Tidak seorang pun luput dari risiko terjadinya penyakit mata. Bukan karena hal besar, banyak penyakit mata yang ‘dihasilkan’ dari berbagai jenis aktivitas yang kita lakukan sehari-hari seperti halnya penggunaan gadget, asupan nutrisi, faktor lingkungan, dan lain sebagainya.
Kalau sudah terlanjur terjangkit, usaha yang bisa kita lakukan adalah mencari pengobatan yang tepat. Sebagian orang memilih pengobatan medis, dan sebagian yang lain memilih untuk mengatasinya secara alami menggunakan tanaman herbal.
Pada case tanaman herbal untuk mata, pilihan ini diputuskan sebab tanaman herbal dianggap minim efek samping dan tidak menimbulkan ketergantungan apabila dikonsumsi jangka panjang sekalipun.
Pas banget! Penyakit herbal dan tanaman herbal untuk penyakit mata merupakan dua isu utama yang akan kita angkat dalam artikel kali ini. Selanjutnya, kita juga akan membahas tips memelihara kesehatan mata, lho.
Babat habis artikel ini ya, teman mata!
Penyakit Mata Itu Apa?
Penyakit mata bukan hal yang harus kita takuti. Alih-alih overthinking, mengatasinya akan mencegah gangguan mata yang kamu alami berkembang lebih parah bahkan menyebabkan kebutaan.
Jangan salah, pernyataan tersebut tidak sembarangan. Menurut Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami), 80% dari keseluruhan jumlah orang yang terjangkit penyakit mata seharusnya bisa diberi perawatan dengan baik sehingga tidak kebutaan bisa dicegah.
However, kita sebagai orang awam juga perlu tahu macam-macam gangguan mata yang mengancam kesehatan penglihatan kita. Di bawah ini ada sembilan penyakit mata yang umum terjadi nih, teman mata, di antaranya adalah:
Yuk Baca Info Lainnya: 8 Dampak Polusi Udara Yang Mengancam Masyarakat Ibukota
1. Katarak
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), katarak adalah penyebab kebutaan nomor satu di dunia. Pada dasarnya, kebutaan akibat katarak bisa dicegah dengan melakukan perawatan sedini mungkin.
By the way, katarak itu apa sih?
Katarak adalah gangguan penglihatan yang ditandai dengan keruhnya lensa mata yang nampak seperti gumpalan awan pada penglihatan. Penderitanya akan mengalami penglihatan buram.
Satu-satunya upaya penanganan katarak adalah dengan menjalani operasi katarak. Lensa mata yang keruh akan diganti dengan lensa mata buatan agar fungsi penglihatan optimal kembali.
2. Retinopati Diabetik
Diabetes adalah penyakit metabolisme yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi. Diabetes dikategorikan sebagai penyakit kronis yang umumnya berlangsung selama bertahun-tahun lamanya. Sejauh ini, obat diabetes belum ditemukan.
Kendati demikian, mengontrol kadar gula dalam darah mencegah diabetes bertambah parah. Sebaliknya, kadar gula darah yang tidak terkontrol memicu berbagai komplikasi dan kerusakan organ, salah satunya adalah retinopati diabetik.
Retinopati diabetik merupakan penyakit mata yang ditandai dengan kerusakan pada pembuluh darah di retina. Seringkali retinopati diabetik tidak menunjukkan gejala apapun hingga pada akhirnya mempengaruhi penglihatan hingga kebutaan.
3. Glaukoma
Glaukoma adalah gangguan penglihatan yang disebabkan oleh peningkatan tekanan di dalam mata atau intraokular sehingga menekan dan merusak saraf optik pada retina. Glaukoma menempati posisi kedua pada penyebab kebutaan terbanyak setelah katarak.
Basically, saraf optik berfungsi sebagai transmitter sinyal dari retina ke otak. Sinyal ini akan diinterpretasikan sebagai gambar yang kita lihat dengan mata kita.
Sayangnya, glaukoma tidak bisa sembuh bahkan dengan operasi sekalipun. Akan tetapi, kita bisa mencegah perkembangan glaukoma agar kerusakan saraf optik tidak semakin parah sehingga kebutaan pun bisa dicegah.
4. Age-Related Macular Degeneration
Seiring dengan bertambahnya usia, fungsi penglihatan akan semakin menurun. Salah satu gangguan penglihatan akibat usia bernama Age-related Macular Degeneration atau AMD.
AMD adalah penyakit mata yang menyerang bagian makula yang kemudian mempengaruhi penglihatan sentral atau pusat (central vision). Penderita AMD akan mengalami kesulitan membaca, berkendara, dan sebagainya.
Kondisi ini sangat umum terjadi di kalangan usia lanjut. Meskipun demikian, faktor risiko AMD adalah perokok, berusia di atas usia 50 tahun, menderita tekanan darah tinggi (hipertensi), dan mengonsumsi makanan tinggi lemak.
5. Kelainan Refraksi
Di antara sekian banyak gangguan penglihatan, kamu pasti familiar dengan yang satu ini. Ya, apalagi kalau bukan kelainan refraksi.
Pada mata normal, cahaya masuk ke dalam mata dan akan diteruskan ke mata bagian dalam. Cahaya tersebut semestinya jatuh tepat di atas retina untuk mendapatkan penglihatan yang jernih, tajam, dan fokus, namun tidak pada kelainan refraksi.
For your information, kelainan refraksi merupakan penyakit mata yang terjadi ketika cahaya yang diteruskan ke dalam mata jatuh di depan dan belakang retina atau justru tidak beraturan.
Penderitanya akan mengeluhkan penglihatan buram dan pada beberapa kasus terjadi juga penglihatan ganda seperti yang terjadi pada astigmatisme atau mata silinder.
Untuk mengoreksi penglihatan buram, alat bantu berupa lensa kacamata atau softlens diperlukan selama beraktivitas.
Buat kamu yang khawatir perihal biaya kacamata yang lumayan menguras kantong, harap tenang. Pembuatan kacamata minus bisa dicover oleh BPJS, jadi kamu hanya perlu mengikuti prosedurnya saja ya, teman mata.
6. Ablasio Retina
Retinal detachment atau yang disebut juga dengan ablasio retina adalah penyakit mata serius yang memerlukan penanganan medis sesegera mungkin.
Bagaimana tidak, ablasio retina merupakan suatu kondisi ketika retina terlepas dari lapisannya. Kalau dibiarkan tanpa penanganan, ablasio retina menyebabkan kebutaan permanen.
Melansir dari laman RS Mata SMEC, hasil studi penelitian di Amerika Serikat pada tahun 2020 menunjukkan bahwa prevalensi ablasio retina yaitu 1 kasus pada setiap 10.000 populasi.
Selain itu, disebutkan juga kalau ablasio retina lebih banyak dialami oleh laki-laki kalau dibandingkan dengan wanita.
7. Ambliopia
Ambliopia adalah suatu kondisi mata yang mempengaruhi kemampuan kedua mata untuk melihat dengan jelas. Fenomena ini biasanya berkembang sejak anak-anak bayi dan akan semakin parah seiring berjalannya waktu kalau dibiarkan begitu saja.
Mengalami mata malas berarti salah satu mata mengalami penglihatan buram dan mata lainnya memiliki penglihatan yang baik dan jernih. Kejadian ini bermula ketika otak mengabaikan salah satu mata dan lebih condong pada mata yang lebih kuat.
Untuk mengatasinya, kamu perlu bantuan ahli medis agar mata malas tidak menghambat perkembangan anak.
8. Strabismus
Strabismus adalah suatu kondisi yang mana salah satu mata bergerak ke arah yang berbeda dengan mata lainnya. Penyakit mata yang satu ini disebut juga dengan mata juling.
Sama halnya seperti mata malas, mata juling lebih banyak terjadi pada anak-anak ketimbang pada orang dewasa. Adapun pengobatan mata juling yang umum dilakukan oleh para ahli medis, misalnya kacamata, penutup mata, latihan mata, obat-obatan, hingga operasi.
9. Konjungtivitis
Konjungtivitis adalah peradangan yang terjadi pada bagian mata konjungtiva (selaput tipis yang menyelimuti permukaan mata). Konjungtivitis tidak berbahaya dan sangat sering terjadi.
Penyebab konjungtivitis bermacam-macam, mulai dari infeksi bakteri, virus, jamur, hingga alergi. Kamu tidak perlu khawatir sebab gangguan mata ini bisa hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan sekalipun.
Apakah Penyakit Mata Diturunkan Dalam Keluarga?
Ketika membahas tentang penyakit mata, mungkin ada banyak dari kita yang penasaran apakah penyakit mata diturunkan dalam keluarga? Jawabannya adalah iya, tetapi hanya beberapa jenis saja nih, teman mata.
Meskipun tidak semuanya, beberapa gangguan mata diturunkan oleh orang tua ke anak-anaknya, seperti mata juling, kelainan refraksi, glaukoma, serta degenerasi retina.
Mengetahui riwayat penyakit mata keluarga merupakan salah satu tindakan preventif atau pencegahan sebab faktor tersebut meningkatkan risiko kita terjangkit gangguan mata yang sama.
Tanaman Herbal Untuk Penyakit Mata
Rasanya tidak ada yang ingin berlama-lama mengalami penyakit mata. Obat mata menjadi salah satu hal yang paling dicari untuk segera menyembuhkannya.
Untuk mengobatinya sendiri, kamu bisa memilih pengobatan medis maupun tanaman herbal untuk penyakit mata sesuai dengan preferensi sebab pertimbangan setiap orang pasti berbeda-beda, bukan?
Nah, ada nih beberapa tanaman herbal untuk kesehatan mata yang telah terbukti secara medis membuat gangguan mata cepat ‘minggat’ dan mata pun pulih kembali, di antaranya seperti:
- Bilberry. Keluarga berries yang satu ini masuk ke dalam salah satu tanaman herbal yang baik untuk mata. Kandungan antioksidan berupa antosianin dan lutein merupakan nutrisi yang tepat untuk mengatasi penyakit mata dan menjaga kesehatan mata secara umum.
- Wortel. Manfaat wortel untuk mata sudah tidak diragukan lagi, nih. Wortel kaya akan kandungan vitamin A yang berperan dalam menurunkan risiko terjadinya degenerasi makula (AMD) dan katarak.
- Bunga marigold. Tidak salah kalau bunga marigold masuk ke dalam jajaran tanaman herbal yang baik untuk mata. Lutein yang terkandung di dalam bunga marigold bak primadona yang berfungsi untuk mencegah katarak yang disebabkan oleh sinar biru.
- Ginkgo biloba. Tidak banyak yang tahu kalau ginkgo biloba baik untuk mata. Ginkgo biloba mengandung flavonoid yang berperan dalam melancarkan peredaran aliran darah di mata serta memperlambat perkembangan gangguan mata degeneratif (faktor usia).
- Daun kelor. Selain enak dibuat sayur bening dan pepes, siapa sangka daun kelor mengandung vitamin A, C, dan berbagai jenis antioksidan seperti lutein, flavonoid, dan fenol yang bisa mencegah katarak, mengatasi mata merah, dan mencegah mata dari kerusakan.
- Daun sirih. Dikenal sebagai antioksidan, manfaat daun sirih untuk mata tidak main-main. Daun sirih bermanfaat untuk mengatasi konjungtivitis dan mencegah katarak yang bisa menyebabkan kebutaan permanen. Selain antioksidan, daun sirih mengandung vitamin A dan C, lho!
Nyatanya, pengobatan herbal memiliki peminat tidak kalah banyak dibandingkan dengan pengobatan medis. Pun, metode penggunaan tanaman herbal untuk mata dianggap tidak menimbulkan ketergantungan dan minim efek samping.
Tetapi, apakah metode ini aman?
Kalau kamu berselancar di Internet, kamu akan menemukan berbagai macam testimoni, mulai dari yang baik hingga kurang baik. Namun, ketahuilah kalau sebenarnya tanaman herbal untuk penyakit mata aman digunakan asalkan disesuaikan dengan dosis dan petunjuk penggunaan.
Nah, seperti halnya pada vitamin mata Eyebost. Vitamin mata yang satu ini merupakan vitamin mata yang mengandung 100% bahan alami tanpa pengawet buatan, seperti ekstrak wortel, buah bilberry, bunga marigold, serta madu hutan asli.
Kebayang dong seperti apa luar biasanya bahan-bahan alami tersebut bercampur menjadi satu?
Kandungan antioksidan yang tinggi (lutein, antosianin, polifenol, dan flavonoid) serta vitamin A, C, dan E membantu mencegah katarak, mengatasi mata merah seperti pada konjungtivitis, mata kering, dan sebagainya, serta mencegah kelainan refraksi berkembang lebih jauh.
Kamu cukup mengonsumsi vitamin mata Eyebost sebanyak 2 sendok sehari. Kabar baiknya, vitamin mata Eyebost aman dikonsumsi oleh segala usia, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, lanjut usia bahkan penderita diabetes sekalipun.
Emang boleh mata se-sehat ini dengan Eyebost?
Yuk, buruan check-out di website resminya untuk mendapatkan promo-promo menarik!
Ingat mata, ingat Eyebost!
Tinggalkan komentar