Kalau kita perhatikan, ada banyak warna mata di dunia, mulai dari warna terang seperti abu-abu, biru, hazel, coklat muda, hingga warna yang cenderung gelap seperti coklat tua. Umumnya, perbedaan ini berkaitan dengan ras.
Bagaimanapun, kini kamu mungkin dapat mengganti warna mata sesuai dengan kehendakmu dengan bantuan lensa kontak, lho. Tapi, ketahuilah bahwa tak jarang pemakaiannya menimbulkan iritasi mata. Inilah mengapa topik mengenai cara mengatasi iritasi mata akibat lensa kontak perlu digali lebih jauh.
Bagi kamu yang memakai lensa kontak secara berkala dan kerap mengalami iritasi mata, kamu juga perlu membekali diri dengan pengetahuan mengenai risiko pemakaian lensa kontak sebagai salah satu upaya preventif agar kondisi tersebut tidak berkembang lebih parah.
Yuk, kita bahas satu per satu, teman mata!
Lensa Kontak dan Risikonya
Lensa kontak adalah sebuah alat berbentuk bulat dan tipis yang memiliki cara kerja seperti kacamata pada umumnya. Perbedaannya hanya terletak pada wujud fisiknya saja.
Lensa kontak dipakai di permukaan mata untuk mengoreksi kelainan refraksi yang dialami guna agar penglihatan menjadi lebih jelas. Umumya, lensa kontak dipakai untuk kamu yang mengalami rabun jauh, rabun dekat, astigmatisme atau silinder, dan presbiopi.
Perlu kita ketahui bersama bahwa lensa kontak tersedia dalam berbagai warna yang semakin mempercantik mata. Inilah mengapa kini lensa kontak tanpa resep kelainan refraksi semakin banyak digemari, terutama oleh kalangan muda-mudi.
To be honest, lensa kontak aman dan nyaman dipakai setiap hari asalkan kita memperhatikan dengan betul cara memakai, melepas, menyimpan, dan merawatnya.
Sebaliknya, abai dalam pemakaiannya berpotensi menimbulkan berbagai gangguan mata yang mengancam kesehatan mata itu sendiri. Bahkan, efek yang ditimbulkan dapat mengarah pada hilangnya penglihatan atau kebutaan.
Menurut ahli medis, setidaknya ada enam penyakit mata akibat lensa kontak yang umum terjadi, di antaranya adalah:
Baca Juga: 6 Nutrisi Penting untuk Mata Demi Fungsi Penglihatan yang Optimal dan Maksimal
1. Mata Kering
Pemakaian lensa kontak menyebabkan oksigen pada permukaan mata terbatas. Akibatnya, mata menjadi kering dan iritasi mata pun tak terhindarkan. Penyebab iritasi mata akibat lensa kontak yang satu ini dialami hampir separuh dari pemakainya, lho.
Mungkin kamu akan mengalami gejala seperti mata merah, berair, gatal, dan sensasi seperti terbakar. Begitu kamu menyadarinya, segera lepaskan lensa kontak agar gejala tidak semakin parah.
2. Keratitis
Keratitis adalah istilah medis yang digunakan untuk menjelaskan peradangan pada kornea. Umumnya, keratitis dapat berupa keratitis infeksius maupun non infeksius.
Pada kasus keratitis non infeksius, biasanya kondisi tersebut disebabkan karena terlalu lama menggunakan lensa kontak. Adapun faktor yang memicu keratitis akibat penggunaan lensa kontak, seperti:
- Tidur tanpa melepas lensa kontak
- Mandi atau berenang dengan memakai lensa kontak
- Cairan khusus lensa kontak tidak diganti secara berkala
- Abai terhadap kebersihan saat menyimpan lensa kontak
- Kontaminasi virus herpes
- Tumpukan parasit, jamur, atau bakteri di bawah lensa
3. Konjungtivitis
Konjungtivitis adalah peradangan pada bagian mata konjungtiva. Di Indonesia, konjungtivitis disebut juga dengan mata belekan sebab memiliki ciri khas berupa keluarnya belek atau kotoran mata. Peradangan semacam ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus.
Kalau dilihat dari gejalanya, konjungtivitis tak berbeda jauh dengan keratitis. Gejala yang mungkin kamu alami seperti mata merah, gatal, bengkak, berair, dan keluarnya kotoran mata atau belek.
4. Alergi
Reaksi alergi dapat muncul pada sebagian orang yang memakai lensa kontak akibat alergi terhadap larutan khusus maupun bahan lensa kontak itu sendiri.
Saat alergi ini muncul, kamu akan mengalami beberapa gejala seperti mata merah, beriar, gatal, dan ada sensasi terbakar pada mata. Cara mengatasi iritasi mata akibat lensa harus segera dilakukan untuk meringankan gejala alergi yang dialami.
Selagi mengistirahatkan mata, cobalah untuk mencari lensa kontak dengan bahan lain atau larutan khusus lensa kontak dengan merek lain, tergantung penyebab alergi yang kamu alami.
5. Abrasi Kornea
Abrasi kornea merupakan iritasi mata yang berupa goresan pada kornea. Kondisi ini sangat mungkin terjadi akibat gesekan lensa kontak pada permukaan mata.
Lensa kontak yang robek mungkin akan mengakibatkan bagian ujungnya menjadi kasar sehingga kemudian melukai kornea. Kamu mungkin akan merasakan perih pada mata dan mata cenderung lebih sensitif terhadap cahaya.
Cara Mengatasi Iritasi Mata Akibat Lensa Kontak
Kasus iritasi mata akibat lensa kontak sangat banyak terjadi. Padahal, efek yang ditimbulkan di kemudian hari terancam mengganggu fungsi penglihatan. Pun, iritasi mata yang berlarut-larut akan mengganggu kelancaran aktivitas sehari-hari.
Oleh karenanya, kita harus memahami dengan betul bagaimana cara mengatasi iritasi mata akibat lensa kontak untuk mencegahnya berkembang lebih parah. Bahkan, iritasi mata ringan dapat diatasi dengan pengobatan mandiri di rumah.
Menurut ahli medis, inilah beberapa cara mengatasi iritasi mata, di antaranya seperti:
- Istirahatkan mata dari pemakaian lensa kontak sampai sembuh
- Pastikan kebersihan mata dan tidak ada benda asing yang masuk
- Teteskan air mata buatan (artificial tears) untuk meringankan gejala iritasi mata
- Hindari mengucek dan menyentuh area mata sebelum mencuci tangan
- Tidur cukup
- Kompres dingin pada area luar mata
- Pakai kacamata atau pelindung mata ketika beraktivitas di luar rumah
- Batasi penggunaan gawai
Cara mengatasi iritasi mata akibat lensa kontak di atas dapat dilakukan tanpa memerlukan bantuan medis. Akan tetapi, kamu disarankan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis mata ketika gejala yang dialami tak kunjung membaik lebih dari 3 hari.
Pemeriksaan mata wajib dilakukan untuk mengatasi dan mengetahui gangguan mata yang dialami guna menghindari terjadinya komplikasi yang lebih parah, seperti endoftalmitis dan ulkus kornea (infeksi bakteri atau parasit ke dalam mata).
Tips Memilih Lensa Kontak yang Bagus
Layaknya jodoh, kita juga harus memilih lensa kontak yang bagus agar aman dan nyaman selama digunakan.
Bagaimanapun, artikel ini tidak hanya membahas mengenai cara mengatasi iritasi mata akibat lensa kontak, kamu juga perlu mengetahui tips memilih lensa kontak yang bagus untuk menghindari iritasi mata itu sendiri, terlebih lagi bagi kamu yang baru pertama kali ingin mencobanya, nih.
Ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan selama memilih lensa kontak, di antaranya adalah:
- Sesuaikan jenis lensa kontak yang dibutuhkan
- Perhatikan kadar cairan khusus pada wadah lensa kontak
- Pilih durasi pemakaian lensa sesuai dengan kebutuhan
- Periksa tanggal kadaluarsa
Nah, itulah akhir dari pembahasan kita mengenai cara mengatasi iritasi mata akibat lensa kontak. Harapannya, kita dapat menambah wawasan tentang lensa kontak, penyakit mata yang berisiko diakibatkan oleh lensa kontak, serta tips memilih lensa kontak yang benar.
Bagaimanapun, iritasi mata sangat umum terjadi dan dapat diatasi dengan perawatan mandiri di rumah. Salah satu ikhtiar yang dapat kita lakukan adalah minum vitamin mata Eyebost.
Vitamin mata Eyebost itu apa sih?
Vitamin mata Eyebost adalah vitamin mata yang terbuat dari bahan-bahan alami dan diformulasikan khusus untuk menjaga kualitas penglihatan tetap jernih, fokus, tajam, terhindar dari gangguan mata, dan membantu meredakan iritasi mata. Oleh karenanya, minum Eyebost patut dipertimbangkan menjadi salah satu cara mengatasi iritasi mata akibat lensa kontak, nih.
Eyebost terbuat dari madu asli, ekstrak wortel, buah bilberry, dan bunga marigold yang diperkaya dengan nutrisi penting untuk mata, seperti vitamin A, C, E, dan antioksidan lutein, antosianin, polifenol, dan flavonoid.
Buat kamu yang mengalami iritasi mata atau sekedar ingin menjaga kesehatan mata, yuk minum Eyebost setiap hari!
Ingat mata, ingat Eyebost!
Tinggalkan komentar