“Tears are the safety valve of the heart when too much pressure is laid on it” adalah sebuah kutipan dari Albert Smith yang berarti bahwa menangis merupakan cara membuat jantung tetap sehat ketika ada begitu banyak tekanan pada diri ini.
Menangis sama sekali tidak menunjukkan bahwa kita lemah, justru sebaliknya. Kendati demikian, menangis menjadi salah satu isu yang sangat menarik dalam kaitannya dengan puasa.
Banyak yang bertanya “Apa menangis membatalkan puasa?”
Lalu apa yaa jawaban dari para ulama terkait pertanyaan “Apa menangis membatalkan puasa?”
You are in the right orbit!
Artikel ini akan membahas mengenai apa menangis membatalkan puasa berikut manfaat menangis untuk kesehatan serta hal-hal apa sajakah yang membatalkan puasa.
Kamu ingin tahu selengkapnya? Ikuti artikel ini sampai akhir ya, teman mata!
Manfaat Menangis untuk Kesehatan
Stigma masyarakat mengenai menangis begitu memprihatinkan. Menangis merupakan salah satu tanda kelemahan, terutama bagi kaum adam.
Baca Juga: 5 Kreasi Resep Wortel Anti Mainstream, Solusi Anak Doyan Wortel Tanpa Drama
Sejak kecil, mereka dituntut untuk kuat dan tidak boleh menangis padahal menangis adalah salah satu cara untuk meluapkan emosi yang baik dan sehat.
Menangis merupakan cara menguatkan tubuh dan pikiran dengan cara mengurangi rasa sakit, mengembalikan keseimbangan emosional, serta mengaktivasi sistem saraf parasimpatetik untuk menenangkan diri, dan masih banyak manfaat lainnya.
Fun fact, menangis menjadi salah satu cara berkomunikasi bagi bayi ketika merasakan ketidaknyamanan pada tubuh, lapar, maupun mengantuk. Jadi, para orang tua harus jeli dan sabar dalam menginterpretasikan tangisan bayi.
Sebelum kita membahas topik utama pada artikel ini yaitu menjawab pertanyaan mengenai “Apa menangis membatalkan puasa?”, kita akan membahas terlebih dahulu tentang manfaat menangis, ya.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, menangis membawa banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Melansir dari laman Healthline, ada beberapa manfaat menangis untuk kesehatan, di antaranya meliputi:
1. Membuang Racun dalam Tubuh
Perlu kita ketahui bersama, ada tiga jenis air mata, yaitu reflex tears, continuous tears, dan emotional tears.
Reflex tears membersihkan mata dari berbagai kotoran mata, seperti debu dan asap. Continuous tears membantu menghidrasi permukaan mata dan melindungi mata dari ancaman infeksi. Sementara itu, emotional tears memiliki banyak dampak positif bagi kesehatan, terutama kesehatan mental.
Peneliti mengungkapkan bahwa menangis bukan hanya semata-mata meneteskan air mata, melainkan membantu mengeluarkan hormon stress dan racun lainnya dalam tubuh.
2. Mengurangi Rasa Sakit
Menangis dinilai dapat mengurangi rasa sakit. Dalam sebuah studi penelitian yang berjudul Is Crying a Self-Soothing Behavior?
Disebutkan bahwa menangis dalam waktu yang lama dapat membantu merilis hormon oksitosin dan endorfin. Hormon semacam ini dapat membantu meringankan rasa sakit, baik secara emosi maupun fisik.
Pelepasan endorfin mungkin akan menyebabkan tubuh melewati suatu fase mati rasa. Kemudian, oksitosin akan memberikan ketenangan, kebahagiaan, kepuasan, rendahnya tingkat stress, kualitas hidup baik, serta sehat mental dan fisik.
3. Tubuh Menjadi Lebih Tenang
Menangis merupakan salah satu mekanisme terbaik untuk menenangkan diri. Peneliti mengungkapkan bahwa menangis mengaktifkan sistem saraf parasimpatetik atau Parasympathetic Nervous System (PNS).
Sistem saraf parasimpatetik membantu tubuh untuk beristirahat dan mencerna. Namun, perlu diingat bahwa kamu membutuhkan waktu beberapa menit setelah menangis untuk dapat merasakan manfaat menangis yang satu ini.
4. Meningkatkan Mood
Menangis meningkatkan mood, kok bisa?
Di samping mengurangi rasa sakit, menangis akan membuatmu lebih bersemangat. Isakan tangis akan membuatmu menghirup banyak udara yang lebih sejuk. Hal ini akan membantu mengatur dan menurunkan suhu di dalam otak.
Ketahuilah bahwa otak yang dingin begitu menyenangkan bagi tubuh apabila dibandingkan dengan otak yang hangat. Hasilnya, mood pun akan membaik setelah menangis.
5. Memperoleh Dukungan
Ketika sedang dirundung kesedihan, menangis bisa dikatakan sebagai sebuah cara agar orang di sekitar kita mengetahui bahwa kita sedang membutuhkan dukungan. Inilah yang disebut dengan interpersonal benefit.
Sejak bayi, menangis merupakan suatu aktivitas yang melekat pada diri. Tujuannya adalah untuk memperoleh perhatian dan kenyamanan dari orang lain. Dengan kata lain, menangis membantu kita dalam membangun dukungan sosial ketika hidup terasa sulit.
6. Memulihkan dari Duka
Duka melibatkan kesedihan, rasa bersalah, mati rasa dan kemarahan. Selama fase ini, menangis memegang peranan penting.
Dalam sebuah jurnal penelitian yang berjudul Holding Back the Tears: Individual Differences in Adult Crying Proneness Reflect Attachment Orientation and Attitudes to Crying dijelaskan bahwa menangis membantu seseorang untuk memproses dan menerima kehilangan orang yang dicintainya.
Setiap orang melewati proses duka dengan cara yang berbeda. Namun, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan ahlinya apabila tangisan berlarut-larut bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari.
7. Mengembalikan Keseimbangan Emosional
Identik dengan kesedihan, kamu juga mungkin akan menangis ketika merasakan kebahagiaan, stress dan ketakutan yang teramat sangat.
Para peneliti di Yale University mempercayai bahwa menangis akan mengembalikan keseimbangan emosional. Emosi kuat yang dirasakan ketika bahagia, sedih, dan takut akan diseimbangkan kembali melalui proses menangis itu sendiri.
8. Membantu Bayi Bernapas
Pernahkah kalian mendengar bahwa tangisan pertama bayi merupakan salah satu tanda bayi lahir dalam keadaan sehat?
Ternyata, hal ini benar adanya, lho.
Tangisan pertama bayi saat ia dilahirkan membantu mereka memperoleh oksigen dna beradaptasi dengan dunia luar. Pasalnya, bayi memperoleh asupan oksigen melalui tali pusat atau yang disebut dengan umbilical cord selama berada di dalam rahim ibunya.
What’s more, menangis membantu bayi untuk mengeluarkan cairan pada hidung, mulut, dan paru-paru, lho.
Bagaimanapun, pertanyaan mengenai “Apa menangis membatalkan puasa?” tidak berlaku pada kelompok usia ini sebab pausa hanya diwajibkan bagi yang sudah baligh.
9. Membantu Bayi Tertidur
Mungkin kamu sering menemui bayi menangis ketika mengantuk. Faktanya, menangis membantu mereka untuk tidur lebih baik pada malam hari nih, teman mata.
Sebuah studi penelitian yang berjudul Behavioral Interventions for Infant Sleep Problems: A Randomized Controlled Trial menunjukkan bahwa menangis membantu meningkatkan durasi tiduran serta mengurangi intensitas bayi terbangun sepanjang malam.
Apa Menangis Membatalkan Puasa?
Berhubung sudah memasuki bulan puasa, isu mengenai menangis kian menarik untuk dibahas nih, teman mata.
Masuk kedalam topik yang akan kita bahas, yaitu “Apa Menangis Membatalkan Puasa?”
Banyak yang mempertanyakan “Apa menangis membatalkan puasa?”. Namun, bagaimana kebenarannya menurut pada ulama?
Umumnya, menangis merupakan mekanisme alami tubuh untuk melepaskan emosi dengan sehat. Bahkan, dikatakan bahwa menangis saat mengagumi dan takut akan Allah, hal ini justru akan mendatangkan pahala.
Para ulama menyepakati bahwa menangis tidak termasuk dalam hal-hal yang membatalkan puasa. Jadi, kamu tidak perlu ragu dan khawatir menangis selama bulan puasa ya, teman mata.
Pertanyaan “Apa menangis membatalkan puasa?” sudah terjawab. Selanjutnya, “Apa menangis mengurangi pahala puasa?”
Menangis berpotensi mengurangi pahala puasa apabila air mata yang menetes tertelan melalui mulut. Oleh karenanya, selama air mata tidak tertelan, puasa masih tetap sah dan tidak mengurangi pahala sama sekali.
Hal ini dikarenakan mata tidak termasuk dalam jauf atau bagian tubuh yang tergolong dalam rongga mulut dan tenggorokan. Kecil kemungkinan air mata masuk ke dalam tenggorokan secara langsung.
Adapun penjelasan dalam kitab bernama Rawdah at Thalibin yang menjelaskan mengenai permasalahan di atas:
فرع لا بأس بالاكتحال للصائم، سواء وجد في حلقه منه طعما، أم لا، لان العين ليست بجوف، ولا منفذ منها إلى الحلق
Artinya: “Cabang permasalahan. Tidak dipermasalahkan bagi orang yang berpuasa untuk bercelak, baik ditemukan dalam tenggorokannya dari celak tersebut suatu rasa atau tidak.
Sebab mata tidak termasuk jauf (bagian dalam) dan tidak ada jalan menuju tenggorokan.” (Syekh Abu Zakaria Yahya bin Syaraf an Nawawi, Rawdah at Thalibin, Juz 3, Hal. 222)
Bagaimanapun, hukum menangis adalah makruh, yang artinya bahwa perbuatan seperti ini dianjurkan untuk tidak dilakukan selama berpuasa, aka tetapi, apabila dilakukan pun tidak berdosa.
Hal-Hal yang Membatalkan Puasa
Setelah pertanyaan “Apa menangis membatalkan puasa?” terjawab, selanjutnya kita akan membahas mengenai hal-hal yang membatalkan puasa.
Hal ini penting untuk diketahui oleh setiap muslim sebagai salah satu panduan dalam menjalankan ibadah puasa, baik puasa Ramadan maupun puasa sunnah lainnya. Melansir dari laman muslim.or.id, adapun enam hal-hal yang membatalkan puasa, di antaranya yaitu:
- Makan dan minum dengan sengaja. Dimaksudkan di sini hal-hal yang membatalkan puasa adalah memasukkan sesuatu ke dalam mulut, baik sesuatu yang bermanfaat (makanan dan minuman), sesuatu yang diharamkan (minuman beralkohol dan rokok), maupun benda yang tidak ada manfaatnya.
- Muntah dengan sengaja. Tidak hanya makan dan minum dengan sengaja, muntah dengan sengaja juga dapat membatalkan puasa dan diharuskan untuk mengganti puasa pada hari lainnya.
- Haid dan nifas. Apabila seorang wanita mengalami haid atau nifas sebelum dikumandangkannya adzan maghrib, maka puasanya batal dan wajib mengganti puasa berdasarkan perkataan istri Rasulullah, yaitu Aisyah RA.
- Bersetubuh pada siang hari. Bersetubuh pada siang hari pada bulan Ramadan merupakan hal yang membatalkan puasa. Orang yang melakukannya diharuskan untuk mengganti puasa sekaligus membayar denda atau kafarat.
- Keluarnya air mani dengan sengaja. Mengeluarkan air mani dengan sengaja seperti onani membatalkan puasa. Mereka diharuskan mengganti puasa, namun tidak perlu membayar denda.
- Niat membatalkan puasa. Meskipun tidak makan dan minum, sekedar membatalkan puasa pun sudah membuat puasa kita batal dan diwajibkan mengganti puasa.
In the end, akhirnya pertanyaan “Apa menangis membatalkan puasa?” terjawab sudah. Meskipun menangis tidak membatalkan puasa, namun perbuatan tersebut hukumnya makruh atau dianjurkan untuk ditinggalkan.
Ternyata, pembahasan mengenai “Apa menangis membatalkan puasa?” sepanjang ini ya, teman mata.
Jadi sudah jelas yaa untuk jawaban dari pertanyaan “Apa Menangis Membatalkan Puasa?”, jangan bingung lagi yaa..
However, menangis memang mekanisme alami untuk membersihkan kotoran pada mata. Akan tetapi, menangis yang terlalu lama berpotensi menimbulkan berbagai permasalahan mata, misalnya mata merah.
Mata merah setelah menangis terkadang membuat kepercayaan diri menurun. Betul atau benul?
Nah, Eyebost bisa menjadi solusi mata merah yang kamu alami nih, teman mata. Tidak hanya itu, Eyebost merupakan vitamin mata terbaik untuk memelihara kesehatan mata kamu, lho.
Kebaikan Eyebost diperoleh dari bahan-bahannya yang 100% alami, seperti madu asli, ekstrak buah bilberry, wortel, dan bunga marigold yang kaya akan antioksidan lutein, polifenol, antosianin, dan flavonoid, serta vitamin A, C, dan E.
Dibuat tanpa bahan pengawet, Eyebost aman dikonsumsi setiap hari oleh semua kalangan usia tanpa takut adanya ketergantungan. Apalagi, Eyebost telah mengantongi sertifikat Halal MUI dan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Oh iya, kamu berkesempatan mendapatkan hampers senilai Rp700.000 selama pembelian bulan Ramadan, nih. Tunggu apalagi? Yuk, beli Eyebost sekarang juga!
Ingat mata, ingat Eyebost!
Tinggalkan komentar