Data menunjukkan bahwa angka kebutaan di Indonesia masih terbilang tinggi. Hal ini tentu menjadi perhatian para ahli medis, terutama para oftalmologis atau dokter spesialis mata. Sejujurnya bukan hanya mereka, namun sudah menjadi tugas kita bersama untuk menekan angka kebutaan tersebut.
Inilah mengapa pemeriksaan mata semakin digalakkan hari demi hari. Secara umum, upaya ini membantu mendeteksi gangguan mata lebih dini serta mencegahnya berkembang lebih jauh, terlebih pada anak-anak. Karenanya, pemeriksaan mata pada anak menjadi salah satu program kesehatan yang harus diutamakan.
Namun, apa sih pentingnya pemeriksaan mata pada anak?
In this article, kita akan mengulas secara rinci mengenai pemeriksaan mata pada anak, meliputi jenis-jenisnya dan rekomendasi ahli mengenai pemeriksaan mata pada anak berdasarkan usianya.
Bagaimanapun, topik ini tidak boleh dilewatkan oleh para orang tua di luar sana yang sudah pasti menginginkan yang terbaik untuk masa depan anak. So, jangan sampai lewatkan artikel yang satu ini ya, teman mata!
Pentingnya Pemeriksaan Mata pada Anak

Faktanya, angka kebutaan di Indonesia masih menjadi PR bagi kita semua, terutama di kalangan ahli medis. Dalam sebuah literasi yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang berjudul Peta Jalan Penanggulangan Gangguan Penglihatan di Indonesia Tahun 2017-2030 disebutkan bahwa persentase angka kebutaan di Indonesia berada di angka 30%.
Angka ini diperoleh dari survey yang dilakukan di 15 provinsi di Indonesia, yang dinamakan dengan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RABB). Oh iya, hasil survey tersebut menjadikan Indonesia menjadi negara dengan angka kebutaan tertinggi di Asia Tenggara, lho.
Baca Juga: Pneumatic Retinopexy: Pengertian, Tahapan, Serta Risiko yang Dihadapi
Jelas, hal ini bukanlah suatu prestasi yang membanggakan. Meski begitu, berbagai upaya telah mulai digalakkan untuk menekan angka kebutaan, dan salah satunya adalah pemeriksaan mata pada anak.
Kenapa demikian?
Pertama, kita harus menyadari betul bagaimana pentingnya pemeriksaan mata pada anak untuk mencegah terjadinya kebutaan di kemudian hari.
Permasalahan serius pada mata anak memang terbilang langka, namun hal ini sangat penting untuk memastikan mata anak dalam keadaan sehat sehingga performa anak di sekolah pun optimal dan maksimal. Sebaliknya, terjadinya gangguan mata pada anak menjadi salah satu hambatan serius di sekolah.
Bagaimanapun, pemeriksaan mata pada anak sejak dini sangat krusial sebab anak-anak membutuhkan keterampilan visual seperti di bawah ini untuk memperoleh hasil yang optimal selama pembelajaran berlangsung:
- Keterampilan kerjasama antar kedua mata
- Keterampilan penggunaan otot-otot kecil (motorik halus)
- Keterampilan koordinasi antara mata dan tangan
- Ketajaman visual di semua jarak
- Meningkatkan kemampuan belajar pada anak secara umum
Satu hal yang tidak boleh terlupa, pemeriksaan mata pada anak membantu mendeteksi adanya gangguan mata sejak dini. Harapannya, gangguan mata tersebut bisa dicegah perkembangannya guna meminimalkan risiko kebutaan saat mereka dewasa.
Adapun beberapa jenis gangguan mata yang banyak terjadi pada bayi dan anak-anak, di antaranya adalah katarak, mata malas, mata juling, rabun jauh, rabun dekat, astigmatisme (silinder), dan buta warna.
Dalam kata lain, semakin dini gangguan mata terdeteksi, maka akan semakin cepat proses pengobatan dilakukan. Hasilnya pun akan lebih maksimal sebab gangguan mata tersebut masih terbilang ringan dan terkendali.
Jenis-Jenis Pemeriksaan Mata pada Anak

Selama ini, sebagian orang hanya memahami mata pemeriksaan mata sebatas pemeriksaan kelainan refraksi saja. Biasanya, pemeriksaan mata semacam ini dilakukan untuk memperoleh resep kacamata yang tepat sebelum pemesanan kacamata itu sendiri.
Ternyata oh ternyata, pemeriksaan mata, terutama pada anak, banyak jenisnya, lho!
Mengutip dari laman National Health Service, setidaknya ada tujuh jenis pemeriksaan mata pada anak yang umumnya dilakukan oleh ahli medis, yaitu:
1. Tes Refleks Merah
Tes refleks merah atau red reflex test adalah pemeriksaan mata umum yang dilakukan pada bayi baru lahir. Pemeriksaan mata semacam ini menggunakan alat yang disebut dengan oftalmoskop untuk memperbesar mata, serta cahaya agar kondisi mata terlihat lebih jelas.
Pada saat cahaya tersebut disorot ke mata bayi, akan ada refleksi atau pantulan berwarna merah saat cahaya tersebut dipantulkan kembali. Alih-alih merah, pantulan cahaya berwarna putih merupakan salah satu pertanda gangguan mata pada anak.
2. Tes Refleks Pupil
Dalam prosesnya, tes refleks pupil melibatkan penyinaran cahaya ke kedua mata bayi untuk melihat bagaimana reaksi pupil terhadap cahaya, yang mana pupil adalah bagian mata berupa titik hitam pada tengah bola mata.
Pada mata normal, pupil mata bayi seharusnya mengecil sebagai tanda bahwa pupil membatasi cahaya yang masuk ke dalam mata. Sebaliknya, mata anak dikatakan bermasalah apabila pupil tidak bereaksi sama sekali terhadap cahaya yang disorotkan ke dalam mata.
3. Bagan Snellen dan LogMAR
Bagan Snellen dan LogMAR berisi huruf dan angka dengan berbagai ukuran, mulai dari yang paling besar ke yang paling kecil. Biasanya, bagan ini digunakan pada pemeriksaan refraksi.
Pemeriksaan mata pada anak yang satu ini mengharuskan mereka untuk membaca atau mencocokkan huruf pada bagan tersebut dari jarak tertentu.
Alih-alih berisi huruf dengan berbagai ukuran, bagan berisi simbol, gambar atau objek tertentu mungkin dipilih oleh ahli medis bagi anak-anak yang belum bisa membedakan huruf atau membaca.
4. Tes Perhatian pada Objek Visual
Pemeriksaan mata yang satu ini bertujuan untuk mengetahui apakah bayi yang baru lahir bisa memperhatikan objek visual dengan kedua matanya.
Benda menarik tertentu digunakan oleh ahli medis untuk menarik perhatian bayi. Kemudian, mereka akan memindahkan benda tersebut lalu memeriksa apakah kedua mata bayi mengikuti kemana benda tersebut bergerak.
Oh iya, pemeriksaan mata ini juga berlaku untuk anak-anak yang belum bisa berbicara ya, teman mata.
5. Tes Refraksi
Tes refraksi adalah tes mata yang dilakukan untuk memeriksa ketajaman penglihatan. Biasanya, pemeriksaan mata semacam ini dilakukan sebelum proses pemesanan kacamata guna memperoleh resep kacamata yang tepat. Pemeriksaan mata ini bisa dilakukan di rumah sakit, klinik, maupun optik mata.
Tetes mata untuk melebarkan pupil mungkin diberikan oleh ahli medis untuk melebarkan pupil agar bagian dalam mata terlihat lebih jelas. Selanjutnya, mereka akan diinstruksikan untuk melihat cahaya atau membaca huruf tertentu pada bagan Snellen atau LogMAR, dan lensa akan diletakkan tepat di depan mata.
6. Tes Rentang Pergerakan
Tes rentang pergerakan atau range movement test adalah pemeriksaan mata pada anak yang bertujuan untuk menguji seberapa baik kerja otot mata.
Dalam prosesnya, objek menarik digunakan untuk menarik perhatian anak. Langkah selanjutnya, benda tersebut akan digerakkan ke delapan posisi yang berbeda, mulai dari kiri, kanan, atas, bawah, serta titik tengah dari masing-masing posisi tersebut.
7. Tes Buta Warna
Seperti namanya, pemeriksaan mata pada anak berupa tes buta warna dilakukan pada anak-anak yang dicurigai memiliki masalah dalam mendeteksi warna. Tes ini disebut juga dengan tes defisiensi penglihatan warna atau colour vision deficiency test.
Salah satu pemeriksaan buta warna bernama tes Ishihara yang melibatkan titik-titik yang terdiri dari dua warna berbeda. Pada mata normal, anak-anak seharusnya bisa menebak gambar, angka, atau huruf yang terbentuk dari titik-titik tersebut.
In opposite, anak-anak yang gagal menebak gambar, angka, atau huruf pada tes Ishihara diduga memiliki gangguan penglihatan warna.
Pemeriksaan Mata pada Anak Berdasarkan Usianya

Pada sub-bab terakhir, kita akan membahas mengenai pemeriksaan mata pada anak berdasarkan usianya. Hal ini bisa menjadi acuan bagi para orang tua untuk melakukan pemeriksaan mata secara berkala pada anak mereka.
Jadi pertanyaannya, sebenarnya kapan waktu yang direkomendasikan untuk memeriksakan mata anak oleh para ahli?
Generally, mata anak harus diperiksa beberapa kali sepanjang beberapa jam, minggu, dan tahun pertama dalam kehidupan mereka. Ahli medis menyarankan untuk melakukan pemeriksaan mata pada anak pada usia:
- Usia 0-6 bulan. Pemeriksaan mata pada bayi baru lahir bertujuan untuk memastikan kesehatan mata secara keseluruhan, termasuk apakah ada gangguan mata bawaan, seperti katarak, glaukoma, ataupun infeksi.
- Usia 6-12 bulan. Pemeriksaan mata pada anak usia 6-12 bulan dilakukan untuk mengetahui kemampuan fokus mata, penglihatan warna, serta persepsi kedalaman.
- Usia 2-5 tahun. Usia 2-5 tahun adalah usia yang tepat untuk melakukan pemeriksaan mata pada anak guna mempersiapkan masa sekolah anak.
- Usia 6-18 tahun. Tujuan pemeriksaan mata pada anak usia 6-18 tahun adalah untuk menilai kemampuan mereka dalam belajar, membaca, maupun aktivitas fisik tertentu.

To sum up, pemeriksaan mata pada anak yang dilakukan hanya dalam waktu beberapa jam saja sangat penting untuk masa depan mereka bertahun-tahun mendatang. Pun, hal ini membantu mensukseskan program pemerintah guna menekan angka kebutaan di Indonesia.
Sepertinya ini bukan hal yang sulit untuk dilakukan mengingat semua orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anak-anak mereka. Selain pemeriksaan mata pada anak, upaya lain yang bisa kita lakukan adalah menjaga mata dengan minum Eyebost setiap hari.
Eyebost adalah vitamin mata anak terbaik yang diformulasikan secara khusus untuk menjaga penglihatan anak selalu fokus, tajam, dan jernih, serta memastikan mata anak senantiasa sehat dan bebas dari gangguan mata.
Vitamin mata Eyebost terbuat dari 100% bahan-bahan alami dan berkualitas, seperti ekstrak buah bilberry, wortel, bunga marigold, dan madu asli, yang memiliki rasa manis dan segar yang disukai oleh anak-anak.
Memberikan vitamin mata Eyebost setiap hari berarti kita membantu anak memperoleh berbagai nutrisi untuk mata, mulai dari vitamin A, C, E, serta antioksidan lutein, polifenol, flavonoid, dan antosianin.
Selain itu, para orang tua tidak perlu khawatir sebab Eyebost telah mengantongi izin edar resmi dari BPOM dan sertifikasi HALAL dari MUI sehingga produk ini aman dikonsumsi tanpa menimbulkan efek samping dan ketergantungan meski dikonsumsi setiap hari.
Last but not least, Eyebost merupakan salah satu investasi terbaik yang bisa diberikan oleh orang tua demi masa depan anak yang lebih cerah. So, yuk jaga mata anak dengan memberikan vitamin mata Eyebost secara rutin!
Ingat mata, ingat Eyebost!
Tinggalkan komentar