Online Store Eyebost: Online 24 Jam

Mengenal Sindrom Mata Kering, Pahami!

Shaffi Kareem

mata kering

Mata kering banyak sekali terjadi dikalangan para pelajar, karyawan, bahkan hingga orang rumahan sekalipun. Tidak pernah terpikirkan dalam benak siapapun bahwa kita akan mengalami apa yang disebut dengan pandemi.

Dimulai dari 2020 awal dan berlangsung selama 2 tahun lamanya, hampir seluruh sektor di dunia mengalami kemerosotan akibat dari efek pandemi COVID-19.

Segala bentuk pembatasan aktivitas di luar maupun di dalam ruangan seperti di kantor dan sekolah terpaksa dihentikan guna menekan angka penyebaran virus. Semua kegiatan tersebut harus dialihkan ke sistem daring atau online.

Para karyawan dan pelajar serta mahasiswa diminta untuk bekerja dan belajar di rumah. Secara tidak langsung, mau tidak mau semua orang harus selalu menatap layar handphone, laptop, dan bentuk-bentuk gawai yang lain dengan intensitas yang lebih lama dari sebelumnya.

Tidak heran jika pada masa-masa ini, orang banyak mengeluhkan tentang sakit mata. Salah satunya adalah Sindrom Mata Kering.

Apakah yang Dimaksud Mata Kering?

apa itu mata kering

Selain orang dewasa, anak-anak yang belajar online juga beresiko terkena Sindrom Mata Kering. Mereka harus belajar secara online dengan menatap layar handphone atau laptop setiap hari.

Dalam sebuah jurnal berjudul Hubungan Penggunaan Media Elektronik Dengan Keluhan di Mata Remaja dengan Pembelajaran Online di Masa Pandemi COVID-19 disebutkan bahwa di Indonesia, terdapat 60% anak usia sekolah menatap layar handphone selama lebih dari 2 jam.

 Belum lagi dikarenakan oleh pembatasan aktivitas di luar ruangan, anak-anak juga tidak bisa bermain di luar rumah dengan teman-temannya sehingga hiburan atau entertainment yang dicari adalah televisi atau game di handphone.

Selama dua tahun kegiatan tersebut terus menerus dilakukan sehingga tidak heran apabila kasus Sindrom Mata Kering meningkat selama pandemi berlangsung, khususnya terjadi pada anak-anak.

Penasaran kan apa itu Sindrom Mata Kering? Dalam artikel ini, kita akan mengulas tentang apa itu Dry Eye Syndrome, gejala, faktor resiko, hingga cara pengobatannya. Yuk simak bersama!

Mata kering atau yang biasa disebut dengan dry eye adalah sebuah kondisi dimana produksi air mata tidak cukup banyak untuk melumasi bola mata.

Penyakit ini biasa disebut juga dengan Sindrom Mata Kering atau Dry Eye Syndrome. Zat yang terkandung di dalam air mata antara lain air, oil atau minyak, garam, protein, immunoglobulin, elektrolit, sitokin, laktoferin, lisozim, dan faktor pertumbuhan; pH rata-rata 7,25 dan osmolaritas 309 mOsm/L2.

Zat-zat di atas kemudian membantu mata untuk selalu “basah” sehingga kita bisa membuka mata, menutup mata dengan baik dan melihat dengan nyaman.

Apabila produksi air mata berkurang atau tidak cukup, bisa dibayangkan how it would be suffering for us hanya sekedar untuk membuka dan menutup mata. Nikmat sehat itu nyata ya, teman-teman.

Gejala Sindrom Mata Kering

gejala sindrom mata kering

Dalam keadaan normal, air mata berfungsi untuk melumasi mata setiap kali ia berkedip, namun saat terkena penyakit mata kering, karena produksi air mata berkurang, maka akan menimbulkan sensasi tidak nyaman pada mata.

Gejala utama yang biasanya ditimbulkan pada saat terkena Sindrom Mata Kering adalah mata cenderung kering dan terasa seperti berpasir. Namun, gejala-gejala lain yang mungkin ditimbulkan antara lain

  1. Mata panas
  2. Mata gatal
  3. Mata perih atau nyeri
  4. Mata merah
  5. Produksi lendir dan air mata berlebih
  6. Sensasi masuknya benda asing
  7. Sensitif terhadap cahaya
  8. Gangguan pengelihatan memburuk saat suhu tinggi dan kelembaban rendah

Penyebab Sindrom Mata Kering

Sebelum memilih pengobatan apakah yang paling tepat untuk mengobati Sindrom Mata Kering, kita perlu mengetahui faktor apa yang menyebabkan penyakit atau sindrom ini muncul.

Dalam sebuah jurnal berjudul Hubungan Penggunaan Media Elektronik Visual dengan Kejadian Sindroma Mata Kering di Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura, disebutkan bahwa setidaknya ada tiga faktor penyebab Sindrom Mata Kering muncul, yaitu

Penurunan produksi air mata

Penurunan produksi air mata dengan istilah medis keratoconjunctivis sicca adalah suatu kondisi dimana mata tidak dapat memproduksi air mata atau yang biasa disebut dengan cairan aqueous yang cukup yang berguna untuk melumasi mata. Umumnya, kondisi ini disebabkan oleh

  • Usia
  • Keadaan medis tertentu seperti sindrom Sjogren, alergi mata, rheumatoid arthritis, lupus, scleroderma, sarcoidosis, penyakit tiroid, atau defisiensi vitamin A.
  • Obat-obatan, misalnya antihistamin, antidepresan, obat darah tinggi, obat yang digunakan untuk terapi hormon, atau dekongestan.
  • Desensitifitas saraf kornea yang diakibatkan oleh penggunaan softlense atau operasi laser.

Peningkatan penguapan air mata

Selain karena penurunan produksi air mata, Sindrom Mata Kering juga disebabkan oleh peningkatan penguapan air mata. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa salah satu kandungan dalam air mata adalah oil film atau lapisan minyak.

Namun, ada suatu kondisi dimana oil film yang diproduksi oleh kelenjar kecil yang berada di ujung kelopak mata (meibomian gland) terjebak dan tidak bisa keluar sehingga hal ini menyebabkan mata terasa kering karena air mata lebih cepat menguap tanpa adanya kandungan oil atau minyak tersebut.

Adapun hal-hal yang umumnya menyebabkan peningkatan penguapan air mata, antara lain

  • Posterios blepharitis (disfungsi kelenjar meibomian)
  • Alergi pada mata
  • Angin, asap rokok, dan udara yang kering
  • Jarang mengedipkan mata. Bisa disebabkan oleh suatu kondisi medis tertentu seperti penyakit Parkinson, ataupun faktor lain seperti menyelam, membaca, menatap layar handphone atau komputer atau kegiatan lain yang mengharuskan kita untuk berkonsentrasi dalam waktu yang lama dengan mata terbuka.

Faktor Resiko Sindrom Mata Kering

cara menjaga kesehatan penglihatan

Di Indonesia, kasus mata kering mencapai 27,5%-30% yang didominasi oleh orang berusia lanjut. Pada dasarnya, Dry Eye Syndrom adalah sindrom atau penyakit yang bisa menyerang siapa pun yang mengalami penurunan produksi air mata atau peningkatan penguapan air mata. Akan tetapi, sindrom ini akan lebih berpotensi untuk menyerang seseorang yang:

  1. Berusia di atas 50 tahun
  2. Berjenis kelamin perempuan
  3. Menggunakan lensa kontak atau softlense
  4. Menjalani diet yang menyebabkan defisiensi vitamin A
  5. Mengalami perubahan hormon
  6. Menderita penyakit autoimmune, seperti rheumatoid arthritis, diabetes tipe 1, lupus, sindrom Sjogren, multiple sclerosis, dll
  7. Bekerja di depan layar komputer atau laptop

Cara Mengatasi Sindrom Mata Kering

cara mengatasi penyakit mata

Sindrom Mata Kering biasanya tidak dianggap serius oleh orang-orang. Banyak dari mereka yang menjalani treatment atau tindakan secara mendiri seperti menggunakan obat tetes mata.

Akan tetapi apabila penyakit ini berlangsung secara terus menerus tanpa ada perubahan, maka sebaiknya kunjungi dokter atau fasilitas kesehatan terdekat untuk berkonsultasi lebih lanjut karena dikhawatirkan akan menyebabkan kerusakan pada bola mata atau saraf tertentu.

Adapun opsi pengobatan yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan Sindrom Mata Kering antara lain:

Antibiotik

Antibiotik berfungsi untuk mengurangi inflamasi atau peradangan pada kelopak mata. Pemberian antibiotik dapat berupa tetes mata atau salep, atau bahkan dapat berupa obat untuk diminum.

Yang perlu diingat adalah bahwa antibiotik harus dihabiskan sesuai dengan dosis yang telah diberikan oleh dokter supaya tidak menyebabkan resistensi antibiotik.

Tetes mata

Untuk menyembuhkan inflamasi pada kornea mata, mungkin dokter akan meresepkan obat mata antara lain restasis eye drop yang mengandung cyclosporine atau corticosteroids. Obat jenis ini memiliki efek samping seperti tekanan darah tinggi, dll.

Nasal spray

Obat ini mengandung varenicline dan cara menggunakannya adalah dengan menyemprotkannya ke dalam hidung sehari dua kali.

Sclera lense atau lensa kontak sklera

Sclera lense adalah lensa kontak yang dirancang untuk menampung air mata yang kemudian dapat menjaga kelembaban mata bagi penderita mata kering.

Lensa tersebut dirancang seperti lensa kontak pada umumnya tetapi menutupi hingga ke sedikit bagian sklera atau bagian mata yan berwarna putih.

Kompres hangat atau masker mata

Kompres hangat yang dilakukan setiap hari dapat membantu untuk melepaskan oil film atau minyak yang terjebak di ujung kelopak mata. Selain kompres hangat, thermal pulsation device adlah opsi lain untuk membantu melepaskan minyak ke mata.

Obat-obatan

Obat ini diberikan oleh dokter untuk membantu memproduksi air mata. Obat ini bernama cholinergics yang tersedia dalam bentuk pil, gel, atau tetes mata. Efek samping penggunaan obat ini adalah tubuh akan memproduksi keringat berlebih.

Untuk itu, hadir vitamin mata yaitu Eyebost yang terbuat dari bahan alami, sehingga meminimalisir terjadinya efek samping.

Eyebost terbuat dari 100% madu hutan murni, ditambah dengan ekstrak lutein bunga marigold, ekstrak bilberry, dan wortel, sehingga membantu menjaga kesehatan mata seperti iritasi, mata kering, hingga berbagai penyakit mata lainnya.

eyebost vitamin mata

Mata kering bukan hanya sekedar mata kering biasa apabila sampai mengganggu aktivitas sehari-hari. Walaupun kita sudah mengetahui gejala hingga pengobatannya.

Alangkah baiknya apabila kita juga belajar untuk mencegah terjadinya mata kering seperti beristirahat sejenak ketika berada di depan komputer, menjaga kelembaban softlense, menggunakan pelembab udara, mengonsumsi makanan tinggi vitamin A dan asam lemak omega 3, minum air putih yang cukup, dan tidur 7–8 jam sehari.

Bagikan:

Tags

Shaffi Kareem

ISFJ type of human.

Related Post

Tinggalkan komentar

Yuk pesan eyebost sekarang di eyebost.id agar mata makin sehat dan jernih
//
CS Anggie
Online
|
//
Konsultasi