Gadget dan Mata Anak: Efek Negatif dan Cara Melindunginya

Di dunia yang serba digital ini, gadget emang nggak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Bukan hanya orang dewasa, sekarang anak-anak pun sudah banyak yang dibekali gadget oleh orang tuanya.

Padahal, anak yang terlalu lama di depan layar ponsel atau tablet akan berdampak buruk pada kesehatan, terutama mata. Nah, di artikel ini, MiBost bakal bahas soal gadget dan mata anak. Simak terus artikel ini, ya!

Efek Negatif Gadget untuk Mata Anak

Efek Negatif Gadget untuk Mata Anak

Ada berbagai efek negatif yang harus Teman Mata waspadai kalau anak-anak terlalu lama di depan gadget. Berikut rinciannya:

1. Rawan Terkena Rabun Jauh

Dokter mata dari Inggris, Irfan Jeeva dalam BBC mengatakan, kasus rabun jauh (miopia) pada anak-anak semakin sering ia temui. Bahkan, ia menyamakan masalah ini mirip seperti kasus anak-anak yang punya gigi berlubang karena terlalu banyak makan cokelat.

Salah satu pasien Jeeva, Aishwarya (7) mengalami miopia di usianya yang baru memasuki sekolah dasar. Ayah Aishwarya, Raj mengakui bahwa putrinya memang sering menghabiskan waktu di depan layar dan kesulitan untuk mengendalikannya.

Di sisi lain, saat ini 90% remaja dan orang dewasa di Benua Asia menderita rabun jauh. Angka ini meningkat drastis jika dibandingkan beberapa generasi terakhir. Serupa dengan di Asia, jumlah orang yang mengalami miopia hampir naik dua kali lipat sejak 50 tahun lalu.

2. Mata Mengalami Ketegangan Digital

Terlalu banyak melihat gadget dapat menyebabkan mata tegang untuk semua orang, tak terkecuali anak-anak. Dalam istilah medis, ketegangan mata digital disebut dengan sindrom penglihatan komputer (computer vision syndrome).

Menurut beberapa penelitian, sekitar 50% sampai 60% anak di dunia mengalami ketegangan mata digital selama pandemi Covid-19. Meskipun bukan penyakit yang berbahaya, tapi kondisi ini akan membuat anak-anak tidak nyaman.

Anak yang mengalami sindrom ini akan merasa mata kering, berair, gatal, perih, penglihatan kabur, terlalu peka terhadap cahaya, hingga sakit kepala. Terkadang, mereka akan merasakan nyeri di bagian leher, bahu, atau punggung.

3. Terkena Gangguan Tidur

Secara alami, mata manusia tidak dapat menangkal cahaya biru (blue light) yang masuk ke mata. Padahal, paparan cahaya biru yang terlalu lama dapat memperburuk siklus tidur dan ritme sirkadian.

Apalagi, melihat gadget terlalu larut malam dapat mengganggu kualitas tidur. Cahaya biru dapat menghalangi hormon melatonin yang membuat tubuh mengantuk. Padahal, tidur merupakan salah satu kegiatan yang penting untuk perkembangan anak.

Berapa Lama Anak Boleh Melihat Gadget?

Berapa Lama Anak Boleh Melihat Gadget

Sebenarnya, anak masih boleh melihat gadget dengan berbagai syarat dan aturan tertentu. Ketika anak melihat laptop maupun tablet, usahakan Teman Mata bisa mendampinginya agar waktu lebih terkontrol.

Untuk menghindari dampak negatif, Akademi Dokter Anak Amerika menganjurkan agar tidak menggunakan gadget pada anak di bawah usia 18 bulan. Lalu untuk anak usia 18-24 bulan, pastikan media yang ditampilkan berkualitas tinggi sambil terus didampingi.

Bagi anak usia 2-5 tahun, sebaiknya anak-anak yang menonton televisi, laptop, maupun tablet dibatasi maksimal satu jam dalam sehari. Kemudian anak yang berusia lebih dari 6 tahun, batasi screen time maksimal 1,5 jam dalam sehari.

MiBost juga mau mengingatkan buat Teman Mata untuk terus mendampingi anak-anak ketika melihat gadget, ya. Pilih konten yang edukatif, informatif, dan menarik untuk anak agar mereka bisa belajar dan berinteraksi sambil melihat gawainya.

Cara Melindungi Mata Anak dari Dampak Gadget

Dokter spesialis mata anak dari Amerika Serikat, Luxme Hariharan merekomendasikan lima langkah sederhana untuk melindungi mata dari paparan gadget. Hariharan menyebut tips ini sebagai “BL1NK” yang terdiri dari:

B – Blink (Berkedip)

Walaupun terlihat sepele, namun berkedip ternyata dapat membantu untuk mengurangi dampak gadget di mata. Ketika kita melihat gadget, mata akan berkedip lebih sedikit dan membuat mata lebih kering.

Karena itu, ketika anak sering melihat gadget, cobalah untuk mengajaknya berkedip lebih sering agar mata lebih lembap. Setelah itu, tataplah objek di kejauhan, kemudian berkedip, dan merilekskan otot bahu serta leher. Cara ini akan membantu mengurangi ketegangan digital.

L – Lubricate (Lumasi Mata)

Kalau berkedip lebih sering masih belum membantu, cobalah untuk melumasi mata dengan menggunakan tetes air mata buatan. Pastikan obat yang digunakan aman dipakai untuk anak-anak, ya.

Selain itu, air mata buatan juga bisa didapatkan dari salep yang dipakai di malam hari agar kelembapannya lebih maksimal. Jika rumah punya udara yang kering, pertimbangkan membeli pelembap udara.

I – Inches Away (Jaga Jarak Beberapa Inchi)

Kalau anak-anak masih ingin melihat gadget, Teman Mata bisa mengatur jarak dan pencahayaan yang sesuai agar tidak mudah lelah. Usahakan jarak gadget dengan mata sekitar 1 lengan dengan posisi sedikit miring ke bawah dari wajah anak.

Selain itu, sesuaikan pengaturan layar, termasuk kontras dan kecerahan agar lebih nyaman di mata. Hindari penggunaan gadget di luar ruangan atau tempat yang terang benderang karena silau dapat menyebabkan mata jadi lebih tegang.

Jika anak melihat gadget sambil duduk, jaga postur tubuhnya agar tetap baik, tidak bungkuk, condong ke depan, maupun ke belakang. Postur tubuh yang buruk ternyata bisa membuat otot jadi lebih tegang dan sakit kepala.

N – Near Device Breaks (Minimalkan Penggunaan Gadget)

Secara alamiah, anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan sebaiknya memang harus diajak untuk bermain di luar ruangan. Dorong anak untuk bermain dengan teman sebaya, mainan fisik, maupun hewan peliharaan saat beristirahat dari gadget.

Jika susah, setidaknya ajak anak untuk melihat ke luar jendela setelah menyelesaikan permainan yang ada di gadget. Tidak hanya mampu mengurangi dampak buruk gadget, cara ini akan merangsang kreativitas, kemampuan sosial, hingga perkembangan motorik. 

K – Know Your Sources (Cari Sumber Informasi Terpercaya)

Nah, sekarang giliran Teman Mata yang harus memilah informasi soal kesehatan mata anak dari sumber terpercaya. Pastikan informasi yang didapatkan berasal dari dokter, akademi, asosiasi mata, jurnal, maupun melalui website terpercaya.

Cara ini akan membantu kita untuk menggali informasi terkini soal kesehatan mata anak dan membedakan informasi yang faktual dengan hoaks. Jadi, jangan sampai salah pilih informasi kesehatan untuk anak, ya!

Untuk mendukung kesehatan mata anak, Teman Mata bisa memberikan Eyebost Essential untuk anak minimal usia 2 tahun. Eyebost Essential dibuat dari bahan alami dan madu hutan asli dengan rasa manis yang akan disukai Si Kecil.

Bagi anak usia 2-3 tahun, suplemen ini dapat dikonsumsi 1 kali sehari sebanyak ¼ sendok teh yang dilarutkan dengan air hangat. Sementara itu, anak usia 3-12 tahun dapat mengonsumsi Madu Eyebsot 1 kali sehari sebanyak ½ sendok teh.

Yuk jaga kesehatan mata anak sedini mungkin dengan rutin minum Eyebost. Jangan lupa checkout produk di eyebost.id/store untuk harga terbaik!

Infografis Cara Melindungi Mata Anak dari Gadget

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top
Yuk pesan eyebost sekarang di eyebost.id agar mata makin sehat dan jernih
//
CS Anggie
Online
|
//
Konsultasi