Kesehatan

2 Jenis Buta Warna Parsial, Buta Warna yang Banyak Dialami Kaum Adam

/

by Shaffi Kareem


♫ Pelangi-pelangi alangkah indahmu… Merah kuning hijau, di langit yang biru ♫

Hayo, siapa yang bacanya sambil nyanyi?

Ngomong-ngomong soal pelangi, siapa sih yang nggak suka pelangi. Ciptaan Tuhan yang sangat luar biasa ini begitu indah dengan warna-warnanya yang kaya serta membentang di langit biru.

Sebenarnya, melihat pelangi merupakan ajang untuk mengingat kuasa Tuhan dan mensyukuri nikmatnya, termasuk nikmat mata yang sehat. Perlu kamu tahu, nikmat melihat pelangi tidak bisa dirasakan oleh orang-orang yang menderita buta warna parsial, lho.

Tahukah kamu apa itu buta warna parsial?

Yuk, temukan jawabannya pada ulasan berikut!

Buta Warna Parsial Dan Penyebabnya

Sebelum memulai pembahasan mengenai buta warna parsial, kita akan terlebih dahulu membahas mengenai mekanisme mata dalam mendeteksi warna, ya.

Di antara banyaknya sel di retina, ada sel yang bernama sel kerucut dan batang. Masing-masing sel memiliki peran dan fungsi tersendiri.

Ketika sel  batang sensitif terhadap cahaya dengan intensitas rendah dan berfungsi mendeteksi cahaya gelap dan terang, sel kerucut bertugas untuk mendeteksi warna. Bagaimanapun, sel kerucut hanya bisa mendeteksi tiga warna, yaitu merah, biru, dan hijau.

Sinyal yang dihasilkan oleh sel kerucut kemudian dikirimkan ke otak sehingga kita bisa melihat warna-warna dengan jelas. Kendati demikian, buta warna bukan berarti kita tidak bisa melihat warna sama sekali. Oleh karenanya, istilah buta warna parsial pun muncul.

Kebanyakan penderita buta warna parsial dapat melihat banyak jenis warna, tetapi warna yang mereka lihat berbeda dengan orang dengan kondisi normal.

Penderitanya cenderung kesulitan untuk mendeskripsikan perbedaan warna-warna tertentu dan corak. Pada kasus buta warna langka, penderitanya sama sekali tidak bisa melihat warna apapun.

Membahas buta warna parsial, tidak afdol kalau pembahasan mengenai penyebab buta warna parsial tidak diangkat ke permukaan. Mengutip dari laman Mayo Clinic, ada beberapa faktor penyebab buta warna parsial, yaitu:

Baca Juga Yuk: 10 Penyebab Sakit Mata pada Anak Menurut Ahli Medis

1. Genetik

Genetik atau keturunan adalah salah satu kemungkinan seseorang menderita buta warna parsial. Mayoritas laki-laki, umumnya kondisi ini diturunkan oleh orang tua kepada anaknya.

Kamu mungkin akan sedikit heran ketika mengetahui bahwa penderita buta warna parsial tidak selalu dilahirkan dari seorang ibu yang mengalami buta warna juga.

Meskipun memiliki mata normal, ibu tersebut berpotensi sebagai carrier yang membawa kelainan gen. Sedangkan untuk tingkat keparahannya bervariasi, entah itu ringan, sedang, maupun berat.

2. Efek obat-obatan

Buta warna parsial bisa diperoleh seseorang sebagai akibat dari efek samping obat-obatan yang fungsinya adalah untuk mengatasi penyakit tertentu, seperti:

  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Gangguan psikologis
  • Gangguan saraf
  • Penyakit autoimun
  • Infeksi
  • Penyakit jantung

3. Paparan zat kimia

Zat kimia seperti karbon disulfida maupun pupuk bisa memicu terjadinya defisiensi penglihatan terhadap warna, lho.

Oleh karenanya, berhati-hatilah ketika pekerjaanmu mengharuskanmu berkutat dengan zat kimia berbahaya tersebut. Pemakaian kacamata pelindung sangat disarankan untuk menghindari tumpahan atau percikan zat kimia.

4. Penyakit kronis

Beberapa penyakit kronis menurunkan kemampuan penglihatan warna dan menyebabkan penderitanya mengalami buta warna sebagian. Salah satu mata mungkin lebih parah daripada mata lainnya.

Jangan khawatir, mengatasi penyakit kronis tersebut akan memperbaiki buta warna yang dialami secara perlahan. Oh iya, masalah kesehatan yang melatar belakangi buta warna parsial adalah:

  • AMD (Age-related Macular Degeneration)
  • Diabetes
  • Penyakit Alzheimer
  • Penyakit Parkinson
  • Multiple sclerosis
  • Leukemia
  • Sickle cell anemia
  • Kecanduan alkohol kronis

5. Pertambahan usia

Seperti yang sudah kita ketahui bersama, kemampuan penglihatan dan fungsi organ mata akan menurun seiring dengan bertambahnya usia. Begitu pun yang terjadi pada buta warna sebagian.

Faktor penyebab yang satu ini  tidak bisa dihindari sebab ini adalah bagian dari proses alamiah dalam kehidupan manusia. Tidak perlu khawatir, gangguan semacam ini tidak mengganggu aktivitas, kok.

Jenis Buta Warna Parsial

Menderita penyakit yang sama, bukan berarti efek pada tubuh setiap penderitanya sama. Hal ini juga berlaku pada buta warna parsial.

For your information, ada beberapa jenis buta warna parsial yang digolongkan berdasarkan jenis sel kerucut manakah yang tak berfungsi dengan baik. Adapun jenis-jenis buta warna yang telah berhasil diteliti, seperti:

1. Buta warna merah-hijau

Buta warna parsial merah-hijau adalah jenis buta warna yang paling lazim terjadi. Seperti namanya, kondisi ini mempengaruhi setiap warna dan corak yang mengandung warna merah dan hijau di dalamnya.

Tidak sampai di sini, buta warna merah-hijau terbagi lagi menjadi 4 jenis, yaitu:

  • Protanopia. Kehilangan sel kerucut jenis L, mata tidak mampu menerima cahaya merah. Kamu masih bisa melihat warna emas atau biru, namun sulit untuk membedakan merah dengan biru, coklat tua dengan warna gelap lainnya misalnya oranye, hijau, dan merah.
  • Deuteranopia. Kamu tidak mampu melihat cahaya hijau karena kehilangan sel kerucut jenis M. Warna yang kamu lihat didominasi oleh emas dan biru. Sementara warna  merah dengan hijau serta kuning dengan hijau terang mungkin akan sulit dibedakan.
  • Protanomaly. Memiliki sel kerucut lengkap (M, L, S), tetapi sel kerucut L cenderung kurang sensitif terhadap cahaya merah. Warna merah akan nampak seperti abu-abu, dan semua warna yang mengandung merah terlihat lebih gelap.
  • Deuteranomaly. Sel kerucut M yang bertanggung jawab pada sinar hijau kurang sensitif meskipun memiliki sel kerucut komplit. Kondisi ini menyebabkan kamu lebih banyak melihat warna biru, kuning, dan warna-warna yang memiliki saturasi dan kontras rendah.

2. Buta warna biru-kuning

Kebalikan dari jenis buta warna sebelumnya, buta warna parsial biru-kuning cenderung lebih langka. Fenomena ini dikenal dengan tritan defects atau cacat tritan.

Bagaimanapun, jenis buta warna biru-kuning ada 2, meliputi:

  • Tritanopia. Retina kehilangan sel kerucut S sehingga mata tidak mampu menerima sinyal biru. Mayoritas, warna yang terlihat adalah pink, merah, lavender, dan biru muda.
  • Tritanomaly. Memiliki ketiga jenis sel kerucut, tetapi sel kerucut S kurang sensitif terhadap sinar biru daripada yang seharusnya. Warna biru akan nampak seperti hijau, dan kamu mungkin dapat melihat sedikit warna kuning atau bahkan tidak sama sekali.

Apa Buta Warna Parsial Bisa Sembuh?

Sembuh dari suatu penyakit bak angin segar dan harapan baru bagi penderitanya. Hal ini juga terjadi pada buta warna parsial sehingga banyak dari kita yang berusaha mencari tahu apa buta warna parsial bisa sembuh.

Maka, dengan berat hati, jawabannya adalah tidak bisa. Alasannya adalah karena buta warna melibatkan sel kerucut pada retina, terlebih lagi pada buta warna keturunan karena kondisi ini sudah melibatkan kelainan genetik.

Meskipun begitu, jangan kecewa sebab menurut ahli medis, mengatasi masalah kesehatan yang menjadi penyebabnya bisa membantu meningkatkan penglihatan warna.

Pun, penelitian mengenai pengobatan buta warna masih berjalan sampai detik ini sehingga kesempatan hadirnya obat buta warna masih terbuka lebar di masa depan.

Solusi Atasi Buta Warna Parsial

Setelah mengetahui bahwa buta warna parsial tidak bisa disembuhkan, jangan berkecil hati ya, teman mata. Ini bukan akhir dari segalanya dan bukan berarti tidak ada kesempatan untuk memperbaiki penglihatan warna.

Ahli medis telah menemukan solusi atasi buta warna parsial yaitu dengan memakai kacamata khusus, contohnya kacamata kromatik EnChroma.

Kacamata jenis ini dilengkapi dengan lensa yang bisa membantu meningkatkan kontras di antara warna-warna yang ada sehingga penderitanya mampu membedakan warna dengan lebih jelas.

Satu hal yang perlu diingat adalah kacamata buta warna tidak mengobati dan tidak mengoreksi kelainan pada sel kerucut di retina, ya.

Mengulas tentang buta warna parsial semakin membuat kita bersyukur ya, teman mata. Ternyata, Tuhan Maha Baik karena memberikan banyak hal yang bahkan tidak kita minta, seperti halnya mata yang sehat.

Lantas, tugas kita selanjutnya adalah menjaga pemberian Tuhan dengan sebaik-baiknya. Ada banyak cara yang bisa kita lakukan, salah satunya adalah minum vitamin mata Eyebost.

Vitamin mata Eyebost adalah vitamin mata terbaik agar mata senantiasa jernih, fokus, tajam, serta bebas gangguan mata berkat bahan-bahan berkhasiat tinggi seperti ekstrak wortel, bunga marigold, buah bilberry, dan madu hutan asli.

Tidak heran kalau nutrisi Eyebost sangat kumplit, mulai dari lutein eye complex, antioksidan antosianin, polifenol, dan flavonoid, serta vitamin A, C, dan E.

Pun, vitamin mata Eyebost aman dikonsumsi oleh semua kalangan usia karena terbuat dari bahan-bahan 100% alami tanpa bahan pengawet. Intinya, Eyebost cocok dijadikan sebagai vitamin mata harian untuk keluarga Indonesia.

Ingin punya mata sehat?

Eyebost solusinya!

Ingat mata, ingat Eyebost!


Share on:

ISFJ type of human.

Tinggalkan komentar

logo eyebost

Eyebost adalah vitamin mata alami yang diracik menggunakan bahan pilihan terbaik, eyebost membuat mata jadi jernih.

Kontak Kami

eyebostofficial@gmail.com

+6281327850411

Jl. Raya Mayjen Sungkono No.KM 5, Dusun 1, Blater, Kec. Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah 53371

Jam Pelayanan

Senin – Jum'at: 08.00 am – 16.00 pm

Sabtu: 08.00 am – 14.00 pm

Minggu: Slow Respon

Yuk pesan eyebost sekarang di eyebost.id agar mata makin sehat dan jernih
//
CS Gia
Online
|
//
Konsultasi