Zaman sekarang, orang-orang lebih fokus pada kesehatan badan saja. Diet menjadi salah satu bentuk ikhtiar untuk menjaga berat badan, kadar gula darah, kolesterol, dan lain sebagainya.
Kendati demikian, hanya segelintir orang yang menyadari akan pentingnya menjaga kesehatan mata. Betapa tidak? Ada begitu banyak gangguan mata yang mengancam penglihatan kita, salah satunya adalah Syndrome Posner Schlossman.
Dari namanya saja sudah njelimet ya, teman mata. Pun, belum banyak orang awam seperti kita yang tahu definisi sindrom yang satu ini.Oleh sebab itu, kita akan mencoba untuk mengupas secara tuntas apa itu Syndrome Posner Schlossman. Jadi, jangan lewatkan satu kata pun ya, teman mata!
Apa Itu Syndrome-Posner Schlossman?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), syndrome atau sindrom didefinisikan sebagai suatu kumpulan tanda atau gejala yang muncul secara bersamaan atau serentak dan menandakan suatu ketidaknormalan.
Istilah sindrom digunakan juga di dalam dunia medis, seperti halnya pada Syndrome Posner Schlossman.
Tapi, sindrom apakah ini?
Syndrome Posner Schlossman adalah suatu penyakit yang ditandai dengan peningkatan tekanan intraokuler mata yang akut, terjadi secara berulang, menyerang kedua mata sekaligus, dan disertai dengan peradangan di bilik mata bagian depan (anterior chamber).
Perlu diketahui, bilik mata bagian depan adalah bagian mata yang berbentuk seperti kantong menyerupai jelly yang posisinya berada di depan lensa dan di belakang kornea mata. Nah, bagian mata inilah yang mengalami peradangan.
For your information, Syndrome Posner Schlossman disebut juga dengan glaucomatocyclitis crisis.
Meskipun sebuah kasus pada anak berusia 13 tahun telah dilaporkan, menurut American Academy of Ophthalmology, penderita Syndrome Posner Schlossman didominasi oleh orang dewasa berusia di antara 20-50 tahun.
Sebuah studi penelitian berjudul Incidence and Prevalence of Different Uveitis Entities in Finland disebutkan prevalensi Syndrome Posner Schlossman di Finlandia berada di angka 1,9 per 100.000 dari seluruh populasi.
Melihat dari angka tersebut, tidak heran kalau para ahli medis menyebutkan kalau Sindrom Posner Schlossman memang terbilang kasus yang langka.
Baca juga: Mengalami Masalah Mata Bengkak? Inilah 17 Penyebabnya, Ketahui!
Penyebab Syndrome Posner Schlossman
Terkadang kita penasaran kenapa mengetahui sebuah penyebab itu penting. Dalam istilah medis, menggali penyebab sebuah penyakit sangat krusial.
Bagi para ahli medis sendiri, penyebab atau yang disebut juga dengan pathophysiology sangat penting sebab hal tersebut membantu mereka untuk memahami berbagai macam stage dan manifestasi suatu penyakit, termasuk Sindrom Posner Schlossman.
Sayangnya, Syndrome Posner Schlossman belum diketahui secara pasti apa penyebabnya hingga saat ini meskipun ada beberapa teori yang menghubungkannya dengan berbagai penyakit lainnya, mulai dari penyakit autoimun hingga infeksi.
Studi penelitian lanjutan masih sangat dibutuhkan untuk mencari tahu penyebab pastinya nih, teman mata.
Gejala Syndrome Posner Schlossman
Memperhatikan gejala yang muncul merupakan salah satu cara bagi dokter dalam proses diagnosis suatu penyakit. Akan tetapi, kita juga harus mengatakan sejujurnya tentang apa yang kita rasakan saat berkonsultasi dengan dokter.
Ngomong-ngomong, kamu sudah tahu belum sih apa saja gejala Syndrome Posner Schlossman?
Di bawah ini adalah beberapa gejala Sindrom Posner Schlossman yang kamu perlu waspadai, di antaranya meliputi:
- Menyerang kedua mata atau unilateral
- Terjadi secara berulang
- Menimbulkan nyeri pada mata atau penglihatan buram
- Peningkatan tekanan di dalam mata (IOP) dengan sudut terbuka
- Berlangsung selama beberapa jam sampai berminggu-minggu
- Tekanan di dalam mata normal dan tidak ada tanda uveitis pada uvea
- Bidang penglihatan dan pusat saraf mata normal
- Ada endapan berupa keratic precipitates (KP)
Cara Mengatasi Syndrome Posner Schlossman
As we discussed before, penyebab Syndrome Posner Schlossman memang belum diketahui secara pasti. Namun, bukan berarti pengobatan tidak dapat dilakukan, ya.
Dalam kasus ini, pengobatan akan berfokus untuk mengontrol tekanan intraokuler (IOP) dan menurunkan peradangan.
Adapun beberapa tindakan yang mungkin dilakukan oleh dokter spesialis mata dalam menangani Sindrom Posner Schlossman, seperti:
1. Terapi medis
Pada lini pertama, dokter akan menyarankan terapi medis seperti pemberian obat beta-blocker topikal seperti timolol, alpha-agonists seperti brimonidine, dan carbonic anhydrase inhibitor seperti dorzolamide.
Analog prostaglandin mungkin juga dapat digunakan meskipun bukan merupakan obat pada lini pertama. Akan tetapi, ditemukan bukti kalau obat jenis ini bisa memperburuk peradangan.
Obat inhibitor anhidrase karbonat yang dikonsumsi secara oral terkadang digunakan untuk menurunkan tekanan intraokuler dengan cepat.
Sementara itu, dokter akan memberikan obat untuk mengontrol peradangan agar tidak semakin parah, seperti prednisolone dalam bentuk tetes mata steroid dan NSAID (Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drug) topikal yang diminum langsung.
2. Operasi
Operasi terpaksa harus dilakukan ketika Syndrome Posner Schlossman tidak kunjung membaik dengan pemberian obat-obatan, terutama ketika kerusakan saraf optik glaukoma mulai nampak.
Studi berjudul Treatment in the Management of Glaucomatocyclitis Crisis with Visual Field Defect meneliti tentang 8 orang pasien yang menjalani operasi trabeculectomy dengan mitomycin C untuk tekanan intraokuler yang tidak terkendali dan kerusakan penglihatan.
Pada akhir penelitian, didapatkan hasil kalau semua pasien tidak membutuhkan tetes mata penurun tekanan intraokuler.
Dan, meskipun iritis berulang terjadi pada 2 pasien, tekanan intraokuler relatif stabil selama jangka waktu tersebut.
Fiuhhh… Akhirnya, kita sampai juga di akhir pembahasan mengenai Syndrome Posner Schlossman. Apakah teman mata sudah mulai tercerahkan mengenai sindrom yang satu ini?
Pada kasus di atas, belum ditemukan penyebab sindrom ini menyerang mata penderitanya. Hal ini seharusnya semakin meyakinkan kita kalau memelihara kesehatan mata itu sangat penting nih, teman mata.
Nggak perlu bingung!
Ada banyak hal yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kesehatan mata, mulai dari mengonsumsi makanan bergizi, penuhi asupan cairan, tidur cukup, istirahatkan mata dari gawai, dan jangan lupa minum Eyebost.
Oh iya, buat kamu yang belum tahu apa itu Eyebost, vitamin mata yang satu ini adalah vitamin mata berbahan dasar madu hutan asli yang dikombinasikan dengan ekstrak buah bilberry, bunga marigold, wortel, dan flavour blueberry.
Kamu tidak perlu khawatir lagi akan nutrisi untuk mata sebab sebotol Eyebost mengandung antioksidan seperti lutein, flavonoid, polifenol, antosianin, serta berbagai jenis vitamin mulai dari vitamin A, C, dan E.
Sekarang, menjaga kesehatan keluarga menjadi mudah dengan hadirnya Eyebost di tengah-tengah keluarga Indonesia. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia sangat aman mengonsumsi Eyebost, nih.
Yuk, langsung aja meluncur ke website resmi Eyebost untuk proses pemesanan yang cepat dengan potongan harga yang menarik!
Ingat mata, ingat Eyebost!