Mungkin seseorang menderita diabetes karena faktor genetik yaitu pada diabetes tipe I, namun sebagian yang lain disebabkan oleh gaya hidup, pola makan, dan sebagainya.
Sehingga, penting bagi kita untuk menerapkan pola hidup sehat dengan memperhatikan asupan gula harian yang dianjurkan. Selain itu, kita juga dianjurkan untuk berolahraga secara rutin selaa 15-30 menit per hari. Dibarengi dengan mengonsumsi makan makanan sehat, tubuh akan terhindar dari diabetes.
Meskipun dokter sudah mendiagnosis diabetes sekalipun, Anda harus senantiasa mengontrol sugar blood level untuk menghindari pengaruh diabetes pada kesehatan mata, salah satunya adalah retinopati diabetik.
Itulah beberapa pengaruh diabetes pada kesehatan mata yang perlu diwaspadai, untuk itu agar kesehatan mata tetap terjaga maka perlu dipenuhi nutrisinya.
Penuhilah nutrisi yang baik untuk mata melalui makanan atau suplemen seperti Eyebost. Selain mengandung ekstrak wortel, blueberry, bilberry, dan marigold, Eyebost juga mengandung madu asli yang aman dikonsumsi oleh penderita diabetes. Ingat mata, ingat Eyebost!
Tinggalkan komentar