Fun fact, sekitar 79% populasi di dunia dikaruniai mata dengan warna coklat yang didominasi oleh orang Asia, termasuk Indonesia. Perlu kita ketahui bersama bahwa warna coklat pada mata berasal dari zat melanin yang tinggi di dalam tubuh.
Sebenarnya, warna mata menjadi keunikan atau ciri khas diri yang harus kita syukuri, baik itu warna mata biru, hijau, hazel, abu-abu, maupun coklat. Eitsss, kamu juga harus tau nih kalau ada keunikan lain pada warna mata yang disebut dengan heterochromia.
Pernahkah kamu mendengar apa itu heterochromia?
Kalau belum juga gapapa, kok. Tenang, kita akan kupas bersama apa itu heterochromia, berikut penyebab dan gejalanya, serta cara mengatasinya.
Jadi, jangan kemana-mana dan stay on this page ya, teman mata!
Apa Itu Heterochromia?
Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya pada awal artikel, heterochromia merupakan kondisi yang berkaitan dengan warna mata. Namun, belum banyak yang tau bagaimana persisnya kondisi ini.
Baca Juga: Waspadai 8 Penyebab Fotofobia, Mulai dari Mata Kering Sampai Meningitis!
So, heterochromia adalah suatu kondisi ketika kedua mata memiliki warna yang berbeda atau salah satu mata memiliki kombinasi lebih dari satu warna. Jenis warnanya pun bervariasi, mulai dari abu-abu, biru muda, hingga coklat tua.
Perlu kita ketahui bersama, bagian mata yang memberikan warna pada mata disebut dengan iris. Pada kondisi normal, kedua iris mata memiliki warna yang sama.
Orang dengan kondisi heterochromia dikaruniai iris mata dengan warna yang sangat berbeda dengan iris mata lainnya. Misalnya, salah satu mata berwarna coklat dan mata lainnya berwarna biru.
Pada kasus lain, ada lebih dari satu warna pada iris. Contohnya, iris mata memiliki kombinasi dari dua warna, yaitu hijau dan biru. Sangat unik dan indah, bukan?
Melansir dari laman Cleveland Clinic, heterochromia terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan area yang terdampak, yaitu:
- Heterokromia seluruhnya. Disebut juga dengan heterochromia iridum, heterokromia seluruhnya merupakan suatu kondisi ketika salah satu iris memiliki warna yang berbeda seluruhnya dengan iris yang lain, misalnya iris kanan berwarna biru, dan iris kiri berwarna coklat.
- Heterokromia sebagian. Heterokromia sebagian (heterochromia iridis) adalah ketika ada bagian iris yang memiliki corak warna yang berbeda. Contohnya, iris didominasi oleh warna biru dengan corak hijau pada sebagian areanya.
- Heterokromia sentral. Heterochromia yang satu ini terjadi ketika salah satu iris memiliki corak dengan pola menyerupai cincin yang menyelimuti area luar pupil. Sebagai contoh, iris mata dengan warna hijau memiliki corak berwarna coklat yang mengelilingi area luar pupil.
Bagaimanapun, orang dengan heterochromia tidak memiliki masalah kesehatan yang serius. Perbedaan warna pada kedua mata sepenuhnya merupakan anugerah yang terbilang unik dan tidak berbahaya. Kendati demikian, beberapa kondisi bisa mengakibatkan heterochromia, lho.
Oleh karenanya, ada baiknya untuk bertemu dan berkonsultasi dengan ahli medis apabila kamu atau ada orang terdekatmu yang mengalami kondisi ini. Ahli medis akan mencari tau penyebab heterochromia yang dialami, serta memberikan perawatan dan penanganan yang tepat.
Penyebab Heterochromia
Secara umum, heterochromia tidak berbahaya dan bukan masalah kesehatan yang serius. Kondisi ini tidak mempengaruhi kualitas penglihatan penderitanya, bahkan menyebabkan kebutaan sekalipun.
Terlepas dari hal tersebut, penyebab heterochromia perlu digali lebih lanjut untuk mengetahui risiko dan penanganan yang tepat. Generally, ada tiga penyebab utama heterochromia yang telah dirangkum dalam laman Cleveland Clinic, yaitu:
1. Mutasi Genetik
Bisa dikatakan, mutasi genetik merupakan penyebab heterokromia yang paling umum. Dalam prosesnya, terjadinya mutasi genetik ini mempengaruhi gen yang berkontribusi dalam pembentukan, penyaluran, dan penyimpanan melanin. Perlu kita ketahui bersama, melanin merupakan zat warna atau pigmen yang memberikan warna pada iris mata, kulit, dan rambut.
Sebagian penderitanya memperoleh heterokromia tanpa alasan yang jelas, meanwhile sebagian yang lain mewarisi dari salah satu orang tua.
However, heterokromia akibat mutasi genetik tidak menunjukkan gejala yang berarti dan tidak pula mempengaruhi kesehatan mata. Jadi, kamu kamu bisa bernapas lega nih, teman mata.
2. Bawaan Lahir atau Diperoleh Saat Dewasa
Heterokromia bisa dialami oleh seseorang sejak lahir (bawaan atau kongenital) maupun diperolehnya di kemudian hari seiring tumbuh kembangnya.
Bagaimanapun, kondisi yang dialami mungkin mempengaruhi sel khusus yang memproduksi melanin bernama melanosit (melanocytes), misalnya sindrom Horner. Sindrom ini bisa diperolehnya sejak lahir maupun saat dewasa.
Namun, bagaimana sindrom Horner menyebabkan heterochromia?
Jadi, sindrom Horner memicu kerusakan saraf pada salah satu bagian wajah. Kerusakan inilah yang kemudian mempengaruhi warna mata sebab sistem saraf simpatetik seharusnya bertugas memberikan stimulasi pada sel melanosit (produsen melanin) agar dapat berfungsi dengan baik.
Gangguan saraf pada sindrom Horner berujung pada produksi melanin yang lebih sedikit. Imbasnya, warna iris mata pada bagian wajah yang terdampak memiliki jumlah melanin lebih sedikit ketimbang bagian wajah lainnya. Yup, kekurangan melanin mengakibatkan iris mata berwarna lebih terang nih, teman mata.
What’s more, ada beberapa penyebab heterokromia akibat kondisi bawaan lahir, di antaranya meliputi:
- Sindrom Horner kongenital (Congenital Horner Syndrome)
- Sindrom Waardenburg
- Sindrom Sturge-Weber
- Sindrom Parry-Romberg
- Sindrom Bloch-Sulzberger
- Melanosis okular
- Neurofibromatosis tipe 1
- Hypomelanosis of Ito
Bagaimanapun, berikut di bawah ini merupakan kondisi yang memungkinkan kamu memperoleh heterokromia di kemudian hari, seperti:
- Neuroblastoma
- Sindrom Horner yang diperoleh di kemudian hari (Acquired Horner Syndrome)
- Melanoma intraokular
- Oklusi vena retina sentral
- Glaukoma
- Iridosiklitis heterochromis Fusch
- Pembengkakan akibat uveitis
- Sindrom Posner-Schlossman
3. Cedera Mata atau Komplikasi
Selain dua penyebab yang telah disebutkan di atas, heterochromia juga bisa muncul akibat cedera pada mata atau komplikasi setelah dilakukannya tindakan medis atau nonmedis yang melibatkan mata, misalnya:
- Pemberian obat tetes mata latanoprost untuk mengatasi glaukoma
- Pemakaian produk kosmetik yang bertujuan untuk melebatkan bulu mata (bimatoprost)
Gejala Heterochromia
Ketika kita membicarakan mengenai gejala heterochromia, sudah pasti perbedaan warna iris mata lah yang menjadi highlight utamanya.
Pada dasarnya, warna pada iris mata dipengaruhi oleh zat bernama melanin yang diproduksi oleh sel melanosit. Semakin tinggi melanin yang dihasilkan, maka warna iris mata pun semakin gelap, misalnya coklat.
In opposite, semakin sedikit zat melanin yang diproduksi, maka iris mata akan nampak lebih terang, contohnya iris mata berwarna biru, hijau, dan abu-abu.
Jadi, orang yang mengalami kondisi ini ditandai dengan dua mata yang memiliki warna iris berbeda, ataupun satu iris dengan dua corak warna seperti halnya pada jenis heterokromia sebagian dan heterokromia sentral.
Cara Mengatasi Heterochromia
Heterochromia bisa seringkali disebabkan oleh faktor yang tidak berbahaya, namun bukan hal yang mustahil bahwa kondisi ini diperoleh oleh seseorang akibat kondisi kesehatan tertentu, misalnya neuroblastoma.
Secara singkat, neuroblastoma merupakan jenis kanker yang menyerang sel neuroblast atau sel-sel yang belum matang. Umumnya, jenis kanker langka yang satu ini dialami oleh anak-anak. Neuroblastoma memungkinkan seseorang mengalami heterokromia.
Nah, apabila ahli medis menarik kesimpulan bahwa kondisi inilah yang memicu munculnya perbedaan warna pada kedua iris mata, maka sudah tentu pengobatan harus dilakukan, baik itu kemoterapi, radiasi, imunoterapi, pembedahan, dan lain sebagainya.
Akan tetapi, kamu mungkin tidak memerlukan pengobatan khusus apabila heterokromia dilatarbelakangi oleh kondisi yang tidak berbahaya, contohnya mutasi genetik. Kamu bisa memakai lensa kontak dengan warna yang sama untuk menyamakan warna iris mata, lho.
Wah, menggali tentang heterokromia semakin menyadarkan kita akan kuasa Tuhan ya, teman mata. Dari sekian banyak keunikan di dunia, Tuhan mengaruniakan seseorang dengan dua warna mata yang berbeda.
Seharusnya, hal ini juga menjadi ajang untuk mensyukuri karunia Tuhan. Berkat dua mata yang berfungsi dengan baik, kita bisa melakukan semua hal dengan mudah, sesederhana makan dan minum.
Cara mensyukuri kesehatan mata akan lebih sempurna dengan tindakan atau upaya menjaga kesehatan mata itu sendiri. Salah satunya adalah minum vitamin mata terbaik abad ini, Eyebost.
Eyebost adalah vitamin mata herbal terbaik yang dibuat secara khusus untuk memastikan penglihatan selalu jernih, tajam, fokus, bebas gangguan mata, serta membantu meringankan gejala iritasi mata ringan.
Dalam satu botol Eyebost, kamu akan memperoleh kebaikan dari bahan-bahan 100% alami, mulai dari ekstrak wortel, bunga marigold, buah bilberry, dan madu asli yang menyediakan nutrisi penting untuk mata, seperti vitamin A, C, E, serta antioksidan lutein, polifenol, antosianin, dan flavonoid.
Tidak sampai di situ, Eyebost telah memperoleh izin edar resmi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan sertifikat HALAL MUI yang kian menambah ketenangan dan keamanan dalam mengonsumsinya.
Yang terpenting, Eyebost merupakan vitamin mata yang aman dikonsumsi setiap hari oleh semua kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga lanjut usia, bahkan penderita diabetes sekalipun.
Sudah siapkah menyambut masa depan yang cerah dengan mata yang sehat bersama Eyebost?
Yuk, check-out Eyebost di website resminya sebelum kehabisan!
Ingat mata, ingat Eyebost!
Tinggalkan komentar