Mata kuning sering dikaitkan dengan penyakit kuning. Bagian putih pada bola mata menguning merupakan sinyal menandakan tubuh terlalu banyak mengandung zat kimia.
Tahukah kamu? Zat kimia penyebab mata kuning disebut dengan bilirubin ketika sel darah merah mengalami kerusakan. Namun, masih banyak faktor penyebab mata kuning yang mesti diwaspadai karena berpotensi penyakit kronik.
Baca enjelasan mata kuning, penyebab, gejala, hingga bagaimana cara mengatasi mata kuning pada artikel ini. Simak sampai tuntas!
Penyebab Mata Kuning dan Gejalanya
Mata kuning terjadi karena banyaknya kadar zat bilirubin di dalam tubuh. Menurut Berbagai sumber, zat bilirubin merupakan hasil dari pengurangan sel darah merah. Biasanya, zat bilirubin ditemukan pada urine dan tinja. Ketika bilirubin di dalam tubuh terlalu banyak, secara otomatis memberikan sinyal berupa mata kuning.
Penyebab zat bilirubin terlalu banyak di dalam tubuh beragam, berikut di antaranya:
1. Sirosis Hati
Sirosis hati merupakan penyebab mata kuning akibat rusaknya organ hati karena terbentuknya jaringan parut. Akibatnya, fungsi hati sebagai pengurai sel darah merah menjadi rusak sehingga muncul mata kuning terutama pada organ hati yang sudah tua. Sirosis hati dibarengi dengan gejala seperti menurunnya nafsu makan, mudah lelah, dan penurunan berat badan secara drastis pada berbagai kalangan usia.
2. Batu Empedu
Batu empedu memiliki karakteristik gejala yang berbeda-beda karena mengikuti ukuran batu empedu. Saat ini, mata kuning tidak luput dari gejala fisik yang terlihat karena batu empedu.
3. Penyakit Kuning
Penyakit kuning berpotensi besar muncul ketika terjadi penumpukan bilirubin di dalam aliran darah. Sering dialami oleh bayi baru lahir, mata kuning juga tidak lepas dari orang dewasa. Perbedaan penyakit kuning pada bayi dan orang dewasa hanyalah faktor penyebab.
Pada bayi, penyakit kuning disebabkan karena organ hati belum optimal mengolah bilirubin. Sedangkan orang dewasa, diakibatkan karena gangguan kesehatan seperti jantung.
Maka dari itu, apabila terlihat gejala fisik mata kuning segeralah lakukan pemeriksaan medis.
4. Malaria
Gigitan nyamuk menyebabkan munculnya mata kuning di berbagai kalangan usia. Penyakit malaria terjadi karena parasit plasmodium dengan gejala umum seperti flu, demam, hingga sakit kepala.
Karena gejalanya yang serupa dengan flu, malaria kerap kali mendapatkan penanganan terlambat sehingga banyak penderitanya kekurangan sel darah merah. Akibatnya, muncul potensi anemia gangguan ginjal, kejang, hingga mata berwarna kuning.
5. Kelainan Darah
Mata kuning dapat disebabkan karena kelainan pada sel darah merah. Adanya gangguan proses pemecahan sel darah merah memunculkan gejala mata kuning. Salah satu jenis gangguan sel darah merah yaitu anemia sel sabit.
6. Gangguan Pankreas
Saluran pankreas dan saluran empedu tergabung yang berfungsi untuk mengalirkan empedu ke bagian usus kecil. Gangguan pankreas menyebabkan empedu tidak mengalir dengan baik sehingga muncul gejala mata kuning.
7. Leptospirosis
Leptospirosis merupakan penyakit yang ditularkan oleh hewan seperti tikus dan membawa bakteri leptospira. Gejala penyakit ini serupa dengan flu batuk disertai diare dan nyeri otot. Karakteristik penyakit ini yaitu mata berwarna kuning kemerahan.
8. Efek Samping Transfusi Darah
Transfusi darah memiliki efek samping cukup unik yaitu mata berwarna kuning karena reaksi parah. Mata berwarna kuning disebabkan karena tubuh memberi sinyal ketika darah transfusi tidak cocok dan sistem imun secara otomatis bekerja menghancurkan sel darah tersebut.
Pada kasus ini, mata kuning merupakan kondisi darurat medis sehingga memerlukan penanganan dokter segera.
9. Efek Samping Obat-Obatan
Mengkonsumsi jenis obat seperti rifampicin, obat tuberkulosis atau TBC, obat HIV, dan obat-obatan herbal lain dalam jangka panjang dan dosis besar mengakibatkan munculnya mata menjadi kuning. Apabila disertai dengan gejala lain seperti nyeri perut, urine berwarna gelap, hingga feses berdarah, segeralah konsultasikan dengan dokter.
10. Kanker
Kanker merupakan penyakit kronik dan kondisi darurat medis yang ditandai dengan mata kuning. Meski begitu, tidak semua jenis kanker memiliki gejala mata kuning. Berikut beberapa kanker dengan mata kuning:
- Kanker pankreas, tumor pada bagian pankreas menekan saluran empedu sehingga empedu tidak mengalir ke usus halus dan berakibat bilirubin menumpuk
- Kanker kandung empedu, kanker jenis ini berbentuk cukup besar yang kerap kali mengganggu saluran empedu dan berakibat bilirubin tidak mengalir dengan baik
- Kanker hati, kanker ini merupakan penyebab penyakit kuning karena terjadi kerusakan sel hati atau saluran empedu sehingga bilirubin tidak terproses dengan baik
Cara Mengatasi Mata Kuning
Mengatasi dan mengobati mata kuning perlu konsultasi dengan tenaga medis karena pengobatan terbaik mesti dilakukan menurut penyebabnya.
Tidak jarang, dokter menggunakan antibiotik, antijamur, hingga antivirus untuk membantu menormalkan mata kuning. Meski begitu, perawatan secara mandiri juga mesti dilakukan salah satunya tidak menggunakan obat terlarang dan berhenti mengkonsumsi alkohol.
Mengatasi mata kuning pada bayi cukup berbeda dengan orang dewasa. Pada orang dewasa, apabila mata kuning disebabkan oleh kerusakan hati kronik. Maka, prosedur pembedahan akan dilakukan. Tetapi, dokter akan melakukan proses evaluasi untuk menentukan diagnosis penyakit penyebab mata kuning paling akurat.
Sedangkan pada bayi, pengobatan dilakukan secara intensif di rumah sakit dan bayi dianjurkan mengkonsumsi ASI sebanyak 8 hingga 12 kali sehari.
Perawatan Mata Kuning Secara Mandiri
Mata berwarna kuning punya cara mandiri sederhana yang mempercepat proses penyembuhan ketika kamu juga melakukan perawatan medis.
Berikut beberapa cara sederhana agar kamu bisa menjaga kesehatan mata secara optimal:
- Mengkonsumsi makanan tinggi protein dan rendah lemak seperti tahu, ayam bagian dada, tempe, kacang-kacangan
- Pastikan jaga tubuh tetap terhidrasi dengan minum 8 gelas per hari
- Konsumsi makanan mengandung serat pada buah utuh
- Hindari makanan mengandung lemak jahat seperti gorengan
- Tidak mengkonsumsi junk food
- Hindari karbohidrat pada permen, roti, dan cookies
- Tidak mengkonsumsi alkohol
- Tidak merokok baik elektrik maupun rokok konvensional
- Olahraga teratur
- Konsumsi suplemen vitamin maya
Mengapa perlu melakukan langkah di atas dan mengkonsumsi suplemen vitamin mata?
Karena, kondisi tubuh yang sehat dan nutrisi yang cukup bagi mata membantu memperkuat imun tubuh.
Vitamin mata mengandung nutrisi yang baik bagi kesehatan mata dan bersifat anti bakteri, anti inflamasi, dan anti peradangan sehingga mengurangi resiko iritasi mata, peradangan, atau infeksi bakteri.
Saat ini, kamu tidak perlu bingung memilih suplemen vitamin mata yang siap memenuhi kebutuhan nutrisi mata. Kini, ada Eyebost yang siap mewujudkan mata yang sehat.
Eyebost adalah vitamin mata terbaik yang diformulasikan secara khusus untuk memastikan penglihatan selalu jernih, fokus, dan tajam, mencegah berbagai jenis gangguan mata, serta membantu meringankan gejala iritasi mata.
Terbuat dari ekstrak bunga marigold, wortel, buah bilberry, dan madu asli, Eyebost dilengkapi dengan nutrisi kompleks, seperti antioksidan lutein, polifenol, antosianin, dan flavonoid, serta vitamin A, C, dan E.
Terlebih, Eyebost telah mengantongi izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan sertifikasi HALAL dari Majelis Ulama Indonesia. Pun, semua bahan Eyebost dijamin 100% alami tanpa pengawet buatan sehingga kamu tidak perlu ragu lagi untuk mengkonsumsinya setiap hari.
Jadi, sudah siapkah kamu menyambut mata yang sehat dan masa depan yang cerah dengan Eyebost?
Yuk, minum Eyebost mulai hari ini!
Ingat mata, ingat Eyebost
FAQ
Apakah Eyebost Halal dan BPOM?
Kami memastikan bahwa Eyebost telah bersertifikat Halal (ID00110000121941021) serta telah lulus uji BPOM (TR226015961) sehingga aman untuk dikonsumsi.
Apakah Eyebost Tersedia di Apotik?
Saat ini, Eyebost belum tersedia di apotik. Tapi, kamu bisa mendapatkannya secara online melalui website maupun toko resmi di beberapa marketplace seperti Shopee Mall, Tokopedia, Lazada Mall, dan TikTok Shop.
Adakah Efek Samping Eyebost?
Kami memastikan bahwa Eyebost tidak menimbulkan efek samping, alergi, iritasi, atau ketergantungan pada penggunaannya. Tapi, kami menyarankan agar dikonsumsi sesuai dosis tertera pada kemasan yaitu minimal usia konsumsi 2 tahun.