Online Store Eyebost: Online 24 Jam

Ulkus Kornea Berisiko Sebabkan Kebutaan, Waspadai 7 Penyebabnya!

Shaffi Kareem

ulkus kornea

Mata merupakan salah satu panca indera yang memiliki fungsi utama penglihatan. Dalam menjalankan fungsi ini, mata didukung oleh beberapa bagiannya, mulai dari kornea, pupil, iris, retina, dan lain-lain yang masing-masing memiliki fungsinya tersendiri.

Akan tetapi, bagian mata yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini adalah bagian mata kornea.

Tahukah kalian apa itu kornea?

Kornea adalah lapisan terluar mata yang berfungsi untuk melindungi bola mata. Sayangnya, bagian mata ini merupakan bagian yang paling sering terkena gangguan mata, misalnya pada ulkus kornea.

Gangguan mata tersebut bukan hal yang serius, namun tidak boleh disepelekan sebab dapat berdampak pada terganggunya fungsi penglihatan.

Ingin tahu lebih detail tentang ulkus kornea? Simak terus pembahasan di bawah ini ya, sobat!

Ulkus kornea

Mata sangat rentan terkena ganggan mata sebab mata selalu berada dalam posisi terbuka, sehingga berbagai jenis debu, partikel, bakteri, virus, dan lain sebagainya dapat memgancam kesehatan mata. Salah satu dari sekian banyak gangguan pada mata adala ulkus kornea.

Apa itu ulkus kornea? Corneal ulcers atau yang disebut juga dengan ulkus kornea adalah sebuah gangguan mata yang menyerang kornea mata dan turut melibatkan stroma (lapisan tebal di bawah kornea) dan berpotensi mengancam penglihatan.

Tidak heran apabila gangguan mata ini dapat mengancam penglihatan sebab dengan pengobatan yang dilakukan sesegera mungkin, ulkus kornea dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti munculnya jaringan parut, perkembangan glaukoma, katarak, sinekia posterior, dan hilangnya penglihatan.

Disebutkan dalam sebuah studi berjudul Bacterial Keratitis Preferred Practice Pattern bahwa angka kejadian ulkus kornea di Amerika berkisar sekitar 30.000-75.000 kasus, dan 12,2% di antaranya melakukan trasplantasi kornea akibat keratitis menular.

Penyebab Ulkus Kornea

Sebelum mnegenal lebih jauh tentang ulkus kornea. Kita juga harus mengetahui hal yang mendasar, termasuk di dalamnya adalah penyebab terjadinya corneal ulcers.

Dengan mengetahui penyebabnya, diharapkan kita dapat melakukan beberapa upaya pencegahan.

Pada umumnya, ulkus kornea disebabkan akibat keratitis atau inflamasi pada kornea. Keratitis akut akan menyebabkan robekan pada kornea dan menyebabkan bakteri masuk ke dalamnya dan menyebabkan corneal ulcers.

Namun, dilansir dari National Iinstitutes Health disebutkan bahwa biasanya ulkus kornea disebabkan oleh:

1. Virus

Salah satu virus penyebabnya adalah virus Herpes Simplex Virus (HSV) yang merupakan penyebab terjadinya penyakit herpes.

Meskipun demikian, virus ini merupakan penyebab umum keratitis dan kebutaan kornea menular di negara-negara berkembang.

Selain itu, virus bernama Varicella zoster (penyebab cacar air dan shingles) dan cytomegalovirus juga dapat menyebaban terjadinya keratitis akibat virus meskipun kasus ini tergolong jarang terjadi.

2. Jamur

Kasus infeksi kornea akibat jamur terjadi pada 5-10% dari keseluruhan kasus. Jamur banyak berkembang di area yang hangat dan lembab seperti pada negara beriklim tropis.

Selain itu, luka pada kornea yang disebabkan oleh tumbuhan juga dapat menyebabkan bakteri masuk ke dalam mata.

Dalam sebuah studi berjudul Infectious Corneal Ulcers disebutkan bahwa adapun contoh-contoh jamur penyebab ulkus kornea antara lain seperti Aspergillus, Fusarium, Scedosporium apiospermum, Candida albicans, Phaeohyphpmycetes, dan spesien Candida lainnya.

Di samping itu, jamur juga dapat disebabkan oleh penggunanan lensa kontak yang dilakuakn dengan sembarangan.

Hal ini dapat menyebabkan keratitis atau peradanagan pada kornea yang kemudian dapat berkembang menjadi ulkus kornea.

3. Bakteri

Bakteri merupakan penyebab paling umum dalam kasus ulkus kornea. Pada awalnya, keratitis atau inflamasi pada kornea yang parah akan menyebabkan luka atau trauma berupa robekan. Melalui robekan tersebut, bakteri masuk ke bagian bawah kornea dna terjadilah ulkus kornea.

Biasanya, corneal ulcers akibat bakteri disebabkan oleh penggunaan kontak lensa, terlebih lagi pada pengguna lensa kontak berkepanjangan dan tidak memperhatikan kebersihan lensa. Oleh karenanya, perhatikan kebersihan lensa guna mencegah terjadinya gangguan mata.

4. Parasit atau Protozoa

Ada sebuah parasit (amoeba) yang bernama Acanthamoeba. Jenis amoeba yang satu ini seringkali menyebabkan infeksi pada tubuh manusia dan banyak ditemukan pada tanah dan air yang tidak steril seperti air sungai, air danau, dan lain sebagainya.

Lagi-lagi, parasit penyebab ulkus korne abnayak terjadi pada pengguna lensa kontak yang tidak menjaga kebersihan, baik dari cairan khusus lensa, tempat lensa, ataupun tidak menjaga kebersihan tangan. Saat parasit ini menginfeksi mata, maka hal ini akan menyebabkan infeksi serius.

5. Penyakit Autoimun

Ulkus korena tidak hanya disebabkan oleh berbagai mikroorganisme menular, namun juga dapat disebabkan oleh peyebab tidak menular seperti penyakit autoimun.

Misalnya pada Peripheral Ulcerative Keratitis (PUK), yang merupakan komplikasi mata kedua terbanyak pada penderita penyakit autoimun.

Dalam sebuah studi berjudul Systemic Disorders Associated with Peripheral Corneal Ulceration disebutkan bahwa ada berbagai penyakit yang berkaitan erat dengan PUK yaitu granulomatosis Wagener, Relapsing Polychondritis, Polyarteritis Nodosa, sindrom Churg-Strauss, dan Microscopic Polyangiitis.

6. Abrasi dan Erosi pada Kornea

Istilah abrasi dan kornea tidak hanya digunakan untuk menjelaskan femonena alam pada pantai dan sungai.

Kedua istilah tersebut menjelaskan fenomena yang terjadi pada gangguan mata. Tahukah kalian apa arti abrasi dan erosi kornea?

Abrasi kornea adalah kondisi di mana terdapat luka pada lapisan permukaan kornea. Hal ini dapat diakibatkan oleh cakar kuku, brush make-up, dan luka akibat ranting pohon.

Selain itu, abrasi kornea juga diakibatkan oleh kebiasaan buruk seperti mengucek mata terlalu keras dan terjadinya mata kering.

Sementara itu, erosi kornea adalah suatu kondisi di mana epithelium (lapisan permukaan kornea) terlepas dari bagian di bawahnya.

Fenomena ini banyak terjadi ketika bangun tidur di pagi hari, di mana mata kering menyebabkan permukaan mata menempel pada kelopak mata dan epithelium terlepas.

Hal ini sangat menyakitkan dan membuat penglihatan buram.

7. Bell’s Palsy

Bell’s palsy adalah suatu penyakit yang ditandai dengan kelumpuhan otot. Penyakit ini menyebabkan penderitanya sukar untuk menegakkan punggung dan berjalan dengan kedua kakinya, sehingga penderitanya harus menggunakan kursi roda untuk beraktivitas.

Lemahnya otot akibat Bell’s palsy juga memperngaruhi otot di sekitar mata. Oleh karenanya, kelopak mata yang seharusnya menghidrasi mata dengan baik justru terganggu fungsinya.

Hal ini menyebabkan terjadinya mata kering dan memungkinkan ulkus kornea bekembang.

Gejala Ulkus Kornea

Memahami gejala sebuah penyakti dapat membantu kita meningkatkan kewaspadaan. Apabila kita merasakan beberapa atau semua gejala tersebut ada pada tubuh, kita dapat segera memeriksakannya ke dokter dan melakukan pengobatan.

Begitu pula dengan ulkus kornea. Apabila kita memahami gejalanya dengan baik, maka pengobatan dapat segera dilakukan dan mencegah gangguan mata tersebut berkembang lebih jauh dan menyebabkan hilangnya penglihatan. Menurut American Academy of Opththalmology disebutkan bahwa beberapa gejala corneal ulcers di antaranya seperti:

  • Mata merah
  • Mata berair
  • Kelopak mata bengkak
  • Nyeri pada mata
  • Sensasi masuknya benda asing pada mata
  • Penglihatan buram
  • Fotofobia atau sensitif terhadap cahaya
  • Keluarnya nanah atau cairan (eksudasi)
  • Titik berwarna putih pada lapisan kornea

Apakah Ulkus Kornea Dapat Disembuhkan?

Ulkus kornea dapat disembuhkan asalkan terdeteksi dini dan dilakukan pengobatan sesegera mungkin sebab penderitanya dapat kehilangan penglihatan permanen apabila dibairkan begitu saja. Dokter akan melakukan pengobatan sesuai dengan penyebab corneal ulcers.

Untuk penanganannya, ada yang dapat dilakukan secara mandiri maupun harus didampingi oleh dokter mata.

Bagaimanapun, menurut National Institutes of Health, ada beberapa pengobatan yang dapat dilakukan untuk menangani ulkus kornea antara lain seperti:

1. Obat-Obatan

Doker mata mungkin akan memberikan obat antibiotik topikal yang umumnya mengandung fluoroquinolones seperti ciproflaxacin atau ofloxacin. Selain antibiotik, dokter mungkin juga akan memberikan bat anti jamur dan anti virus yang berupa tetes mata.

Selain itu, pengobatan juga dpapat dilakukan dengan memberikan obat anti inflamasi untuk mengurangi pembengkakan dan mencegah luka pada kornea mata. Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa penggunaan steroid pada mata mungkin dapat memperparah infeksi mata yang diderita.

2. Operasi

Untuk ulkus kornea pada derajat yang parah, dokter mata mungkin akan memberikan pilihan untuk menjalani prosedur bedah bernama transplantasi kornea atau keratoplasti.

Prosedur ini dilakukan dengan cara mengganti kornea yang telah rusak dengan kornea yang masih sehat dan bagus.

Bagaimanapun, operasi in dilakukan apabila pengobatan dengan obat-obatan tidak memperbaiki keadaan kornea sebab luka pada kornea akan tetap tinggal dan mempengaruhi fungsi penglihatan.

Oleh sebab itu, tidak heran bahwa cangkok kornea juga dilakukan untuk memperbaiki kualitas hidup seseorang.

Dilansir dari laman CNN Indonesia, cangkok atau transplantasi kornea dapat dilakukan di Indonesia dengan biaya berkisar 40 juta rupiah.

Meskipun demikian, hanya ada lima dokter di Indonesia yang dapat melakukan prosedur ini karena minimnya alat untuk pelatihan.

Bagaimanpun, bisa dikatakan bahwa menjaga kesehatan mata merupakan hal yang gampang-gampang-susah.

Untuk menjaganya, kita dapat melakukan hal-hal sederhana seperti mengonsumsi makanan bergizi yang kaya akan nutrisi, stay hydrated, berolahraga secara rutin, istirahat cukup, serta periksa mata secara berkala.

Untuk pengguna lensa kontak, jagalah kebersihan tempat penyimpanan lensa dan pastikan untuk mengganti cairan khusus lensa secara berkala.

Selain itu, pastikan untuk mencuci tangan sebelum memegang area mata atau lensa kontak.

Vitamin mata juga dapat dikonsumsi sebagai upaya preventif dalam menjaga kesehatan mata. Salah satunya adalah Eyebost.

Terbuat dari ekstrak bilberry, bunga marigold, wortel, madu asli, dan diperkaya dengan flaour blueberry, menjadikan Eyebost menjadi vitamin mata yang sehat dan segar.

Adapun beberapa manfaat mengonsumsi Eyebost, di antaranya seperti meredakan gejala gangguan mata, menjernihkan penglihatan, dan menurunkan risiko terkena penyakit mata serius seperti glaukoma dan katarak.

Selain itu, Eyebost sangat aman dikonsumsi oleh anak-anak di atas usia 2 tahun hingga lansia. Percayakan kesehatan matamu dengan Eyebost.

Ingat mata, ingat Eyebost!

Bagikan:

Tags

Shaffi Kareem

ISFJ type of human.

Related Post

Tinggalkan komentar

Yuk pesan eyebost sekarang di eyebost.id agar mata makin sehat dan jernih
//
CS Anggie
Online
|
//
Konsultasi