Sejauh ini, tidak banyak yang tau bahwa kebutaan bisa dialami oleh seseorang akibat gangguan mata tertentu, misalnya glaukoma. Berdasarkan data yang diperoleh, WHO menyimpulkan bahwa glaukoma menempati urutan nomor dua penyebab kebutaan terbesar di dunia.
Perlu kita ketahui bersama, sebenarnya kebutaan akibat glaukoma bisa dicegah nih, teman mata. Salah satu caranya adalah dengan melakukan tes glaukoma.
Tahukah kamu apa itu tes glaukoma?
Isu mengenai tes glaukoma sangat krusial mengingat ancaman kebutaan yang membayangi penderitanya.
Oleh karena itu, kita akan bersama-sama membahas tentang apa itu glaukoma, pentingnya tes glaukoma, prosedur pemeriksaan glaukoma, serta biaya yang diperlukan untuk sekali pemeriksaan.
Supaya nggak ketinggalan, pantau dan ikuti terus artikel ini sampai akhir, ya!
Glaukoma Itu Apa?
Glaukoma adalah istilah medis yang digunakan untuk menjelaskan mengenai kerusakan saraf optik mata. Peningkatan tekanan di dalam mata (tekanan intraokular) menjadi penyebab kerusakan tersebut.
For your information, saraf optik mata terletak di dekat retina yang berfungsi untuk mengirimkan sinyal berupa informasi visual ke otak. Nantinya, otak akan mengubah sinyal tersebut menjadi gambar yang kita lihat.
Karenanya, kerusakan saraf optik berdampak serius pada penglihatan. Penderitanya akan mengalami penurunan kualitas penglihatan dan berisiko memicu kebutaan apabila tidak ditangani dengan baik.
Tidak hanya itu, gejala glaukoma yang biasanya muncul meliputi mata merah, nyeri pada mata, adanya lingkaran terang dan berwarna di sekitar sumber cahaya, sakit kepala, hingga mual dan muntah.
Glaukoma bisa menyerang siapapun, mulai dari anak-anak hingga lanjut usia. Akan tetapi, ada yang dinamakan faktor risiko di mana sekumpulan orang tersebut lebih berisiko terkena glaukoma.
Pun, mengulik tentang faktor risiko glaukoma membantu kita mengetahui apakah tes glaukoma dibutuhkan atau tidak. Melansir dari laman Cleveland Clinic, adapun faktor risiko glaukoma, yaitu:
- Orang berkulit hitam
- Memiliki keturunan dari Asia Timur (China, Jepang, Korea Selatan, Korea Utara, Mongolia, Taiwan)
- Menderita rabun dekat
- Menderita diabetes
- Memiliki tekanan darah tinggi
- Pernah menjalani operasi mata atau mengalami cedera mata
- Berusia lebih dari 40 tahun
- Mengonsumsi obat-obatan kortikosteroid, misalnya prednisone
Pentingnya Tes Glaukoma
Di Indonesia, angka kesadaran akan kesehatan mata masih terbilang kecil. Hal ini bisa dilihat dari persentase orang yang belum pernah melakukan pemeriksaan mata yaitu sekitar 45% dari keseluruhan jumlah populasi.
Terlebih, glaukoma merupakan penyebab kebutaan nomor dua di dunia setelah katarak. Inilah mengapa kita perlu menyenggol sedikit mengenai pentingnya tes glaukoma.
Jadi, tes glaukoma bertujuan untuk memeriksa tekanan di dalam mata dan mendiagnosis adanya glaukoma pada mata. Pasalnya, glaukoma pada tahap awal tidak menunjukkan gejala apapun sehingga membutuhkan prosedur atau alat tertentu untuk memeriksanya.
Para ahli menyepakati bahwa tes glaukoma penting untuk mencegah terjadinya kebutaan sebab glaukoma yang terdeteksi sedari dini bisa diperlambat perkembangannya sehingga penderitanya tidak akan mengalami kehilangan penglihatan.
Bagaimanapun, tes glaukoma sangat direkomendasikan untuk orang-orang yang masuk ke dalam faktor risiko glaukoma. Tenang saja, prosedur ini tidak menimbulkan nyeri sama sekali, kok.
Prosedur Pemeriksaan Glaukoma
Mengingat belum banyak dari kita yang melakukan tes glaukoma, maka kita akan membahas sedikit mengenai prosedur apa saja yang dilakukan saat pemeriksaan glaukoma mata.
Melansir dari laman Siloam Hospitals, setidaknya ada empat jenis tes glaukoma yang bisa dilakukan satu per satu maupun mengkombinasikan antara satu jenis pemeriksaan dengan pemeriksaan lainnya sesuai dengan pertimbangan dokter, seperti:
Baca Juga: Apa Penyebab Mata Sembab Setelah Menangis? Ketahui Alasannya dan 6 Cara Mengatasinya!
1. Gonioskopi
Gonioskopi atau gonioscopy adalah prosedur yang dilakukan untuk memeriksa apakah sistem drainase mata berfungsi dengan baik atau tidak. Gonioskopi merupakan salah satu tes mata yang dijalankan untuk mendeteksi glaukoma.
Tes glaukoma yang satu ini juga bisa mendeteksi jenis glaukoma apa yang seseorang alami. Tentu, hal ini semakin memudahkan dokter untuk memilih perawatan seperti apakah yang harus diambil agar glaukoma tidak bertambah parah.
2. Pakimetri
Pakimetri atau pachymetry adalah sebutan untuk pemeriksaan ketebalan kornea, yang mana kornea merupakan bagian mata berwarna bening yang berfungsi untuk mengontrol serta memfokuskan cahaya yang masuk ke dalam mata.
Umumnya, pakimetri dilakukan pada tes glaukoma. Namun, prosedur ini juga bisa dipilih untuk memeriksa gangguan pada kornea, cedera mata, dan kelainan refraksi untuk memastikan apakah prosedur LASIK dibutuhkan atau tidak.
3. Oftalmoskopi
Oftalmoskopi merupakan pemeriksaan bagian belakang mata atau fundus, yang mencakup saraf optik, retina, pembuluh darah, dan koroid. Tes glaukoma semacam ini disebut juga dengan funduscopy atau pemeriksaan retina.
Prosedur ini diawali dengan pemberian obat tetes mata yang berfungsi melebarkan pupil sehingga dokter akan lebih mudah melihat kondisi di dalam mata. Selanjutnya, alat tertentu seperti lampu dan lensa khusus dilibatkan selama proses pemeriksaan berlangsung.
4. Tonometri
Tujuan tonometri pada tes glaukoma adalah untuk mengukur tekanan di dalam bola mata atau yang disebut juga dengan tekanan intraokular, mengingat tingginya tekanan di dalam bola mata merupakan penyebab kerusakan saraf optik pada penderita glaukoma.
Pemeriksaan ini melibatkan suatu alat khusus bernama flat-tipped probe yang ditekan dengan lembut pada area permukaan mata yang telah diberi anestesi terlebih dahulu.
5. Perimetri
Perimetri atau tes lapang pandang adalah pemeriksaan mata yang bertujuan untuk mengukur penglihatan tepi mata, mencakup apakah kita bisa melihat benda-benda di atas, bawah, dan samping dengan baik. Perimetri merupakan bagian dari tes glaukoma.
Sebetulnya, perimetri masuk ke dalam bagian pemeriksaan mata rutin untuk mendeteksi apakah ada gejala awal penyakit mata yang tidak terlihat. Bagaimanapun, tes mata perimetri tidak menimbulkan efek samping apapun setelah tindakan dilakukan.
Berapa Biaya Tes Glaukoma?
Persoalan biaya seringkali menjadi kendala bagi sebagian orang, terutama apabila hal tersebut berkaitan dengan tindakan medis. Hal inilah yang mungkin melatarbelakangi sedikitnya orang yang melakukan pemeriksaan mata.
Ketika membicarakan mengenai pemeriksaan atau tes mata, prosedur ini tidak dilakukan setiap waktu kok, teman mata. Tes mata, seperti halnya tes glaukoma, dilakukan setidaknya 1-2 kali dalam satu tahun. Anggap saja, biaya yang dikeluarkan merupakan bagian dari investasi kesehatan yang tak ternilai harganya.
Ngomong-ngomong soal biaya, tes glaukoma dibanderol dengan harga yang berbeda-beda di setiap rumah sakit atau klinik mata dengan range biaya yaitu antara Rp70.000–Rp700.000. Tentunya, perbedaan tersebut dilandasi oleh lengkap atau tidaknya prosedur yang dilakukan, biaya konsultasi dokter, kecanggihan alat yang digunakan, dan masih banyak lagi.
Apabila kamu merasakan ketidaknyamanan pada mata atau hanya sekedar ingin memastikan kesehatan mata, segeralah konsultasikan dengan dokter spesialis mata dan lakukan tes glaukoma apabila dibutuhkan.
Kesimpulannya, mata yang sehat adalah ketika bagian-bagian mata dalam kondisi yang optimal dan maksimal, baik secara fisik maupun fungsinya. Tidak hanya tes mata, kita juga harus mengupayakan yang terbaik agar mata selalu sehat, misalnya dengan memperhatikan nutrisi yang baik untuk mata.
Selain makanan, vitamin mata direkomendasikan oleh ahli medis untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mata. Kamu tidak perlu bingung, ada Eyebost yang siap membersamai kamu untuk mewujudkan mata yang lebih sehat.
Eyebost adalah vitamin mata terbaik yang dibuat khusus untuk memastikan penglihatan selalu jernih, fokus, dan tajam, mencegah berbagai jenis gangguan mata, serta membantu meringankan gejala iritasi mata.
Terbuat dari ekstrak bunga marigold, wortel, buah bilberry, dan madu asli, Eyebost dilengkapi dengan nutrisi kompleks, seperti antioksidan lutein, polifenol, antosianin, dan flavonoid, serta vitamin A, C, dan E.
Terlebih, Eyebost telah mengantongi izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan sertifikasi HALAL dari Majelis Ulama Indonesia. Pun, semua bahan Eyebost dijamin 100% alami tanpa pengawet buatan sehingga kamu tidak perlu ragu lagi untuk mengonsumsinya setiap hari.
Jadi, sudah siapkah kamu menyambut mata yang sehat dan masa depan yang cerah dengan Eyebost?
Yuk, minum Eyebost mulai hari ini!
Ingat mata, ingat Eyebost!
Tinggalkan komentar