Apa itu mata malas? Yuk ketahui….
Golden age merupakan masa-masa dimana anak-anak bertumbuh dan berkembang dengan sangat pesat. Menurut Sigmun Freud, seorang ahli psikoanalisis, usia golden age adalah usia di bawah 5 tahun.
Anak-anak belajar dengan melihat, memperhatikan dan meniru apa yang ada di sekitarnya tidak peduli apakah itu baik atau buruk.
Di fase ini, semua sel-sel sedang berkembang dengan pesat. Mereka belajar, mendengar, dan melihat berbagai macam benda dan orang yang ada di sekelilingnya. Tetapi, ternyata ada beberapa kasus bahwa anak-anak di usia ini rentan terkena masalah mata, salah satunya adalah mata malas atau lazy eyes.
Sepertinya istilah ini memang jarang diketahui oleh orang awam. Yuk kita bahas satu per satu, mulai dari pengertiannya hingga bagaimana mata malas terjadi pada anak-anak.
Pengertian Mata Malas

Memiliki istilah medis amblyopia berasal dari dua kata yaitu amblyos yang berarti tumpul, dan opia yang berarti pengelihatan. Sehingga, amblyopia secara etimologi berarti tumpulnya atau berkurangnya ketajaman pengelihatan seseorang.
Mata malas (amblyopia) atau yang biasa disebut lazy eyes adalah suatu kondisi penurunan ketajaman pengelihatan yang diderita oleh seseorang. Kelainan ini biasanya hanya terjadi pada salah satu mata (unilateral), tetapi dalam beberapa kasus yang langka, kelainan ini bisa menyerang kedua mata (bilateral) sekaligus.
Mata malas hanya terjadi pada 2-3% dari seluruh populasi. Mengenai penderitanya, tidak ada relasi yang mengarah kepada jenis kelamin atau ras, namun orang-orang yang menderita mata malas biasanya karena perkembangannya yang terlambat, lahir prematur, lahir dengan berat badan di bawah normal, dan atau faktor keturunan.
Kelainan ini memang bisa disembuhkan, tetapi apabila tidak terdeteksi secara dini dan ditangani secara serius, maka akan menyebabkan penurunan visual secara permanen. Penyebab amblyopia atau mata malas, antara lain
Kelainan refraksi
Refraksi adalah suatu proses dimana cahaya masuk ke dalam mata. Proses ini berkaitan langsung dengan bagaimana mata akan melihat suatu benda. Namun, benda yang terlihat mungkin tidak dapat terlihat dengan jelas atau buram, inilah yang disebut dengan kelainan refraksi.
Kelainan refraksi adalah kelainan dimana cahaya yang masuk ke dalam mata tidak dapat terfokuskan dengan baik. Contoh kelainan ini adalah rabun dekat (myopia), rabun jauh (hyperopia), rabun dekat usia lanjut (presbiopia), dan silindris (astigmatism).
Apabila kelainan refraksi terjadi hanya pada satu mata, maka akan mendorong terjadinya mata malas dan akan bergantung pada mata yang lebih jelas.
Mata Juling
Mata juling atau dalam istilah medis strabismus adalah suatu keadaan dimana kedua mata terletak tidak sejajar. Pada saat salah satu mata melihat ke arah depan, mata yang lain melihat ke arah atas, bawah, atau samping. Hal ini memicu terjadinya mata malas pada mata yang tidak terfokus karena saraf yang lebih aktif ada pada mata yang normal.
Hambatan masuknya cahaya ke dalam mata
Berbeda dengan kelainan refraksi, hambatan ini terjadi karena cahaya yang masuk ke dalam mata terhambat karena kondisi mata yang tidak normal.
Contohnya adalah kelopak mata yang jatuh/ droopy eyelids (ptosis) dimana pada keadaan ini, penderitanya memiliki kelopak mata yang menutupi pupil sehingga mereka harus melakukan gerakan seperti mengangkat dagu atau alis supaya dapat melihat dengan jelas.
Katarak
Pada penderita katarak, terdapat gumpalan putih seperti awan pada kornea mata. Hal ini dapat menyebabkan pengapuran pada lensa mata dan mempengaruhi masuknya cahaya yang masuk, sehingga benda yang seharusnya terlihat dengan jelas akan menjadi buram atau samar-samar. Pada mata yang terkena katarak, saraf akan semakin melemah dan menyebabkan mata malas.
Mata Malas pada Anak

Pengelihatan yang baik adalah pengelihatan yang jernih dan bayangan harus terfokuskan di kedua mata. Apabila bayangan hanya terfokuskan pada salah satu mata, hal tersebut akan menimbulkan mata malas.
Otak akan mengirimkan sinyal untuk menonaktifkan mata yang memiliki saraf lemah, dan kemudian pengelihatan akan bergantung pada mata yang normal. Menurut WHO, sekitar 1,3%-3,6% anak mengalami kehilangan pengelihatan akibat mata malas atau amblyopia.
Pada saat dilahirkan, bayi sudah dapat melihat walaupun semua benda yang berada di sekelilinya terlihat buram. Saat mereka menginjak usia 12 bulan, pengelihatannya mulai terlihat jelas, tetapi belum sempurna dan akan terus berkembang hingga usia 3-5 tahun.
Pada masa-masa inilah peran orangtua sangat dibutuhkan untuk selalu memantau perkembangan anak, termasuk salah satunya masalah kesehatan mata anak karena mata sangat dibutuhkan untuk perkembangan kognitif mereka, terlebih lagi pada usia golden age.
Cara mengetahui apakah anak mengalami mata malas adalah dengan mekukan deteksi dini baik secara mandiri maupun medis. Ayah dan Bunda dapat mengamati perkembangan si Kecil saat beraktivitas, ataupun membawa ke dokter atau rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan mata. Semakin dini mata malas terdeteksi, semakin cepat pula penyembuhannya.
Gejala Mata Malas pada Anak

Anak-anak jarang sekali bisa mengutarakan apa yang mereka rasakan, terlebih lagi untuk anak usia di bawah 5 tahun. Mereka susah atau bahkan tidak tau cara untuk mengungkapkan bahwa mata mereka bermasalah.
Hal inilah yang membuat para orangtua tidak menyadari bahwa anak mereka terkena mata malas. Namun, sebenarnya gejala mata malas pada anak dapat diamati pada keseharian anak loh, di antaranya adalah
- Kedua mata anak bergerak ke arah yang berbeda
- Anak sering terjatuh atau tersandung karena sukar untuk memperkirakan jarak
- Memicingkan atau menutup salah satu mata karena objek terlihat tidak jelas
- Sering mengangkat kepala atau dagu saat melihat sesuatu
Faktor Penyebab Mata Malas pada Anak

“Ada asap, maka ada api”. Itulah sebuah ungkapan yang menunjukkan bahwa setiap akibat memiliki sebab. Hal ini juga berlaku untuk mata malas.
Penyakit ini tidak mungkin timbul pada mata anak tanpa sebab, melainkan ada faktor-faktor penyebab yang mendatangkan penyakit tersebut. Yang banyak terjadi, mata malas pada anak biasanya disebabkan oleh beberapa faktor berikut
Keturunan
Apabila anak memiliki orangtua yang mengalami mata malas dan anak yang memiliki orangtua dengan minus lebih dari 3 atau silinder lebih dari 2 berpotensi tinggi untuk terkena penyakit ini. Sebaiknya observasi atau periksa mata secara keseluruhan sebagai upaya deteksi dini.
Katarak anak
Walaupun usianya terbilang muda, anak-anak tidak terhindar dari resiko terkena penyakit mata katarak. Gumpalan putih yang berada di kornea mata akan mengganggu cahaya yang masuk ke mata anak, sehingga anak-anak tidak dapat melihat benda dengan jelas.
Apabila katarak terjadi hanya pada satu mata, maka ini akan menyebabkan saraf mata menjadi lemah dan akhirnya mati karena hanya terfokus pada salah satu mata yang sehat atau normal.
Mata juling pada anak
Mata juling pada bayi sebenarnya adalah hal yang wajar apabila terjadi di 0-6 bulan pertama. Hal ini dikarenakan ada lipatan kulit ekstra pada matanya sehingga seolah-olah matanya terlihat juling.
Yang perlu diperhatikan adalah apakah setelah usia 6 bulan, matanya masih terlihat juling atau sudah terfokuskan, karena pada dasarnya, bayi usia 6 bulan sudah bisa memusatkan atau memfokuskan matanya kepada suatu benda.
Fenomena ini sangat berpengaruh terhadap munculnya mata malas pada anak. Mata yang tidak terfokuskan akan semakin melemah sarafnya dan hanya bergantung kepada mata yang normal. Jangan lupa deteksi dini ya, Ayah dan Bunda.
Pengobatan Mata Malas
Mata malas dapat diobati apabila terdeteksi sebelum usia 16 tahun. Dengan kata lain, semakin dini terdeteksi, maka akan semakin cepat pemulihan dan penyembuhannya.
Tetapi, idealnya pengobatan dilakukan di bawah 7 tahun. Pemilihan pengobatannya pun disesuaikan dengan tingkat keparahan yang diderita. Selanjutnya, anak-anak yang telah melakukan pengobatan akan dilatih untuk melihat benda agar fokus 100%.
Operasi Katarak
Apabila sejak awal anak didiagnosis katarak kongenital, maka akan langsung dilaksanakan operasi katarak mononuclear konginetal setidaknya seminggu setelah diagnosis tersebut. Namun, apabila diagnosisnya adalah ambliopia irreversible, maka akan dilakukan terapi beberapa minggu setelahnya.
Koreksi Kelainan Refraksi
Treatment ini biasanya dilakukan pada anak usia 3-17 tahun dan diuji oleh Pediatric Eye Disease (PEDIG). Terapi koreksi kelainan refraksi bisa dilakukan dengan penggunaan kacamata atau lensa kontak (softlense). Namun, apabila penderitanya tidak menghendaki, biasanya akan dilakukan tindakan operasi refraktif.
Terapi Oklusi atau Patching
Terapi oklusi adalah terapi yang sudah sangat lama digunakan untuk mengobati amblyopia unilateral atau mata malas yang hanya menyerang salah satu mata.
Terapi ini terbilang lebih aman, mudah, dan terjangkau karena hanya dilakukan dengan menggunakan penutup mata (patch). Caranya adalah dengan menutup mata yang normal dengan harapan bahwa mata dengan amblyopia akan dilatih untuk melihat benda atau gambar dengan fokus.
Untuk mata malas dengan derajat sedang, penderitanya akan diberi instruksi untuk menutup mata selama 2 jam per hari, yang mana hasilnya sama dengan terapi mata selama 6 jam.
Lalu, untuk mata malas derajat berat, penderita akan diberi instruksi untuk menutup mata selama 6 jam per hari, yang mana hasilnya sama dengan efektivitas terapi mata selama 4 bulan. Apabila tidak ada perbaikan, maka durasinya akan ditingkatkan.
Penalisasi
Terapi ini menggunakan teknik pengaburan mata yang sehat dengan menggunakan obat atau manipulasi kacamata, atau keduanya. Terapi ini bertujuan untuk merangsang mata tanpa amblyopia.
Obat yang digunakan adalah obat tetes atropin 1% yang goal nya adalah untuk menghambat akomodasi dan dilatasi pupil. Namun, terapi penalisasi memberikan efek sistemik seperti demam, takikardi, kulit kemerahan, iritabilias, bahkan kejang.
Setelah mengetahui apa itu mata malas, faktor penyebab, gejala, pengobatan, bahkan bagaimana mata malas bisa menyerang anak-anak, maka kita perlu membangun kepekaan terhadap sekitar kita. Semakin dini mata malas terdeteksi, maka akan semakin cepat diberi tindakan dan pemulihannya.
Jangan lupa memeriksakan kesehatan mata anak sedini mungkin supaya dokter bisa mengambil tindakan yang tepat untuk menyembuhkannya. Ingat ya Ayah dan Bunda, berikan hak anak untuk bertumbuh dan berkembang semaksimal mungkin pada masa golden age mereka.
Gunakan eyebost untuk menjaga mata agar selalu sehat dan terhindar dari berbagai masalah mata, Ingat mata ingat eyebost.
Tinggalkan komentar