Benarkah Pijat Mata Ampuh Hilangkan Minus Anak? Ini Penjelasannya

Terkadang, si kecil mengeluh matanya terasa pegal setelah seharian belajar atau terlalu lama menatap layar gadget. Untuk mengatasinya, beberapa orang tua melakukan cara sederhana untuk membantu meredakan ketegangan mata dengan terapi pijat mata.

Selain bikin rileks, konon katanya pijat mata ampuh untuk mengatasi rabun jauh atau mata minus pada anak-anak. Lalu, apakah anggapan ini benar dan terbukti secara ilmiah?

Kalau Teman Mata penasaran, temukan jawabannya di artikel ini, ya!

Mengenal Terapi Pijat Mata

Pijat mata merupakan teknik memijat atau memberikan tekanan lembut pada area sekitar mata, contohnya di alis, bawah mata, maupun pelipis. Umumnya, jenis terapi ini dilakukan untuk memberikan relaksasi, tetapi juga manfaat tertentu.

Banyak orang yang percaya kalau pijat mata dapat mengurangi ketegangan sekaligus meningkatkan sirkulasi darah di mata. Tak jarang juga, ada orang yang mengatakan kalau pijat mata dapat membantu insomnia hingga menyembuhkan mata minus.

Pijat jenis ini dapat dilakukan dengan menggunakan tangan, alat sederhana, maupun alat pijat elektrik yang lebih modern. Terapi ini bisa dilakukan dari anak-anak, remaja, hingga dewasa.

Apakah Terapi Pijat Mata Ampuh Hilangkan Minus Anak?

Terapi Pijat Mata

Dokter Maria dalam laman Alodokter mengatakan, terapi pijat mata termasuk sebagai pengobatan alternatif. Artinya, terapi pijat mata termasuk pengobatan yang belum tentu ampuh untuk mengatasi mata minus.

Karena tergolong pengobatan alternatif, jenis pengobatan ini belum melewati uji klinis sebelum diterapkan pada pasien. Di sisi lain, pijat mata juga belum memiliki bukti ilmiah kuat dan perlu dikaji lebih lanjut.

Meskipun begitu, pijat mata memiliki potensi manfaat untuk memperlancar sirkulasi darah pada mata. Pasien yang melakukan terapi alternatif juga harus lebih concern (perhatian) dengan keamanan pijat mata pada pasien, terutama pada anak-anak.

Untuk mengatasi mata minus pada anak, sebaiknya Teman Mata berkonsultasi pada dokter spesialis mata untuk pengobatan lebih lanjut. Jika masih anak-anak, biasanya akan diobati dengan kacamata atau lensa kontak.

Di sisi lain, biasanya anak-anak dengan mata minus belum disarankan untuk melakukan operasi. Mata anak-anak masih dalam masa pertumbuhan sehingga efek bedah tidak akan bertahan lama.

Sayangnya, rabun jauh (miopia) yang menyebabkan mata minus pada anak-anak belum dapat disembuhkan. Pengobatan yang ada saat ini baru bisa mencegahnya bertambah parah di kemudian hari.

Pencegahan Mata Minus Anak

Pencegahan Mata Minus Anak

Nah, sebelum terlambat, Teman Mata bisa melakukan langkah ini untuk mencegah mata minus pada anak:

1. Batasi Screen Time Anak

Teman Mata sudah tahu belum, kalau diperkirakan 1 dari 3 anak di dunia mengalami rabun jauh? Meskipun miopia terjadi karena beberapa faktor, salah satu penyebabnya karena memiliki screen time yang cukup tinggi.

Dokter sub-spesialis mata anak dari Inggris, Chris Hammond dalam The Guardian mengatakan, orang tua harus membatasi penggunaan gadget pada anak-anak. Idealnya, anak baru boleh melihat gadget ketika usianya di atas 2 tahun.

Screen time pada anak-anak pun wajib dibatasi maksimal 1 jam sehari sampai usia 5 tahun. Ketika umurnya memasuki 6 tahun, anak-anak hanya boleh memiliki screen time maksimal 2 jam per hari hingga usia 12 tahun.

2. Istirahatkan Mata

Tak hanya membatasi screen time, si kecil juga harus sering mengistirahatkan mata ketika melihat gadget maupun membaca. Coba dorong anak-anak melakukan teknik 20-20-20 untuk relaksasi.

Teknik ini berarti setiap 20 menit, ajak anak melihat objek berjarak 20 kaki (6 meter) selama 20 detik. Dengan melakukan cara ini, otot mata akan menjadi lebih rileks dan mengurangi risiko mata kering.

3. Ajak Anak ke Luar Ruangan

Ahli perawatan kesehatan mata asal Inggris, Daniel Hardiman-McCartney dalam BBC News menyebut, anak harus menghabiskan waktu minimal 2 jam di luar ruangan setiap hari. Cara ini harus dilakukan semua anak-anak, terutama antara usia 7-9 tahun.

Saat berada di luar ruangan, anak akan sinar matahari, olahraga, dan mata yang fokus pada objek lebih jauh. Hasilnya, apabila dilakukan secara rutin, mengajak anak untuk beraktivitas di luar ruangan dapat mengurangi risiko terkena rabun jauh. 

4. Rutin Melakukan Cek Mata

Kalau beberapa cara sudah Teman Mata lakukan, jangan lupa juga untuk melakukan cek mata secara rutin, ya. Daniel menyarankan agar orang tua membawa si kecil rutin cek mata saat berusia 7-10 tahun.

Dengan melakukan cek mata, orang tua dapat membantu melindungi si kecil dari penyakit mata yang lebih parah, seperti ablasi retina, glaukoma, hingga katarak di kemudian hari. Apabila anak memang mengalami rabun jauh, anak bisa segera mendapatkan alat bantu agar penglihatannya membaik.

5. Konsumsi Makanan Bergizi

Tidak hanya dilakukan secara fisik, pencegahan mata minus pada anak juga bisa dilakukan dari dalam. Ajak anak-anak untuk mengonsumsi makanan bergizi, terutama nutrisi yang dibutuhkan mata anak.

Si kecil disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan vitamin A, C, E, asam lemak omega-3, lutein, zeaxanthin, dan copper (seng) demi kesehatan mata. Berbagai nutrisi ini dapat ditemukan di sayuran hijau, buah, kacang-kacangan, maupun sumber protein hewani.

Nah, biar perlindungan makin maksimal, Teman Mata dapat memberikan suplemen mata untuk si kecil, seperti Eyebost Essential. Vitamin mata ini 100% aman dikonsumsi anak-anak karena terbuat dari bahan alami yang lolos uji BPOM dan Halal MUI.

Eyebost Essential dapat dikonsumsi anak-anak minimal usia 2 tahun. Untuk ketentuan konsumsi Eyebost bagi anak-anak, Teman Mata bisa baca artikel “Cara Konsumsi Eyebost” di link berikut: Cara dan Ketentuan Konsumsi Eyebost.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top
Yuk pesan eyebost sekarang di eyebost.id agar mata makin sehat dan jernih
//
CS Anggie
Online
|
//
Konsultasi