Kalian pasti sudah tidak asing dengan istilah ‘buta’, bukan?
Lalu apasih definisi buta warna itu sendiri? Banyak yang masih bingung gak nih terkait defisini dari buta warna itu.
Yuk bareng-bareng kita bedah bareng mibost nih, terkait definisi buta warna.
Istilah buta mengacu pada ketidakmampuan seseorang untuk melihat, baik sebagian maupun seluruhnya. Tidak hanya itu, istilah buta juga dikombinasikan dengan kata lain, misalnya pada buta warna.
Dalam masyarakat luas, istilah ini dikenal dengan baik bahkan bagi orang awam sekalipun. Kendatipun, hanya segelintir orang yang memahami dengan baik perihal definisi, penyebab, gejala, dan segala tetek bengek nya.
Hence, artikel kali ini akan fokus pada isu mengenai buta warna yang dikemas semenarik mungkin agar mudah dibaca dan dipahami oleh semua kalangan.
Sudah siap untuk pembahasan pertama?
Let’s get straight to the point!
Definisi Buta Warna, Apakah Itu?
Pada pengantar artikel, kita telah menyinggung perihal arti dari istilah ‘buta’ yang mana buta diartikan sebagai kehilangan penglihatan sebagian maupun seluruhnya.
Baca Juga: 5 Jenis Tes Buta Warna Demi Dunia yang Lebih Berwarna
Berdasarkan pengertian tersebut, definisi buta warna adalah masalah penglihatan yang menyebabkan penderitanya kesulitan bahkan tidak mampu membedakan berbagai macam warna.
Dalam bahasa Inggris, definisi buta warna disebut dengan color blindness atau color vision deficiency. Kondisi ini tergolong tidak berbahaya dan tidak mengancam nyawa.
Jadi sudah paham kan sekarang mengenai buta warna itu, definisi buta warna sendiri terbilang masih banyak yang salah paham.
Maka eyebost coba kasih informasi nih terkait definisi buta warna tersebut.
Penasaran nggak sih bagaimana buta warna terjadi?
Jadi gini teman mata, retina mata punya dua jenis sel yang tugasnya bersinggungan dengan cahaya yaitu sel batang dan sel kerucut.
Sel batang berfungsi mendeteksi cahaya terang dan redup, serta sangat sensitif terhadap tingkat cahaya yang rendah. Sementara itu, sel kerucut bertugas mendeteksi warna dan terkonsentrasi di dekat pusat penglihatan.
Warna merah, biru, dan hijau adalah tiga warna yang dapat dideteksi oleh sel kerucut. Apapun yang berhasil dideteksi oleh sel kerucut akan dikirimkan ke otak untuk menentukan penglihatan warna kita.
Nah, kondisi ini terjadi ketika salah satu warna atau lebih yang seharusnya dideteksi oleh sel kerucut tidak nampak, tidak bekerja, atau mendeteksi warna yang berbeda dari yang seharusnya. Kondisi ini disebut dengan buta warna parsial.
Meanwhile, buta warna parah dapat terjadi ketika ketiga warna (merah, hijau, biru) gagal terdeteksi sama sekali oleh sel kerucut. Semua warna terlihat seperti abu-abu dan kasus ini terbilang langka. Kondisi ini dinamakan achromatopsia.
Perlu kamu tahu, umumnya kondisi ini menyerang kedua mata dan akan bertahan seumur hidup. Sampai saat ini, obat buta warna belum ditemukan dan masih menjadi penelitian di kalangan para peneliti dan ahli medis.
Gejala Buta Warna
Perlu kamu ketahui, gejala buta warna bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Penting untuk mengetahui apa saja gejala color blindness, pasalnya banyak orang yang bahkan tidak menyadari bahwa mereka mengalaminya.
Isu ini pun sangat penting bagi para orang tua untuk mendeteksi sejak dini apakah anak-anak mereka mengalami salah satu bahkan lebih gejalanya, misalnya saat proses pengenalan warna.
Di bawah ini merupakan gejala buta warna, seperti:
- Kesulitan dalam melihat warna dan cahaya warna
- Tidak bisa menjelaskan perbedaan di antara warna-warna dengan corak yang serupa, seperti merah-hijau atau biru-kuning
Umumnya, penderitanya tidak akan mengalami gangguan penglihatan seperti mata buram atau ganda, kecuali pada kasus yang paling berat. Kondisi ini membuat penderitanya hanya bisa melihat warna abu-abu saja.
Achromatopsia (buta warna parah) seringkali dikaitkan dengan masalah-masalahan kesehatan seperti mata malas, nistagmus (bola mata bergerak dengan tidak terkendali), penglihatan buruk, serta fotofobia atau sensitif terhadap cahaya.
Buta Warna Disebabkan Oleh Apa?
Seperti halnya asap, penyakit pasti muncul karena suatu sebab. Penyebab inilah yang kemudian dijadikan acuan dalam proses pengobatan.
Hal ini juga berlaku pada buta warna. Penyebab yang melatarbelakangi akan diberikan perawatan dengan harapan kondisi ini membaik dan tidak bertambah parah.
Pertanyaannya, buta warna disebabkan oleh apa?
- Genetik. Genetik atau keturunan merupakan penyebab yang paling umum. Orang tua dengan mata normal berisiko mewariskan gen rusak kepada anaknya. Risiko ini bertambah besar ketika salah satu atau keduanya mengalami kondisi serupa.
- Cedera. Kerusakan yang terjadi akibat cedera pada retina, saraf optik, dan otak berpotensi menyebabkan buta warna. Contohnya adalah ablasio retina, cedera akibat laser, tumor otak, dan terapi radiasi.
- Penuaan. Pertambahan usia pun mempengaruhi penglihatan warna seseorang nih, teman mata. Katarak akibat usia merupakan salah satunya.
Tes Buta Warna Di Mana?
Menjalani tes buta warna sangat penting mengingat betapa berartinya penglihatan warna dalam hidup kita. Disarankan untuk kita semua melakukan tes semacam ini at least setahun sekali bersamaan dengan medical check-up.
Di samping itu, beberapa perusahaan atau instansi mewajibkan setiap anggotanya melakukan tes ini , begitu pula bagi kamu yang menggeluti pekerjaan yang mengharuskan kamu untuk bisa membedakan warna-warna secara detail.
Nah, tapi sebaiknya dimana tes buta warna dilakukan?
Tenang saja, saat ini tes buta warna telah tersedia di berbagai klinik kesehatan, klinik mata, hingga rumah sakit. Kamu bebas memilih jenis tes buta warna seperti apakah yang kamu inginkan.
Secara umum, ada lima jenis tes colorblindness, yaitu tes ishihara, Cambridge, hue, anomaloskop, dan HRR. Kelimanya memiliki parameter tersendiri yang nantinya dijadikan ukuran apakah penglihatan warna terganggu atau tidak.
Kamu tidak perlu merogoh kantong terlalu dalam. Biaya tes semacam ini sangat bervariasi, mulai dari Rp20.000 – Rp350.000. Namun, sayang sekali karena kamu harus menggunakan uang pribadi sebab tes buta warna tidak ditanggung BPJS, ya.
Meskipun demikian, salah satu bagian terpentingnya adalah bahwa kita harus lebih meningkatkan awareness perihal kesehatan mata. Pencegahan gangguan mata akan lebih berarti, bukan?
Menjaga mata tidak susah kok, teman mata. Mulailah dari diri sendiri dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti memperhatikan asupan cairan harian, sempatkan olahraga 30 menit sehari, tidur 7-8 jam, periksa mata secara berkala, dan jangan lupa penuhi asupan nutrisi.
We are what we eat, begitu katanya. Apa yang kita makan akan kembali ke diri kita sendiri, kok. Jadi, jangan lupa untuk selalu makan makanan sehat penuh nutrisi, terutama nutrisi yang baik untuk mata.
Di samping makanan, kamu bisa memperolehnya dari vitamin mata seperti Eyebost. Vitamin mata Eyebost merupakan vitamin mata dari bahan-bahan 100% alami tanpa pengawet yang telah diformulasikan khusus untuk menjaga kesehatan mata.
Dengan rutin minum vitamin mata Eyebost setiap hari, penglihatan senantiasa tajam, jernih, fokus, dan bebas gangguan mata. Bisa dikatakan kalau Eyebost merupakan bagian dari ikhtiar kita dalam mencegah berbagai jenis penyakit mata.
Poin paling penting adalah bahwa Eyebost aman diminum oleh semua kalangan usia mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa, lansia, bahkan penderita diabetes sekalipun tanpa efek samping sedikitpun, lho.
Gimana? Ingin mata sehat?
Minum Eyebost, dong!
Ingat mata, ingat Eyebost!
Tinggalkan komentar