Seringkali orang-orang mati-matian mengatur pola makan hanya untuk memperoleh tubuh yang ideal. Memang benar, tidak ada yang salah dengan goals semacam itu, namun kita juga harus ingat bahwa bagian tubuh yang lain juga memerlukan perhatian yang sama agar fungsinya bisa berjalan dengan baik, misalnya mata.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kejadian gangguan mata kian meningkat beberapa dekade terakhir, bahkan katarak menempati urutan nomor satu penyebab kebutaan di seluruh dunia. Di antara beberapa jenis katarak, katarak komplikata merupakan salah satu jenis katarak yang perlu kita waspadai.
Eh, katarak komplikata itu apa sih?
Pas banget!
Artikel kali ini akan mengambil katarak komplikata menjadi topik utamanya. Dalam artikel ini, kamu akan menemukan berbagai informasi mengenai pengertian, penyebab, dan cara mengatasi katarak komplikata itu sendiri.
Penasaran, ya?
Yaudah yuk, langsung aja kita masuk ke pembahasannya!
Apa Itu Katarak Komplikata?
Sebelum membahas mengenai apa itu katarak komplikata, kita akan mengulas secara singkat tentang pengertian katarak secara umum.
Dalam dunia medis, katarak merupakan fenomena keruhnya lensa mata dan mengakibatkan penglihatan menjadi buram. Kondisi inilah yang menyebabkan seolah-olah kita melihat dari balik jendela yang berembun.
Normally, lensa mata berwarna transparan sehingga penglihatan pun jernih. Terjadinya katarak jelas menjadi pukulan berat bagi penderitanya sebab kondisi semacam ini menjadi hambatan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, terutama membaca, menulis, berkendara, dan mengenali wajah seseorang.
Baca Juga: Ketahui 7 Jenis Pemeriksaan Mata pada Anak, Demi Masa Depan Anak Secerah Mentari
Dikenal sebagai penyebab kebutaan nomor satu di dunia, sebenarnya katarak merupakan penyebab kebutaan yang dapat dicegah apabila dilakukan penanganan dengan segera. At least, 20 juta orang di dunia mengalami kebutaan akibat katarak.
Nah, ahli medis menyepakati bahwa katarak dibedakan menjadi beberapa jenis. Salah satunya adalah katarak komplikata atau yang disebut juga dengan complicated cataract.
Tetapi, katarak komplikata itu apa sih?
Melansir dari laman Rumah Sakit Pondok Indah, katarak komplikata adalah katarak yang dipicu oleh komplikasi akibat peradangan pada mata, penyakit yang menyerang sistemik seperti diabetes, penggunaan obat steroid, maupun alergi atau atopi.
National Institutes of Health menyebutkan bahwa kekeruhan lensa kristalin pada katarak komplikata seringkali disebabkan oleh penyakit yang menyerang bagian dalam mata (intraokular), seperti uveitis (peradangan pada lapisan uvea). Kendati demikian, penyakit intraokular lain juga telah berhasil diidentifikasi sebagai penyebab perkembangan katarak komplikata.
Perlu kita ketahui bersama, kasus katarak komplikata akibat uveitis terjadi akibat peradangan yang tidak terkontrol dan efek samping penggunaan obat yang mengandung steroid.
Penyebab Katarak Komplikata
As we discussed before, katarak komplikata banyak dipicu oleh penyakit yang menyerang bagian dalam mata. Dalam study review yang dirilis oleh National Institutes of Health, ada beberapa penyakit intraokular penyebab katarak komplikata, meliputi:
1. Peradangan Mata
Peradangan pada mata yang tidak ditangani dengan tepat merupakan salah satu pemicu katarak komplikata, contohnya endoftalmitis, ulkus kornea hypopyon, dan peradangan pada area uvea (uveitis posterior, iridosiklitis, dan pars planitis).
Dalam sebuah studi berjudul Cataract in Uveitis yang diterbitkan pada tahun 2018, disebutkan bahwa katarak semacam ini pertama kali muncul sebagai katarak subkapsular posterior.
2. Penyakit Degeneratif
Katarak komplikata disebabkan oleh penyakit degeneratif, meliputi retinitis pigmentosa, atropi iris esensial, myopic chorioretinal degeneration, dan distrofi retina pigmentari.
For your information, komplikasi retinitis pigmentosa merupakan penyebab perkembangan katarak pada segmen depan yang paling umum terjadi.
Seperti halnya pada peradangan mata, katarak bermula dari katarak subkapsular posterior. Kendati demikian, bukan tidak mungkin wujud katarak yang muncul berbentuk katarak nuklir dan anterior polar.
3. Ablasio Retina
Ablasio retina adalah kondisi kegawatdaruratan mata yang ditandai dengan lepasnya retina dari jaringan atau lapisan dasarnya. Kondisi ini harus segera ditangani untuk mengembalikan fungsi penglihatan.
Pada kasus tertentu, ablasio retina yang terjadi dalam jangka panjang dan tidak ditangani dengan serius berpotensi mengarah pada katarak komplikata nih, teman mata.
4. Glaukoma
Glaukoma merupakan penyakit mata serius yang ditandai dengan kerusakan saraf optik akibat peningkatan tekanan di dalam mata (intraokular). Glaukoma menempati urutan kedua penyebab kebutaan terbesar di dunia setelah katatak.
Pada glaukoma, bintik pada lensa mata bernama glaukomflecken berpotensi menyebabkan kekeruhan pada lensa. Kondisi ini kemudian mengacu pada terjadinya katarak komplikata.
5. Tumor di Dalam Mata
Perlu kita ketahui bersama, tumor yang tumbuh dan berkembang di dalam mata, seperti melanoma, retinoblastoma, dan tumor metastasis (tumor yang telah menyebar ke area mata) yang mempengaruhi koroid atau mata bagian depan merupakan pencetus terjadinya katarak komplikata.
Penyebab katarak komplikata yang satu ini terbilang serius dan harus mendapatkan penanganan serius oleh ahli medis untuk mencegah perkembangan tumor serta perkembangan katarak itu sendiri.
Kendati demikian, ahli medis menemukan bahwa kebanyakan kasus complicated cataract muncul akibat peradangan mata berulang dan kronis, serta efek penggunaan obat steroid yang diberikan untuk mengatasi peradangan itu sendiri.
Jadi, sangat penting untuk mengetahui kondisi dalam mata sebelum peradangan menyerang untuk mempertimbangkan cara apakah yang tepat untuk mengatasinya.
Cara Mengatasi Katarak Komplikata
Secara umum, ada beberapa cara yang bisa dipertimbangkan untuk mengatasi katarak komplikata, namun penanganan yang paling umum adalah operasi. Prosedur operasi yang dilakukan pun membutuhkan peralatan dan teknik khusus.
Bagaimanapun, ada beberapa pilihan pengobatan complicated cataract yang dilakukan oleh ahli medis, di antaranya yaitu:
1. Operasi Katarak
Sebenarnya, beberapa kasus operasi katarak tidak membutuhkan rawat inap. Artinya, pasien bisa langsung pulang pada hari yang sama setelah tindakan dilakukan.
Dalam prosesnya, ahli medis akan membuat sayatan kecil pada mata dan menghilangkan lensa mata yang keruh. Setelahnya, lensa mata buatan yang dinamakan dengan intraocular lens dipasang untuk menggantikan lensa keruh yang diambil.
Banyak di antara pasien operasi katarak memberikan testimoni apik. Mereka merasakan peningkatan pada kualitas penglihatan setelahnya. Meskipun demikian, kamu mungkin masih membutuhkan kacamata atau lensa kontak untuk melakukan aktivitas tertentu.
2. Obat Steroid
Pemberian obat steroid bertujuan untuk mengontrol peradangan yang terjadi sebelum dan setelah operasi berlangsung. Obat steroid yang dipakai bermacam-macam, mulai dari oral (diminum), tetes mata, maupun periokular (di antara bola mata dan orbit mata).
Adapun beberapa contoh obat steroid yang dipakai, misalnya prophylaxis, triamcinolone acetonide, topical prednisolone acetate, acyclovir, dan valacyclovir.
However, katarak komplikata sangat berbeda dengan katarak pada umumnya apabila dilihat dari penyebabnya itu sendiri, pun sama halnya dengan penanganannya.
Satu hal yang harus diingat adalah bahwa kondisi ini bisa dicegah dengan menjaga kesehatan mata. Bukan hanya itu, kita juga harus lebih peduli pada kesehatan mata dan hindari membiarkan gangguan atau iritasi mata sampai berlarut-larut.
Sebenarnya, iritasi mata ringan bisa diatasi dengan cara sederhana, salah satunya adalah minum vitamin mata Eyebost.
Jadi, Eyebost merupakan vitamin mata herbal berbahan dasar madu yang dikombinasikan dengan ekstrak wortel, bunga marigold, dan buah bilberry yang kaya akan antioksidan lutein, antosianin, polifenol, flavonoid, serta vitamin A, C, dan E.
Berkat kandungan tersebut, Eyebost merupakan solusi yang tepat untuk meredakan gejala iritasi mata ringan dari dalam tubuh, serta meningkatkan kualitas penglihatan kamu, lho.
Eitsss, ada yang kelupaan!
Eyebost aman dikonsumsi setiap hari oleh semua kalangan usia tanpa ada efek samping dan ketergantungan. Pun, vitamin mata yang satu ini telah memperoleh sertifikat HALAL dari MUI dan izin edar resmi dari BPOM.
Tunggu apalagi, pilih Eyebost untuk solusi mata yang lebih sehat!
Ingat mata, ingat Eyebost!
Tinggalkan komentar