Seperti yang kita ketahui bahwa mata merupakan organ yang sangat vital dalam kehidupan kita. Tanpa mata, kehidupan kita mungkin akan mengalami banyak kendala karena mata ikut terlibat pada hampir semua aktivitas kita. Misalnya, ketika mata kita terjangkit penyakit tiroid mata.
Pernahkah kalian mendengar tentang tiroid mata? Gangguan mata yang satu ini merupakan gangguan mata yang terjadi ketika mata mengalami peradangan dan kerusakan. Kondisi ini berkaitan erat dengan terganggunya sistem kekebalan tubuh.
Selain itu, gangguan mata ini juga bersinggungan dengan penyakit kekebalan tubuh lainnya. Sayangnya, tiroid mata daptat terjadi pada siapapun tanpa memandang usia dan jenis kelamin, sehingga penting bagi kita untuk membekali diri dengan pengetahuan akan tiroid mata.
Ingin tahu penjelasan selengkapnya? Ikuti terus ulasan berikut, ya!
Tiroid Mata
Thyroid eye disease atau yang disebut juga dengan tiroid mata adalah suatu kondisi di mana mata mengalami inflamasi atau peradangan yang menyebabkan kerusakan pada otot dan jaringan mata. Gangguan mata ini erat hubungannya dengan kelainan sistem imun atau kekebalan tubuh.
Pada dasarnya, sistem kekebalan tubuh terdiri dari sel-sel yang akan menjalankan peran proteksi terhadap berbagai mikroorganisme seperti virus, bakteri, dan jamur yang akan masuk dan menginfeksi tubuh. Out of nowhere, sel imun justru menyerang tubuh kita sendiri.
Baca Juga Yuk: Cara Mengobati Blefaritis Secara Alami dan Medis Agar Tidak Makin Parah, Penting!
Kelainan tersebut lah yang memicu terjadi peradangan pada beberapa bagian tubuh akibat tubuh yang tidak mampu melindungi tubuhnya sendiri.
Misalnya seperti yang terjadi pada tiroid mata. Bagaimanapun, thyroid eye disease juga berkaitan dengan penyakit autoimun seperti penyakit graves.
Perlu diketahui bahwa penyakit graves merupakan sebuah penyakit autoimun yang ditandai dengan hyperthyroidism (tubuh memproduksi kelebihan sel imun) dan hypothyroidism (tubuh memproduksi terlalu sedikit sel imun). Kondisi membuat mata rentan terkena infeksi dan mengalami peradangan.
Penyebab Tiroid Mata
Sebelum melakukan proses pengobatan, dokter perlu untuk mengetahui penyebab yang memicu penyakit tersebut muncul. Sama halnya dengan tiroid mata.
Dengan mengetahui penyebabnya, dokter dapat memberikan penanganan yang tepat supaya penyakit tersebut tidak kian parah.
Sayangnya, penyebab tiroid mata belum diketahui secara pasti oleh para ahli. Namun, gangguan ini kerap kali dikaitkan dengan sistem kekebalan tubuh.
Menurut American Academy of Ophthalmology, setidaknya 90% dari jumlah keseluruhan kasus tiroid mata disebabkan oleh produksi sel imun berlebih atau hyperthiroidism.
Hyperthyroidism atau overactive thyroid adalah suatu kondisi di mana tubuh memproduksi terlalu banyak sel imun.
Kondisi ini menyebabkan terjadinya gangguan pada metabolisme tubuh.
Di samping itu, 10% sisanya terjadi juga pada penderita dengan kadar hormon tiroid normal serta penderita dengan hypothyroidism.
Apa itu hypothyroidism?
Kondisi ini terjadi ketika tubuh seseorng memporduksi hormon tiroid di bawah kadar normal, seperti halnya pada penderita penyakit Hashimoto.
Oleh karenanya, para ahli masih membutuhkan penelitian mendalam tentang penyebab tiroid mata.
Gejala Tiroid Mata
Pada kebanyakan kasus gangguan mata, gejala yang ditimbulkan hampir menyerupai satu sama lain. Pemeriksaan oleh dokter spesialis mata mungkin perlu dilakukan, akan tetapi mengetahui gejalanya akan membantu kita untuk mendeteksi penyakit ini secara dini.
Adapun beberapa gejala tiroid mata yang dirasakan oleh penderitanya antara lain seperti:
- Mata kering
- Mata berair
- Mata merah
- Bola mata cenderung menonjol atau proptosis
- Sensasi berpasir pada mata
- Penglihatan ganda atau diplopia
- Tidak mampu untuk menutup mata secara keseluruhan
- Nyeri di mata bagian belakang terutama ketika menggerakkan mata
Apakah Tiroid Mata Menular?
Sering dikaitkan dengan kadar hormor tiroid pada tubuh, penyakit tiroid mata tidak menular dan tidak mungkin ditularkan.
Lain halnya dengan penyakit mata menular seperti konjungtivitis, biasanya disebabkan oleh infeksi akibat bakteri, virus, jamur, dan parasit lain.
Di samping itu, penyakit mata menular biasanya ditandai dengan mata mengeluarkan belak atau kotoran mata berlebih.
Pada tiroid mata, gejala yang muncul seperti mata merah, berair, sensasi benda asing atau berpasir di dalam mata, dan lain sebagainya.
Cara Mengobati Tiroid Mata
Meskipun bukan gangguan mata serius, tiroid mata harus segera diatasi atau diobati guma mencegah penyakit tersebut semakin parah menyebabkan komplikasi serius yaitu kehilangan penglihatan atau vision loss (3-5% dari jumlah keseluruhan kasus).
Cara mengobati tiroid mata dapat dilakukan secara mandiri dengan mengubah kebiasaan ataupun pengobatan secara medis.
Menurut American Academy of Ophthalmology, pengobatan tiroid mata dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya adalah:
1. Konservatif
Cara ini dilakukan dengan menghentikan aktivitas merokok dan selalu pastikan untuk menjaga kadar hormon tiroid agar selalu normal. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyakit ini berkembang semakin aktif dan meluas.
Untuk mengurangi paparan terhadap kornea, dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti memberikan lubrikan mata, menutup mata dengan isolasi khusus, atau pelindung mata.
Prosedur tarsorraphy dapat dilakukan apabila diperlukan. Selain itu, ada beberapa cara lain, seperti:
- Penggunaan Fresnel prisms atau terapi oklusi (untuk mengatasi diplopia)
- Mengurangi konsumsi sodium atau garam
- Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi
- Membatasi penggunaan gadget
- Mengonsumsi jenis obat NSAID (untuk mengurangi nyeri pada mata)
- Mengonsumsi selenium (untuk menjaga fungsi metabolisme dan tiroid)
2. Teprotumumab
Prosedur teprotumumab adalah terapi yang dilakukan dengan memasukkan obat yang dapat mencegah IGF-2R berkembang lebih jauh. Prosedur ini telah teruji secara klinis dapat mengurangi gejala-gejala TED.
Dilansir dari laman New England Journal of Medicine, dikatakan bahwa terapi teprotumumab efektif untuk meringankan gejala proptosis atau mata yang cenderung menonjol yaitu sekitar ≥ 2 mm.
3. Steroid Sistemik
Steroid banyak digunakan untuk mengatasi inflamasi atau peradngan. Dalam kasus ini, steroid mungkin akan diberikan oleh dokter spesialis mata untuk meringankan peradangan pada mata.
Adapun jenis steroid seperti prednisone dengan dosis 1-1,5 mg/kg disarankan untuk diberikan dengan jangka waktu maksimal 2 bulan.
Selain itu, kortikosteroid intavenous (IV) yang diberikan melalui pembuluh darah atau infus seperti methyl prednisone mungkin dapat dipertimbangkan sebagai alternatif.
4. Radiasi Mata
Prosedur radiasi mata yang dilakukan bersamaan dengan pengobatan kortikosteroid lebih efektif daripada dilakukan sendiri.
Tujuan terapi ini dilakukan adalah untuk mnegurangi peradangan yang menjangkit mata agar tidak bertambah parah.
Meskipun demikian, terapi radiasi memiliki efek samping yang akan dirasakan setelah prosedur dilakukan, seperti penglihatan buram, mata kering, masalah dengan kelenjar air mata, rontoknya bulu mata, ablasio retina, katarak, glaukoma, dan sebagainya.
5. Orbital Decompression
Secara umum, orbital decompression adalah prosedur bedah yang dilakukan untuk mengurangi tekanan pada saraf optik yang dapat berdampak pada penurunan fungsi penglihatan. Kendati demikian, prosedur ini dilakukan juga untuk mengatasi tiroid mata.
Untuk mengobati tiroid mata, orbital decompression dilakukan untuk mengurangi proptosis atau mata yang cenderung menonjol ke depan.
Operasi ini tergolong operasi besar dan membutuhkan anestesi umum atau bius total selama prosesnya.
6. Operasi Strabismus
Salah satu gejala tiroid mata adalah diplopia yang merupakan suatu kondisi di mana mata memiliki penglihatan ganda.
Kondisi ini akan menyebabkan penderitanya mengeluhkan pusing karena mereka akan melihat setiap benda berbayang.
Oleh karenanya, operasi strabismus akan dilakukan untuk meringankan diplopia. Unutk pelaksanaannya, operasi strabismus sebaiknya dilaksanakan setelah orbital decompression dan penyelarasan otot telah stabil.
7. Perbaikan Retraksi Kelopak Mata
Terjadinya proptosis atau menonjolnya bola mata keluar akan menyebabkan kelopak mata tertarik ke atas dan kelopak mata bawah akan tertarik ke bawah. Kondisi ini harus segera diatasi sebab dapat mengakibatkan peradangan.
Mengapa demikian?
Sebab, kelopak mata seharusnya melindungi mata dari paparan mikroorganisme atau benda asing yang dapat menggores mata.
Dengan dilakukannya perbaikan retraksi mata, maka mata akan terlindungi dan terhindar dari gangguan mata lain seperti keratitis.
8. Rituximab
Rituximab adalah jenis obat yang bekerja seperti protein yang dikenal dalam pengobatan kanker. Obat jenis ini merupakan obat alternatif dalam pengobatan tiroid mata karena dapat mengurangi peradangan serta menekan sel kekebalan tubuh atau imun.
Rituximab menjadi cara alternatif dalam pengobatan ini.
Dengan pembahasan ini, kita menjadi semakin memahami diri kita, ya! Ternyata, sel imun yang seharusnya melindungi diri kita justru dapat menyerang tubuh yang sehat dan menyebabkan komplikasi pada beberapa bagian tubuh, seperti mata.
Meskipun penyebabnya belum pasti, kita harus senantiasa menjaga kesehatan ya, gais! Adapun beberapa cara menjaga mata yang dapat kita lakukan, mulai dari menjaga pola makan, istirahat, olahrga, bijak menggunakan gadget, serta dibantu dengan mengonsumsi vitamin mata seperti Eyebost.
Vitamin mata ini diracik dari ektrak bilberry, wortel, bunga marigold, madu asli, serta flavour bluberry yang kaya akan vitamin A, C, senyawa lutein, antioksidan, serta betakaroten.
Tidak hanya menjaga penglihatan tetap sehat, namun Eyebost juga dapat mencegah terjadinya gangguan mata.
Selain itu, Eyebost sangat aman dikonsumsi rutin setiap hari oleh anak-anak di atas usia 2 tahun hingga lansia bahkan penderita diabetes sekalipun.
Konsumsi Eyebost untuk mata yang lebih sehat! Ingat mata, ingat Eyebost!
Tinggalkan komentar