Pembuluh darah manusia merupakan suatu kesatuan yang saling terhubung mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki. Fun fact, kalau diurai, panjang pembuluh darah manusia mencapai 100.000 km. Wah, luar biasa sekali ya, teman mata.
Pembuluh darah seperti pembuluh darah mata memiliki sifat lunak dan lentur. Meskipun cenderung elastis dan fleksibel untuk mengalirkan darah, kita harus waspada sebab pembuluh darah mata pecah bisa terjadi sewaktu-waktu.
Perlu kamu ketahui, pembuluh darah mata pecah bisa disebabkan oleh beberapa hal, mulai dari kondisi kesehatan tertentu sampai kebiasaan sepele yang kita lakukan sehari-hari.
Kalau kamu ingin tahu serba-serbi pembuluh darah mata pecah, meliputi penyebab, faktor risiko, cara mengatasi, dan apakah kondisi ini berbahaya, simak terus ulasan ini sampai akhir, ya!
Mengalami Pembuluh Darah Mata Pecah
Pembuluh darah merupakan bagian tubuh yang sangat penting. Tugas utamanya adalah mengalirkan darah yang mengandung oksigen serta nutrisi ke organ-organ tubuh, tak terkecuali mata.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengatasi Mata Merah Akibat Alergi? Simak Caranya Di Sini!
Pembuluh darah mata memastikan darah tersalurkan dengan baik sehingga fungsinya pun menjadi lebih optimal. Namun, fenomena seperti kerusakan pembuluh darah mata pun tidak terhindarkan.
Subconjunctival hemorrhage (SCH) atau pembuluh darah mata pecah adalah suatu kondisi ketika bercak darah nampak pada permukaan mata bernama sklera (bagian mata berwarna putih).
Perdarahan ini terjadi di bawah bagian konjungtiva, yang mana konjungtiva merupakan selaput tipis yang menyelimuti permukaan sklera. Nah, pada kasus ini, pembuluh darah mata pecah terjadi di antara konjungtiva dan sklera.
Oleh sebab itu, perdarahan dengan mudah terlihat bahkan dengan mata telanjang sekalipun. Kondisi ini lumayan banyak jumlahnya mengingat ada begitu banyak pembuluh darah berukuran sangat kecil pada bagian konjungtiva.
Perdarahan subkonjungtiva tidak terasa nyeri sedikitpun sehingga banyak dari mereka yang tidak menyadari adanya bercak merah pada mata sampai melihatnya sendiri pada bayangan di cermin.
Dalam sebuah studi berjudul Subconjunctival Hemorrhage: Risk Factors and Potential Indicators disebutkan kalau kalangan lanjut usia, terutama yang memiliki riwayat gangguan pembuluh darah seperti diabetes dan hipertensi masuk ke dalam faktor risiko SCH.
Penderita yang lebih muda cenderung mengalami pembuluh darah mata pecah karena penyebab spontan atau traumatis.
Di samping itu, pembuluh darah mata pecah dapat menyerang siapapun tanpa ada kecenderungan gender atau usia. Namun, prevalensi SCH akibat penyebab traumatis didominasi oleh laki-laki muda, kaitannya dengan seringnya melakukan aktivitas fisik.
Penyebab Pembuluh Darah Mata Pecah
As we discussed before, pembuluh darah mata pecah disebabkan oleh penyebab spontan dan traumatik. Namun spontan dan traumatik itu apa sih?
Dalam kasus pembuluh darah mata pecah, spontan disebut ketika perdarahan terjadi tanpa ada alasan yang jelas. Sebutan lainnya ‘idiopatik’ nih, teman mata.
Kemudian, traumatik merupakan istilah yang digunakan ketika trauma fisik menjadi penyebab rusaknya pembuluh darah mata.
Adapun penyebab pembuluh darah mata pecah di antaranya meliputi:
1. Tekanan Pembuluh Darah Mata Melonjak
Aktivitas seperti batuk, bersin, peregangan, muntah atau aktivitas serupa merupakan penyebab pecahnya pembuluh darah mata.
Jika terlalu keras, aktivitas tersebut bisa menyebabkan lonjakan pada tekanan darah pada pembuluh darah di mata. Tekanan ini kemudian menyebabkan pembuluh darah mata pecah.
2. Mengucek Mata
Mengucek mata merupakan respon alami tubuh saat mata terasa gatal dan tidak nyaman. Akan tetapi, aktivitas semacam ini dapat memicu pembuluh darah mata pecah kalau kamu mengucek mata terlalu keras.
Selain dapat merusak pembuluh darah pada kelopak mata, mengucek mata berlebihan bisa menyebabkan pembuluh darah mata pecah akibat tekanan pada pembuluh darah meningkat.
3. Diabetes
Diabetes dikenal sebagai penyakit kronis yang merusak pembuluh darah di seluruh tubuh. Kerusakan pada pembuluh darah mata bermula dari gula yang menyumbat pembuluh darah kecil yang menuju ke retina.
Sumbatan tersebut akan menyebabkan kebocoran cairan dan pembuluh darah mata pecah. For your information, pecahnya pembuluh darah pada mata adalah gejala awal retinopati diabetik (komplikasi diabetes pada mata).
4. Tekanan Darah Tinggi
Tingginya tekanan darah atau hipertensi bisa merusak pembuluh darah di retina dan menyebabkan pembuluh darah mata pecah.
Selain masalah pada pembuluh darah, hipertensi menyebabkan fungsi retina terbatas dan meningkatkan tekanan pada saraf optik yang mempengaruhi penglihatan penderitanya.
5. Pengobatan Tertentu
Ternyata, pengonsumsian obat tertentu seperti aspirin bisa menyebabkan pembuluh darah mata pecah, lho!
Aspirin yang dikonsumsi dalam jangka waktu lama meningkatkan risiko seseorang terkena gangguan mata Age-related Macular Degeneration (AMD) tipe basah atau wet, yang mana kondisi tersebut memicu pecahnya pembuluh darah mata.
Bukan sembarangan, pernyataan tersebut tertulis dalam sebuah studi penelitian berjudul Aspirin and Age Related Macular Degeneration; the Possible Relationship, ya.
6. Gangguan Pembekuan Darah
Trombofilia aatau hypercoagulable adalah gangguan pembekuan darah yang menyebabkan darah membeku terlalu mudah.
Gangguan ini terbilang cukup berbahaya kalau tidak ditangani dengan baik karena akan menyebabkan gumpalan darah pada pembuluh darah yang dinamakan dengan trombus atau embolus.
Gumpalan tersebut kemudian dapat menyumbat pembuluh darah pada mata dan mengakibatkan pembuluh darah mata pecah.
7. Penggunaan Softlens
Penggunaan softlens dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan seseorang mengalami pembuluh darah mata pecah.
Penggunaan softlens akan meningkatkan risiko terjadinya pinguecula, conjunctivochalasis, dan keratitis.
Hal tersebut memicu peradangan akibat mata kering, gesekan antara lensa dan konjungtiva, dan gangguan aliran air mata.
8. Benda Asing Di Dalam Mata
Merupakan organ yang sangat rentan, mata terancam terkena bahaya benda asing yang masuk ke dalam mata.
Benda asing ini akan menyebabkan gesekan pada permukaan mata yang berpotensi merobek pembuluh darah mata. Hal ini tentu berbahaya ya, teman mata.
Apakah Pembuluh Darah Mata Pecah Berbahaya?
Generally, pecahnya pembuluh darah merupakan suatu kedaruratan yang dapat mengancam jiwa. Misalnya, pembuluh darah otak pecah akan menyebabkan otak tidak tersuplai oksigen dan nutrisi dengan baik. Kemudian, hal ini memicu terjadinya stroke.
Namun, pertanyaannya adalah apakah pembuluh darah mata pecah berbahaya?
Eitssss, jawabannya ada dua nih, teman mata.
Pertama, pembuluh darah mata pecah tidak berbahaya kalau hanya terjadi sekali dan akan hilang dengan sendirinya. Biasanya, kondisi ini akan membaik dalam kurun waktu 1-2 minggu saja.
Kedua, pembuluh darah mata pecah berbahaya kalau perdarahan tidak kunjung membaik dan terjadi berulang kali. Kamu harus waspada sebab kondisi ini bisa disebabkan oleh adanya masalah kesehatan serius.
Agar kita lebih tenang, sebaiknya periksakan ke dokter spesialis mata untuk mendapatkan diagnosis yang tepat sehingga pengobatan pun dapat segera dilakukan sesegera mungkin, ya.
Cara Mengatasi Pembuluh Darah Mata Pecah
Biasanya, pembuluh darah mata pecah tidak membutuhkan pengobatan tertentu. Gejala bercak merah akan hilang dengan sendirinya dalam kurun waktu 1-2 minggu.
Kendati demikian, rasa tidak nyaman pada mata dapat diatasi dengan pemberian kompres dingin untuk meringankan gejalanya. Lakukanlah beberapa kali dalam sehari.
Kalau kejadian ini tidak membaik bahkan terjadi secara berulang, mintalah bantuan ahli medis atau dokter spesialis mata. Kemungkinan ada kondisi kesehatan tertentu yang mencetuskan kerusakan pembuluh darah tersebut.
Selain itu, kamu bisa juga nih mengonsumsi vitamin mata Eyebost untuk mengatasi mata kering dan peradangan yang memicu kondisi ini.
Bukan abal-abal, vitamin madu Eyebost berbahan dasar madu hutan asli yang diformulasikan dengan bahan-bahan alami lainnya seperti ekstrak buah bilberry,wortel, bunga marigold, dan flavour blueberry.
Berbagai nutrisi terkandung di dalamnya, seperti vitamin A, C, E, serta berbagai jenis antoksidan mulai dari antosianin, lutein, flavonoid, dan polifenol. Selain antioksidan, madu dikenal sebagai anti-inflamasi yang dapat meringankan peradangan.
Tidak hanya sebatas meredakan gejala pembuluh darah mata pecah, kamu juga bisa mengonsumsi Eyebost sebagai upaya preventif untuk mencegah gangguan mata, serta upaya pemeliharaan kesehatan mata.
Terbuat hanya dari 100% bahan alami, Eyebost aman dikonsumsi setiap hari tanpa efek samping, mulai dari anak-anak usia 2 tahun hingga kalangan usia lanjut bahkan penderita diabetes sekalipun.
Kamu mendambakan mata jernih, tajam, fokus, dan sehat bebas gangguan?
Ya minum Eyebost, dong! Ingat mata, ingat Eyebost!
Tinggalkan komentar