Melihat setiap milestone pada tumbuh kembang bayi menjadi hal yang paling ditunggu-tunggu oleh setiap orang tua. Rasa syukur otomatis dipanjatkan saat melihat perkembangan sang buah hati berada dalam indikator yang baik dan aman.
Tentunya, menjadi orang tua membuat kita lebih aware terhadap hal-hal detail, misalnya bagaimana cara bayi melihat. Kewaspadaan terhadap hal-hal tersebut yang pada akhirnya membantu kita untuk mendeteksi adanya gangguan penglihatan seperti nistagmus pada bayi.
Terjadinya nistagmus pada bayi tidak boleh disepelekan, minimal kita harus membekali diri dengan ilmu terutama bagi kamu yang akan dan sudah menjadi orang tua.
Fortunately, artikel kali ini akan fokus pada topik utama mengenai nistagmus pada bayi. Di dalamnya, kamu akan menemukan berbagai informasi penting mengenai apa gejala, penyebab, cara mengatasi, dan mencegah nistagmus pada bayi.
Jangan lewatkan pembahasan menarik yang satu ini ya, teman mata!
Nistagmus Pada Bayi
Bayi sangat tertarik dengan hal-hal di sekitarnya sebab semua hal terasa asing dan baru untuk mereka. Setiap benda dilihatnya secara cermat dan detail, pun mata menjadi masuknya berbagai macam informasi visual.
Proses tersebut merupakan bagian dari perkembangan penglihatan pada bayi. Akan tetapi, agaknya orang tua perlu melakukan observasi mandiri mengenai bagaimana cara bayi melihat demi memastikan tidak adanya kendala pada perkembangan penglihatannya.
Baca Juga: Menguak Fakta Buta Warna dan 4 Jenis Buta Warna, Anti Hoaks!
Pasalnya, berbagai gangguan penglihatan terancam mempengaruhi penglihatan bayi yang mana salah satunya adalah nistagmus pada bayi. Tahukah kalian apa itu nistagmus pada bayi?
Nistagmus pada bayi adalah suatu kondisi ketika mata bergerak secara tidak terkendali dan terus menerus, tampak bergetar dan bergoyang dari atas ke bawah atau satu sisi ke sisi lain.
Perlu digarisbawahi, nistagmus dapat menyerang mata bayi yang mengalami kondisi penyebab poor vision maupun bayi dengan kondisi mata sehat. Namun, kondisi ini berisiko menyebabkan masalah pada koordinasi dan keseimbangan di kemudian hari apabila tidak ditangani dengan baik.
Bagi penderita nistagmus, entah itu pada bayi, anak-anak, maupun orang dewasa, nistagmus tidak menyebabkan benda atau bumi yang diinjak terasa bergoyang. Mereka mungkin tidak menyadarinya dan seringkali disadari terlebih dahulu oleh orang lain yang melihatnya.
Melansir dari laman All About Vision, ada dua jenis utama nistagmus pada bayi menurut para ahli, di antaranya yaitu:
1. Congenital Nystagmus
Congenital nystagmus dikenal juga dengan nistagmus bawaan. Congenital nystagmus dibagi menjadi dua, yaitu congenital sensory nystagmus dan congenital motor nystagmus.
Congenital sensory nystagmus adalah suatu kondisi ketika bayi atau anak memiliki penglihatan yang tidak normal akibat adanya gangguan pada proses pengiriman informasi visual dari mata ke otak.
Nistagmus pada bayi yang satu ini biasanya disebabkan oleh kelainan refraksi parah, masalah pada saraf optik atau retina, dan katarak bawaan.
Menurut American Academy of Pediatric Ophthalmology and Strabismus, congenital sensory nystagmus terjadi pada 2 hingga 3 bulan pertama dan berlanjut sepanjang usianya.
Sementara itu, congenital motor nystagmus adalah jenis nistagmus yang lebih umum apabila dibandingkan dengan jenis sebelumnya. Umumnya, penglihatan penderitanya normal, tetapi keterampilan motorik atau kendali ototnya kurang baik dan stabil dalam menggerakkan mata.
2. Acquired Infantile Nystagmus
Nistagmus pada bayi berupa acquired infantile nystagmus terjadi pada beberapa bulan setelah kelahirannya. Penyebabnya pun bermacam-macam, mulai dari kelainan otak, cedera mata dan kepala, hingga efek samping obat-obatan.
Meskipun demikian, pemeriksaan medis melalui MRI atau tes darah perlu dilakukan untuk mengobservasi penyebab pasti nistagmus pada bayi yang dialami.
Gejala Dan Penyebab Nistagmus Pada Bayi
Ahli medis mengungkapkan bahwa kasus congenital nystagmus lebih banyak apabila dibandingkan dengan acquired nystagmus. Pada congenital nystagmus, kondisi ini dikaitkan juga dengan genetik di mana adanya kemungkinan penyakit ini diturunkan dalam keluarga.
Bagaimanapun, ada juga beberapa kondisi yang disebut-sebut sebagai penyebab bayi mengalami nistagmus, seperti:
- Cedera kepala atau mata
- Albinisme
- Katarak
- Mata juling atau strabismus
- Mata malas atau ambliopia
- Perkembangan otak dan mata yang kurang baik
- Kelainan refraksi parah
- Koloboma retina
- Stroke
- Hipoplasia saraf optik
- Kekurangan vitamin
- Fetal Alcohol Syndrome (FAS)
Di samping penyebab, kita juga harus tahu betul gejala apa sajakah yang menandakan nistagmus pada bayi mengingat kondisi ini umumnya hanya disadari oleh orang lain yang melihatnya.
Melansir dari laman Healthy Children oleh American Academy of Pediatrics, adapun beberapa gejala nistagmus pada bayi, di antaranya seperti:
- Mata bergerak ke satu sisi ke sisi lainnya (nistagmus horizontal), atas dan bawah (nistagmus vertikal), dan melingkar (nistagmus torsional)
- Penglihatan buruk pada malam hari
- Mata sensitif terhadap cahaya
- Penglihatan buram
- Pergerakan mata tidak terkontrol
- Pusing dan adanya masalah pada koordinasi dan keseimbangan tubuh
Cara Mengatasi Nistagmus Pada Bayi
Nistagmus pada bayi tidak dapat disepelekan. Penanganan oleh ahli medis harus segera dilakukan sesaat setelah terdeteksi untuk mencegah adanya permasalahan pada penglihatan di kemudian hari, mengingat peranan mata sangat penting demi tercapainya kualitas hidup yang baik.
Nah, untuk mengatasi nistagmus pada bayi, ahli medis mengembalikan pada penyebab yang mendasarinya agar pengobatannya efektif dan efisien. Misalnya, lensa korektif diberikan untuk menangani nistagmus akibat kelainan refraksi. Selain itu, ahli medis juga turut merekomendasikan terapi penglihatan.
Operasi mungkin disarankan apabila kondisi ini mengakibatkan bagian tubuh yang lain ikut terdampak, misalnya bayi memiringkan kepala, maupun kondisi serius lainnya.
Cara Mencegah Nistagmus Pada Bayi
Pada dasarnya, tidak ada cara mencegah nistagmus pada bayi yang pasti sebab kebanyakan kasusnya diturunkan dalam keluarga. Hal ini tentu tidak bisa dicegah ya, teman mata.
Akan tetapi, seperti yang dijabarkan pada sub-bab mengenai gejala dan penyebab nistagmus pada bayi, kondisi ini dapat diperoleh akibat penyebab lain, seperti benturan atau cedera kepala dan mata.
Mudah saja, kita sebagai orang tua harus menaruh perhatian dan kewaspadaan terhadap kemungkinan-kemungkinan bayi atau anak mengalami cedera akibat interaksinya dengan benda-benda di sekitarnya.
Selain itu, penuhi juga asupan vitamin bagi janin selama masa kehamilan untuk mencegah nistagmus pada bayi yang dilahirkan, khususnya vitamin B1 atau yang memiliki nama lain tiamin. Adapun makanan kaya akan tiamin, seperti kacang-kacangan, nasi merah, gandum utuh, daging sapi, hati sapi atau ayam, tuna, salmon, jeruk, pisang, dan sereal.
Untuk memenuhi asupan vitamin B1 harian, kita disarankan untuk mengonsumsi real food dan mengolahnya dengan baik untuk mempertahankan nutrisi yang terkandung di dalamnya.
Namun, kita juga diperbolehkan untuk memenuhi asupan vitamin untuk kebaikan mata melalui cara suplementasi atau mengonsumsi suplemen atau vitamin. Ngomong-ngomong soal vitamin B1, kamu bisa nih mengonsumsi vitamin mata Eyebost.
Apa itu Eyebost?
Eyebost adalah vitamin mata yang diperkaya dengan vitamin A, B1, C, E, dan antioksidan antosianin, lutein, polifenol, dan flavonoid yang diformulasikan untuk menjaga kualitas penglihatan tetap jernih, fokus, tajam, dan bebas dari gangguan mata ringan hingga serius.
Berbahan dasar madu asli dan bahan alami seperti ekstrak wortel, buah bilberry, dan bunga marigold, vitamin mata Eyebost aman dikonsumsi oleh semua kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga lanjut usia, bahkan penderita diabetes dan ibu hamil sekalipun.
Kamu tidak perlu khawatir mengonsumsi Eyebost setiap hari sebab vitamin mata terbaik yang satu ini telah mengantongi izin edar BPOM dan bersertifikat HALAL MUI, lho.
Dengan Eyebost, mata sehat bukan hanya impian semata. Jadi, yuk mulai konsumsi Eyebost mulai sekarang untuk mata yang lebih sehat!
Ingat mata, ingat Eyebost!
Tinggalkan komentar