Warna membuat dunia lebih indah. Dengan warna, kita dapat meihat langit yang biru, daun yang hijau, dan bunga yang berwarna merah, kuning, ungu, dan sebagainya.
Tapi, tahukah kalian bahwa semua itu dapat kita lihat berkat kemampuan mata kita untuk melihat berbagai macam warna?
For your information, mata kita dapat menangkap lebih dari 10.000 warna. Maka dari itu, kita dapat melihat warna merah, merah muda, kuning, oranye, hijau tua, biru muda, lilac, dan lain-lain.
Namun, ada sebagian orang yang tidak memiliki kemampuan untuk melihat warna atau yang disebut dengan buta warna.
Color blindness atau buta warna menjadikan seseorang tidak mampu untuk melihat warna tertentu, bahkan pada kasus yang langka, penderita defisit warna tidak dapat melihat warna sama sekali.
Namun, kondisi ini ternyata dapat terdeteksi sejak dini, lho! Untuk mengetahui perihal buta warna lebih detail, simak ulasan berikut, ya!
Apakah Itu Buta Warna?
Buta warna adalah suatu kondisi dimana seseorang tidak mampu untuk melihat warna-warna tertentu.
Hal tersebut menyebabkan penderitanya sulit untuk membedakan berbagai macam warna. Kondisi ini juga disebut dengan color blindness atau color deficiency.
Di dalam retina, terdapat dua sel yang berfungsi untuk mendeteksi cahaya, bernama rods dan cones.
Rods berfungsi untuk mendeteksi cahaya terang dan gelap saja dan cenderung sensitif pada cahaya yang sangat redup. Sementara itu, bagian cones berfungsi untuk mendeteksi warna.
Adapun warna-warna yang dapat dideteksi oleh cone yaitu merah, biru, dan hijau. Setelah warna ditangkap oleh sel cone, lalu sinyal akan dikirim ke otak yang kemudian akan menghasilkan persepsi warna.
kendati demikian, apabila ada satu atau beberapa warna yang tidak dapat ditangkap oleh sel cone, maka terjadilah buta warna.
Secara umum, penderita buta warna tidak dapat melihat warna tertentu saja. Kasus yang paling sering adalah ketidakmampuan seserorang untuk melihat warna hijau, merah, dan terkadang biru.
Akan tetapi, pada kasus yang langka, penderita defisit warna tidak dapat melihat warna sama sekali.
Mereka hanya dapat melihat warna hitam dan putih, kondisi ini disebut dengan achromatopsia.
Derajat defisit warna juga berbeda-beda, mulai dari ringan hingga derajat keparahan tinggi. Pada buta warna derajat ringan.
Penderita defisit warna dapat melihat warna dengan normal pada pencahayaan yang baik, namun mereka kesulitan untuk membedakan warna pada pencahayaan redup. Namun, ada juga penderita yang tidak terpengaruh oleh intensitas cahaya.
Sementara itu, defisit warna dengan derajat keparahan yang paling tinggi membuat penderitanya tidak dapat melihat warna-warna kecuali abu-abu.
Namun, kasus tersebut tergolong langka. Di samping itu, defisit warna biasanya terjadi pada kedua mata (bilateral).
Penyebab Buta Warna
Banyak orang mengatakan bahwa warna membuat dunia lebih indah. Kita dapat melihat keindahan bunga yang bermacam-acam warnanya, serta pemandangan alam yang didominasi oleh hijaunya daun-daun.
Namun, tidak pada penderita defisit warna. Mata mereka tidak mampu untuk melihat dan membedakan warna-warna tertentu.
Pada umumnya, penyakit defisit warna atau color blindness didapatkan oleh seseorang sejak ia dilahirkan.
Namun, ada berbagai alasan atau penyebab buta warna yang telah berhasil diteliti. Menurut Ameical Academy of Ophthalmology disebutkan bahwa penyebab buta warna antara lain seperti:
1. Kongenital
Faktor kongenital atau yang biasa disebut bawaan merupakan salah satu penyebab buta warna, yang berarti bahwa seseorang menderita defisit warna sejak ia dilahirkan. Pada kasus ini, defisit warna juga disebabkan oleh faktor genetik yang umumnya diturunkan oleh ibu ke anak laki-laki.
Pada buta warna kongenital, penderitanya memiliki masalah pada retina mata khususnya pada sel bernama cones. Sel cones yang berfungsi sebagai pendeteksi warna hijau, merah, dan biru, tidak mampu mendeteksi dan membedakan sebagian atau seluruh warna tersebut.
2. Riwayat Kesehatan
Selain faktor bawaan, riwayat kesehatan menjadai salah satu penyebab bta warna pada sebagian orang. Hal ini disebabkan karena suatu penyakit yang menimbulkan komplikasi atau mempengaruhi bagian mata. Salah satunya adalah retina.
Selain itu, defisit warna yang terjadi pada seseorang dengan riwayat tertentu dapat lebih mempengaruhi salah satu mata, namun mengobati penyakit tersebut mungkin akan memperbaiki kondisi mata. Adapun penyakit yang dapat menyebabkan defisit warna pada mata, antara lain seperti:
- Diabetes
- Sindrom Parkinson
- Penyakit Alzheimer
- Leukimia
- Glaukoma
- Multiple sclerosis
- Degenerasi makula
- Sickle cell anemia
3. Obat-Obatan
Pengonsumsian obat-obatan tertentu dapat menimbulkan efek pada mata. Salah satunya adalah defisit warna atau kondisi dimana sel cones pada retina tidak mampu untuk mendeteksi serta membedakan warna-warna tertentu.
Defisit warna dapat disebabkan oleh obat-obatan yang digunakan untuk mengobati penyakit seperti:
- Penyakit autoimun
- Masalah pada jantung
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi
- Disfungsi ereksi
- Infeksi
- Gangguan saraf
- Masalah psikologis
4. Penuaan
Seiring dengan bertambahnya usia, tubuh kian melemah sehingga berbagai organ tidak dapat berfungsi dengan normal, salah satunya adalah mata.
Pada usia lanjut (di atas 60 tahun), kemampuan mata akan menurun temasuk perihal menangkap cahaya yang masuk ke dalam mata.
Umumnya, retina berfungsi untuk menangkap cahaya yang masuk ke mata. Pada retina, terdapat beberapa sel, salah satunya adalah sel cone yang berperan dalam mendeteksi warna merah, hijau, dan biru. Kendati demikian, kemampuan mendeteksi warna akan kian menurun dan menyebabkan defisit warna.
5. Zat Kimia
Salah satu penyebab buta warna adalah terpaparnya tubuh oleh zat atau senyawa kimia tertentu sebab sebagian orang bekerja di tempat yang mengharuskan ia untuk berjibaku dengan bahan kimia setiap harinya. Dalam jangka waktu yang lama, zat tersebut akan menyebabkan terjadinya defisit warna. Beberapa zat kimia penyebab buta warna adalah karbon disulfida dan karbon monoksida.
Jenis Buta Warna
Defisit warna memiliki derajat keparahan yang berbeda, mulai dari tingkat keparahan rendah hingga tinggi.
Pada tingkat keparahan rendah, buta warna hanya mempengaruhi beberapa warna saja, akan tetapi pada tingkat keparahan tinggi, penderita defisit warna hanya dapat melihat abu-abu atau hitam-putih saja.
Color blindness atau yang disebut juga dengan defisit warna ringan memiliki beberapa jenis berdasarkan warna yang tidak terdeteksi oleh mata.
Menurut National Institutes of Health disebutkan bahwa jenis-jenis buta warna antara lain seperti:
1. Buta Warna Merah-Hijau
Terdapat beberapa jenis buta warna, sala satunya adalah buta warna merah-hijau. Penderita jenis defisit warna yang satu ini tidak mampu atau sulit mendeteksi serta membedakan warna merah dengan hijau. Buta warna merah-hijau juga dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti:
- Deuteranomaly. Ini merupakan jenis buta warna ringan dan yang paling umum terjadi. Pada penglihatan penderitanya, warna hijau nampak seperti merah.
- Protanomaly. Benda berwarna merah nampak seperti hijau dan agak redup.
- Protanopia dan deuteranopia. Penderita yang mengalami kedua jenis buta warna ini sulit untuk membedakan antara warna merah dan hijau.
2. Buta Warna Biru-Kuning
Sel cone berfungsi untuk mendeteksi tiga warna, yaitu merah, hijau, dan biru. Apabila sel cone tidak mampu mendeteksi satu warna atau lebih, maka kondisi ini disebut dengan defisit warna.
Bagaimanapun, terdapat jenis buta warna yang berpengaruh pada dua warna tersebut yaitu defisit warna biru-kuning yang terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
- Tritanomaly. Penderita buta warna tritanomaly memiliki kesulitan untuk membedakan antara warna biru dan kuning, serta antara kuning dan merah.
- Tritanopia. Buta warna tritanopia membuat penderitanya tidak mampu untuk membedakan warna biru dan hijau, purple dan merah, serta kuning dan merah muda. Selain itu, warna yang nampak pada penglihatan dengan tritanopia cenderung lebih redup.
3. Buta Warna Keseluruhan
Color blindness atau defisit warna memiliki tingkat keparahan, yaitu derajat ringan dan derajat tinggi. Pada buta warna derajat ringan, penderitanya hanya kesulitan untuk membedakan satu warna atau lebih dari itu. Kendati demikian, mereka masih dapat melihat warna-warna yang lain.
Sedangkan pada defisit warna dengan tingkat keparahan tinggi, penderita tidak dapat melihat warna sama sekali kecuali abu-abu atau hitam dan putih, hal ini disebut juga dengan monochromacy. Akan tetapi, angka terjadinya buta warna parah masih sangat sedikit.
Apakah Buta Warna Bisa Disembuhkan?
Sebagian dari kalian mungkin penasaran apakah buta warna dapat disembuhkan. Jawabannya ada dua yaitu bisa dan tidak bisa.
Lalu, alasan apakah yang mendasari pernyataan bahwa buta warna dapat disembuhkan dan tidak dapat disembuhkan?
Jadi, defisit warna dapat disembuhkan atau tidak berdasarkan penyebabnya. Buta warna dapat disembuhkan apabila disebabkan oleh riwayat kesehatan tertentu, misalnya tekanan darah tinggi atau hipertensi. Dengan mengatasi penyakit tersebut, besar kemungkinan defisit warna dapat membaik.
Sementara itu, apabila defisit warna disebabkan oleh faktor bawaan, maka besar kemungkinan bahwa buta warna tidak dapat disembuhkan, bahkan pada derajat ringan atau defisit warna sebagian sekalipun.
Kendati demikian, menjaga kesehatan mata tidak kalah penting dengan menghindari hal-hal yang dapat memperparah kondisi mata.
Cara Mendeteksi Buta Warna pada Anak
Buta warna dapat terjadi pada siapapun bahkan anak-anak sekalipun. Hal tersebut dikarenakan anak-anak dapat mengalami defisit warna sejak ia dilahirkan dan seringkali diturunkan oleh ayah atau ibu.
Dalam beberapa kasus, seorang ibu mewariskan defisit atau buta warna pada anak laki-lakinya.
Bagaimanapun, para orangtua harus aware terhadap perkembangan anak, termasuk kelainan yang terjadi pada anak.
Apabila terjadi suatu hal yang mengganjal dalam proses tunhuh kembang anak, seringkali orangtua denial atau menyangkal hal tersebut, sehingga pengobatan dilakukan saat semua sudah terlambat, misalnya buta warna.
Tahukah kalian bahwa buta warna dapat disebabkan oleh faktor bawaan? Maka dari itu, para ibu dan ayah harus tahu tentang cara mendeteksi buta warna pada anak.
Untuk mengetahuinya pun terbilang mudah dilakukan di rumah yaitu melalui aktivitas mewarnai, menyusun blok, serta permainan bola yang diselingi dengan edukasi perbedaan warna-warna.
Apabila setelah dilakukan edukasi tersebut dan anak terdeteksi sulit membedakan warna-warna, maka hal tersebut dapat menjadi suatu red flag yang mengacu pada terjadinya buta warna.
Kendati demikian, anak-anak yang menderita defisit warna mungkin akan menunjukan tanda, antara lain seperti:
- Kesulitan untuk membedakan warna dengan pencahayaan agak redup
- Kesukitan untuk membedakan antara pensil warna merah dan hijau
- Menggunakan warna yang salah ketika memberikan warna pada suatu gambar, misalnya menggunakan warna biru untuk daun
- Mengendus makanan sebelum dimakan
- Mata cenderung sensitif terhadap cahaya dan beberapa kombinasi warna
- Mengeluhkan kepala atau mata sakit saat melihat benda berwarna merah dan hijau
Meskipun demikian, ada beberapa hal yang harus ibu dan ayah perhatikan, yaitu selalu memuji anak setiap kali mereka menjawab warna dengan tepat.
Pastikan bahwa tidak ada kakak atau adik di sekitarnya, dan jangan meminta anak untuk menyebutka warna benda-benda di sekelilingnya karena hal tersebut dapat membuat anak kehilangan kepercayaan diri.
Apabila ibu dan ayah menemukan bahwa anak memiliki kesulitan untuk membedakan warna, hal yang pertama kali dilakukan adalah menerima dengan sepenuh hati tentang kondisi anak.
Kemudian, jangan lupa untuk mengunjungi dokter mata atau optometris untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Selain itu, para orangtua juga harus memastikan bahwa anak-anak mengonsumsi makanan yang baik untuk mata anak seperti sayur berdaun hijau, buah yang mengandung vitamin A, C, dan betakaroten, serta ikan yang kaya akan omega-3.
Tak lupa, pemberian vitamin mata juga diperlukan untuk memelihara kesehatan mata anak, seperti Eyebost. Eyebost merupakan madu herbal yang aman dikonsumsi oleh anak di atas usia 2 tahun.
Komposisinya terdiri dari ekstrak wortel, blueberry, bilberry, dan bunga marigold yang dikenal sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata anak. Ingat mata, ingat Eyebost!
Tinggalkan komentar