Apa yang pertama kali kamu pikirkan kalau mendengar kata kanker? Ngeri? Atau mematikan?
Mungkin kamu sudah sangat sering mendengar istilah kanker. Pada dasarnya, kanker merupakan tumbuhnya sel jaringan secara tak terkenali dan penyebarannya pun bisa meluas ke ebrbagai organ tubuh yang lain. Kanker adalah sebutan lain dari tumor ganas.
Karena ada tumor ganas, ada pun tumor jinak. Bedanya adalah perkembangannya hanya pada satu bagian saja dan tidak menyebar ke organ tubuh yang lain. Salah satu jenis tumor jinak adalah pinguecula.
Tapi, apa itu pinguecula? Apakah kondisi ini berbhaya bagi penderitanya? Eitsss tenang dulu. Artikel di bawah ini akan mencoba mengulas perihal apa itu pinguecula, gejala, penyebab, dan lain-lain. Jadi, simak terus ulasan di bawah ini, ya!
Pinguecula Itu Apa Sih?
Kalau kamu pernah mendengar tentang kanker, pinguecula hampir mirip dengan kondisi tersebut. Yang membedakannya adalah kalau pinguecula tidak melewati fase metastatis atau penyebaran ke organ tubuh lainnya.
Baca Juga:
Istilah pinguecula berasal dari bahasa Latin “pinguis” yang berarti lemak. Pinguecula adalah jaringan yang tumbuh tak terkendali pada bagian mata konjungtiva. Jaringan ini muncul dengan karakteristik berwarna putih kuning keabuan.
Kondisi ini hampir mirip dengan pterygium, namun pinguecula biasanya tidak tumbuh sampai ke kornea. Biasanya, tumbuhnya jaringan pada konjungtiva hanya terjadi pada satu mata saja, namun tidak mustahil kalau kondisi ini mempengaruhi kedua mata.
Di samping itu, pinguecula bisa menyerang mata siapapun dis egala usia, namun kebanyakan kasus menunjukkan kalau usia paruh baya atau sekitar 40-an, dan lanjut usia.
Penyebab Pingeucula Terjadi
Pinguecula bukan kondisi serius yang tiba-tiba mempengaruhi penglihatanmu dan mengharuskan untuk mendapatkan perawatan sesegera mungkin, namun bukan berarti kamu bisa menyepelkannya ya, teman mata.
Dengan mengetahui penyebabnya, bisa membantu kamu menghindari faktor penyebabnya agar mata kamu selalu sehat. Menurut National Institutes of Health, ada beberapa penyebab pinguecula yang di antaranya adalah:
1. Paparan sinar matahari
Selain mengancam mata akibat radikal bebas oleh blue light, sianr matahri menjadi penyebab pinguecula berkembang di dalm mata.
Tidak hanya itu, kamu yang bekerja atau banyak mengahbiskan waktu di luar ruangan terancam mengalami kondisi ini. Sel jaringan bisa tumbuh dan berkembang pada konjungtiva akibat terkena angin, debu, pasir, ataupun luka.
2. Usia
Dalam sebuah studi berjudul Cataract Associations with Pinguecula and Pterygium: the Blue Mountains Eye Study menyebutkan kalau usia berpengaruh pada pertumbuhan tumor jenis ini, yaitu sekitar usia 40-an hingga lanjut usia.
Bahkan, studi lain menyebutkan kalau gangguan mata yang satu ini sangat umum terjadi di kalangan orang yang berusia 80-an.
Disebutkan juga kalau kondisi ini lebih banyak menyerang pria daripada wanita sebab mereka lebih banyak terpapar sinar matahari dan ultraviolet.
3. Pemakaian lensa kontak
Dalam sebuah studi berjudul The Association Between Pinguecula, Sunlight, and Cataract disebutkan kalau pinguecula banyak terjadi pada pengguna lensa kontak apabila dibandingkan dengan orang yang tidak memakai.
Di samping itu, jenis lensa kontak keras lebih berisiko mengakibatkan munculnya pinguecula akibat adanya gesekan dan peradangan pada konjungtiva yang memicu kondisi tersebut.
4. Menderita penyakit Gaucher
Penyakit Gaucher merupakan penyakit genetik langka yang terjadi akibat penumpukan lemak pada organ tertentu, misalnya hati dan limpa. Penyakit Gaucher menjadi salah satu penyebab pinguecula.
Kesimpulan ini didasarkan pada penelitian dari sampel pinguecula, ternyata ditemukan kalau ada sel Gucher bernama lipid-laden macrophage.
Bagaimana Gejala Pinguecula?
Proses diagnosis memang harus dilakukan oleh ahli medis, dalam hal ini adalah dokter spesialis mata atau oftalmologis.
Meskipun demikian, kamu juga harus mengetahui gejala pinguecula supaya kondisi ini tidak semakin parah.
Dilansir dari laman Healthline, adapun beberapa gejala tumor jinak pada konjungtiva, di antaranya seperti
- Mata kering
- Mata merah
- Mata iritasi
- Gatal pada mata
- Sensasi masuknya benda asing, seperti pasir, debu atau partikel lain
- Tumbuhnya jaringan baru pada permukaan konjungtiva
Apakah Pinguecula Berbahaya?
Pada dasarnya, pinguecula tidak berbahaya, pun tidak menimbulkan gangguan pada penglihatan asalkan perkembangannya belum menyentuh dan menutupi kornea, yang mana kornea berfungsi sebagai tempat masuknya cahaya.
Gangguan pada mata yang satu ini bisa disembuhkan melalui berbagai metode yang disarankan oleh ahli medis atau dokter spesialis mata.
Meskipun bisa disembuhkan dan jarang sekali menimbulkan komplikasi lebih lanjut, tidak menutup kemugnkinan kalau pinguecula bisa tumbuh kembali.
Cara Mengobati Pinguecula
Teman mata, kamu tidak perlu khawatir kalau keluarga atau bahkan kamu sendiri mengalami pinguecula karena gangguan mata ini bisa sembuhkan, lho!
Pertama, kamu harus berkonsultasi dengan dokter spesialis mata guna mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang disesuaikan dengan kondisimu. Kemudian, barulah dokter bisa melakukan tindakan pengobatan.
Adapun beberapa metode pengobatan yang bisa dilakukan untuk menangani kondisi ini, di antaranya adalah:
1. Lindungi mata dengan kacamata
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pertumbuhan jaringan pada konjungtiva disebabkan oleh paparan sinar matahari, angin, debu, dan lain-lain.
Dalam sebuah studi berjudul Photoprotection: A Review of the Current and Future Technologies disebutkan kalau kamu harus melindungi matamu dengan menggunakan topi lebar atau kacamata untuk meminimalisir kerusakan akibat matahari.
Bahkan, disebutkan dalam studi lain yang berjudul How to Improve Adolescents’ Sun Protection Behavior? Age and Gender Issues kalau penggunaan topi lebar atau visor bisa mengurangi paparan sinar UV ke mata sebanyak 30%.
Di samping itu, jenis lensa transisi dan lensa polaroid patut dipertimbangkan sebab keduanya memiliki perlindungan akan sinar UV yang mengancam kesehatan mata.
2. Obat tetes air mata buatan
Umumnya, obat tetes air mata buatan digunakan untuk mengatasi mata kering. Obat mata jenis ini digunakan bertujuan untuk mengembalikan kelembaban permukaan mata.
Bagi kamu yang menderita pinguecula, kamu bisa menggunakannya untuk meredakan gejala seperti mata kering dan sensasi masuknya benda asing ke dalam mata. Obat tetes air mata buatan tersedia di apotek dan bisa dibeli tanpa resep dokter.
3. Obat steroid topikal atau steroid antibiotik topikal
Beberapa penderitanya mungkin menderita pinguecula dengan gejala yang lumayan parah. Untuk meredakan gejalanya, kamu bisa menggunakan opbat topikal steroid atau steroid antibiotik topikal.
Different with artificial tear, obat steroid topikal hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Jadi, kamu harus berkonsultasi terlebih dulu dengan doktermu ya, teman mata!
4. NSAID
NSAIDadalah singkatan dari Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drug yang biasanya digunakan untuk mengurangi nyeri akibat peradangan, demam, dan lain sebagainya.
Menurut National Institues of Health, obat NSAID dikatakan efektif untuk mengobati pinguecula. Adapun beberapa contoh jenis obatnya, meliputi ibuprofen, aspirin, naproxen, diclofenax, indometachin, asam mefenamat, dan lain-lain.
5. Kompres dingin
Selain pengobatan medis, ada jenis obat rumahan atau home remedies yang bisa kamu lakukan di rumahm. Salah satunya adalah kompres dingin.
Tujuan kompres dingin adalah untuk mengurangi inflamasi atau pembengkakan dengan cara mengurangi jumlah aliran darah ke bagian tubuh yang terdampak, dalam hal ini adalah bagian mata konjungtiva.
Cara melakukan kompres dingin adalah dengan mencelupkan kain lembut ke dalam air dingin dan peraslah sampai tidak ada air yang menetes.
Kemudian, kamu letakkan di atas mata tertutup selama kurang lebih 15 menit. Lakukan setidaknya 2 kali sehari atau sampai peradangan tidak terasa nyeri lagi.
6. Operasi
Generally, pinguecula tidak mengganggu penglihatan sehingga tidak membutuhkan penanganan darurat. Akan tetapi, gangguan mata ini dianggap mengganggu penampilan bagi sebagian orang.
Oleh sebab itu, dokter mungkin akan menyarankan melakukan prosedur operasi untuk menghilangkan jaringan yang tumbuh di sekitar konjungtiva tersebut.
Kabar baiknya, jarang ditemukan komplikasi setelah melakukan operasi dilakukan. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan kalau pinguecula bisa tumbuh kembali kalau kamu tidak melindungi mata dengan baik.
In conclusion, kamu harus selalu menjaga kesehatan mata baik dari dalam maupun dari luar. Dari luar, kamu bisa menggunakan kacamata atau topi yang melindungi mata dari paparan sinar matahari, terutama saat di luar ruangan.
Selain itu, kamu juga bisa menjaga kesehatan mata dari dalam. Maksudnya adalah kamu harus mengonsumsi makanan bergizi tinggi khususnya nutrisi yang dibutuhkan untuk kesehatan mata seperti vitamin A, C, E, lutein, antioksidan, dan sebagainya.
Kamu khawatir asupan makananmu sehari-hari tidak mengandung semua nutrisi tersebut?
Jangan khawatir, teman mata! Kamu bisa mengonsumsi vitamin mata seperti Eyebost yang di dalamnya sudah mencakup semua nutrisi tersebut sebab kandungan ekstrak bilberry, wortel, bunga marigold, dan madu asli yang kaya akan antioksidan, si penghalau sinar UV.
Cukup dengan mengonsumsi Eyebost setiap hari secara rutin, kedua matamu akan selalu sehat, tajam, fokus, dan jernih. Jadi, tunggu apalagi? Yuk konsumsi Eyebost sekarang juga! Ingat mata, ingat Eyebost!
Tinggalkan komentar