Di antara empat musim di negara subtropis, musim semi adalah musim yang paling dinantikan. Salju mencair, suhu mulai hangat, dan bunga-bunga bermekaran kian menambah keindahannya.
Namun, sebagian orang tidak terlalu excited menyambut musim semi sebab mereka mungkin menderita alergi serbuk sari. Tidak heran kalau penderitanya mengalami mata merah akibat alergi.
Meskipun terdengar sepele, bagi orang yang tinggal di daerah empat musim, mereka cukup ketar-ketir ketika musim semi menyapa sebab alergi serbuk sari atau hay fever mengancam di luar sana.
Untuk mengetahui selengkapnya mengenai mata merah akibat alergi, yuk simak pembahasan di bawah ini!
Mata Merah Akibat Alergi
Ketika mendengar alergi, kebanyakan dari kita akan langsung terfokus pada rasa gatal dan ruam merah yang muncul di kulit. Selain itu, ada juga sebagian jenis alergi yang mempengaruhi mata secara langsung seperti mata merah.
Namun, benarkah alergi dapat menyebabkan mata merah?
Ya, mata merah salah satunya. Saat mengalami alergi, seseorang mungkin akan menunjukkan gejala seperti mata merah, gatal, dan berair. Gejala tersebut merupakan respon alergi yang ditunjukkan oleh tubuh penderitanya.
Fenomena mata merah akibat alergi disebut juga dengan konjungtivitis alergi atau allergic conjunctivitis. Meskipun tidak berbahaya, tentu kondisi ini akan menyebabkan rasa tidak nyaman pada mata.
Kasus ini terbilang umum. Menurut National Library of Medicine, disebutkan kalau lebih dari 40% dari seluruh populasi mengalami mata merah akibat alergi. Meskipun demikian, hanya sedikit dari mereka yang meminta pertolongan medis.
Bagaimanapun, orang yang memiliki alergi lebih berisiko mengalami konjungtivitis alergi. Data dari Asthma and Allergy Foundation of America menunjukkan kalau alergi musiman menyerang 8% orang dewasa dan 7% anak-anak di Amerika Serikat.
Selain itu, ketika kamu tinggal di daerah dengan jumlah serbuk sari yang tinggi, maka kamu lebih rentan terhadap mata merah akibat alergi.
Penyebab Mata Merah (Konjungtivitis) Akibat Alergi
Mata merah akibat alergi merupakan bentuk respon tubuh untuk melindungi diri dari ancaman benda asing yang membahayakan tubuh. Paparan zat allergen memicu pelepasan histamin yang merupakan senyawa kimia pada tubuh yang diproduksi ketika tubuh mengalami alergi.
Ketahui: 10+ Penyebab Mata Menonjol, Penting Untuk Dipahami!
Penyebab mata merah akibat alergi pun beragam. Melansir dari laman Healthline, ada beberapa penyebab konjungtivitis alergi yang harus kamu ketahui, di antaranya adalah:
- Serbuk sari bunga, pohon, atau rumput
- Debu rumah tangga
- Spora jamur
- Bulu binatang
- Aroma kimia meliputi parfum dan detergen
- Pengobatan tertentu
- Lensa kontak
Gejala Mata Merah Akibat Alergi
Dalam pembahasan ini, kita memang sedang mengulas tentang mata merah akibat alergi. Tetapi, mata merah bukanlah satu-satunya gejala yang muncul saat kamu mengalami konjungtivitis alergi.
Adapun gejala umum konjungtivitis alergi yang mempengaruhi mata, seperti:
- Mata merah
- Mata gatal
- Mata berair
- Sensasi mata berpasir
- Mata sensitif terhadap cahaya
- Kelopak mata membengkak
- Mata membengkak di pagi hari
Diagnosis Mata Merah Akibat Alergi
Untuk memutuskan apakah kita mengalami konjungtivitis alergi atau tidak, kita harus menjalani sederetan prosedur medis untuk memastikannya.
Hal ini penting untuk dilakukan supaya dokter mengetahui diagnosis dan pengobatan apa yang tepat untuk mengatasinya. Pun, agar kita tahu tindakan apa yang harus dilakukan untuk menghindari kondisi tersebut.
Adapun beberapa prosedur diagnosis mata akibat alergi yang perlu kamu jalani, di antaranya adalah:
1. Tes kulit alergi
Prosedur ini dilakukan dengan cara memberikan zat alergen tertentu pada kulit. Kemudian, dokter akan melihat reaksi tubuh terhadap zat tersebut.
Kalau tubuh memberikan respon seperti kemerahan dan bengkak, maka dipastikan kalau kamu mengalami mata merah akibat alergi terhadap zat alergen yang diberikan sebelumnya.
2. Tes darah
Seperti halnya tes darah pada umumnya, dokter akan mengambil darah dari tubuh untuk selanjutnya dilakukan penelitian di dalam lab.
Dokter akan melihat apakah tubuh kita memproduksi antibodi terhadap zat alergen tertentu seperti debu atau spora jamur.
3. Mengambil jaringan konjungtiva
Konjungtiva merupakan selaput bening yang menyelimuti permukaan luar mata. Bagian mata yang satu ini sangat rentan terhadap benda asing yang masuk dan mengancam mata.
Dalam mendiagnosa konjungtivitis alergi, dokter akan mengambil sedikit kikisan jaringan konjungtiva untuk menguji sel darah putih.
Eosinofil adalah sel darah putih yang berubah menjadi aktif ketika tubuh kita mengalami alergi. Dengan ditemukannya sel eosinofil yang aktif, dapat disimpulkan kalau kita mengalami konjungtivitis alergi.
Cara Mengatasi Mata Merah Akibat Alergi
Setelah mengulas tentang penyebab, gejala, dan mendiagnosis konjungtivitis alergi atau mata merah akibat alergi, pertanyaan seperti bagaimana cara menyembuhkan mata merah karena alergi menjadi persoalan selanjutnya.
Meskipun hanya sedikit penderitanya yang meminta pertolongan pada ahli medis, kondisi ini dapat mengganggu aktivitas jika tidak segera dilakukan penanganan dengan segera.
Cara mengatasi mata merah akibat alergi pun beragam, mulai dari perawatan mandiri di rumah atau melalui tindakan medis. Beberapa di antaranya adalah:
- Hindari mengucek mata
- Gunakan air mata buatan untuk mencuci mata
- Kompres dingin
- Memakai sunglasses
- Mandi atau bersihkan badan setelah beraktivitas di luar ruangan
- Cuci tangan sebelum menyentuh area mata
- Obat tetes mata antihistamin
- Obat tetes mata bepotastine atau Bepreve
- Obat tetes mata anti-inflamasi
- Obat tetes mata steroid
- Obat tetes mata khusus untuk mengatasi pembuluh darah mata yang tersumbat
Selain cara-cara yang sudah disebutkan di atas, vitamin mata Eyebost merupakan salah satu cara mengatasi mata merah akibat alergi yang direkomendasikan.
Vitamin mata Eyebost kaya akan kandungan antioksidan (lutein, flavonoid, phenol, dan antosianin) yang berperan sebagai anti-inflamasi yang akan membantu meredakan peradangan pada mata saat alergi.
Vitamin mata yang satu ini berbahan dasar madu hutan asli yang diformulasikan dengan bahan alami lainnya seperti ekstrak buah bilberry, wortel, bunga marigold, dan flavour blueberry.
Jadi, selain kandungannya yang luar biasa, rasanya pun manis dan segar sehingga pasti disukai oleh anak-anak. Eitsssss jangan khawatir, Madu Eyebost aman dikonsumsi oleh semua kalangan usia, mulai dari anak-anak di atas 2 tahun hingga lanjut usia.
Tidak hanya sebatas mengatasi mata merah akibat alergi saja, Eyebost menjadi pilihan yang tepat untuk menjaga kesehatan mata keluarga.
Jadi, tunggu apalagi nih? Yuk, segera pesan Eyebost di website resminya sekarang juga! Ingat mata, ingat Eyebost!
Tinggalkan komentar