Kenali 3 Gejala Penyakit Graves, Penyakit Autoimun yang Berdampak pada Kesehatan Mata

Tubuh kita terdiri dari beberapa sistem yang bekerja dengan fungsi dan proporsi masing-masing agar semua bagian tubuh dapat bekerja dengan optimal dan maksimal.

Katakanlah, sistem imun. Sistem imun adalah sistem pada tubuh yang befungsi untuk menjaga kekebalan tubuh berkat antibodinya.

Sistem imun bekerja bak tentara yang siap menyerang infektan yang masuk ke dalam tubuh seperti virus, bakteri, jamur, dan lain sebagainya.

Sayangnya, ada suatu sekumpulan penyakit yang dikaibatkan oleh kelainan sistem imun (autoimmune disease), salah satunya adalah penyakit graves.

Apa itu penyakit graves? So, penyakit graves adalah penyakit sistem imun yang disebabkan oleh produksi hormon tiroid yang berlebihan dan dapat berdampak pada kesehatan anggota tubuh kita yang lain.

Pembahasan tentang penyakit graves kian menarik bukan? Ingin mengetahuinya lebih lanjut? Yuk, kita ulas bersama!

Apa Itu Penyakit Graves?

Graves’ disease atau penyakit graves adalah penyakit autoimun yang mana sistem imun kita justru menyerang jaringan sehat yang berada di kelenjar tiroid kita tanpa alasan yang jelas.

Ketahui juga: Cara Mengatasi dan Penyebab Mata Perih, Agar Tidak Makin Parah!

Pada dasarnya, kelenjar tiroid adalah kelenjar yang berbentuk kecil menyerupai kupu-kupu yang posisinya berada di bagian depan leher.

Tahukah kalian apa fungsi kelenjar tiroid? Jadi, perlu kamu tahu bahwa kelenjar tiroid berfungsi untuk mengatur keceatan proses metabolisme tubuh yang mana proses ini adalah tentang bagaimana tubuh kita mengubah makanan menjadi energi dengan cara melepaskan hormon-hormon tertentu.

Di samping itu, penamaan penyakit graves diambil dari nama seorang dokter yang berasal dari Irlandia bernama Robert Graves.

Dokter Graves merupakan dokter yang pertama kali mendeskripsikan tentang kondisi ini pada sekitar tahun 1800an.

Penyebab Penyakit Graves

Perlu kita ketahui bersama bahwa para peneliti pun tidak yakin mengapa seseorang dapat mengalami penyakit autoimun, seperti halnya pada penyakit graves.

Dilansir dari laman National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, penyakit autoimun ini mungkin  berkembang akibat kombinasi dari genetik dan pemicu dari luar seperti virus.

Pada penyakit graves, sistem imun kita memproduksi antibodi bernama Thyroid-Stimulating Immunoglobulin (TSI) yang melekat pada sel tiroid.

Kemudian, TSI akan berperan seperti Thyroid-Stimulating Hormone (TSH) yang diprduksi di dalam kelenjar pituari yang bertugas untuk menginformasikan seberapa banyak hormon tiroid yang harus diproduksi.

Akan tetapi, TSI justru akan menyebabkan tiroid memproduksi hormon tiroid terlalu banyak atau yang dalam istilah medis disebut sebagai hyperthyroidism. Kondisi ini kemudian akan menyebabkan beberapa komplikasi pada beberapa anggota tubuh yang lain.

Gejala Penyakit Graves

Penting bagi kita untuk mengetahui gejala suatu penyakit sebagai bentuk upaya preventif untuk mendeteksi suatu penyakit.

Apabila suatu penyakit dapat terdeteksi sesegera mungkin, kans atau kemungkinan untuk sembuh juga semakin tinggi.

Begitu juga dengan penyakit graves. Sebagai orang awam, mungkin banyak dari kita yang masih asing dengan penyakit yang satu ini, sehingga membekali diri dengan pengatahuan akan gejala penyakit graves akan sangat bermanfaat ke depannya.

However, ada bermacam-macam gejala yang dikategorikan berdasarkan bagian tubuh yang terdampak, seperti:

1. Hyperthyroidism

Penyakit graves merupakan penyakit yang ditandai dengan produksi hormon tiroid berlebih atau hyperthyroidism, sehingga gejala-gejala yang timbul pun kebanyakan merupakan gejala dari kondisi tersebut. Adapun beberapa gejala hyperthyroidism, seperti:

  • Penurunan berat badan
  • Detak jantung cenderung cepat atau tidak beraturan
  • Munculnya masalah tidur, kelelahan, gugup, dan mudah marah
  • Tangan gemetar, otot lemah
  • Berkeringat berlebih atau bermasalah pada toleransi panas
  • Sering buang air besar
  • Perubahan siklus menstruasi
  • Rambut rontk dan perubahan tekstur rambut
  • Pembesaran kelenjar tiroid atau goiter

2. Masalah pada mata

Tidak hanya gejala akibat tingginya produksi hormon tiroid, graves’ disease juga menyebabkna penderitanya mengalami gejala pada bagian tubuh yang lain seperti mata. Hal

Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, lebih dari satu dari tiga orang dengan penyakit graves menderita gangguan mata bernama Graves’ Opthalmopathy (GO). Tahukah kalian apa itu Graves’ Opthalmopathy?

Graves’ Opthalmopathy adalah gangguan mata akibat penyakit graves yang terjadi saat sistem imun menyerang otot mata dan jaringan di sekitar mata.

GO memiliki gejala yang muncul sebelum atau saat gejala hyperthyroidism muncul. Adapun beberapa gejala GO, seperti:

  • Mata bengak
  • Mata menonjol
  • Sensasi mata berpasir dan iritasi
  • Sensitif terhdapat cahaya
  • Tekanan dan nyeri pada mata
  • Penglihatan buram

3. Masalah pada kulit

Pada kasus langka, penderita penyakit graves dapat mengaami gangguan pada kulit berupa kulit kemerahan, tebal, dan tekstur yang kasar.

Gangguan penyakit graves yang menyerang kesehatan kulit dinamakan sebagai Graves’ dermopathy atau pretibial myxedema.

Biasanya, kondisi ini berkembang pada bagian atas kaki dan beberapa bagian tubuh yang lain. Akan tetapi, pada kebanyakan kasus, gejala ini tergolong ringan dan tidak menimbulkan rasa sakit.

Bagaimana Dokter Mendiagnosis Penyakit Graves?

Saat berkonsultasi dengan dokter, mungkin dokter akan menyarankan untuk melakukan tes lanjutan untuk mencari gejala-gejala penyakit graves.

Untuk memperkuatnya diagnosis, dokter akan melakukan beberaa tes yang berkaitan dengan tiroid, antara lain seperti:

  • Tes darah. Tes ini dilakukan untuk mengukur kadar hormon tiroid dalam tubuh dan mengecek Thyroid-Stimulating Immunoglobulin (TSI).\
  • Tes radioactive iodine uptake. Tes ini bertujuan untuk mengukur kadar yodium yang diambil oleh tiroid dari aliran darah untuk memproduksi hormon tiroid. Apabila kadar yodium yang diambil oleh tiroid tinggi, maka besar kemungkinan bahwa kamu terkena penyakit graves.
  • Scan tiroid. Tes ini biasanya dilakukan bersamaan dengan tes radiocative iodine uptake, yang mana tes ini akan menunjukkan bagaimana dan kemana yodium didistribusikan di dalam tiroid. Kalau kamu menderita penyakti graves, yodium akan nampak di sepanjang kelenjar tiroid.
  • Pengukuran aliran darah Doppler. Tes ini bertujuan untuk mendeteksi kenaikan aliran darah pada tiroid kamu dengan menggunakan gelombang suara. Tes ini sering disebut juga dengan Doppler ultrasound, dan direkomendasikan oleh dokter sebagai alternatif dari tes radioactive iodine uptake yang berisiko bagi wanita hamil dan menyusui.

Cara Mengobati Penyakit Graves

Penyakit graves merupakan kondisi kronis yang mana penyakit ini akan berlangsung lama pada tubuh penderitanya.

Penting bagi penderitanya untuk selalu mengecek kadar hormon tiroid pada tubuh agar tetap normal. Meskipun demikian, perawatan medis juga dapat dilakukan dengan cara seperti:

  • Beta-blockers. Obat-obatan seperti propranolol dan metopolol merupakan jenis obat yang pertama kali diberikan untuk penyakit graves. Obat-obat tersebut berfungsi untuk mengatur detak jantung dan menjaga kesehatan jantung hingga perawatan hyperthyroidism yang lain bereaksi. Perlu diingat bahwa obat-obatan ini tidak menghentikan produksi hormon tiroid.
  • Obat-obatan antithyroid. Methimazole dan propylthiouracil adalah obat antithyroid yang berfungsi untuk menghentikan produksi hormon. Pada beberapa kasus, pemberian antithyroid menyebabkan ruam kulit dan penurunan jumlah sel darah putih yang berisiko meningkatkan terjadinya infeksi pada tubuh.
  • Terapi radioiodine. Pengobatan ini dilakukan dengan meminum satu dosis pil atau cairan radioactive iodine. Setelah dua sampai tingga bulan, radiasi yang dtimbulkan akan menghancurkan sel kelnjar tiroid sehingga kadar hormo tiroid akan normal kembali.
  • Operasi. Thyroidectomy adalah operasi yang dilakukan dengan menghilangkan seluruh bagian dari kelenjar tiroid. Setelah prosedur dijalani, pasien mungkin akan memproduksi hormon tiroid yang terlalu sedikit atau hypothyroidism, sehingga memungkinkan bagi penderitanya untuk mengonsumsi levothyroxine seumur hidup.

Penyakit imun memang terkadang membuat kita was-was sebab penyakit yang satu ini belum diketahui secara pasti apa penyebabnya.

Terlebih lagi, efek yang ditimbulkan pun bemacam-macam dan berdampak pada beberapa bagian tubuh seperti mata.

Bagaimanapun, kesehatan mata menjadi prioritas utama kita, terutama pada anak-anak sebab mata yang sehat dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang.

Oleh karenanya, penting bagi kita untuk menjaga kesehatan mata, salah satunya dengan mengonsumsi vitamin mata seperti Eyebost.

Diformulasikan dari bahan-bahan alami yang kaya akan vitamin A, C, lutein, betakaroten serta antioksidan dari ekstrak wortel, bilberry, bunga marigold, dan madu asli.

Eyebost merupakan solusi yang tepat untuk menjaga kesehatan mata agar tetap jernih, fokus, dan tajam. Ingin mata selalu bersinar? Yuk, konsumsi Eyebost! Ingat mata, ingat  Eyebost!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top
Yuk pesan eyebost sekarang di eyebost.id agar mata makin sehat dan jernih
//
CS Anggie
Online
|
//
Konsultasi