Kesehatan

Cat Eye Syndrome Dapat Disembuhkan: Mitos atau Fakta?

/

by Shaffi Kareem


Kucing, seekor hewan menggemaskan yang banyak mendapatkan cinta dari banyak orang. Parasnya yang lucu dan tingah lakunya yang menggemaskan, seringkali menjadi penghibur hati di kala sedih.

Selain itu, kucing dikenal memiliki kemampuan yang baik dalam melihat benda-benda di sekitarnya berkat matanya.

Seperti mata pada umumnya, mata kucing berbentuk bulat namun memiliki iris yang berbentuk memanjang.

Namun, tahukah kalian bahwa ada manusia yang memiliki mata yang bentuknya menyerupai mata kucing? Fenomena ini disebut sebagai Cat Eye Syndrome.

Sindrom Mata Kucing atau yang disebut juga dengan Cat Eye Syndrome adalah suatu penyakit langka yang erat kaitannya dengan berbagai jenis penyakit serius sehingga hal tersebut dapat membantu dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih jauh.

Penasaran tentang Sindrom Mata Kucing? Ikuti pembahasan berikut, yuk!

Apa itu Cat Eye Syndrome?

Sindrom Mata Kering (Cat Eye Syndrome) adalah sebuah penyakit genetik langka yang ditandai dengan mata menyerupai mata kucing.

Penyakit ini terjadi akibat kelainan kromosom 22 yang menyebabkan perkembangan janin menjadi tidak normal.

Salah satu contoh perkembangan abnormal pada janin adalah terjadinya Sindrom Mata Kucing. Umumnya, Sindrom Mata Kucing didapat oleh seseorang saat ia dilahirkan, namun sejauh ini penelitian tidak menyebutkan adanya faktor genetik yang diturunkan oleh orangtuanya.

Dalam sebuah studi berjudul Cat-Eye Syndrome: A Report of Two Cases and Literature Review disebutkan bahwa angka terjadinya Cat Eye Syndrome sangat kecil yaitu 1 kasus pada setiap 150.000 populasi.

Kamu juga harus tahu, patut diwaspadai, konjungtivitis yang berbahaya!

Namun, penyakit ini patut diwaspadai sebab dapat menjadi suatu tanda adanya penyakit serius pada tubuh.

Penyebab Cat Eye Syndrome

Cat Eye Syndroe atau yang biasa disebut dengan sindrom Schmid-Fraccaro adalah sebuah penyakit langka genetik.

Penyebab Sindrom Mata Kucing adalah adanya kelainan kromosom 22. For your information, kelainan kromoson 22 merupakan penyebab terjadinya penyakit genetik yang mempengaruhi pembentukan janin dan cacat intelektual.

Pada dasarnya, manusia memiliki 23 pasang kromosom yang masing-masing kromosom berjumlah sepasang dan ditandai dengan “p” (long arm) dan “q” (short arm).

Pengurangan dan penambahan jumlah kromosom akan menyebabkan kelainan pada perkembangan janin, misalnya pada Sindrom Mata Kucing.

Pada Cat Eye Syndrome, kromosom 22 yang seharusnya memiliki salinan berjumlah sepasang berupa 22p dan 22q, justru memiliki salinan “q” tambahan berjumlah dua hingga tiga kali lipat. Hal ini menyebabkan terjadinya perkembangan abnormal pada janin di dalam perut.

Bagaimanapun, faktor genetik tidak mempengaruhi terjadianya Cat Eye Syndrome. Dilansir dari laman healthline, kelebihan salinan kromosom biasanya tidak diturunkan dalam keluarga, pasalnya kelainan genetik terjadi pada saat pembelahan sel reproduksi.

Meakipun demikian, kenali bahaya Cat Eye Syndrome pada anak karena hal tersebut bisa menjadi salah satu hal yang dapat menghambat perkembangan anak.

Sehingga, pada saat anak memiliki bentuk mata menyerupai kucing, maka segera lakukan pemeriksaan secara menyeluruh guna memastikan apakah terdapat kelainan pada anggota atau organ tubuh yang lain.

Gejala Cat Eye Syndrome

Cat Eye Syndrome merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh kelebihan salinan kromosom. Hal ini membuat para penderitanya memiliki berbagai masalah kesehatan. Salah satu yang paling mencolok adalah mata yang menyerupai mata kucing.

Mata menyerupai kucing pada penderita cat eye syndrome dinakmakan coloboma. Apa itu coloboma?

Menurut National Eye Institute, coloboma adalah suatu kondisi hilangnya suatu bagian pada jaringan yang membentuk mata.

Umumnya, coloboma didapatkan penderitanya saat ia dilahirkan. Selain itu, coloboma dapat terjadi pada salah satu atau kedua mata.

Kendati demikian, coloboma yang menyebabkna mata menyerupai mata kucing bukanlah satu-satunya gejala cat eye syndrome.

Beberapa organ atau bagian tubuh lain tumbuh secara abnormal dikarenakan kelainan kromosom.

Adapun gejala sindrom mata kucing antara lain seperti:

  • Gangguan mata, seperti stabismus (mata juling) atau unilateral microphthalmia (ukuran mata lebih kecil dari mata pada umumnya)
  • Anal stenosis atau anus yang berukuran lebi kecil dan sempit
  • Gangguan pendengaran ringan
  • Kelainan jantung bawaan
  • Kelainan ginjal, seperti salah satu atau kedua ginjal tidak berkembang dengan baik, tidak adanya salah satu ginjal, atau kelebihan jumlah ginjal
  • Disabilitas intelektual
  • Hernia
  • Atresia biliar
  • Kelainan kerangka atau tulang, seperti skoliosis, dan lain-lain.
  • Kelainan saluran reproduksi, seperti tidak adanya vagina, rahim tidak berkembang dengan baik, serta testis yang tidak turun.
  • Bertubuh pendek
  • Terdapat celah pada langit-langit mulut
  • Fitur wajah tidak normal, seperti rahang bawah berukuran kecil, jarak antar mata lebih lebar dari biasanya, serta lipatan kelopak mata yang cenderung miring ke bawah.

Bagaimanapun, gejala-gejala di atas merupakan gejala tambahan yang berbeda pada setiap kasusnya.

Namun, sindrom mata kucing menunjukkan tiga gejala yang sebut dengan classic triad, yang mana 2 dari 5 penderita Cat Eye Syndrome pasti menunjukkan gejala-gejala di bawah ini, antara lain seperti:

1. Coloboma

Hilangnya jaringan pembentuk mata disebut coloboma. Kondisi ini merupakan salah satu gejala sindrom mata kucing. Kehilangan jaringan ini terjadi pada bagian iris mata yang kemudian menyebabkan

Mata penderitanya seolah memiliki pupil memanjang dan menyerupai mata kucing. Selain itu, coloboma dengan derajat keparahan tinggi dapat menyebabkan kerusakan penglihatan bahkan mengalami kebutaan atau vision loss.

2. Tumbuhnya skin tag dan ear pit

Selain gejala yang nampak pada mata, nampak juga gejala pada telinga penderita sindrom mata kucing. Pada bagian luar telinga, terdapat pertumbuhan daging jinak di permukaan kulit yang dinamakan skin tag. Biasanya, skin tag disebabkan karena ketidakseimbangan hormon.

Selain itu, penderita cat eye syndrome juga ditandai oleh adanya lubang yang sangat kecil pada bagian telinga luar yang dinamakan dengan ear pit. Lubabg kecil ini tidak boleh diabaikan sebab dapat mengalami infeksi hingga mengeluarkan nanah.

3. Tidak adanya lubang anus

Salah satu gejela Cat Eye Syndrome adalah tidak adanya lubang anus sebagai tempat untuk pembuangan feses atau disebut juga dengan atresia ani. Hal ini disebabkan oleh adanya tidak sempurnanya proses pembelahan dinding pencernaan saat janin berada di dalam rahim.

Namun, kondisi ini masih dapat diatasi dengan melakukan tindakan operasi, di antaranya adalah operasi guna membuat sambungan antara usus dan anus, perineal anoplast, serta kolostomi dimana dokter akan membuat lubang atau stoma pada perut untuk mengeluarkan kotoran menggunakan kantong (colostomy bag).

Apakah Cat Eye Syndrome dapat disembuhkan?

Apabila ada yang bertanya apakah sindrom kucing dapat disembuhkan, jawabannya adalah TIDAK. Hal ini disebabkan karena Cat Eye Syndrome terjadi akibat kelainan kromosom.

Dalam proses penanganannya, beberapa dokter akan ikut dilibatkan antara lain seperti dokter bedah, dokter spesialis anak, jantung, mata, pencernaan, serta tulang.

Meskipun Cat Eye Syndrome tidak dapat disembuhkan, dokter akan berusaha untuk mengatasi gejala yang ditimbulkan oleh sindrom ini.

Dilansir dari healthline, beberapa pengobatan yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan gejalanya antara lain seperti:

  • Obat-obatan
  • Terapi fisik
  • Terapi hormon pertumbuhan, misalnya untuk penderita yang memiliki gejala bertubuh pendek
  • Tindakan operasi, misalnya colostomy untuk mengatasi tidak adanya anus
  • Pendidikan bagi penderita dengan disabilias intelektual

Kiat-Kiat Menjaga Mata Anak

Erat kaitannya mata dengan pendidikan anak sebab mata merupakan pintu masuknya sumber informasi visual yang kemudian dapat mempengaruhi prestasi anak di sekolah. Sehingga, tidnakan preventif dapat dilakukan guna menjaga kesehatan mata anak.

Bagaimanapun, Cat Eye Syndrome bukan satu-satunya gangguan mata pada anak. Oleh karenanya, para orangtua harus memberikan perhatian penuh pada kesehatan mata anak.

Adapun kiat-kiat menjaga mata anak yang dapat dilakukan antara lain seperti:

  • Memenuhi asupan cairan anak
  • Memberikan buah dan sayur yang kaya akan beta karoten serta senyawa lutein dan zeaxanthin dalam asupan makanan harian anak
  • Memasukkan menu masakan ikan yang mengandung omega-3 tinggi
  • Mengajak anak untuk selalu melakukan aktivitas fisik
  • Membatasi penggunaan gawai pada anak

Selain kiat-kiat di atas, para orangtua juga direkomendasikan untuk memberikan vitamin mata pada anak guna memenuhi asupan nutrisi yang baik untuk mata.

Salah satunya adalah vitamin mata Eyebost. Madu herbal ini dikenal akan manfaatnya dalam menjaga kejernihan penglihatan serta meredakan berbagai gejala gangguan mata anak.

Dalam satu botol Eyebost, terkandung ekstrak wortel, blueberry, bilberry, serta bunga marigold, yang dikenal memiliki kandungan lutein tinggi.

Oleh karenanya, konsumsilah Eyebost untuk memastikan mata anak selalu sehat sehingga prestasinya kian menanjak. Ingat mata, ingat Eyebost!


Share on:

ISFJ type of human.

Tinggalkan komentar

logo eyebost

Eyebost adalah vitamin mata alami yang diracik menggunakan bahan pilihan terbaik, eyebost membuat mata jadi jernih.

Kontak Kami

eyebostofficial@gmail.com

+6281327850411

Jl. Raya Mayjen Sungkono No.KM 5, Dusun 1, Blater, Kec. Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah 53371

Jam Pelayanan

Senin – Jum'at: 08.00 am – 16.00 pm

Sabtu: 08.00 am – 14.00 pm

Minggu: Slow Respon

Yuk pesan eyebost sekarang di eyebost.id agar mata makin sehat dan jernih
//
CS Kamel
Online
|
//
Konsultasi