Melihat anak-anak tumbuh sehat dan pintar merupakan impian semua orang tua. Mendampingi dan mengawasi setiap tumbuh dan kembangnya menjadi kebanggan tersendiri. Sebaliknya, melihat anak-anak sakit akan begitu menyakitkan, misalnya sakit mata.
Sadar atau tidak, mata merupakan organ yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Bahkan, dikatakan bahwa kesehatan mata berpengaruh pada prestasi anak. Oleh karenanya, penyebab sakit mata pada anak harus segera diketahui nih, teman mata.
Mau tahu apa saja sih penyebab sakit mata pada anak yang sering terjadi?
Yuk, ketahui jawabannya di artikel di bawah ini!
Kondisi Sakit Mata Pada Anak
Sakit mata tidak hanya terjadi pada orang dewasa. Semua kalangan usia berisiko mengalami, mulai dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia.
Sayangnya, sakit mata pada anak berpengaruh besar terhadap tumbuh kembang serta prestasi mereka nih, teman mata. Orang tua mana yang tidak sedih mendengarnya, bukan?
Pada dasarnya, penglihatan anak memainkan peran yang sangat penting dalam proses belajar dan perkembangan anak, seperti mengenali wajah, membaca, membedakan warna, memperkirakan jarak dan kedalaman, dan lain sebagainya.
Tidak heran kalau ahli medis mengatakan bahwa mata adalah sumber informasi visual yang utama. Maka, kalau sakit mata pada anak menyerang, sudah bisa dipastikan kalau perkembangannya pun akan mengalami gangguan.
Sangat penting bagi kita untuk mendeteksi dan mengatasi sakit mata pada anak ketika organ dan fungsi penglihatan sedang berkembang agar tidak mengganggu perkembangan anak.
Skrining secara rutin dengan dokter spesialis mata anak dapat membantu menjaga penglihatan anak seiring tumbuh kembangnya. Bagaimanapun, seorang dokter spesialis mata anak bernama Stephen Lipsky menyarankan untuk melakukan aturan RSVP.
Apa itu RSVP?
Jadi, RSVP merupakan singkatan berbahasa Inggris yang dijabarkan menjadi redness (kemerahan), sensitivity to light (sensitif terhadap cahaya), vision change (perubahan penglihatan), dan pain (nyeri mata).
Kalau anak-anak mengalami salah satu atau beberapa dari gejala di atas, alangkah baiknya segera konsultasikan dengan dokter spesialis mata. Dokter akan menentukan apakah anak tersebut membutuhkan perawatan medis atau tidak.
Penyebab Sakit Mata pada Anak
Orang tua mana yang tidak berat melihat buah hatinya sakit, tak terkecuali sakit mata pada anak. Seharusnya, mereka menikmati keindahan dunia dengan segala warna-warninya dengan penuh suka cita.
Baca Juga: 8 Efek Screen Time Berlebihan dan Cara Mengatur Screen Time yang Baik
Supaya sakit mata pada anak tidak berlanjut dan berakibat fatal, orang tua perlu mengetahui apa saja sih sakit mata pada anak, yang di antaranya meliputi:
1. Konjungtivitis
Memiliki nama lain mata belekan, konjungtivitis adalah suatu kondisi di mana bagian mata bernama konjungtiva mengalami peradangan. Umumnya, peradangan pada konjungtivitis disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, dan partikel lainnya.
Ketika mengalami mata belekan, umumnya mata anak akan memunculkan gejala seperti mata merah, gatal, sensasi panas pada permukaan mata, serta keluarnya ‘belek’ atau kotoran mata secara terus menerus.
Mata belekan adalah sakit mata pada anak yang tidak berbahaya. Pengobatan rumahan seperti rutin membersihkan area mata dan kompres hangat dapat membantu meredakan gejalanya nih, teman mata.
2. Kelainan refraksi
Kelainan refraksi diartikan sebagai jatuhnya cahaya di depan atau belakang retina maupun tak beraturan, padahal seharusnya cahaya jatuh tepat di retina agar benda yang kita lihat dapat terlihat dengan jelas.
Sakit mata pada anak berupa kelainan refraksi terdapat beberapa jenis, seperti rabun jauh (mata minus), rabun dekat (mata plus), astigmatisme (mata silinder), dan presbiopi (mata tua).
Meskipun tidak berbahaya, kelainan refraksi harus segera diatasi agar tidak mempengaruhi prestasi anak di sekolah. Jangan disepelekan, ya.
3. Bintitan
Sakit mata pada anak selanjutnya adalah bintitan. Ketika kelenjar minyak mengalami penyumbatan, bintitan berupa benjolan keras dan merah mungkin akan ‘mampir’ pada kelopak mata anak.
Mengalami bintitan mungkin akan terasa tidak nyaman bagi anak sebab benjolan pada kelopak mata akan terasa sedikit nyeri, memicu mata berair, dan mata terasa lebih sensitif terhadap cahaya ketimbang biasanya.
4. Mata kering
Tidak hanya orang dewasa, anak-anak bisa juga mengalami mata kering, lho.
Pada dasarnya, mata kering disebabkan oleh produksi air mata yang berkurang atau penguapan air mata yang terlalu cepat. Kasus mata kering pada anak bisa jadi akibat screen time yang terlalu lama atau tidur dalam keadaan mata terbuka.
Meskipun tidak berbahaya, sakit mata pada anak yang satu ini harus segera diatasi dengan tepat supaya anak-anak nyaman kembali saat beraktivitas.
Di samping itu, mata kering yang dibiarkan tanpa perawatan apapun berpotensi menyebabkan abrasi kornea bahkan ulkus kornea. Kedua gangguan mata pada kornea tersebut terbilang serius ya, teman mata.
5. Blefaritis
Blefaritis merupakan istilah medis dari peradangan kelopak mata. Peradangan diakibatkan oleh penyumbatan kelenjar minyak kecil pada area pangkal kelopak mata. Lantas, iritasi dan kemerahan pun terjadi.
Selain itu, anak yang menderita blefaritis akan mengeluarkan kotoran mata. Ketika mengering, kotoran mata akan mengering tepat pada bagian kelopak mata dan bulu mata. Oleh karenanya, sakit mata pada anak yang satu ini memiliki ciri khas yaitu crusty eyes atau mata yang mengeras.
6. Penyumbatan kelenjar air mata
Serupa tapi tak sama, penyumbatan kelenjar air mata hampir mirip dengan blefaritis. Honestly, sakit mata pada anak berupa penyumbatan kelenjar air mata sangat lazim terjadi terutama pada bayi baru lahir hingga berusia 12 minggu. Pasalnya, membran atau selaput di dalam kelenjar air mata (dekat dengan hidung) terbuka secara perlahan setelah bayi dilahirkan.
Gejala penyumbatan kelenjar air mata antara lain seperti mata berair, mata iritasi, dan keluarnya kotoran mata.
7. Strabismus
Strabismus adalah gangguan pada posisi mata di mana kedua mata bergerak ke arah yang berlawanan. Kelainan ini akan sangat terlihat ketika mata digerakkan ke dalam, luar, atas, maupun bawah.
Strabismus, istilah medis untuk mata juling, merupakan sakit mata pada anak yang lumayan banyak terjadi. Di Amerika Serikat, setidaknya 2% – 5% anak-anak mengalami mata juling.
8. Ambliopia
Ambliopia adalah istilah medis untuk mata malas. Ambliopia didefinisikan sebagai suatu kondisi ketika salah satu mata kehilangan kekuatannya atau lemah saraf. Lama kelamaan, mata malas yang tidak diatasi berpotensi menyebabkan kebutaan, lho.
Ambliopia merupakan salah satu sakit mata pada anak yang membutuhkan perhatian dan pengobatan medis oleh ahli medis. Di samping itu, diketahui ternyata ambliopia bisa disebabkan oleh mata julin yang tidak teratasi dengan baik nih, teman mata.
9. Robekan retina
Retinal tear atau robekan retina merupakan robekan pada retina yang terjadi ketika bagian mata bernama vitreous yang menyerupai gel di dalam mata, menarik retina sehingga robekan pun tak terhindarkan.
Umumnya, kondisi ini dialami oleh orang dewasa. Namun, anak-anak pun tidak lepas dari risiko terjangkit sakit mata pada anak yang satu ini. Anak yang mengalaminya akan mengeluhkan adanya floaters yang menyerupai jaring laba-laba pada penglihatan.
Kendati demikian, perlu kita ketahui bersama bahwa robekan retina berbeda dengan ablasio retina (retinal detachment), ya.
Apakah Sakit Mata Pada Anak Bisa Menyebabkan Kebutaan?
Seringkali, kita tidak terlalu menaruh perhatian lebih pada gangguan mata yang dialami oleh anak-anak. Padahal, sakit mata pada anak berkaitan langsung pada tumbuh kembang anak, pasalnya mata merupakan sumber utama informasi visual.
Lantas, apakah sakit mata pada anak bisa menyebabkan kebutaan?
Jawabannya adalah ya, sakit mata pada anak bisa mengakibatkan kebutaan atau kehilangan penglihatan permanen. Bukan berniat menakuti, fenomena ini benar adanya sehingga membutuhkan kesadaran terutama bagi para orang tua yang memiliki anak-anak di masa emas pertumbuhannya.
Dengan mengetahui risiko ini, pemeriksaan mata secara berkala sangat disarankan sebagai salah satu upaya preventif terjadinya gangguan penglihatan. Lakukanlah setiap 1-2 tahun sekali pada dokter spesialis mata, dan tentunya imbangi dengan pola hidup sehat, ya.
Cara Mengobati Sakit Mata Pada Anak
Mengobati sakit mata pada anak merupakan prioritas yang harus dilakukan sesegera mungkin begitu gangguan mata terdeteksi. Semakin cepat proses pengobatan, maka penyembuhan pun akan semakin cepat.
Secara umum, ada beberapa cara mengobati sakit mata pada anak yang mungkin dilakukan oleh ahli medis, di antaranya adalah:
- Tetes mata antibiotik. Obat tetes mata yang satu ini diberikan untuk mengatasi sakit mata pada anak berupa konjungtivitis akibat bakteri maupun blefaritis.
- Tetes mata antivirus. Antivirus diberikan untuk menghentikan aktivitas virus pada konjungtivitis akibat virus.
- Air mata buatan. Air mata buatan atau artificial tears berfungsi menghindari permukaan mata untuk meringankan gejala mata kering. Obat tetes mata semacam ini bebas kamu dapatkan di apotek atau toko terdekat tanpa resep dokter.
- Pijat ringan. Memijat area saluran air mata bisa membantu mengatasi penyumbatan saluran air mata pada bayi, anak, anak, maupun orang dewasa. Ingat ya, lakukan pijatan perlahan terutama pada bayi.
- Terapi oklusi. Terapi atau prosedur ini dilakukan dengan cara menutup salah satu mata untuk mengatasi sakit mata pada anak berupa strabismus atau mata juling dan mata malas atau ambliopia.
- Cryopexy. Cryopexy adalah prosedur pembekuan yang dijalankan untuk menutup area retina yang robek. Tujuannya adalah untuk menghentikan pergerakan retina agar tidak lepas dari jaringan dasarnya.
- Operasi. Ketika pengobatan atau prosedur lainnya tidak membuahkan hasil, maka dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan prosedur operasi.
Berat-berat…
Pembahasan kita kali ini mengenai sakit mata pada anak ternyata seserius ini. Nyatanya, apapun yang berkaitan dengan anak memerlukan perhatian penuh. Benar atau benar?
Kendati demikian, bukan hanya pengobatan yang harus dilakukan cepat, pada sisi lain pencegahan pun sangat diperlukan seperti pada sebuah ungkapan yang berbunyi “sedia payung sebelum hujan”.
Nah, menjaga mata anak tidak hanya didukung oleh satu aspek saja, melainkan lebih kompleks. Namun, satu hal yang perlu kamu tahu, pemberian vitamin mata tidak kalah penting, misalnya Eyebost.
Vitamin mata Eyebost merupakan vitamin mata yang terbuat dari bahan-bahan unggulan dan 100% alami, seperti ekstrak bunga marigold, wortel, buah bilberry, dan madu hutan asli.
Sehingga, tidak heran kalau nutrisi Eyebost sangat lengkap mulai dari lutein eye complex, antosianin, flavonoid, polifenol, serta vitamin A, C, dan E. Di samping itu, Eyebost aman dikonsumsi anak-anak, lho!
Bukan hanya memastikan mata anak sehat dan bebas dari gangguan mata, Eyebost menjaga penglihatan tetap jernih, tajam, dan fokus yang mana penglihatan semacam ini sangat dibutuhkan oleh anak-anak usia sekolah.
Buat anak kok coba-coba, minum Eyebost nih!
Ingat mata, ingat Eyebost!
Tinggalkan komentar