Memiliki bentuk bak bola bekel, mata terdiri dari banyak bagian yang terbagi menjadi bagian depan, dalam, dan belakang. Setiap bagiannya memerankan fungsi masing-masing dan berkoordinasi dengan baik demi penglihatan yang jernih, tajam, dan fokus.
Kendatipun, tak jarang bagian mata tertentu mengalami gangguan. Misalnya, leukokoria yang terjadi pada pupil mata. Gangguan mata yang satu ini harus segera diatasi begitu terdeteksi.
Mengupas mengenai leukokoria merupakan salah satu bentuk upaya pencegahan kebutaan yang seharusnya bisa dilakukan sejak usia dini. Tentunya, hal ini memerlukan kerjasama yang baik antara orang tua dan ahli medis, nih.
Buat kamu yang ingin tahu lebih jauh mengenai laukokoria, yuk kita kupas bersama!
Apa Itu Leukokoria?
Ketika kita membicarakan mengenai mata dan kamera, keduanya memiliki mekanisme atau cara kerja yang nyaris sama. Bahkan, salah satu bagian pada kamera menyerupai bagian mata bernama pupil.
Baca Juga: 5 Jenis Tumor Kelopak Mata, Awas Berisiko Kanker!
Pada dasarnya, pupil masuk ke dalam kategori bagian depan mata yang berfungsi sebagai tempat masuknya cahaya dan dapat berubah ukuran sebagai bentuk respon terhadap cahaya. Semakin banyak cahaya yang masuk, maka bentuk pupil akan mengecil. And vice versa…
Physically, pupil memiliki bentuk bulat berukuran kecil dan berwarna hitam. Namun, hal ini tidak terjadi pada penderita leukokoria.
Leukokoria adalah kondisi di mana pupil mata berwarna putih atau berwarna tidak normal ketika terpapar oleh cahaya. Umumnya, leukokoria disebut juga dengan istilah “pupil putih”.
Kebanyakan kasus ini terdeteksi ketika orang tua atau anggota keluarga lainnya menyadari bahwa ada ketidaknormalan pada pupil anak.
Biasanya, pupil putih akan nampak jelas ketika berada di dalam ruangan gelap ataupun pada hasil foto, alih-alih refleks berwarna merah, gangguan mata semacam ini teridentifikasi oleh warna putih atau warna aneh lainnya.
Gejala Leukokoria
Agar suatu objek dapat terlihat oleh mata, cahaya masuk melalui pupil dan kemudian diserap oleh retina, di mana retina merupakan lapisan penginderaan cahaya yang terletak di bagian belakang mata.
American Association for Pediatric Ophthalmology and Strabismus mengungkapkan bahwa cahaya yang masuk ke dalam mata sebagian dipantulkan kembali melalui pupil. Cahaya seperti ini seringkali tertangkap melalui kilatan foto dan disebut dengan mata merah.
Pada kasus leukokoria, kamu mungkin akan menyadari bahwa pupil tampak berwarna putih, kuning, ataupun pucat.
Meskipun demikian, leukokoria pada anak tidak selalu tertangkap oleh hasil foto sebab perangkat lunak di dunia fotografi semakin canggih sehingga pantulan cahaya pada mata tersamarkan dengan apik.
Moreover, pupil mungkin nampak berwarna putih apabila foto diambil dari sudut tertentu. Oleh karenanya, pemeriksaan mata menyeluruh akan lebih efektif untuk mengetahui apakah pupil dalam kondisi baik atau sebaliknya.
Penyebab Leukokoria
Setiap orang tua pasti mengharapkan anaknya senantiasa dikaruniai kesehatan. Berbagai upaya dilakukan untuk memastikan anaknya tumbuh dengan sehat dan bahagia.
However, terjadinya leukokoria bak petir di siang bolong. Mata, indera penglihatan yang sangat berperan dalam tumbuh kembang anak justru mengalami kelainan yang dapat berakibat fatal apabila dibiarkan begitu saja.
Mengetahui penyebabnya mungkin dapat membantu orang tua serta ahli medis dalam proses pengobatannya. Berikut adalah penyebab leukokoria yang perlu kita ketahui dan waspadai:
1. Katarak
Katarak adalah gangguan penglihatan yang disebabkan oleh menggumpalnya protein atau lemak pada mata sehingga mengakibatkan kaburnya penglihatan pada lensa mata.
Penyakit mata yang satu ini merupakan penyebab kebutaan nomor satu di dunia yang umumnya banyak dialami oleh kalangan usia lanjut. Bagaimanapun, katarak kongenital ialah jenis katarak yang dialami oleh anak-anak sejak lahir.
Salah satu tanda atau gejala katarak kongenital pada anak-anak adalah pupil yang berwarna abu-abu kebiruan. Apabila dibiarkan tanpa pengobatan, katarak kongenital berpotensi menyebabkan kebutaan permanen pada anak.
2. Retinoblastoma
Retinoblastoma adalah tumor jinak yang umumnya berlokasi di retina mata. Jenis tumor mata semacam ini lazim dialami oleh anak-anak dan jarang ditemukan pada orang dewasa.
Tidak hanya menyerang salah satu mata, retinoblastoma bisa menyerang kedua mata sekaligus. Ketahuilah, hampir separuh kasus leukokoria di Amerika Serikat disebabkan oleh retinoblastoma.
3. Ablasio Retina
Bertugas menerima cahaya dan meneruskannya ke otak, retina sangat penting dalam proses penglihatan manusia. Tetapi, gangguan pada retina seringkali tak terhindarkan, misalnya ablasio retina.
Penyakit mata ablasio retina adalah suatu kondisi ketika retina mata terlepas dari lapisan dasarnya. Memicu kebutaan, ablasio retina menghasilkan pantulan atau refleks merah abnormal pada penderita leukokoria.
4. Mata Juling
Mata juling atau yang dalam istilah medis disebut dengan stabismus didefinisikan sebagai suatu kondisi di mana kedua mata memiliki masalah dalam koordinasi sehingga keduanya bergerak ke arah yang berbeda.
Biasanya, ahli medis akan menyarankan prosedur pengujian pantulan atau refleks merah kepada anak-anak yang mengalami mata juling sebab pengobatan harus segera dilakukan untuk menghindari komplikasi berupa mata malas atau ambliopia.
Di samping itu, sebanyak 20% kasus strabismus berkaitan dengan tumor mata anak bernama retinoblastoma.
5. Infeksi Prenatal
Infeksi prenatal merupakan infeksi yang ditularkan oleh ibu ke anak yang dikandungnya selama kehamilan. Efek yang ditimbulkan bermacam-macam, salah satunya adalah pupil putih atau yang disebut dengan leukokoria.
Pupil putih bisa terjadi akibat infeksi sindrom TORCH, di mana TORCH adalah singkatan dari Toxoplasmosis, Other infections (infeksi lainnya), Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes.
6. Retinopathy of Prematurity
Retinopathy of Prematurity (ROP) merupakan kondisi di mana terdapat pertumbuhan pembuluh darah abnormal di retina pada bayi yang dilahirkan secara prematur (belum cukup bulan).
Gangguan mata ROP mengakibatkan pupil berwarna putih atau leukokoria akibat terjadinya ablasio retina maupun munculnya jaringan berserat pada mata bagian dalam.
7. Penyakit Coats
Penyakit Coats atau Coats disease adalah kondisi langka yang mengakibatkan kelainan pada pembuluh darah di retina, eksudat (keluarnya cairan akibat peradangan atau infeksi), dan perdarahan.
Kondisi ini disebabkan oleh pembentukan pembuluh darah abnormal di retina yang mengakibatkan pantulan pupil berwarna kuning.
8. Anisometropia
Anisometropia diartikan sebagai kelainan penglihatan yang ditandai dengan perbedaan kelainan refraksi pada kedua mata. Ketidaknyamanan mungkin dirasakan oleh penderitanya, mulai dari penglihatan buram, ganda, sakit kepala, hingga mata malas.
Dalam kaitannya dengan leukokoria, anisometropia menghasilkan hasil petulant merah yang asimetris.
Cara Mengatasi Leukokoria
Dalam kasus leukokoria, pengobatan harus segera dilakukan begitu diagnosis dibuat oleh dokter spesialis mata. So far, belum ada pengobatan universal yang dapat digunakan untuk mengatasi leukokoria secara umum.
Basically, mengambil keputusan terhadap metode pengobatan yang akan dijalani didasarkan pada penyebab leukokoria itu sendiri.
Misalnya, pupil putih disebabkan oleh katarak kongenital, maka penggumpalan pada lensa mata anak harus segera dibersihkan untuk mengembalikan fungsi penglihatannya.
Contoh lain adalah tumor. Ketika tumor mata ditemukan sebagai penyebab pupil putih, maka tumor harus diangkat dan diberi obat-obatan tertentu agar sel kanker benar-benar hilang. Begitu pun juga ketika kondisi ini lahir dari infeksi.
In summary, leukokoria adalah gangguan mata yang tidak boleh dianggap remeh. Begitu terdeteksi, segera konsultasikan pada dokter spesialis mata dan jalani pemeriksaan mata menyeluruh.
Isu ini semakin menyadarkan kita bahwa kesehatan mata anak tidak ternilai harganya. Melihat tumbuh kembangnya berprogres dengan baik nyatanya menjadi kebahagiaan tersendiri, khususnya bagi para orang tua.
Berbagai upaya mesti dilakukan untuk memastikan penglihatan anak senantiasa sehat dan optimal, salah satunya adalah memberi anak vitamin mata terbaik Eyebost.
Eyebost adalah vitamin mata herbal terbaik yang dibuat dari 100% bahan-bahan alami berkualitas yang tidak diragukan lagi khasiatnya, seperti ekstrak wortel, bunga marigold, buah bilberry, dan madu asli.
Tidak heran kalau Eyebost mengandung nutrisi yang kompleks, mulai dari antioksidan lutein, flavonoid, antosianin, dan polifenol, serta vitamin A, C, dan E. Good news, Eyebost aman dikonsumsi setiap hari oleh semua kalangan usia sebab telah mengantongi izin edar dari BPOM dan Halal MUI, lho.
Moms and Dads ingin mata anak selalu sehat?
Minum Eyebost kuncinya!
Yuk, pesan sekarang di website resmi Eyebost sekarang juga untuk memperoleh berbagai tawaran menarik!
Ingat mata, ingat Eyebost!
Tinggalkan komentar