Fun fact, ayam disebut sebagai hewan dengan penglihatan buruk di malam hari atau rabun senja. Hal ini disebabkan karena sel kerucut dan sel batang yang mereka miliki tidak berkembang dengan baik sehingga kurang sensitif terhadap cahaya redup, misalnya pada malam hari.
Tidak hanya pada ayam, fenomena rabun senja atau yang disebut juga dengan nyctalopia juga dapat dialami oleh manusia. Kondisi ini membuat penderitanya sulit untuk melihat dengan jelas pada malam hari.
Meskipun istilah ini sudah sering kita dengar, belum banyak yang tau apa itu nyctalopia berikut penyebab, gejala, cara mengatasi, dan cara mencegahnya.
Mumpung lagi semangat-semangatnya, yuk langsung aja kita bahas satu per satu sampai tuntas, teman mata!
Apa Itu Nyctalopia?
Rabun senja atau yang dalam istilah medis disebut juga dengan nyctalopia adalah sebuah kondisi yang membuat penderitanya sulit untuk melihat ketika berada di tempat gelap.
Kondisi ini juga dapat terjadi ketika mata sulit untuk mengatasi perubahan secara tiba-tiba dari cahaya terang ke redup maupun adanya gangguan dalam mendeteksi cahaya.
Baca Juga: Apakah Manfaat Zinc Untuk Mata Terbukti Secara Medis? Ini Kebenarannya Dan 5 Manfaat Zinc Lainnya
Actually, nyctalopia bukanlah sebuah penyakit yang berdiri sendiri, melainkan gejala adanya gangguan kesehatan, khususnya gangguan penglihatan. Sebagian penderitanya mengalami perkembangan sejak masa kanak-kanak, dan sebagian yang lain baru mulai mengalaminya ketika tumbuh dewasa.
Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai nyctalopia, kita akan mengulas sedikit tentang bagaimana proses mata melihat di ruangan atau tempat gelap, nih.
Agar mata dapat melihat dengan baik pada cahaya redup atau gelap, at least proses ini melibatkan dua bagian mata utama, yaitu:
1. Retina
Retina mata merupakan bagian mata yang terletak di bagian belakang mata. Retina terdiri dari dua jenis sel fotoreseptor, yaitu sel kerucut (cone) dan sel batang (rod). Keduanya bertugas sebagai pendeteksi cahaya.
Sel batang bertanggung jawab pada penglihatan di tempat redup dan membentuk setidaknya 95% fotoreseptor pada retina. Meanwhile, sel kerucut bertugas mengatur penglihatan warna dan detail yang lebih halus.
2. Iris
Iris merupakan bagian yang memberikan warna mata. Iris terdiri dari banyak otot yang dapat menyempit dan melebarkan bukaan pupil untuk mengatur seberapa banyak cahaya yang masuk ke dalam mata.
Apabila iris tidak menyempit dengan cepat, akan ada terlalu banyak cahaya yang masuk ke dalam mata dan sel pada retina pun dibanjiri cahaya berlebih. Imbasnya, kamu akan kesulitan untuk melihat dengan baik pada cahaya terang.
Di samping itu, apabila iris tidak bekerja dengan baik, hal tersebut mengakibatkan ukuran pupil tetap mengecil dan retina pun tidak mendapatkan cukup cahaya. Inilah mengapa seseorang sulit untuk melihat pada cahaya redup.
Bagaimanapun, nyctalopia juga dapat terjadi akibat kondisi yang mempengaruhi bagaimana cahaya masuk ke dalam mata. Jaringan yang akan dilewati oleh cahaya harus dipastikan jernih untuk memastikan cahaya dapat diteruskan jauh ke dalam mata.
Sebaliknya, ketika jaringan tersebut tidak jernih, maka cahaya akan sulit untuk tembus hingga ke bagian dalam mata dan cahaya yang mencapai retina sangat teratas. Imbasnya, kondisi ini membuat seseorang kesulitan untuk melihat pada cahaya redup.
Penyebab Nyctalopia
Secara umum, kondisi yang menjadi penyebab nyctalopia dibedakan menjadi dua kategori utama, yaitu retina yang tidak dapat berfungsi dengan baik dan tidak cukupnya cahaya yang mencapai retina.
Melansir dari laman Cleveland Clinic, ada beberapa penyebab nyctalopia, baik yang disebabkan oleh adanya masalah pada bagaimana cahaya masuk ke dalam mata maupun masalah masa retina itu sendiri, di antaranya seperti:
1. Katarak
Katarak adalah suatu kondisi yang ditandai dengan penggumpalan protein atau lemak pada lensa mata. Penggumpalan tersebut nampak seperti awan atau kabut pada penglihatan penderitanya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa adanya katarak dapat mengganggu masuknya cahaya ke dalam mata, di mana cahaya tidak dapat masuk secara maksimal sebab terhalang oleh keruhnya lensa.
2. Glaukoma
Glaukoma merupakan gangguan penglihatan yang merujuk pada rusaknya pembuluh darah retina atau saraf optik akibat adanya peningkatan tekanan di dalam mata.
Adanya kerusakan pada saraf optik tentu sangat mempengaruhi cara kerja retina mata. Salah satu gejala yang dialami oleh penderitanya adalah nyctalopia atau rabun senja.
3. Operasi Laser Mata
Operasi laser mata untuk mengoreksi kelainan refraksi kian populer beberapa tahun belakangan. Nyatanya, prosedur semacam ini bak angin segar bagi penderita kelainan refraksi yang kurang nyaman memakai kacamata atau lensa kontak.
Kendati demikian, sebagian kasus menunjukkan munculnya komplikasi setelah operasi laser mata. Namun, hal ini terbilang normal apabila kamu mengalami penurunan penglihatan malam selama beberapa hari setelah operasi laser mata dilakukan, ya.
4. Defisiensi Vitamin A
Kekurangan atau defisiensi vitamin A menjadi penyebab lain nyctalopia. Kenapa demikian?
Vitamin A atau yang disebut juga dengan retinol adalah vitamin yang berperan dalam proses perubahan impuls saraf menjadi gambar di retina. Hal ini berpotensi menyebabkan rabun senja nih, teman mata.
Kondisi ini juga berisiko dialami oleh mereka yang mengalami insufisiensi pankreas seperti fibrosis kistik. Penderitanya kesulitan untuk menyerap lemak, padahal vitamin A merupakan vitamin yang diserap oleh lemak. Oleh karenanya, mata kekurangan vitamin A dan sangat berisiko terkena rabun senja.
5. Penyakit Retina Genetik
Penyakit genetik yang mempengaruhi retina seperti retinitis pigmentosa adalah sekumpulan penyakit mata genetik yang mempengaruhi retina mata dalam merespon cahaya yang masuk ke dalam mata.
Kondisi ini mengakibatkan penderitanya mengalami beberapa gejala, seperti kehilangan penglihatan tepi atau peripheral vision dan rabun senja atau nyctalopia.
Gejala Nyctalopia
Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, nyctalopia merupakan sebuah gejala yang dialami ketika seseorang mengalami kesulitan untuk melihat pada tempat atau ruangan gelap atau redup.
Bukan hanya itu saja, kamu yang mengalami rabun senja, nama lain nyctalopia, mungkin akan mengalami beberapa gejala lain, seperti:
- Sakit kepala
- Nyeri pada mata
- Mual dan muntah
- Penglihatan buram
- Fotofobia atau mata sensitif terhadap cahaya
- Sulit untuk melihat benda jarak jauh
Cara Mengatasi Nyctalopia
Ketika kita membicarakan pengobatan atau penanganan suatu penyakit, kita tidak dapat lepas dari penyebab penyakit itu sendiri. Pun, sama halnya dengan nyctalopia, kita harus menilik kembali penyebab apa sih yang melatarbelakangi kondisi tersebut.
Perlu diingat bahwa pengobatan pada rabun senja tidak berlaku untuk kondisi yang disebabkan oleh penyakit bawaan atau keturunan, seperti halnya pada retinitis pigmentosa. Cara yang dapat dilakukan hanya sebatas membatasi efek rabun senja itu sendiri agar tidak semakin memburuk di kemudian hari.
Secara garis besar, berikut di bawah ini merupakan cara mengatasi nyctalopia yang dijalankan berdasarkan penyebabnya, di antaranya seperti:
- Operasi katarak. Penyakit mata katarak menjadi salah satu penyebab rabun senja yang hanya dapat diatasi dengan menjalani operasi katarak. Prosedur ini melibatkan penggantian lensa mata yang keruh dengan lensa mata buatan yang jernih.
- Penuhi asupan vitamin A. Defisiensi vitamin A dapat diatasi dengan memenuhi asupan vitamin A, baik dengan makanan maupun suplementasi.
- Pemakaian kacamata atau lensa kontak khusus. Dokter mungkin akan merekomendasikan pemakaian kacamata atau lensa kontak khusus untuk membantu mengoreksi penglihatan.
- Tetes mata. Obat tetes mata seperti pilocarpine digunakan untuk mengurangi tekanan di dalam mata untuk penderita glaukoma. Meskipun tidak dapat diobati, efek lanjut glaukoma dapat ditekan dengan pemberian obat tetes mata semacam ini.
Cara Mencegah Nyctalopia
Tidak afdol rasanya kalau kita tidak melewatkan pembahasan mengenai cara mencegah nyctalopia. Pasalnya, gejala gangguan mata yang satu ini tidak hanya disebabkan oleh penyakit bawaan saja, melainkan juga dipengaruhi oleh pola hidup yang kurang baik.
Basically, ada beberapa hal yang dapat kita upayakan demi menjaga penglihatan pada malam hari, mulai dari mengatur kadar gula dalam darah dan memenuhi asupan nutrisi bagi tubuh.
Mulai sekarang, pertimbangkanlah untuk memilih makanan yang kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan dan masukkan ke dalam menu harianmu, khususnya vitamin A untuk menghindari terjadinya defisiensi vitamin A. Adapun beberapa contoh makanan kaya akan vitamin A, seperti:
- Wortel
- Ubi jalar
- Labu
- Mangga
- Melon oranye atau cantaloupe
- Bayam
- Telur
- Susu
Memiliki kemampuan untuk melihat dengan jelas pada malam hari maupun di ruangan redup merupakan nikmat yang seringkali tidak kita sadari. Bagi kita yang memiliki mata sehat, sudah sepatutnya kita menjaga kesehatan mata dengan sebaik mungkin.
Bukan hanya vitamin A, untuk menjaga kesehatan mata, kita membutuhkan nutrisi lain seperti antioksidan lutein, antosianin, polifenol, flavonoid, vitamin A, C, dan E. Daripada bingung, kamu dapat memenuhi semua nutrisi tersebut dari vitamin mata Eyebost.
Eyebost adalah vitamin mata terbaik yang diformulasikan untuk memelihara penglihatan tetap sehat, jernih, tajam, dan fokus. Terbuat dari 100% bahan alami, Eyebost aman dikonsumsi setiap hari tanpa efek samping dan ketergantungan.
Manfaat Eyebost diperoleh dari bahan-bahan unggulan dan berkualitas, seperti ekstrak wortel, buah bilberry, bunga marigold, dan madu asli. Anak-anak dijamin suka sebab Eyebost memiliki rasa yang manis dan segar.
Ingin menjaga mata tanpa ribet? Eyebost-in aja!
Yuk, segera pesan di website resminya untuk mendapatkan Eyebost yang dijamin keasliannya!
Ingat mata, ingat Eyebost!
Tinggalkan komentar