Online Store Eyebost: Online 24 Jam

7 Penyebab Katarak Subkapsular Posterior, Penyebab Penurunan Fungsi Penglihatan

Shaffi Kareem

katarak subkapsular posterior

Bisa dipastikan bahwa kalian sudah sering mendengar katarak. Namun, apa sih yang kalian ketahui tentang katarak?

Penyakit mata yang satu ini memiliki ciri yang khas yaitu adanya gumpalan putih yang nampak dilihat tanpa bantuan alat khusus sekalipun.

Penyakit mata katarak merupakan penyebab terbanyak kasus kebutaan di seluruh dunia. Tidak heran apabila organisasi kesehatan dunia (WHO) sangat concerns perihal masalah ini.

Ketahuilah bahwa ada beberapa jenis katarak yang menyerang mata, misalnya katarak subkapsular posterior.

Sepertinya memang belum banyak masyarakat yang mengetahui apa itu katarak subkapsular posterior.

Maka dari itu, pada kesempatan kali ini kita akan mengupas satu per satu mengenai penyakit mata ini hingga tuntas. Terus membaca sampai akhir, ya!

Katarak Subkapsular Posterior

Posterior subcapsular cataract (PSC) atau katarak subkapsular posterior adalah salah satu jenis katarak yang menyerang bagian belakang lensa. Katarak jenis ini masuk ke dalam jenis katarak senilis dan memiliki nama lain “katarak cupuliformis”.

Umumnya, penyakit mata ini banyak menyerang orang yang menderita diabetes dan mengonsumsi obat steroid.

Yuk Menjelang Ramadhan: Ketahui Makanan Buka Puasa Yang Menyehatkan Mata, Simak!

Berbeda dengan katarak pada umumnya yang menyerang orang berusia lanjut, katarak subkapsular posterior lebih banyak menyerang mata orang-orang yang lebih muda.

Bagaimanapun, PSC merupakan jenis katarak yang paling jarang terjadi di antara ketiga jenis katarak lainnya. Kendati demikian, kita tidak boleh lengah sebab katarak ini dapat mengakibatan penurunan fungsi penglihatan secara signifikan.

Penyebab Katarak Subkapsular Posterior

Etiologi dalam bidang kedokteran adalah suatu ilmu yang mengulas tentang penyebab suatu penyakit. Pada penyakit yang sangat umum terjadi seperti mata merah pun pasti memiliki penyebab yang memicu penyakit muncul, apalagi pada katarak subkapsular posterior.

Dalam sebuah studi berjudul Perbedaan Tajam Penglihatan Pascaoperasi Fakoemulsifikasi Anara Pasien Katarak Senilis Tanpa Miopia dengan Miopia Derajat Tinggi disebutkan bahwa adapun beberapa penyebab katarak subkapsular posterior, yaitu:

1. Diabetes yang tidak terkontrol

Diabetes merupakan penyakit kronis yang terjadi akibat tingginya kadar gula dalam darah selama bertahun-tahun lamanya.

Diabetes tidak dapat disembukan, tetapi kita dapa mengontrolnya dengan menerapkan pola hidup sehat.

Apabila gula darah tidak terontrol maka sangat memungkinkan bahwa diabetes akan menyebabkan komplikasi seperti halnya pada katarak subkapsular posterior.

2. Parahnya kondisi mata miopia

Di jaman serba canggih seperti saat ini, angka terjadinya kelainan refraksi seperti miopia semakin meningkat dari waktu ke waktu.

Adapun beberapa tingkatan dalam miopia, dan kategori miopia tinggi bekisar di atas -6.00 dioptri (minus 6 ke atas).

Miopia yang terlalu tinggi dapat mempengaruhi kualitas cairan di dalam lensa dan memperkeruh belakang lensa sehingga terjadilah katarak subkapsular posterior.

3. Gangguan mata yang mengakibatkan peradangan

Salah satu gangguan mata yang mengakibatkan peradangan adalah retinitis pigmentosa (RP) yang merupakan gangguan mata yang menyerang retina, akibatnya mata menjadi kurang sensitif terhadap cahaya. Basically, retinitis pigmentosa merupakan penyakit bawaan atau genetik.

Dalam sebuah studi berjudul Tatalaksana Kebutaan pada Retinitis Pigmentosa dengan Katarak Komplikata disebutkan bahwa RP dapat memicu terjadinya katarak subkapsular posterior yang disebaban oleh keruhnya lensa mata pada saat RP berkembang.

4. Luka pada mata

Katarak yang terjadi akibat adanya luka pada mata adalah katarak traumatik. Kondisi ini terjadi ketika mata mengalami luka atau trauma yang dibairkan begitu saja tanpa adanya penanganan oleh ahli medis.

Sama halnya dengan luka pada kulit yang membekas, luka pada mata akan membekas yang ditandai dengan kekeruhan lensa mata. Lama kelamaan, keruhnya lensa akan berujung pada terbentuknya katarak pada mata.

5. Penggunaan obat topikal atau sistemik

Kaidahnya, obat topikal atau steroid merupakan jenis obat yang diresepkan langsung oleh dokter untuk mengatasi peradangan atau inflamasi. Sayangnya, penggunaan obat jenis ini dalam jangka panjang dapat berimbas pada berbagai masalah kesehatan.

Salah satunya adalah katarak subkapsuler posterior. Obat ini akan mengakibatkan meningkatnya tekanan pada mata dan menyebabkan bagian bawah lensa mata menjadi berkabut sehingga memicu terjadinya katarak.

6. Merokok

Merokok merupakan hak setiap orang dan tidak ada yang dapat menyangkalnya. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa merokok membawa dampak negatif pada kesehatan dan salah satunya adalah katarak subkapsuler posterior.

Dengan merokok, suplai antioksidan akan berkurang sehingga memungkinkan lensa mata untuk beroksidasi. Proses oksidasi inilah yang kemudian akan merusak pengumpulan protein pada mata sehingga menyebabkan kekeruhan lensa sehingga terbentuklah katarak.

7. Paparasi radiasi ion

Di sekitar kita, ada banyak orang yang harus bekerja dengan risiko paparan radiasi setiap hari. Apabila hanya sesekali mungkin tidak akan terlalu menimbulkan dampak berbahaya pada tubuh, namun beda halnya dengan orang yang setiap hari terpapar radiasi.

Paparan radiasi akan menyebabkan sel-sel pada mata rusak dan kemudian menutupi baian belakang lensa. Kondisi ini akan memicu terjadinya katarak.

Gejala Katarak Subkapsular Posterior

Meskipun angka terjadinya katarak subkapsular posterior paling sedikit terjadi di antara jenis-jenis katarak yang lain, namun bukan berarti bahwa hal ini dapat disepelekan begitu saja. Salah satu sub-bab yang harus kita pahami adalah mengenai gejalanya.

Mengetahui gejala jenis katarak yang satu ini, kita dapat mendeteksi secara dini dan mencegahnya berkembang lebih jauh.

Dilansir dari laman allaboutvision, terdapat gejala katarak subkapsuler posterior yang harus kita tahu, di antaranya adalah:

  • Penglihatan berkurang (penglihatan jarak dekat lebih parah daripada jarak jauh)
  • Fotofobia atau lebih sensitif terhadap cahaya
  • Pandangan menjadi lebih silau, terutama oleh lampu depan mobil saat menyetir malam hari
  • Adanya lingkaran berwarna terang yang mengelilingi setiap sumber cahaya

Cara Mengobati Katarak Subkapsular Posterior

Katarak subkapsular posterior dapat disembuhkan asal ditangani dengan cara yang tepat oleh ahli medis seperti dokter spesialis mata. Satu-satunya pengobatan yang dapat dilakukan adalah melalui pembedahan atau operasi katarak.

Dokter bedah akan membuang lensa yang keruh dan menggantinya dengan lensa buatan yang disebut dengan intraocuar lens (IOL).

Operasi katarak bukan termasuk operasi besar sebab hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit dan bisa langsung pulang pada hari itu juga.

Bagaimanapun, kamu harus waspada karena katarak dapat muncul kembali untuk kali kedua bahkan setelah prosedur pembedahan dilakukan.

Oleh sebab itu, kamu harus mengimbanginya dengan melakukan menerapkan pola hidup sehat guna mencegah katarak datang kembali.

Dilansir dari laman allaboutvision, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah katarak muncul kembali, antara lain seperti:

  • Mengurangi konsumsi alkohol

Pengonsumsian alkohol berkaitan dengan peningkatan jumlah radikal bebas yang dapat memicu pengumpulan protein di dalam mata. Protein yang menggumpal akan menyebabkan kekeruhan pada lensa sehingga terjadilah katarak. oleh sebab itu, hindari minuman beralkohol sangat baik untuk mata.

  • Meminimalisir paparan UV

Paparan sinar ultraviolet dari sinar matahari dan gadget dapat mengakibatkan produksi radikal bebas di dalam mata meningkat dan memicu penggumpalan protein di dalam mata. Maka dari itu, bijaklah dalam menggunakan gadget serta lindungi mata dengan sunglasses.

  • Berhenti merokok

Merokok dapat menyebabkan splai antioksidan berkurang, yang mana antioksidan berfungsi untuk menangkal radikal bebas penyebab katarak yang masuk ke dalam mata. Berhenti merokok akan lebih baik untuk kesehatan mata kamu.

  • Menjaga berat badan ideal

Obesitas atau kelebihan berat badan menjadi salah satu faktor yang memicu terjadinya katarak. Menjaga berat badan bisa kamu lakukan dengan memperhatikan asupan makanan bergizi serta rutin berolahraga sehingga mata kamu bebas katarak.

  • Memenuhi asupan nutrisi untuk mata

Nutrisi untuk mata seperti vitamin A, C, D, E, lutein, antioksidan, dan lain sebagainya sangat baik untuk mata. Nutrisi tersebut bisa kita peroleh dari makanan yang kita konsumsi maupun vitamin mata seperti Eyebost.

Vitamin mata Eyebost diformulasikan dari ekstrak bilberry, wortel, bunga marigold, dan madu asli yang dapat diandalkan untuk memelihara kesehatan mata, terutama mencegah mata dari penyakit katarak.

Tidak perlu khawatir! Eyebost aman dikonsumsi setiap hari karena terbuat dari madu asli dan bahan-bahan alami tanpa pengawet buatan.

Apabila kamu ingin menjaga katarak, konsumsilah Eyebost setiap hari. Ingat mata, ingat Eyebost!

Bagikan:

Tags

Shaffi Kareem

ISFJ type of human.

Related Post

Tinggalkan komentar

Yuk pesan eyebost sekarang di eyebost.id agar mata makin sehat dan jernih
//
CS Anggie
Online
|
//
Konsultasi