Kebutaan adalah momok yang sangat mengerikan bagi semua orang, khususnya bagi kalangan usia lanjut. Di Indonesia, sekitar 1,6 juta orang mengalami kebutaan dan 1,7% – 4,4% masyarakat di atas 50 tahun mengalami kondisi tersebut.
Kebutan sendiri dapat disebabkan oleh adanya gangguan penglihatan serius seperti katarak nuklear. Tapi, katarak nuklear itu apa sih?
Katarak jenis ini merupakan salah satu dari beberapa jenis penyakit katarak yang menyerang mata penderitanya. Untuk lebih jelasnya lagi mengenai apa itu katarak nuklear berikut penyebab, gejala, dan cara mengobatinya, jangan beralih dari artikel ini, ya!
Let’s jump to our first discussion!
Katarak Nuklear Adalah…
Berdasarkan data dari WHO, katarak adalah salah satu penyebab kebutaan nomor satu di dunia. Penyakit mata yang satu ini menjadi perhatian di kalangan ahli medis nih, teman mata.
Gangguan penglihatan yang satu ini terdiri dari beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan beberapa kategori, misalnya letak katarak seperti pada katarak nuklear. Tapi, kamu tahu nggak sih apa itu katarak nuklear?
Katarak nuklear adalah suatu kondisi ketika lensa mata bagian tengah mengalami kekeruhan atau pengerasan pada pusat lensa. Kondisi tersebut berdampak pada penglihatan buram, silau, dan berbagai permasalahan penglihatan lainnya.
Katarak nuklear merupakan jenis katarak yang paling umum terjadi. Bahkan, ada sebuah penelitian yang menyebutkan kalau prevalensi terjadinya katarak jenis ini pada orang-orang berusia 75 tahun ke atas adalah sebesar 40%, setidaknya pada salah satu mata saja.
For your information, nuklear katarak bermula dari sklerosis nuklear yang diartikan sebagai pengerasan dan perubahan warna kuning pada lensa mata akibat faktor usia.
Tetapi, ketika sklerosis nuklear berkembang lebih jauh sehingga lensa bertambah keras dan buram, maka kondisi tersebut dapat diklasifikasikan sebagai katarak nuklear.
Baca Juga Nih: Kamu Punya Kantung Mata Hitam? Intip 9 Penyebabnya Di Sini!
Penyebab Katarak Nuklear
Nuclear cataract atau katarak nuklear adalah suatu proses keruhnya lensa mata bagian tengah akibat penggumpalan protein bernama crystallins.
Basically, lensa mata terbuat dari protein berwarna transparan yang bernama crystallins, yang mana protein tersebut tersusun berlapis-lapis dan bertugas untuk menerima cahaya yang masuk ke dalam mata.
Bagaimanapun, ada beberapa faktor yang menyebabkan terbetnuknay katarak nuklear seperti yang dirangkum pada laman All About Vision, di antaranya seperti:
1. Sinar biru
Paparan sinar ultraviolet (UV) yang mengandung sinar biru dari matahari akan menyebabkan protein-protein crystallin berkumpul atau menggumpal.
Gumpalan tersebut mengakibatkan lensa kehilangan kejernihannya dan berubah warna menjadi kuning hingga coklat. Kondisi ini merupakan awal mula katarak terjadi.
2. Usia
Penurunan fungsi organ tubuh termasuk mata merupakan hal yang umum terjadi, pun hal inilah yang mendasari katarak nuklear menyerang mata penderitanya.
As we discussed before, kondisi ini bermula dari sklerosis nuklear di mana lensa mata berubah warna menjadi kekuningan dan mengalami pengerasan.
Hal ini pun yang menjadi penyebab banyaknya penderita katarak pada kalangan lanjut usia. Bahkan, sebagian diantaranya mengalami kebutaan.
3. Pola hidup tidak sehat
Sadar atau tidak, merokok dan minum alkohol adalah salah dua dari pola hidup yang tidak sehat penyebab katarak.
Keduanya memicu stres oksidatif pada mata yang mengakibatkan munculnya ‘racun’ berupa radikal bebas. Perlu diketahui, radikal bebas berisiko merusak sel-sel pada mata sehingga terjadilah katarak nuklear.
Pun, sama halnya dengan minum alkohol. Ada sebuah zat di dalam alkohol bernama metanol yang berisiko merusak sistem saraf mata nih, lho.
4. Menderita diabetes
Penyakit kronis diabetes ditandai dengan tingkat gula darah yang tinggi. Penumpukan gula tidak dapat terhindarkan.
Ada sebuah kandungan yang terbentuk dari glukosa bernama sorbitol. Kandungan ini kemudian menyebabkan lensa tertutup awan keruh atau katarak sehingga penderitanya akan mengalami penglihatan buram.
5. Keturunan
Meskipun katarak banyak menyerang orang lanjut usia, tetapi bayi dan anak-anak juga bisa mengalaminya, lho.
Ternyata, ada sebuah jenis katarak bernama katarak keturunan atau katarak kongenital yang diperoleh oleh penderitanya dari orangtuanya, baik ayah, ibu, maupun keduanya.
6. Penggunaan obat steroid
Obat steroid atau kortikosteroid merupakan obat anti-inflamasi yang digunakan untuk meredakan peradangan pada tubuh, termasuk mata. Obat jenis ini hanya bisa dikonsumsi atau digunakan dengan resep dokter saja ya, teman mata.
Penggunaan obat steroid jangka panjang berisiko meningkatkan tekanan di dalam mata yang kemudian memicu terjadinya katarak nuklear yang mempengaruhi bagian tengah lensa mata.
7. Cedera mata
Cedera mata diperoleh seseorang dari benturan benda tajam atau tumpul, misalnya benturan saat kecelakaan atau terkena remahan ranting pohon yang melukai lensa.
Peradangan akibat luka pada lensa menyebabkan lensa bagian tengah keruh dan hal inilah awal mula katarak nuklear terjadi.
Gejala Katarak Nuklear
Katarak nuklear membutuhkan waktu bertahun-tahun lamanya untuk berkembang. Gejalanya akan muncul secara perlahan hingga akhirnya lensa mata benar-benar menyebabkan kebutaan.
Adapun beberapa gejala katarak nuklear yang perlu kita ketahui, diantaranya meliputi:
- Penglihatan buram, seolah-olah kita melihat dari kaca berdebu
- Kesulitan berkendara di malam hari karena silau, lingkaran cahaya, atau penglihatan memburuk
- Sulit untuk melihat dengan jelas pada area redup atau kurang cahaya
- Sulit untuk melihat bacaan yang dicetak atau printing material
- Mata sensitif terhadap cahaya
- Penglihatan akan warna memburuk
Cara Mengobati Katarak Nuklear
Jumlah kasus katarak nuklear paling banyak terjadi, bahkan bisa disampaikan kalau mayoritas penderita katarak menderita katarak yang menyerang lensa bagian tengah atau nukleus.
Meskipun berisiko menyebabkan kebutaan, kamu tidak perlu khawatir karena kebutaan akibat katarak bisa dicegah, lho!
Tapi, teman mata harus tahu kalau katarak hanya bisa disembuhkan melalui operasi katarak saja. Operasi katarak dilakukan dengan cara membuat sayatan pada lensa yang keruh dan menggantinya dengan lensa buatan khusus.
Prosedur ini hanya memakan waktu 45-60 menit saja dan diperbolehkan untuk pulang ke rumah pada hari yang sama, akan tetapi mengemudi sendiri tidak diizinkan, ya!
Kalau ada keluarga, sanak saudara, tetangga, atau teman yang ingin melakukan operasi katarak tapi khawatir akan biaya operasi, jangan khawatir!
Operasi katarak ditanggung oleh BPJS dengan beberapa ketentuan. Untuk lebih jelasnya lagi, cobalah untuk konsultasikan dengan petugas rumah sakit atau pegawai BPJS, ya.
Kendati demikian, akan menjadi sia-sia kalau kamu menjalankan prosedur operasi katarak tetapi tidak memperbaiki pola hidup. Katarak sekunder mungkin saja membayangi masa depanmu.
Pola hidup sehat sangat penting dalam proses penyembuhan dan pencegahan katarak, mulai dari berhenti merokok dan minum alkohol, menggunakan pelindung mata saat di luar ruangan, membatasi konsumsi gula, makan makanan bergizi tinggi, dan juga minum vitamin mata.
Madu Eyebost adalah salah satu vitamin mata yang bisa kamu andalkan nih, teman mata!
Berbahan dasar madu hutan asli, madu Eyebost diformulasikan dari 100% bahan-bahan alami tanpa pengawet buatan seperti ekstrak wortel, buah bilberry, bunga marigold, dan flavour blueberry.
Kandungan tersebut membawa kebaikan untuk kesehatan mata dari vitamin A, C, E, dan berbagai jenis antioksidan seperti lutein, antosianin, flavonoid, dan polifenol.
Bukan hanya mencegah dan mendukung penyembuhan katarak, madu Eyebost adalah vitamin mata keluarga yang dapat memelihara kesehatan mata seluruh anggota keluarga mulai dari anak-anak di atas 2 tahun, remaja, orang dewasa, hingga kalangan lanjut usia.
Ingin membuktikan sendiri manfaat madu Eyebost?
Yuk, pesan madu Eyebost di website resminya sekarang juga!
Ingat mata, ingat Eyebost!
Tinggalkan komentar