Masih ingatkah Anda apa sajakah kebutuhan dasar manusia? Ya, tepat sekali! Di antaranya ada kebutuhan primer, sekunder, dan tersier, dimana kebutuhan primer adalah kebutuhan manusia yang sangat bergantung pada kelangsungan hidup manusia seperti sandang, pangan, dan papan.
Meskipun demikian, agaknya kita harus menambahkan satu kebutuhan lagi dalam daftar kebutuhan primer. Apalagi kalau bukan ponsel. Pada jaman sekarang, siapa sih yang dapat hidup tanpa ponsel? Terlebih lagi, generasi muda yang selalu mengikuti kemajuan teknologi dan informasi.
Aktvitas manusia kini banyak bertumpu pada kemajuan teknologi. Mulai dari berbagai macam pembayaran, pengiriman surat, hingga pencarian informasi. Sejalan dengan kemajuan teknologi, dampak yang ditimbulkan dari ponsel atau komputer pun kian meningkat, misalnya kesehatan mata.
Layar ponsel dan komputer membawa dampak yang kurang menyenangkan bagi mata. Ttelah banyak studi penelitian yang membahas tentang bahaya blue light untuk mata. Isu ini menjadi kian menarik sebab tak seorang pun dari kita dapat terlepas dari efek blue light. Lantas, apa saja kah bahaya blue light untuk mata? Mari kita ulas bersama!
Apa Itu blue light?

Mungkin tidak banyak dari kita yang mengetahui apakah itu blue light. Jadi, perlu diketahui bahwa setiap spektrum warna memiliki panjang gelombang dan energi yang berbeda. Uniknya, blue light atau sinar biru memiliki panjang gelombang yang lebih pendek namun besar energinya.
Pada dasarnya, panjang gelombang blue light berada di antara 415-455 nm (nanometer). Sinar matahari merupakan sumber utama blue light, namun saat ini sudah banyak peralatan elektronik yang menggunakan blue light buatan seperti ponsel, laptop, TV, bahkan lampu LED.
Dengan begitu, hampir setiap hari tubuh kita terpapar blue light, baik indoor maupun outdoor. Meskipun jumlah paparan alat elektronik tidak sebesar blue light pada sinar matahari, namun apabila intensitasnya dilakukan secara terus menerus maka akan berdampak pada kesehatan, termasuk mata.
Dalam sebuah studi berjudul Understanding Blue Light Retinal Damages and the Methods of Prevention disebutkan tentang bahaya blue light untuk mata dan masalah kesehatan yang lain. Dengan panjang gelombang yang pendek, cahaya akan terfokus di depan retina.
Hal tersebut menyebabkan masalah pada mata seperti mata lelah dan kelainan refraksi dan telah menjadi perhatian beberapa ahli dikarenakan manusia mustahil untuk menghindari blue light sepenuhnya karena hal itu sudah turut menjadi bagian dari peradaban manusia.
Bahaya Blue Light Untuk Mata

Mata merupakan salah satu organ tubuh yang memiliki fungsi vital. Berdasarkan strukturnya, mata terdiri dari beberapa bagian yang masing-masing memiliki fungsi tersendiri, salah satunya adalah lensa. Bagian mata yang satu ini berfungsi untuk menyaring cahaya yang masuk ke mata menuju retina.
Di samping itu, telah banyak studi penelitian yang meneliti tentang bahaya blue light untuk mata. Hal ini menunjukkan bahwa efek yang ditimbulkan oleh sinar biru tidak main-main. Terlebih lagi, tubuh terpapar blue light hampir 24 jam. Terbayang kan betapa dahsyatnya dampak sinar biru?
Dalam sebuah studi berjudul Research Progress About the Effect and Prevention of Blue Light on Eyes disebutkan bahwa energi kuat dari blue light dapat menyebabkan kerusakan fotokimia pada retina akibat induksi sinar matahari. Adapun bahaya blue light untuk mata yang lain seperti
1. Efek pada Kornea
Kornea merupakan anatomi mata paling luar yang berfungsi untuk memfilter cahaya yang masuk ke dalam mata menuju retina. Pada proses ini, komponen bernama lutein dan zeaxanthin berperan dalam penyerapan cahaya kuat.
Namun, apabila cahaya yang masuk memiliki energi yang sangat kuat seperti halnya pada blue light, maka produksi ROS akan meningkat, dimana Reactive Oxygen Species atau ROS merupakan radikal bebas yang berperan dalam respon terhadap peradangan.
Akan tetapi, perlu diketahui bahwa produksi ROS yang berlebih justru akan menyebabkan terjadinya stres oksidatif yang mana akan menurunkan aktivitas antioksidan pada ROS. Sehingga, peradangan yang seharusnya disembuhkan oleh ROS, justru akan semakin parah.
Maka dari itu, salah satu bahaya blue light untuk mata adalah xerophthalmia atau dry eye, suatu penyakit mata yang mengakibatkan mata kering sebagai akibat dari defisiensi atau kekurangan vitamin A. Walaupun dapat diobati dengan obat tetes mata, namun hal ini cukup mengganggu.
2. Efek pada Lensa
Pada lensa mata, terkandung protein yang berfungsi untuk menyerap blue light. Perlahan-lahan protein ini akan menyebabkan lensa menjadi berwarna kekuningan yang bertujuan untuk melindungi dan mengurangi risiko bahaya blue light untuk mata.
Sebab, blue light akan sangat berbahaya efeknya apabila mencapai retina. Sehingga, fungsi proteksi dijalankan oleh lensa dengan merubah warnanya menjadi kekuningan. Selain itu, blue light juga sebagai perintis dalam pembentukan ROS atau reactive oxygen species.
ProduksiROS yang berlebihan dapat menyebabkan stres oksidatif dan kerusakan oksidatif pada lensa mata. Hal inilah yang memicu pembentukan katarak. Tidak hanya itu, bahaya blue light untuk mata yang lain adalah mempercepat terjadinya Age-related Macular Disease.
3. Efek pada Perkembangan Refraktif
Sinar matahari merupakan sumber blue light paling besar dan kuat daripada sumber yang lain seperti lampu dan alat-alat elektronik. Sinar matahari dipercaya dapat lebih mempengaruhi mata ketimbang membaca melalui layar ponsel atau komputer.
Pada sebuah studi berjudul Research Progress About the Effect and Prevention of Blue Light on Eyes disebutkan bahwa bahaya blue light untuk mata yang lain adalah dapat memberikan efek pada perkembangan refraktif.
Blue light memiliki peran penting dalam pengurangan silinder pada mata. Akan tetapi, pada penderita miopi, paparan sinar biru dapat merubah miopi menjadi hipermetropi dengan sangat cepat sesaat setelah paparan tersebut masuk ke mata.
Di samping itu, tidak hanya terdapat bahaya blue light untuk mata saja, namun adapun bahaya atau efek pada kesehatan tubuh kita. Salah satunya adalah dapat menyebabkan kesulitan tidur di malam hari. Hal ini sudah terbukti berdasarkan penelitian yang telah banyak dilakukan.
Bagaimana blue light menyebabkan kesulitan tidur di malam hari?

Malam hari merupakan waktu tubuh kita untuk tidur dan beristirahat. Uniknya, tubuh memiliki alarm tersendiri yang dapat mengetahui siklus selama 24 jam dimana pagi hari untuk beraktivitas dan malam hari waktunya untuk beristirahat. Alarm tersebut dinamakan circadian rhythm.
Paparan blue light pada malam hari akan begitu terasa efeknya pada circadian rhythm. Paparan tersebut akan menyebabkan hambatan pada sekresi melatonin, sebuah hormon yang membantu manusia untuk mengetahui waktu tidur dan waktu untuk terjaga.
Setelah itu, tubuh akan meningkatkan produksi kortikosteroid atau yang dikenal dengan hormon kortisol. Fungsi hormon kortisol adalah untuk menyediakan energi yang banyak bagi tubuh serta meningkatkan tekanan dan kadar gula dalam darah. Hormon kortisol disebut juga dengan hormon stres.
Efek yang ditimbulkan dari hormon kortisol akan menyebabkan gangguan sekresi hormon yang kemudian mempengaruhi kualitas tidur. Sehingga, orang yang menggunakan ponsel sebelum tidur cenderung susah mengantuk karena efek dari blue light yang dipancarkan dari layar ponsel.
Cara Menjaga Mata dari Sinar Biru

Blue light atau yang dalam bahasa Indonesia disebut sinar biru ternyata memiliki efek atau bahaya bagi kesehatan tubuh terutama mata. Semua dari kita pasti menyadari betul bahwa mustahil untuk mencegah paparan blue light terhadap tubuh. Pasalnya, kehidupan kita akan terus berdampingan dengan sinar biru.
Basically, bahaya blue light untuk mata serta tubuh adalah tergantung dari frekuensi, lama paparan, dan panjang gelombangnya. Namun dewasa ini, paparan blue light sudah di luar kendali dikarenakan aktivitas di luar ruangan serta paparan layar ponsel dan komputer setiap hari.
Maka dari itu, satu hal yang dapat kita lakukan adalah dengan mengetahui cara menjaga mata dari sinar biru. Apabila dilakukan secara konsisten, maka kita dapat mengurangi bahaya yang ditimbulkan olehnya. Adapun cara-cara yang dapat kita lakukan antara lain seperti
- Atur kecerahan layar ponsel atau komputer
Setiap gawai dan peralatan elektronik memiliki standard atau normal setting pada tingkat kecerahan layar. Bukan tanpa alasan, peneliti menemukan bahwa kecerahan layar dalam tingkat yang normal dapat mengurangi bahaya blue light untuk mata.
- Gunakan kacamata anti-blue light
Apabila pekerjaan kita mengharuskan untuk berada di outdoor atau luar ruangan, serta menatap layar komputer untuk waktu yang relatif lama, maka sangat disarankan untuk menggunakan kacamata dengan kekuatan anti-blue light untuk menjaga kesehatan mata.
- Batasi penggunaan ponsel pada malam hari
Penggunaan ponsel terutama di malam hari dapat meningkatkan resiko kesulitan tidur sebab sinar biru mengganggu kinerja circadian rhythm. Sebaiknya, letakkan ponsel 2 jam sebelum waktu tidur agar waktu tidur tidak terganggu.
Dengan mengetahui bahaya blue light untuk mata dan tubuh, diharapkan kita lebih aware pada kesehatan mata dan tubuh. Ini menjadi tugas kita bersama sebagai makhluk Tuhan untuk selalu menjaga pemberian-Nya dengan sebaik mungkin.
Bagaimanapun, kita juga harus mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung lutein dan zeaxanthin yang berperan penting dalam menjaga kesehatan mata, contohnya kale, bayam, parsley, brokoli, kiwi, jeruk, melon madu, paprika merah, labu, anggur, dan kuning telur.
Di samping itu, disarankan juga untuk meminum suplemen apabila merasa bahwa nutrisi belum tercukupi sepenuhnya dari makanan yang dikonsumsi. Salah satunya adalah Eyebost. Suplemen mata Eyebost terbuat dari bahan-bahan alami seperti ekstrak wortel, blueberry, billberry, dan bunga marigold.
Diperkaya dengan khasiat madu asli sebagai pemanis alami sehingga aman dikonsumsi oleh anak-anak di atas usia 2 tahun dan penderita diabetes sekalipun. Konsumsilah Eyebost dan rasakan sendiri manfaatnya. Ingat mata, ingat Eyebost!
Tinggalkan komentar