Peningkatan penggunaan kacamata seharusnya sejalan dengan peningkatan angka terjadinya kelainan refraksi. Nyatanya, kondisi di lapangan berbanding terbalik. Data mengatakan bahwa hanya sekitar 30 juta pengguna kacamata dari 80 juta orang yang seharusnya layak menggunakan kacamata.
Ketimpangan angka ini menyadarkan kembali bahwa masih banyak orang yang kurang memahami pentingnya penggunaan kacamata atau ketidaktahuan mereka tentang kacamata seperti apa yang harus digunakan, misalnya penggunaan lensa bifokal.
Pernahkah kalian mendengar tentang lensa bifokal?
Jangan khawatir, kita akan mencoba untuk membahasnya bersama-sama mengenai serba-serbi lensa bifokal, meliputi pengertian, siapa saja yang membutuhkan, serta pro dan kontra lensa bifokal itu sendiri.
Jangan kemana-mana dan pembahasan ini sampai akhir ya, teman mata.
Apa Itu Lensa Bifokal?
Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah kelainan refraksi. Namun, kita akan mencoba mengulas sedikit untuk calling back memories sebelum kita masuk ke pembahasan inti kita mengenai lensa bifokal.
Kelainan refraksi adalah suatu gangguan mata di cahaya yang masuk ke dalam mata tidak difokuskan tepat di retina sehingga mengakibatkan penglihatan menjadi buram.
Ada empat jenis kelainan refraksi yang disebutkan oleh para ahli, yaitu miopi (rabun jauh), hipermetropi (rabun dekat), astigmatisme (silinder), dan presbiopi (mata tua). Setiap kelainan refraksi membutuhkan jenis lensa yang berbeda.
Di antara beberapa jenis lensa, kita hanya akan fokus pada lensa bifokal ya, teman mata.
Perlu kita ketahui bersama, lensa bifokal adalah lensa yang dibagi menjadi dua bagian dan dua kekuatan optik. Lensa semacam ini banyak digunakan untuk mengoreksi gangguan penglihatan akibat bertambahnya usia.
Berdasarkan sejarah, lensa bifokal pertama kali ditemukan oleh negarawan dan penemu asal Amerika bernama Benjamin Franklin pada tahun 1760-an atau awal tahun 1770-an.
Hal ini bermula dari kebutuhan Franklin akan kacamata sepanjang hidupnya, khususnya untuk melihat benda jarak dekat seiring dengan bertambahnya usia. Alih-alih mengganti lensa, dua lensa dipasang sekaligus yaitu untuk penglihatan jarak dekat dan jauh menjadi satu lensa saja.
Nah, inilah awal mula adanya kacamata ganda atau yang kini disebut dengan lensa bifokal. Istilah “bifokal” sendiri muncul pada saat yang bersamaan dengan kemunculan inovasi lensa baru bernama lensa trifokal oleh John Isaac Hawkins pada tahun 1824.
Jenis Lensa Bifokal
Umumnya, bagian lensa bifokal terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian atas dan bawah, di mata lensa bagian atas untuk mengoreksi penglihatan jarak jauh, dan bagian bawah untuk mengoreksi penglihatan jarak dekat.
Cara kerja bifocal lens adalah dengan membelokkan cahaya yang masuk ke dalam mata agar fokus tepat di retina sehingga penglihatan menjadi jernih, tajam, dan fokus.
Bagaimanapun, semua kacamata bifokal memiliki fungsi yang sama. Akan tetapi, kamu mungkin akan menemukan berbagai jenis lensa bifokal dengan garis yang bervariasi, seperti:
Baca Juga: 4 Cara Menstimulasi Penglihatan Anak Berdasarkan Usia, Penting untuk Dicatat!
1. Half Moon
Lensa bifokal half moon adalah lensa yang lensa yang terbagi menjadi dua bagian dengan bentuk menyerupai huruf D kapital terbalik. Lensa ini adalah jenis lensa bifokal yang paling umum dan populer digunakan saat ini.
Lensa half moon disebut juga dengan lensa D-segment, flat-top (FT) atau straight-up (ST).
2. Segmen Bulat
Lensa bifokal segmen bulat dikenal juga dengan nama bifokal Kriptop. Lensa ini memiliki segmen dekat dengan garis pemisah menyerupai busur lingkaran. Garis pemisah ini paling tidak terlihat apabila dibandingkan dengan jenis lensa lainnya.
Ketika lensa ini dipasang di kacamata, maka segmen dekatnya bukan lagi berbentuk bulat namun setengah lingkaran.
3. Eksekutif
Lensa eksekutif memiliki nama lain bifokal Franklin atau bifokal gaya E. Lensa ini adalah lensa bifokal yang paling modern, di mana terdapat garis horizontal di selebar lensa sehingga area baca lebih luas.
Jenis lensa eksekutif adalah lensa ideal yang digunakan oleh penderita degenerasi makula nih, teman mata.
4. Segmen Pita
Lensa bifokal segmen pita memiliki lensa jarak dekat berbentuk pita persegi panjang yang terbilang sempit. Posisinya berada di bagian tengah lensa.
Jadi, pembagian lensa dari atas ke bawah adalah lensa jarak jauh, lensa jarak dekat, dan lensa jarak jauh.
Siapa yang Membutuhkan Lensa Bifokal?
Setelah kita membahas tentang apa itu lensa bifokal dan jenis-jenisnya, selanjutnya kita akan mengulik lebih jauh mengenai siapa saja yang seharusnya menggunakan lensa jenis ini. Pasalnya, penggunaan lensa pada kacamata tidak boleh sembarangan kalau tidak ingin kelainan refraksi yang dialami bertambah parah.
Bagaimanapun, seiring bertambahnya usia, mata akan kehilangan kemampuan untuk memfokuskan penglihatan jarak dekat dan jauh secara perlahan. Sebagian orang mengalami presbiopi setelah menginjak usia 40 tahun.
Bisa dikatakan bahwa presbiopi adalah alasan yang paling umum orang membutuhkan lensa bifokal.
Untuk lebih memahaminya, kita perlu apa saja gejala presbiopi, yang di antaranya meliputi:
- Mata lelah
- Sakit kepala terus menerus
- Sulit membaca pada cahaya redup
- Penglihatan buram saat melihat tulisan kecil
- Sulit untuk fokus pada layar komputer
- Harus memegang kertas bacaan pada jarak tertentu agar terlihat jelas
Di samping itu, lensa bifokal umumnya digunakan juga untuk mendukung penglihatan anak-anak yang mengalami masalah penglihatan tertentu, seperti miopi tinggi, ambliopia atau mata malas, dan esotropia akomodatif.
Berapa Harga Lensa Bifokal?
Terakhir, pertanyaan yang paling banyak dilemparkan adalah “Berapa harga lensa bifokal?”.
Berdasarkan statement yang diberikan oleh masing-masing optik, bisa disimpulkan bahwa harga lensa bifokal tergantung pada besarnya jumlah kekuatan optik dari kelainan refraksi yang diderita.
Umumnya, harganya cukup bervariasi, mulai dari di bawah Rp100.000 hingga jutaan rupiah. Harga tersebut belum termasuk frame atau bingkai kacamata, ya.
Kabar baik, pembelian lensa kacamata bisa dicover oleh BPJS, lho. Besaran potongan disesuaikan dengan kelas pada BPJS. Meskipun tidak seluruhnya, potongan tersebut sudah sangat membantu menghemat biaya, bukan?
Oh iya, proses klaim pembelian kacamata hanya bisa dilakukan setiap 2 tahun sekali, ya. Jadi, kalau kamu ingin mengganti kacamata sebelum 2 tahun, pembelian hanya bisa dilakukan non-BPJS alias menggunakan biaya pribadi.
Persoalan mengenai satu jenis lensa kacamata saja bisa sepanjang ini ya, teman mata. Padahal, masih ada banyak lensa yang perlu kita ketahui mengingat penggunaan kacamata sangat penting bagi mereka yang mengalami kelainan refraksi.
Selain menggunakan kacamata yang tepat, memelihara kesehatan mata bisa dilakukan dengan banyak cara, mulai dari mengonsumsi makanan sehat, olahraga rutin, penuh asupan cairan tubuh, tidur cukup, batasi penggunaan gawai, serta minum vitamin mata Eyebost.
Vitamin mata Eyebost adalah vitamin mata herbal yang terbuat dari bahan-bahan 100% alami, seperti madu asli, ekstrak wortel, bunga marigold, dan buah bilberry yang diperkaya dengan antioksidan lutein, antosianin, flavonoid, dan polifenol, serta Vitamin A, C, dan E.
Eyebost aman dikonsumsi oleh semua kalangan usia tanpa menimbulkan efek samping. Cukup dengan 2 sendok Eyebost setiap hari, mata dan penglihatan menjadi sehat, jernih, tajam, dan fokus.
Sudah siapkah kamu menyambut hari yang lebih jernih dan cerah dengan Eyebost?
Yuk, minum dan rasakan manfaat Eyebost sekarang juga! Ingat mata, ingat Eyebost!