Kesehatan

5 Jenis Tes Buta Warna Demi Dunia yang Lebih Berwarna

/

by Shaffi Kareem


Out of nowhere, kalian pernah nggak sih membayangkan seperti apa dunia tanpa warna?

Such a nightmare, isn’t it?

Tanpa warna, dunia bak televisi tempo doeloe yang hanya memiliki dua warna: hitam dan putih. Padahal, warna memberikan arti yang lebih mendalam dari apa yang seharusnya. Namun, hal ini tidak berlaku ketika kita mengalami buta warna.

Sayangnya, banyak dari kita yang tidak menyadari bahwa mata mengalami penurunan penglihatan warna. Inilah pentingnya melakukan tes buta warna, teman mata.

Nah, cocok pisan. Artikel kali ini akan membahas mengenai pentingnya melakukan tes buta warna, jenis-jenis tes buta warna, berapa biaya yang harus digelontorkan, dan masih banyak lagi isu menarik yang akan kita angkat.

Demi menghemat waktu, mari kupas tuntas sekarang!

Pentingnya Tes Buta Warna

Memiliki anak bukan hanya persoalan memenuhi kebutuhannya saja, namun tugas mendidik juga mengiringi mulai dari hari anak dilahirkan hingga napas berhenti. Inilah mengapa para orang tua mengatakan bahwa menjadi orang tua bukanlah pekerjaan yang mudah.

Patut berbangga, orang tua zaman sekarang sangat haus akan ilmu. Berbagai upaya dilakukan untuk menstimulasi kemampuan anak, salah satunya melalui pengenalan warna.

Perlu kamu tahu, tujuan pengenalan warna pada anak adalah meningkatkan kreativitas, kemampuan berpikir, serta melatihnya anak untuk belajar mengungkapkan dan merasakan keelokan warna-warna tersebut.

Oleh sebab itu, kamu akan menemukan berbagai permainan anak yang sebenarnya bertujuan untuk mengenalkan warna, misalnya mewarnai, memilah bola berdasarkan warna, dan masih banyak lagi.

Pahitnya, pengenalan warna dapat membantu mendeteksi apabila anak mengalami buta warna. Hati orang tua mana yang tak tersayat, namun takdir harus dihadapi dengan tegar.

Daripada meratapi nasib, orang tua bisa mempersiapkan sedari dini perihal kebutuhan apa saja yang anak perlukan dengan penglihatan warna yang kurang baik. Namun, sebelumnya kita harus memastikan anak menjalani tes buta warna.

Tes buta warna bertujuan untuk menguatkan diagnosa serta mengetahui seberapa parah buta warna yang dialami, bisa jadi buta warna parsial merah-hijau, biru-kuning, bahkan buta warna total (achromatopsia).

Selain itu, penting untuk melakukan tes buta warna kalau salah satu atau kedua orang tua mengalami buta warna sebab buta warna diturunkan oleh orang tua ke anaknya.

Bahkan, ahli medis mengatakan bahwa orang tua yang tidak mengalami buta warna pun berisiko menurunkan gen rusak yang berpengaruh pada kemampuan penglihatan warna.

Meskipun sudah bagus, pada akhirnya, kesadaran akan pentingnya tes buta warna masih perlu ditingkatkan sebab masa depan setiap anak sangat berharga. Bukan begitu, Ayah dan Bunda?

Baca Juga: 2 Jenis Buta Warna Parsial, Buta Warna yang Banyak Dialami Kaum Adam

Jenis-Jenis Tes Buta Warna

As we discussed before, buta warna bukan persoalan sepele. Kalau tidak dideteksi sejak dini dan segera diatasi, maka kondisi ini akan mempengaruhi kualitas hidup.

Tidak boleh asal-asalan, tes buta harus dilakukan oleh ahli medis agar dapat terdiagnosis dengan cepat dan tepat. Adapun beberapa jenis tes buta warna yang umumnya dilakukan, antara lain seperti:

1. Tes Ishihara

Tes ishihara merupakan tes buta warna yang paling umum di antara tes-tes yang lain. Tes ini dilakukan dengan cara melihat titik-titik dengan pola berupa angka tersembunyi yang tersedia dalam beberapa warna, seperti kuning, hijau, biru, merah, coklat, dan lain-lain.

Tes ishihara dikenal sebagai tes buta warna parsial sebab tes ini akan membantu mengecek apakah seseorang mampu membedakan warna-warna tersebut atau tidak.

Tes buta warna ishihara disebut juga dengan color plate test.

2. Tes anomaloskop

Anomaloskop adalah alat yang digunakan dalam tes buta warna dan sekilas menyerupai mikroskop. Selama pemeriksaan, kamu akan melihat 2 cahaya yang memiliki tingkat kecerahan berbeda.

Dokter akan menginstruksikan untuk mencocokkan kedua warna cahaya tersebut menggunakan sebuah kenop atau tombol. Kalau hasil keduanya tidak cocok, maka itu berarti kamu mengalami buta warna nih, teman mata.

3. Tes hue (Farnsworth-Munsell 100-Hue)

Tes Farnsworth-Munsell 100-Hue disebut juga dengan tes hue atau tes penyusunan (arrangement test). Kamu akan diberikan beberapa kotak dengan warna yang berbeda.

Dokter akan memberi instruksi untuk mengurutkan kotak tersebut berdasarkan urutan warna pelangi, mulai dari merah hingga ungu. Diagnosis buta warna diberikan ketika kamu gagal mengurutkan kotak-kotak tersebut.

By the way, seringkali tes buta warna hue dilakukan oleh dokter spesialis mata untuk jenis pekerjaan yang mengharuskan kamu memiliki pengetahuan warna akurat, misalnya desainer grafis.

4. Tes Cambridge

Tes Cambridge adalah tes buta warna yang mirip dengan tes ishihara. Bedanya, tes Cambridge dilakukan dengan menggunakan media komputer.

Kamu akan diperintahkan untuk mencari huruf C yang memiliki warna berbeda dari warna background-nya. Tes buta warna yang satu ini agak tricky, pasalnya huruf C akan muncul dengan posisi yang berbeda-beda.

Saat huruf C muncul, pilihlah salah satu dari empat tombol tergantung dengan posisi huruf C itu sendiri, contohnya ketika huruf C menghadap ke bawah, maka pilihlah tombol dengan arah ke bawah.

Hasilnya akan langsung keluar begitu kamu menyelesaikan semua rangkaian tes pada layar komputer. Kalau kamu berhasil menjawab semua dengan benar, maka bisa dipastikan bahwa kamu memiliki penglihatan warna normal.

5. Tes HHR (Hardy-Rand-Rittler)

Tes Hardy-Rand-Rittler atau yang disingkat menjadi tes HRR adalah jenis tes buta warna yang hampir serupa dengan tes ishihara dan Cambridge.

Dalam proses pemeriksaan, dokter spesialis mata akan memberikan gambar-gambar bangun datar seperti segitiga, lingkaran, dan lain-lain yang memiliki warna berbeda dari latar belakangnya.

Di samping mengetahui buta warna atau tidak, tes HRR berfungsi untuk mendeteksi kalau mata kita mengalami penurunan pada penglihatan warna atau color vision, seperti yang umum terjadi pada penderita neuropati optik.

Berapa Biaya Tes Buta Warna?

Setelah mengetahui pentingnya melakukan tes buta warna serta jenis-jenisnya, hal menarik berikutnya yang sangat penting untuk digali adalah berapa biaya tes buta warna.

Perlu kamu tahu, setiap rumah sakit, klinik mata, atau fasilitas kesehatan lainnya mematok harga yang berbeda. Biayanya bervariasi dan sangat ramah di kantong yaitu pada range antara Rp20.000 – Rp350.000.

Pertanyaan mengenai apakah tes buta warna ditanggung BPJS pun tak kalah banyak dilontarkan. Melansir dari laman Kode BPJS, tes buta warna tidak bisa dicover oleh BPJS.

Namun, dengan harga yang sangat terjangkau, rasanya tes semacam ini bukan masalah. Terlebih lagi, tes semacam ini tidak perlu dilakukan setiap bulan, kok. Untuk kepentingan khusus seperti permintaan institusi atau perusahaan, tes buta warna dilakukan 6 bulan sekali.

Apa Ada Tes Buta Warna Online?

Internet dan kemajuan teknologi membawa kita kepada zaman serba mudah dan canggih. Bukan hanya perkara gadget, persoalan seperti tes buta warna online pun tersedia gratis di internet.

Buat kamu yang penasaran tes buta warna itu seperti apa sih, kamu bisa mencarinya pada mesin pencari. Meski demikian, hanya tes buta warna tertentu saja yang bisa kamu lakukan secara online.

Misalnya, tes buta warna anomaloskop harus dilakukan menggunakan alat khusus seperti mikroskop yang hanya dimiliki oleh dokter spesialis mata.

Honestly, tes semacam ini sangat membantu kita dalam memberikan gambaran mengenai kondisi penglihatan warna mata kita. Tetapi, mungkin akan lebih mudah menjalani pemeriksaan buta warna dengan pendampingan ahlinya.

Di samping lebih akurat, kamu dapat berkonsultasi mengenai tindakan lanjutan yang harus diambil guna mengatasi buta warna yang mungkin kamu alami maupun cara menjaga mata dari penurunan penglihatan warna atau color vision.

Sebenarnya, ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah mata dari buta warna. Cara-cara ini tergolong mudah dan siapapun bisa melakukannya, seperti melakukan medical check-up dan tes buta warna secara berkala setidaknya 1 kali dalam setahun.

Lantas, apakah sampai di sini saja?

Oh tentu tidak Ferguso…

Poin paling fundamental adalah menjaga pola hidup sehat. Makna pola hidup sehat cukup luas nih teman mata, mulai dari olahraga, penuhi asupan cairan, tidur cukup, dan tak lupa pastikan nutrisi untuk mata tercukupi.

Seringkali, makanan yang kita makan sehari-hari tidak mencukupi semua kebutuhan nutrisi yang disarankan oleh WHO atau Kementerian Kesehatan RI. karenanya, asupan nutrisi tambahan sangat dibutuhkan.

Soal kesehatan mata, Eyebost adalah pilihan yang tepat!

Eyebost adalah vitamin mata yang terbuat dari bahan-bahan alami pilihan seperti ekstrak bunga marigold, buah bilberry, wortel, dan madu hutan asli. Semuanya 100% alami, lho!

Berkat komposisinya tersebut, Eyebost memenuhi asupan nutrisi sebab kaya akan antioksidan lutein, flavonoid, antosianin, polifenol, serta vitamin A, C, dan E.

Manfaat Eyebost untuk mata pun sangat kompleks. Selain menjaga kesehatan mata secara umum, vitamin mata Eyebost diformulasikan khusus untuk memastikan penglihatanmu selalu tajam, jernih, dan fokus.

Bahkan, manfaat Eyebost bisa dirasakan oleh semua anggota keluarga pada semua lapisan masyarakat sebab vitamin mata yang satu ini aman dikonsumsi oleh semua kalangan usia, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, sampai lanjut usia.

Yuk, jaga mata tetap sehat dengan Eyebost!

Ingat mata, ingat Eyebost!


Share on:

ISFJ type of human.

Tinggalkan komentar

logo eyebost

Eyebost adalah vitamin mata alami yang diracik menggunakan bahan pilihan terbaik, eyebost membuat mata jadi jernih.

Kontak Kami

eyebostofficial@gmail.com

+6281327850411

Jl. Raya Mayjen Sungkono No.KM 5, Dusun 1, Blater, Kec. Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah 53371

Jam Pelayanan

Senin – Jum'at: 08.00 am – 16.00 pm

Sabtu: 08.00 am – 14.00 pm

Minggu: Slow Respon

Yuk pesan eyebost sekarang di eyebost.id agar mata makin sehat dan jernih
//
CS Gia
Online
|
//
Konsultasi