Kamu tahu gak sih kalau kamu bisa melihat benda di sekelilingmu karena peran salah satu jenis saraf pada mata?
Perlu kamu tahu nih kalau mata memiliki bagian-bagian yang masing-masing memegang peranannya tersendiri. Salah satunya adalah saraf optik yang berfungsi untuk mengantarkan sinyal ke otak sehingga otak bisa menginterpretasikan benda yang kita lihat.
Sebaliknya, kalau saraf tersebut mengalami gangguan, otomatis penglihatan kita pun akan terganggu, misalnya yang terjadi pada optik glioma.
Apa sih optik glioma?
Kalau kamu mau tahu tentang kondisi ini lebih jauh, simak ulasan di bawah ini ya!
Apa Itu Optik Glioma?
Optic nerve glioma atau yang disebut juga dengan optik glioma adalah sejenis tumor otak yang menyerang saraf optik pada mata. Namun sebenarnya, dari nama istilah medis ini pun kita sudah bisa mengetahui bagian tubuh yang terdampak, lho.
Optik glioma merupakan jenis tumor langka yang berkembang relatif lambat. Kendati demikian, lokasi tumor yang cenderung sulit ini sangat mungkin mengakibatkan penderitanya mengalami kehilangan penglihatan saat pengangkatan tumor.
Bagaimanapun, penyakit genetik berhubungan erat dengan kondisi ini, misalnya pada penyakit neurofibromatosis tipe 1 (NF1) yang mana penyakit ini didefinisikan sebagai tumor yang menyerang sistem saraf. NF1 sepenuhnya disebabkan oleh kelainan genetik yang dibawa oleh salah satu atau kedua orangtua.
Baca Juga: Waspadai Microsleep, Penyebab 90% Laka Lantas di Jalan Tol
Selain itu, tumor saraf optik ini lebih banyak ditemukan pada anak-anak ketimbang orang dewasa di atas usia 20 tahun, yaitu setidaknya 75% dari keseluruhan kasusnya terjadi pada anak-anak di abwah usia 10 tahun.
Penyebab Optik Glioma
Sebenarnya, kebanyakan kasus optik glioma belum diketahui secara pasti apa penyebabnya atau apa faktor yang mengakibatkan tumor ini tumbuh dan berkembang di saraf optik.
Meskipun begitu, melansir dari laman Children Hospital, kebanyakan kasus optik glioma ditemukan pada anak-anak yang memiliki masalah genetik bernama neurofibromatosis tipe 1 atau NF1.
Kondisi ini disebabkan oleh kelaiann genetik saat berada di dalam kandungan, sehingga hal ini pun tidak dapat kita cegah, terlebih lagi apabila salah satu atau kedua orangtua membawa gen NF1 yang kemudian diturunkan ke anak-anaknya.
Pada dasarnya, neurofibromatosis merupakan tumor atau tumbuhnya jaringan secara tak terkendali pada sistem saraf kita. Sekitar 15% pasien anak-anak yang menderita NF1 kemudian akan mengalami juga optik glioma.
Akan tetapi, pada beberapa kasus glioma saraf optik, tumor tersebut berhenti berkembang bahkan hilang dengan sendirinya tanpa perawatan tertentu.
Gejala Optik Glioma
Meskipun perkembangannya cenderung lambat apabila dibandingkan dengan jenis tumor otak lainnya, kamu perlu mewaspadai gejala optik glioma agar penyakti tersebut lekas terdeteksi begitu kamu merasakan gejalanya.
Dialnsir dari National Institutes of Health, gejala-gejalanya di antaranya meliputi:
1. Kehilangan penglihatan
Karena lokasinya yang berada di saraf optik, tidak heran apabila kondisi ini menyebabkan penderitanya mengalami kehilangan penglihatan sebagian atau sepenuhnya.
Setidaknya, sekitar 85% dari keseluruhan kasus, pasien mengalami hilangnya penglihatan 60% di antaranya akan jauh berkembang lebih parah di kemudian hari.
Kondisi ini patut diwasapadai terutama apabila terjadi pada anak-anak, sebab mereka cenderung sulit untuk mengkomunikasikan perasaan mereka, termasuk perasaan tidak nyaman karena penglihatan yang memburuk.
2. Ptoptosis
Proptosis adalah suatu kondisi ketika bola mata cenderung lebih menonjol dari mata normal. Kondisi ini disebabkan karena adanya tumor pada saraf optik yang kemudian menekan bola mata keluar.
Proptosis menjadi gejala yang paling umum terlihat pada hampir 95% penderita glioma. Gejala ini memudahkan kita pada proses pendeteksian sebelum semuanya terlambat.
3. Sakit kepala
Kalau kamu mengalami sakit kepala secara terus menerus bahkan tidak kunjung membaik setelah diberikan obat-obatan, kamu patut waspada sebab tumor otak jenis optik glioma mungkin saja bersarang pada saraf optik di belakang matamu.
Selain mata menonjol, sakit kepala merupakan gejala yang paling umum muncul pada setidaknya 30% dari keseluruhan jumlah pasien.
4. Gejala lain
Selain ketiga gejala umum di atas, mungkin optik glioma akan muncul disertai dengan berbagai gejala seperti:
- Nystagmus (gerakan mata tak terkendali)
- Mual
- Spasmus nutans (gerakan mata dan mengangguk tak terkendali serta postur leher abnormal)
- Kejang
- Strabismus (mata juling)
- Pusing
- Keadaan semakin parah
- Hidrosefalus
- Masalah pada hormon
- Tekanan di dalam kepala meningkat
Cara Mengobati Optik Glioma
Tidak boleh disepelekan, perkembangan sel tumorharus dihentikan segera mungkin sebelum bertambah parah dan berdampak buruk bagi organ tubuh yang lain.
Mengunjungi ahli medis merupakan pilihan yang tepat untuk mendapatkan diagnosis yang tepat sehingga pengobatan bisa segera dilakukan.
Adapaun beberapa tindakan atau prosedur dalam pengobatan optik glioma yang mungkin dilakukan oleh dokter kamu, meliputi:
1. Kemoterapi
Istilah ini sudah tidak asing lagi di telinga kita. Prosedur kemoterapi dilakuakn dengan memberikan obat yang bertujuan untuk menghentikan perkembangan sel kanker sehingga tumor tidak semakin membesar dan parah.
Setelah dilakukan tindakan ini, diharapkan fungsi penglihatan akan meningkat, terutama anak-anak yang sangat membutuhkan mata sehat dalam proses penyerapan informasi. bahkan, dikatakan bahwa penglihatan yang baik sangat mempengaruhi kualitas hidup seseorang.
2. Terapi hormon
Saat sel kanker sudah berkembang, sangat mungkin kondisi ini mempengaruhi sistem endokrim anak-anak, yang mana sistem endokrim merupakan sekumpulan kelenjar yang mengatur fungsi hormon.
Agar hormon tetap satabil dan berfungsi dengan baik, anak-anak atau pasien perlu mendapatkan terapi penggantian hormon selama sisa hidupnya.
3. Radiasi
Sebenarnya, pertumbuhan sel kanker bisa dihentikan secara efektif dengan melakukan kemoterapi. Tapi, untuk beberapa kasus anak-anak yang resistan atau kebal terhadap efek kemoterapi, terapi radiasi menjadi alternatifnya.
Terapi jenis ini dilakukan dengan memanfaatkan radiasi sinar-X pada bagian-bagian tubuh tertensu saja. Hal ini berbeda dengan kemoterapi yang dilakukan dengan memberikan obat melalui infus ke seluruh tubuh.
4. Tindakan bedah
Tindakan bedah atau operasi bisa saja dilakukan untuk mengangkat tumor yang tumbuh pada bagian terentu, misalnya optik glioma yang berada di saraf optik mata.
Prosedur ini bertujuan untuk mengembalikan atau meningkatkan fungsi penglihatan penderitanya. Akan tetapi, dokter memiliki wewenang dan pertimbangan tersendiri apakah prosedur operasi merupakan pilihan yang tepat, atau justru penuh risiko ke depannya.
Jenis tumor yang satu ini memang tergolong tumor otak langka. Akan tetapi, bukan berarti kita terbebas dari risiko terjangkit penyakit ini.
Dengan mengetahui serba-serbi perihal optik glioma, kita semakin menyadari betapa nikmat sehat sangat mahal harganya. Oleh sebab itu, yuk mulai perhatikan kesehatan tubuh, termasuk mata, salah satunya dengan memenuhi asupan nutrisi dengan vitamin mata Eyebost.
Vitamin mata Eyebost merupakan vitamin mata yang direkomendasikan untuk memastikan penglihatanmu selalu jernih, fokus, tajam, serta terhindar dari risiko penyakit mata akibat radikal bebas, dan sejenisnya.
Kandungan ekstrak wortel, bilberry, bunga marigold, dan madu asli yang kaya akan vitamin A, C, E, senyawa lutein dan antioksidan, membuat Eyebost menjadi vitamin mata nomor satu dalam menjaga kesehatan matamu.
Di samping itu, Eyebost aman dikonsumsi setiap hari oleh anak-anak di atas usia 2 tahun hingga para lansia sekalipun sebab semua kandungannya terjamin halal dan alami.
Jadi, mau punya mata sehat bebas gangguan? Yuk, minum Eyebost setiap hari secara rutin! Ingat mata, ingat Eyebost!
Tinggalkan komentar