Seiring dengan perkembangan teknologi dan infromasi, kasus terjadinya gangguan mata kian meningkat. Hal ini disebabkan karena penggunaan gawai semakin masif tanpa disertai dengan aturan penggunaan yang bijak sehingga timbul berbagai masalah pada mata.
Di samping penggunaan gawai, faktor-faktor lain seperti genetika, nutrisi, dan habit menjadi faktor penyebab terjadinya gangguan mata. Oleh karenanya, pemeriksaan atau cek mata sangat dibutuhkan untuk mendeteksi dan mengontrol kesehatan mata.
Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan masalah pada mata, maka pengobatannya pun akan semakin cepat dilakukan. Akan tetapi, belum banyak masyarakat yang tahu tentang prosedur cek mata beserta biayanya. Ingin mengetahui cek mata lebih lanjut? Simak ulasan berikut ya!
Seberapa Penting Melakukan Cek Mata?
Tidak diragukan lagi bahwa pemeriksaan keseluruhan atau yang biasa disebut juga dengan medical check-up merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan setidaknya satu tahun sekali. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa pemeriksaan atau cek mata lengkap juga tidak kalah penting.
Idealnya, cek mata dilakukan setiap dua tahun sekali untuk mengontrol kesehatan mata, sehingga apabila ditemukan gangguan pada mata dapat segera diatasi. Untuk melakukannya, kunjungilah rumah sakit atau klinik mata dikarenakan alat yang tersedia lebih mumpuni.
Cek mata dapat dilakukan di hampir semua rumah sakit umum, swasta, maupun rumah sakit khusus mata. Tidak perlu merogoh kantong terlalu dalam sebab biaya cek mata di rumah sakit sangat terjangkau, telebih lagi pemeriksaan mata hanya dilakukan selama dua tahun sekali.
Rata-rata rumah sakit hanya membrandrol sekitar Rp300.000 untuk biaya cek mata. Biaya terebut mencakup beberapa tes mata dan biaya konsultasi. Akan tetapi, apabila ditemukan masalah pada mata, penanganannya akan membutuhkan biaya lanjutan.
Kamu juga harus tahu: Yuk ketahui bahaya dari Kanker Mata
Prosedur Cek Mata
Tahukah kalian bahwa banyak gangguan mata yang muncul tanpa adanya masalah penglihatan? Hal tersebut membuat kita lengah dan pada akhirnya terdeteksi saat penyakti tersebut sudah darah derajat keparahan tinggi. Oleh karenanya, dibutuhkan pemeriksaan atau cek mata secara menyeluruh.
Sejatinya, cek mata bukan hanya soal mata minus, plus, atau sejenisnya, namun lebih dari itu. Kita perlu memeriksakan ketajaman penglihatan, kemamouan mengidentifikasi warna, dan lain-lain. Menurut American Optometric Association ada beberapa prosedur dalam tes mata yang akan dilakukan, antara lain seperti:
1. Riwayat Medis
Beberapa gangguan mata diperoleh oleh seseorang akibat penyakit yang diderita seperti glaukoma atau retinopati diabetik. Adapun pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan oleh dokter mata di antaranya seperti:
- Kapan gejala gagguan penglihatan muncul
- Pekerjaan
- Lingkungan tempat tinggal
- Pengobatan yang sedang atau pernah dijalani
- Riwayat kesehatan khususnya gangguan mata pada keluarga
2. Ketajaman Penglihatan
Tes ketajaman penglihatan hampir serupa dengan cek mata di optik. Tes ketajamna mata atau visual acuity bertujuan untuk mengetahui sebeapa kuat ketajaman mata seseorang dengan cara membaca huruf-huruf tertentu dengan jarak detak maupun jauh.
Hasil dari visual acuity test dituangkan dengan penulisan fraksi atau visus mata. Sebagai contohnya, visus mata menunjukkan angka 6/12 artinya adalah seseorang dapat melihat huruf tersebut pada jarak 6 meter, padahal seharusnya huruf tersebut dapat terbaca dalam jarak 12 meter. Idelanya, visus mata normal adalah 6/6.
3. Tes Awal
Dokter mata mungkin akan melakukan tes awal untuk mnegetahui hal yang lebih spesifik berkaitan dengan kesehatan mata serta fungsinya. Dalam tes ini, ada beberapa hal yang akan dokter lakukan untuk mengetahui lebih detail tentang mata kita, seperti:
- Identifikasi warna
- Pergerakan mata oleh otot mata
- Penglihatan ke arah samping atau peripheral vision
- Menguji persepsi kedalaman pengihatan
- Mengecek respon pupil terhadap cahaya
4. Keratometri
Keratometri adalah pemeriksaan atau tes mata yang dilakukan untuk mengukur kelengkungan kornea mata. Pemeriksaan ini dilakukan dengan memfokuskan cahaya pad kornea mata dan menentukan kelengkungan kornea dari cahaya yang dipantulkan dari kornea.
Cek mata keratometri bertujuan untuk mengukur kelengkungan kornea untuk memilih ukuran lensa kontak yang pas, pemeriksaan sebelum dan sesudah dilakukannya operasi refraktif, membantu diagnosa adanya kelainan kelengkungan kornea, dan lain sebagainya.
5. Refraksi
Cek mata yang satu ini agaknya sudah familiar bagi kita. Pemeriksaan refraktif dilakukan untuk mengatahui apakah mata kita mengalami kelainan refraksi atau tidak. Namun, apakah kalian mengetahui apa itu kelainan refaksi?
Jadi, kelainan refraksi adalah gangguan mata dimana cahaya yang masuk ke dalam mata kemudian difokuskan di depan atau di belakang retina. Padahal, cahaya seharusnya difokuskan tepat di retina pada mata normal. Hal ini menyebabkan buramnya penglihatan seseorang pada jarak jauh atau dekat.
Kelainan refraksi menyebabkan seseorang harus menggunakan lensa bantuan atau lensa refraksi. Umumnya, terdapat tiga jenis kelainan refraksi yaitu miopi (rabun jauh), hipermetropi (rabun dekat), dan astigmatisma (mata silinder).
6. Tes Fokus, Pergerakan, & Kekompakan Mata
Mata yang sehat adalah mata dengan penglihatan jernih dan tidak berbayang, mata harus bisa fokus dan bergerak dengan kompak antara satu mata dengan yang lain. pemeriksaan atau cek mata ini untuk memastikan bahwa kedua mata dapat berfungsi dengan baik.
7. Evaluasi Kesehatan Mata
Selain pemeriksaan manual, pemeriksaan atau cek mata menggunakan alat juga dilakukan oleh dokter mata, seperti lensa, mikroskop, dan berbagai peralatan teknologi digital.
Sebelum menggunakan alat tersebut, dokter akan meneteskan tetes mata yang digunakan untuk melebarkan pupil.
Pupil yang melebar bertujuan agak dokter dapat melihat jaringan-jaringan yang berada di dalam mata dengan lebih jelas.
Sebab, banyak dari gangguan mata yang hanya muncul pada mata bagian dalam seperti glaukoma (penyakit mata yang menyerang saraf mata).
Usia Berapa Untuk Melakukan Pemeriksaan Mata?
To be honest, pemeriksaan atau cek mata dilakukan oleh setiap orang secara berkala setiap dua tahun sekali.
Cek mata disebut sebagai upaya preventif terjadinya gangguan mata sehingga tidak berisiko bertambah parah bahkan terjadi kehilangan penglihatan atau kebutaan.
Idealnya, seseorang harus melakukan cek mata sejak dini sebab beberapa gangguan mata dapat terjadi akibat faktor keturunan atau genetik yang diturunkan dalam keluarga.
Oleh karenanya, pemeriksaan mata sangat penting dilakukan sejak kecil hingga dewasa. Adapun rekomendasi usia ideal untuk memeriksakan mata, di antaranya adalah:
- Usia 0 bulan. Cek mata dilakukan sesaat setelah bayi lahir untuk mendeteksi katarak, glaukoma, dan sebagainya.
- Usia 6-12 bulan. Pada usia ini, cek mata bertujuan memeriksa ketajaman penglihatan, pergerakan otot, dan kekompakan mata.
- Usia 3-5 tahun. Pemeriksaan mata dilakukan untuk mendeteksi mata balas, juling, serta kelainan refraksi.
- Usia anak-anak hingga remaja. Usia ini, anak dan remaja rentan terkena kelainan refraksi seperti rabun jauh, misalnya akibat penggunaan gawai.
- Usia 20-65 tahun ke atas. Dikhawatirkan pada usia ini, mata rentan terkena penyakit mata seperti katarak, glaukoma, retinopati diabetik, dan lain-lain.
Biaya Cek Mata Di Optik
Actually, cek mata juga dapat dilakukan di optik mata di mana optik di mana optik menyediakan jasa pembuatan kacamata dengan berbagai pilihan frame dan lensa yang sangat beragam.
Cek mata di optik bisa dilakukan namun hanya sebatas mengukur kekuatan refraksi mata saja.
Apabila ingin memeriksa mata dengan peralatan dan tes mata yang lebih lengkap, maka kita dapat melakukannya di rumah sakit.
Akan tetapi, kabar baiknya adalah bahwa cek mata di optik umumnya tidak dipungut biaya apapun alias gratis!
Biaya tambahan hanya akan dikenakan apabila kita ingin membeli kacamata untuk membantu adanya kelainan refraksi pada mata, seperti minus, plus, atau progresif.
Selain menyediakan beragam pilihan bingkai kacamata mulai dari yang classic, timeless, hingga kekinian, berbagai jenis lensa juga tersedia. Beberapa jenis lensa yang dapat kita temukan antara lain:
- Antiradiasi
- Blueray
- Bluechromic
- Photochromic
Menjalani permeriksaan atau cek mata hanya salah satu dari sekian banyak cara menjaga kesehatan mata. Adapun banyak cara lain yang dapat kita lakukan untuk memelihara kesehatan mata. Salah satunya adalah mengonsumsi vitamin mata.
Kenapa harus mengonsumsi vitamin mata?
Sebab, tidak dapat dipungkiri bahwa seringkali kita tidak dapat memenuhi seluruh asupan harian vitamin A, C, ataupun senyawa lutein yang baik untuk mata. Oleh karena itu, mengonsumsi vitamin mata seperti Eyebost dapat turut mendukung memperoleh mata yang sehat.
Eyebost mengandung berbagai kandungan seperti ekstrak wortel, bunga marigold, blueberry, serta blueberry yang kaya akan kandungan lutein. Tidak hanya itu, madu asli berperan sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas. Ingin mata sehat? Konsumsilah Eyebost. Ingat mata, ingat Eyebost!
Tinggalkan komentar