Anak-anak setidaknya punya 10 karakteristik unik yang menemani tumbuh kembang si kecil. Tidak sedikit aktivitas si kecil ditemani media bermain dan belajar seperti buku, televisi, hingga gadget.
Teman mata, pernahkah kamu sengaja memperhatikan aktivitas si kecil dan mendapati si kecil kesulitan melihat objek benda di sekitar tubuhnya. Atau, si kecil sering menabrak benda yang berada tidak jauh dari tubuhnya?
Hati-hati, bisa jadi si kecil mengidap hyperopia atau rabun dekat. Kok bisa?
Yuk, kita bahas selengkapnya seputar rabun dekat pada anak yang normal terjadi namun bisa menjadi kelainan apabila melebihi usia tertentu. Penasaran seputar hiperopia pada anak, simak pada artikel ini.
Pengertian Hyperopia
Hyperopia atau rabun dekat alias mata jauh merupakan kondisi gangguan penglihatan dimana penderitanya akan kesulitan melihat objek dari dekat. Pada umumnya, hyperopia menyerang berbagai usia terutama pada lansia. Namun, tidak sedikit bayi hingga anak-anak mengalami rabun dekat karena beberapa faktor.
Hyperopia terjadi apabila mata lebih pendek atau pipih dari ukuran normalnya. Hal ini menyebabkan bayangan benda jatuh di belakang retina. Normalnya, bayangan benda akan jatuh tepat pada retina sehingga lensa mata bekerja secara normal.
Penyebab Hyperopia Pada Anak
Mengapa bayi dan anak-anak berisiko mengalami hyperopia atau rabun dekat?
Karena, mata bayi dari usia 0 bulan hingga 3 tahun berbentuk lebih kecil dan akan berubah bentuk sepanjang si kecil tumbuh dan berkembang. Apabila mata si kecil berukuran normal, maka hyperopia ini akan hilang dengan sendirinya pada usia tujuh hingga delapan tahun.
Adapun penyebab lain hyperopia pada anak ialah genetika. Meski sedikit kasus, rabun dekat bisa terjadi pada anak-anak pada usia yang tidak ditentukan. Namun, kasus rabun dekat akibat genetika banyak terjadi pada usia 40 tahun.
Penting untuk diketahui, rabun dekat berisiko terjadi tanpa memandang batasan usia karena beberapa faktor seperti adanya penyakit diabetes, tumor, masalah pembuluh darah pada retina, serta tidak berkembangnya mata pada bayi saat di dalam kandungan.
Bahkan, tidak sedikit remaja menderita rabun dekat namun tidak disadari karena kualitas kelenturan mata remaja masih cukup untuk membantu penglihatan tanpa bantuan kacamata atau lensa kontak.
Gejala Hyperopia pada Anak-Anak
Gejala umum rabun dekat akan mudah diidentifikasi ketika usia 40 tahun. Namun, gejala yang terjadi pada anak-anak cenderung sulit untuk diketahui karena si kecil memiliki keterbatasan berekspresi atau menjelaskan keluhannya.
Berikut gejala umum rabun dekat yang wajib diketahui:
- Mata anak sering berair
- Anak kesulitan membaca
- Sakit kepala
- Sering menabrak benda yang dekat dari tubuhnya
- Anak sering menyipitkan mata saat melihat objek dari dekat
- Si kecil terlalu sering mengucek mata karena gatal dan panas
Apakah Hyperopia Pada Anak Merupakan Kondisi Normal?
Gangguan penglihatan rabun dekat pada anak-anak merupakan hal normal dan umum terjadi apabila gangguan tersebut ringan. Tidak sedikit anak-anak bisa beradaptasi dengan rabun dekat karena otot mata pada anak berperan untuk mengakomodasikan otot matanya sehingga objek dekat tetap terlihat fokus.
Namun, tidak sedikit pula rabun dekat menjadi kronik dan berisiko mengalami ambliopia sehingga anak-anak kehilangan penglihatan. Adapun risiko komplikasi yang berhubungan dengan rabun dekat yaitu mata juling dan mata tegang.
Perawatan Rabun Dekat Pada Anak
Perawatan rabun dekat pada anak diawali dengan konsultasi pada dokter spesialis mata. Hal ini bertujuan agar penanganan dan perawatan rabun dekat menyesuaikan hasil diagnosis. Karena, terdapat beberapa jenis perawatan rabun dekat yang tidak harus dilakukan secara bersamaan. Berikut beberapa perawatan hyperopia pada anak:
1. Kacamata atau Lensa Kontak
Memberikan kacamata atau lensa kontak pada anak merupakan perawatan rabun dekat paling mudah untuk menghindari komplikasi dan membantu penglihatan anak membaik.
Namun, untuk mendapatkan jenis kacamata dan lensa kontak yang aman bagi anak-anak sebaiknya lakukan konsultasi dengan dokter mata. Mengapa harus konsultasi? Karena, kacamata untuk rabun dekat memiliki 4 jenis dengan fungsi yang berbeda. Jadi, jangan sampai salah beli kacamata untuk si kecil dan membahayakan si kecil.
2. Operasi Bedah Reaktif
Tindakan operasi merupakan alternatif untuk mengatasi rabun jauh pada usia 40 tahunan. Tindakan ini amat jarang dilakukan pada anak-anak namun memungkinkan terjadi. Operasi bertujuan untuk membentuk dan membersihkan kembali kornea mata.
Selain beberapa langkah di atas, membantu penglihatan si kecil tetap terjaga dan terhindar dari iritasi juga penting dilakukan agar aktivitas harian si kecil tidak terganggu. Beberapa langkah sederhana lainnya yaitu pastikan si kecil mengkonsumsi makanan sehat dan konsumsi suplemen vitamin mata.
Suplemen vitamin mata penting bagi si kecil agar mata tetap ternutrisi sehingga tidak rentan terhadap gangguan penglihatan yang disebabkan oleh iritasi bakteri dan virus.
Saat ini, kamu tidak perlu bingung memilih suplemen vitamin mata yang siap memenuhi kebutuhan nutrisi mata. Kini, ada Eyebost yang siap mewujudkan mata yang sehat.
Eyebost adalah vitamin mata terbaik yang diformulasikan secara khusus untuk memastikan penglihatan selalu jernih, fokus, dan tajam, mencegah berbagai jenis gangguan mata, serta membantu meringankan gejala iritasi mata.
Terbuat dari ekstrak bunga marigold, wortel, buah bilberry, dan madu asli, Eyebost dilengkapi dengan nutrisi kompleks, seperti antioksidan lutein, polifenol, antosianin, dan flavonoid, serta vitamin A, C, dan E.
Terlebih, Eyebost telah mengantongi izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan sertifikasi HALAL dari Majelis Ulama Indonesia. Pun, semua bahan Eyebost dijamin 100% alami tanpa pengawet buatan sehingga kamu tidak perlu ragu lagi untuk mengkonsumsinya setiap hari.
Jadi, sudah siapkah kamu menyambut mata yang sehat dan masa depan yang cerah dengan Eyebost? Yuk, minum Eyebost mulai hari ini!
Ingat mata, ingat Eyebost
FAQ
Apakah Eyebost Halal dan BPOM?
Kami memastikan bahwa Eyebost telah bersertifikat Halal (ID00110000121941021) serta telah lulus uji BPOM (TR226015961) sehingga aman untuk dikonsumsi.
Apakah Eyebost Tersedia di Apotik?
Saat ini, Eyebost belum tersedia di apotik. Tapi, kamu bisa mendapatkannya secara online melalui website maupun toko resmi di beberapa marketplace seperti Shopee Mall, Tokopedia, Lazada Mall, dan TikTok Shop.
Adakah Efek Samping Eyebost?
Kami memastikan bahwa Eyebost tidak menimbulkan efek samping, alergi, iritasi, atau ketergantungan pada penggunaannya. Tapi, kami menyarankan agar dikonsumsi sesuai dosis tertera pada kemasan yaitu minimal usia konsumsi 2 tahun.