Tahukah kalian apa itu campervan?
Campervan adalah sejenis mobil yang biasanya digunakan untuk berjalan-jalan. Uniknya, mobil ini dilengkapi dengan tempar tidur, dapur mini, bahkan toilet sekalipun. Mobil ini sangat cocok buat kamu yang hobi travelling nih, teman mata!
Tapi, jalan-jalan bukan hanya tentang mempersiapkan campervan, ya. Kamu juag harus mempersiapkan tubuhmu supaya prima selama perjalanan, tak terkecuali matamu.
Pastikan kalau penglihatanmu tajam sehingga aman sangat berkendara. Jangan sampai matamu terkena degenerasi makula yang mana kondisi ini sangat mempengaruhi ketajaman penglihatan, termasuk saat berkendara.
Tapi, apa sih degenerasi makula?
Kalau ingin tahu serba-serbi gangguan mata yang satu ini, simak terus ulasan ini sampai habis, ya!
Degenerasi Makula
Bekendara, memasak, dan membaca adalah tiga contoh kegiatan yang membutuhkan ketajaman penglihatan sentral, yang mana ketajaman penglihatan sentral merupakan tugas utama bagian mata bernama makula.
Kamu akan sulit untuk melakukan kegiatan tersebut saat makula bermasalah, salah satu kondisinya bernama degenerasi makula.
Apa itu degenerasi makula? Jadi, ini adalah sebuah kondisi di mana mata tidak mampu untuk melihat benda-benda yanng berada di depannya dengan jelas karena berkurangnya ketajaman penglihatan mereka.
Umumnya, kondisi ini dipengaruhi oleh usia, sehingga ada sebuah gangguan mata bernama Age-related Macular Degeneration atau AMD yang banyak menyerang mata orang-orang yang berusia di atas 50 tahun.
Bisa dikatakan kalau AMD sangat umum terjadi. Misalnya saja di Amerika Serikat, kasus ini menyentuh angka 20 juta populasi di sana dan banyak menyebabkan kebutaan atau kehilangan penglihatan pada orang berusia 60 tahun ke atas.
Tipe Degenerasi Makula
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, persentase orang lanjut usia di Indonesia pada tahun 2022 adalah pada angka 10,48%. Dengan angka sebanyak itu, mereka berisiko terkena penyakit mata, khususnya degenerasi makula.
Dari sekian banyak kasus kondisi tersebut, ada dua tipe macular degeneration yang mana masing-masing emmiliki karakterisitik tersendiri, yang di antaranya adalah:
1. Degenerasi makula kering (atrofik)
Tipe yang satu ini memiliki persentase yang paling banyak yaitu sekitar 90% dari keseluruhan kasus. Angak tersebut menjadikan tipe kering menjadi yang paling umum terjadi.
Dry macular degeneration terjadi ketika sebuah protein kecil berwarna kuning tumbuh mengendap di bawah bagian mata makula. Perkembangan protein ini kemudian menyebabkan makula kering dan menipis.
Kabar baiknya, degenerasi makula kering cenderung berkembang secara bertahap hingga sampai ke tahap hilangnya penglihatan dan kebanyakan penderitanya tidak kehilangan penglihatan sentrakl keseluruhan.
Tapi, ada kemungkinan kalau tipe kering bisa berkembang ke tipe basah.
2. Degenerasi makula basah (eksudatif)
Berbeda dengan tipe kering, tipe yang satu ini terjadi ketika pembuluh darah abnormal tumbuh dan berkembang di bawah makula dan retina mata. Selanjutnya, pembuluh darah tersebut pecah dan bocor.
Tipe basah disebut juga dengan eksudative yang merujuk pada proses keluarnya cairan tersebut. Namun, sesaat sebelum cairan merembes, penumpukan cairan menyebabkan sebuah tonjolan yang akan nampak pada penglihatan kita sebagai suatu titik atau floaters.
Angka terjadinya tipe basah memang tidak sebanyak tipe kering yaitu sekitar 10%, akan tetapi kondisi ini lebih berisiko mengakibatka kehilangan penglihatan dengan cepat. Degenerasi makula basah lebih parah daripada tipe kering.
Gejala Degenerasi Makula
Seperti yang sudah diulas sebelumnya, degenerasi makula mempengaruhi penglihatan sentral yang mana penglihatan ini sangat berguna dalam kesehariuan kita, mulai dari memasak, membaca, ataupun berkendara.
Namun, penglihatan buram bukan satu-satunya gejala kondisi ini, lho!
Di bawah ini adalah deretan gejala macular degeneration yang bisa kamu ‘kantongi’ supaya kamu bisa mengenali apakah matamu baik-baik saja atau tidak, di antaranya meliputi:
- Penglihatan buram
- Kesulitan melihat pada area dengan pencahayaan kurang
- Masalah dalam membedakan warna
- Low vision
- Adanya floaters berupa titik hitam atau garis lurus ataupun bergelombang
Penyebab Degenerasi Makula
Seperti yang dialnsir dari laman Cleveland Clinic, degenerasi makula atau macular degeneration bisa disebabkan oleh keturunan yang mana kalau ada sepasangan atau salah satu orangtua mengalami kondisi ini, maka sangat mungkin kalau anaknya juga terkena kondisi yang sama.
Tapi, ada beberapa penyebab lain yang harus kamu tahu supaya kamu bisa mencegah matamu mengalami degenerasi makula, yang di antaranya adalah:
1. Penuaan
Age-related Macular Degeneration atau AMD merupakan salah satu jenis degenerasi makula yang terjadi akibat pertambahan usia. Biasanya, orang yang berusia 50 tahun rentan terkena gangguan penglihatan yang satu ini.
AMD membuat penderitanya mengalami penurunan penglihatan sentral tanpa mempengaruhi penglihatan tepi. Meskipu kondisi ini umum terjadi, namun kita harus berusaha untuk selalu menjaga kesehatan mata, ya!
2. Diabetes mellitus
Diabetes mellitus adalah salah satu penyakit kronis atau penyakit jangka panjang yang terjadi akibat tingginya kadar gula dalam darah. Kondisi ini ternyata berisiko mengakibatkan penderitanya mengalami degenerasi makula, lho.
Pendapat tersebut diperkuat dengan studi penelitian BERJUYDUL Diabetes Mellitus and Risk of Age-Related Macular Degeneration: A Systemic Review and Meta Analysis yang menyebutkan kalau diabetes disebut sebagai faktor risiko yang potensial untuk AMD.
Akan tetapi, masih diperlukan penelitian lebih alnjut untuk mendapatkan data yang lebih lengkap, terutama hubungan yang lebih jelas antara diabetes dan AMD.
3. Infeksi
Infeksi berupa virus merupakan salah satu penyebab seseorang mengalami degenerasi makula. Salah satu virus penyebabnya adalah HVC atau Hepatitis C Virus yang menjadi penyebab virus terjadinya peradangan pada organ hati.
Dalam sebuah studi berjudul Increased Risk Age-Related Macular Degeneration with Chronic Hepatitis C Virus Infection: A Nationwide Population-Based Propensity Score Matched Cohort Study in Taiwan disebutkan kalau infeksi HCV kronis meningkatkan risiko terkena AMD.
Selain itu, ada beberapa contoh virus penyebab degenerasi makula yang lain, seperti:
- Virus herpes
- HCMV atau Human Cytomegalovirus
4. Cedera atau operasi mata
Kamu harus selalu berhati-hati ya, sebab cedera akibat benda tumpul atau tajam bisa menyebabkan masalah pada makula. Selain itu, degenerasi makula juga bisa terjadi akibat komplikasi setelah operasi mata.
Kok bisa? So, cedera dan operasi mata berisiko mempengaruhi bagian mata bernama vitreous atau gel yang memenuhi ruang di dalam bola mata.
Ketika vitreous menyusut dan berubah bentuk, makula bisa tertarik dan menyebabkan makula berkerut atau berlubang.
5. Kekurangan nutrisi
Tubuh kita emmbutuhkan beragam nutrisi untuk menjalankan fungsi setiap organ dengan baik. sebaliknya, kalau tubuh kekurangan nutrisi, sangat memungkinkan kalau akan terjadi berbagai masalah pada tubuh, salah satunya degenerasi makula pada mata.
Kondisi ini turut diakibatkan karena tubuh kekurangan nutrisi seperti vitamin A, C, D, serta lutein dan zeaxanthin. Untuk itu, kamu harus lebih memperhatikan asupan makananmu, ya!
Cara Mengatasi Degenerasi Makula
Dalam mengatasi atau mengobati degenersi makula, ahli medis atau dokter spesialis mata akan menyesuaikannya dengan penyebabnya.
Meski pada tipe kering tidak separah tipe basah, kamu harus segera mendapatkan pertolongan medis agar tidak bertambah parah.
Baca Juga: Floaters, Ketahui Penyebab Masalah Mata Pencuri Penglihatan Ini!
Meskipun tidak bisa menyembuhkan sepenuhnya, pengobatan yang dilakukan bisa memperlambat perkembangannya agar tidak menyebabkan kehilangan penglihatan.
Adapun beberapa prosedur yang akan disarankan oleh dokter spesialis mata, seperti:
1. Anti-VEGF
Anti-Vascular Endothelial Growth Factor atau anti-VEGF adalah sejenis pengobatan yang dilakukan untuk menghambat produksi VEGF, di mana VEGF adalah protein yang memicu pertumbuhan pembuluh darah baru.
Obat ini diberikan dengan cara menyuntikkan obat ke dalam mata atau disebut juga dengan invitreal injection. Setelah melakukan suntikan, penglihatan cenderung akan membaik.
2. Terapi photodynamic
Terapi photodynamic merupakan pengobatan yang bekerja dengan cara memberikan sinar atau cahaya yang bisa mengaktifkan respon obat tertentu. Dalam kasus degenersi makula, terapi ini diberikan untuk menghancurkan pembuluh darah abnormal penyebab DM.
Dokter spesialis mata mungkin akan mengkombinasikan terapi PDT dengan suntikan anti-VEGF.
3. Fotokoagulasi laser
Saat menjalani prosedur laser photocoagulation atau fotokoagulasi laser, dokter akan menggunakan laser untuk membuka dan menghancurkan pembuluh darah yang bocor.
Dulu, prosedur ini merupakan pertolongan pertama yang dilakukan untuk menyembuhkan degenerasi makula tipe basah. Akan tetapi, pengobatan dengan laser dan photodynamic tidak sebanyak suntikan anti-VEGF sudah jauh lebih berkembang.
4.Mengonsumsi suplemen
Salah satu penyebab macular degeneration adalah kekurangan nutrisi berupa vitamin A, C, D, dan lutein serta zeaxanthin. Untuk mengatasi serta mencegahnya, kamu harus memenuhi asupan nutrisi tersebut dengan mengonsumsi suplemen mata.
Salah satu suplemen mata yang direkomendasikan adalah Eyebost. Suplemen ini mengandung vitamin A, C, E, antioksidan, dan lutein yang sangat baik untuk menjaga kesehatan mata, terutama degenerasi makula.
Suplemen ini sangat aman dikonsumsi setiap hari sebab mengandung bahan-bahan alami mulai dari madu asli, ekstrak bilberry, wortel, dan bunga marigold. Selain nutrisinya yang lengkap, Eyebost memiliki rasa yang manis.
In conclusion, degenerasi makula khususnya yang disebabkan oleh penuaan atau AMD menjadi pemicu hilangnya penglihatan pada orang berusia lanjut. Oleh karenanya, kita harus bersama-sama menjaga kesehatan mata, baik diri sendiri ataupun keluarga.
Jangan sampai gangguan penglihatan menghalangimu untuk terus produktif sepanjang hari dan menikmati setiap momen berharga dengan diri sendiri maupun orang terkasih. Jangan lupa bahagia ya, teman mata!
Tinggalkan komentar