Ketika kita membicarakan mengenai pertumbuhan jaringan yang terjadi secara abnormal, pikiran kita otomatis akan langsung tertuju pada kanker. Padahal, kondisi ini tidak selalu berhubungan dengan penyakit mematikan tersebut, lho.
Pertumbuhan jaringan non-kanker merupakan indikasi adanya kelainan pada jaringan, seperti halnya pada pterygium. Meskipun tidak ada indikasi kanker, mengatasinya dengan obat pterygium merupakan upaya yang tepat agar nantinya penglihatan tidak terdampak.
Pada pembahasan kali ini, kita akan mencoba untuk mengulas secara singkat, padat, dan jelas mengenai obat pterygium agar pertumbuhan jaringan pada konjungtiva dapat terkontrol maupun teratasi dengan baik.
Gimana? Penasaran sama kelanjutannya, bukan?
Check this article out!
Pterygium dan Penyebabnya
Mata dikatakan sebagai salah satu organ yang paling rentan terkena gangguan. Ada banyak alasan yang melatarbelakanginya, salah satunya adalah cara kerja mata yang mengharuskannya terus terbuka selama hampir 24 jam.
Dengan posisinya yang terbuka, besar kemungkinan terjadinya gesekan antara permukaan mata dengan benda asing dari luar mata, contohnya debu, angin, dan sinar matahari. For your information, ketiga faktor tersebut merupakan alasan mengapa mata seseorang terjangkit pterygium.
Baca Yuk: Mengulik 2 Penyebab Pterygium yang Kerap Kali Disepelekan
Istilah pterygium diartikan sebagai tumbuhnya jaringan berwarna putih pada konjungtiva. Banyak kasus pterygium muncul dari bagian ujung mata yang paling dekat hidung menuju ke tengah mata mendekati kornea dan pupil mata.
Basically, pterygium tidak berbahaya sehingga penderitanya tidak perlu khawatir berlebih dengan kondisi mata yang demikian. Pertumbuhan jaringan pada pterygium sama sekali berbeda dengan kanker, ya.
Kendati demikian, bukan berarti kita boleh memandangnya sebelah mata. Pengobatan tetap perlu dilakukan terlebih lagi ketika jaringan tumbuh mendekati kornea dan sangat memungkinkan untuk menutup bagian tersebut.
Obat pterygium patut untuk dipertimbangkan sesegera mungkin terutama ketika kamu mengalami gejala yang merenggut kenyamanan dalam beraktivitas. Penglihatan buram dan penglihatan ganda contohnya.
Ketika membicarakan suatu penyakit, tidak afdhol kalau kita tidak membahas juga mengenai penyebabnya. Dalam kasus ini, pterygium disebabkan oleh dua hal, yaitu:
1. Sinar ultraviolet
Sinar ultraviolet (UV) disebut juga dengan sinar jahat. Paparan sinar UV secara terus menerus ke tubuh kita sangat berbahaya bagi kesehatan. Risiko terjadinya kerusakan jaringan meningkat seiring dengan intensitas paparan.
Begitu juga dengan kerusakan jaringan pada pterygium. Paparan sinar UV memicu jaringan pada konjungtiva berkembang dengan tidak normal dan berpotensi menyebabkan masalah kesehatan mata di kemudian hari.
Oleh karenanya, obat pterygium sangat dibutuhkan guna mencegah jaringan tumbuh dan mempengaruhi fungsi bagian mata lainnya. Hal seperti ini menjadi sangat krusial sebab kehilangan penglihatan menjadi ancaman yang tak terhindarkan.
2. Iritasi mata kronis
Iritasi mata seringkali dianggap sebagai hal yang biasa dan tidak dianggap pusing sama sekali. Padahal, tahukah kamu kalau iritasi mata merupakan penyebab pterygium?
Mulanya, permukaan mata tidak terhidrasi dengan baik sehingga mengakibatkan mata kering. Saat kondisi ini tidak diatasi dengan baik, maka mata kering berlanjut menjadi iritasi mata kronis yang cukup menyakitkan.
Peradangan atau inflamasi yang terjadi dalam jangka waktu lama inilah yang kemudian memicu pertumbuhan jaringan berwarna putih pada konjungtiva (selaput tipis yang menyelimuti sklera mata).
Apa Perbedaan Pterygium dan Pinguecula?
Serupa tapi tak sama, itulah ungkapan yang cocok untuk mendefinisikan dua istilah ini: pterygium dan pinguecula. I know, istilah ini sulit sekali dibaca ya, teman mata. Tetapi yakinlah, membedakan keduanya tidak sesulit pelafalan istilahnya, kok.
Sebelum membedah perbedaannya, kita akan sedikit mengulas mengenai persamaannya. Perlu kamu tahu, pterygium dan pinguecula sama-sama disebabkan oleh paparan sinar ultraviolet (UV) yang memancarkan radiasi sinar biru.
Sebagai konsekuensinya, iritasi mata dan mata kering kronis mengancam kesehatan mata. Keduanya membawa efek yang kurang baik dari segi fungsi mata sebagai indra penglihatan maupun nilai estetika.
Adapun perbedaan keduanya dapat dikaji dari beberapa faktor, meliputi:
1. Warna dan bentuk
Pinguecula memiliki bentuk yang kecil dan berwarna putih atau kuning. Secara fisik, bentuk pinguecula cenderung lebih kecil daripada pterygium yaitu berwujud seperti titik saja.
Sementara itu, pterygium berbentuk menyerupai sayap. Selain itu, umumnya pterygium berwarna putih dengan semburat kemerahan dan lebih lebar apabila dibandingkan dengan pinguecula.
2. Asalnya
Pinguecula merupakan titik kecil berwarna putih atau kuning yang diketahui terbentuk dari protein atau lemak yang menggumpal. Sayangnya, gumpalan tersebut bisa berkembang menjadi lebih besar kalau dibiarkan tanpa perawatan.
Kemudian sesuai dengan definisinya, pterygium merupakan pertumbuhan jaringan pada konjungtiva yang muncul akibat paparan sinar UV dalam jangka waktu lama serta inflamasi kronis yang tidak ditangani dengan bijak.
3. Lokasi
Perbedaan pinguecula dan pterygium bisa diperhatikan dari area mata yang terdampak. Pada pinguecula, lokasi titik putih atau kuning akibat gumpalan lemak atau protein hanya sebatas pada konjungtiva saja.
Berbeda halnya dengan pterygium yang letaknya agak lebar, mulai dari ujung mata yang paling dekat dengan mata dan sangat mungkin mencapai kornea dan pupil mata.
Obat Pterygium
Pterygium bukanlah gangguan mata yang perlu dikhawatirkan. Gejala awal sama sekali tidak mengakibatkan terganggunya aktivitas sehari-hari sehingga gangguan mata yang satu ini seringkali tidak dianggap pusing.
Tetapi, ada pentingnya juga kita memikirkan obat pterygium. Bukan hanya masa kini yang kita pikirkan, namun juga masa depan di mana pertumbuhan jaringan pada konjungtiva tidak lagi terjadi.
Berikut di bawah ini beberapa obat pterygium yang bisa kamu pertimbangkan seperti yang dilansir dari National Institutes of Health, yaitu:
- Air mata buatan. Pemberian air mata buatan memberikan kenyamanan sesaat serta tampilan pun menjadi lebih baik. Peran air mata sebagai pelumas mata sama halnya dengan dekongestan.
- NSAID topikal. Melansir dari laman Review of Ophthalmology, NSAID topikal sebagai obat pterygium dapat berguna untuk meredakan peradangan pada mata sehingga mata menjadi lebih nyaman untuk beraktivitas.
- Tetes mata loteprednol. Pemberian loteprednol diberikan ketika cairan pelumas mata lainnya tidak menunjukkan hasil yang signifikan. Produk ini hanya boleh digunakan jangka pendek saja, ya.
- Tetes mata dekongestan dengan antihistamin. Mengurangi peradangan pada mata dengan menekan reaksi histamin yang mengakibatkan gatal dan bengkak.
- Agen vasokonstriksi. Agen vasokonstriksi didefinisikan sebagai obat pterygium yang bekerja dengan cara mempersempit pembuluh darah sehingga mata merah mereda.
Cara Mencegah Pterygium
Isu mengenai pterygium sedang ramai saat ini. Faktanya, isu ini berkaitan langsung dengan buruknya polusi udara di ibukota dan matahari yang sedang terik-teriknya.
Dalam kaitannya dengan faktor lingkungan di atas, pterygium berpotensi lebih tinggi terjadi pada saat-saat ini sehingga kita diwajibkan untuk menjaga kesehatan mata masing-masing semampu kita.
Daripada memikirkan perihal obat pterygium, alangkah baiknya kalau kita melakukan upaya preventif atau pencegahan, bukan?
Beberapa upaya yang bisa kita lakukan di antaranya adalah:
1. Menggunakan sunglasses
Sunglasses merupakan jenis kacamata yang didesain khusus untuk meminimalisir efek yang ditimbulkan dari sinar matahari atau ultraviolet.
Penggunaan kacamata semacam ini terbilang efektif menghalau sinar ultraviolet sebesar 99 – 100%, entah itu jenis ultraviolet A (UV-A) maupun ultraviolet B (UV-B). Bahkan, kamu tetap disarankan menggunakannya saat cuaca mendung, nih.
2. Gunakan air mata buatan secara rutin
Sesuai fungsinya, air mata buatan merupakan pengganti air mata alami yang digunakan untuk melumasi permukaan mata dengan baik. Penggunaannya bisa bermanfaat untuk meredakan maupun mencegah iritasi mata itu sendiri.
Masuk juga dalam kategori obat pterygium, air mata buatan wajib digunakan saat kamu berada di lingkungan dengan iklim atau udara yang relatif kering. Tetapi, penggunaan jangka panjang tidak disarankan ya, teman mata.
3. Minum vitamin mata Eyebost
Mencegah pterygium dari dalam tubuh dapat bekerja dengan maksimal melalui asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Pertumbuhan jaringan akibat paparan sinar UV bisa dicegah dengan nutrisi tertentu, contohnya lutein.
Jenis antioksidan lutein terkenal akan manfaatnya dalam melindungi mata dari kerusakan akibat radiasi sinar UV. Nah, pas banget karena vitamin mata Eyebost mengandung lutein eye complex yang diperoleh dari bunga marigold, nih.
Selain itu, komposisi Eyebost lainnya seperti ekstrak buah bilberry, wortel, dan madu hutan asli yang kaya akan vitamin A, C, E, polifenol, antosianin, dan flavonoid turut menyukseskan Eyebost sebagai pencegahan pterygium.
Kabar baiknya, vitamin mata Eyebost aman dikonsumsi oleh anak-anak hingga lanjut usia bahkan penderita diabetes sekalipun. Kamu juga tidak perlu khawatir sebab Eyebost tidak menimbulkan efek samping karena terbuat dari 100% bahan alami.
Akhir kata, yuk cegah pterygium dengan minum madu Eyebost!
Ingat mata, ingat Eyebost!