Pandemi Covid-19 menjadi pukulan yang berat bagi kita semua. Virus corona yang berasal dari dataran China dengan cepat menyebar ke berbagai penjuru dunia, hingga akhirnya terkonfirmasi masuk ke Indonesia pada hari Senin, 2 Maret 2020. Pengumuman ini langsung diumumkan oleh Presiden Joko Widodo.
Ketahuilah, pada dasarnya, beginilah cara kerja virus. Saat suatu virus muncul, maka penyebarannya akan sulit dikendalikan. Bukan hanya virus corona saja, virus-virus penyebab sakit mata menular pun demikian.
Hah? Sakit mata bisa menular?
Nah, kamu pasti penasaran kan? Yuk, cari tahu faktanya di bawah ini!
Apakah Sakit Mata Menular?
Sebagian dari kita pasti pernah mengalami sakit mata. Penyakit mata pun ada banyak penyebabnya mulai dari polusi udara, pemakaian gadget dalam jangka waktu lama, masuknya benda asing ke dalam mata, komplikasi penyakit, dan lain sebagainya.
Tetapi, pernahkah kamu mendengar tentang sakit mata menular?
Generally, sakit mata menular dikategorikan menjadi tiga jenis berdasarkan penyebabnya yaitu bakteri, virus, dan jamur. Masing-masing jenis sakit mata menular diatasi dengan cara yang berbeda.
Ketika mengalami ini, berbagai gejala alergi pada mata muncul, mulai dari mata merah, perih, gatal, bengkak, hingga berair. Namun, kamu tidak perlu khawatir sebab sakit mata menular tergolong mudah terdeteksi sehingga perawatan pun bisa segera dilakukan.
Infeksi mata bisa terjadi pada salah satu mata maupun kedua mata sekaligus. Beberapa di antara penyakit infeksi mata tidak berbahaya, tetapi ada juga infeksi mata yang berpotensi mengakibatkan kebutaan atau kehilangan penglihatan.
Untuk lokasi terjadinya sakit mata menular sendiri bisa menjangkit hampir semua bagian mata, seperti kelopak mata, konjungtiva, kornea, dan lain-lain.
Melansir dari laman Cleveland Clinic, sakit mata menular umum terjadi. Setidaknya, ada 1 juta orang di Amerika Serikat yang mendatangi ahli medis atau rumah sakit dengan infeksi mata setiap tahun. Banyak di antara mereka yang memperoleh infeksi akibat pemakaian softlens.
Jenis Sakit Mata Menular
Memiliki mata yang sehat merupakan salah satu bentuk nikmat yang sering terlupakan. Ketika mengalami sakit mata akibat infeksi, barulah kita menyadari bahwa mata yang sehat adalah berkah yang amat luar biasa.
Teman mata, mengetahui jenis-jenis sakit mata menular tidak kalah penting, lho. Kita bisa membentengi diri dari gangguan mata semacam ini. Adapun beberapa jenis sakit mata menular yang perlu kita tahu, di antaranya seperti:
Baca Juga Yuk: Sakit Mata Merah Ganggu Aktivitas? Ini 12 Penyebabnya, Kamu Harus Tahu!
1. Konjungtivitis
Pernahkah kamu mendengar istilah mata belekan?
Gangguan mata belekan merupakan salah satu jenis sakit mata menular yang paling sering terjadi. Istilah medis mata belekan adalah konjungtivitis atau yang disebut juga dengan pink eye.
Sebutan pink eye bukan tanpa alasan. Ketika mata terjangkit virus atau bakteri penyebab konjungtivitis, maka akan ada perubahan warna mata menjadi kemerahan pada bagian sklera (bagian mata berwarna putih).
Actually, mata merah saat konjungtivitis muncul akibat pelebaran pembuluh darah yang ada di sklera. Umumnya, kemerahan ini akan membaik dalam waktu beberapa hari.
Selain virus dan bakteri, konjungtivitis bisa dipicu oleh alergi dan paparan zat kimia seperti klorin atau kaporit di kolam renang.
Kamu harus waspada nih, teman mata sebab konjungtivitis akibat bakteri dan virus adalah yang paling menular daripada faktor penyebab lainnya. Melansir dari laman Healthline, kamu bisa menyebarkannya hingga dua minggu setelah infeksi dimulai.
2. Keratitis
Keratitis adalah sakit mata menular yang berupa peradangan pada kornea akibat infeksi. Perlu kamu tahu, kornea mata bertugas untuk memfokuskan dan membiaskan cahaya yang masuk ke dalam mata.
Penyebab keratitis sendiri adalah infeksi bakteri, virus, jamur, parasit, maupun cedera mata. Mata yang terinfeksi keratitis akan mengalami kemerahan, perih, bengkak, berair, nyeri saat membuka dan menutup mata, penglihatan buram, fotofobia, dan terasa seperti masuknya benda asing pada mata.
3. Endoftalmitis
Endoftalmitis merupakan istilah medis untuk peradangan parah di dalam mata akibat infeksi bakteri atau jamur. Penyebab yang paling umum adalah infeksi jamur bernama Candida.
Dalam kasus langka, sakit mata menular yang satu ini terjadi setelah seseorang menjalani operasi mata seperti katarak. Pun, endoftalmitis berpotensi terjadi setelah benda asing masuk ke dalam mata.
Gejala endoftalmitis mirip dengan gejala sakit mata menular pada umumnya, yaitu mata perih, kehilangan penglihatan sebagian maupun seluruhnya, mata merah, bangkak, penglihatan buram, keluar kotoran mata atau nanah, serta fotofobia.
4. Blefaritis
Blefaritis diartikan sebagai peradangan pada kelopak mata. Penyebab blefaritis yang paling sering adalah tersumbatnya kelenjar minyak di dalam kelopak mata yang letaknya di dekat bulu mata. Namun, blefaritis juga bisa diakibatkan oleh infeksi jamur.
Di antara lainnya, gejala blefaritis sangat khas yaitu pengelupasan kulit kelopak mata yang menyerupai seperti ketombe. Ketika kamu mengalami blefaritis, disarankan untuk membersihkan kelopak mata secara rutin menggunakan obat antibiotik.
5. Bintitan
Bintitan atau yang dalam istilah medis disebut dengan hordeolum atau stye adalah suatu fenomena munculnya benjolan menyerupai jerawat pada kelopak mata. Generally, bintitan terjadi pada bagian tepi kelopak mata.
Kejadian ini bermula dari kelenjar minyak yang tersumbat sehingga menyebabkan bakteri masuk dan berkembang biak pada kelenjar minyak tersebut. ‘Hasil’ dari infeksi ini adalah benjolan berupa bintitan.Ahli medis mengatakan kalau bintitan akan membaik dengan sendirinya dalam waktu 7-10 hari. Kalau kondisi kelopak mata tidak kunjung membaik, ada baiknya konsultasikan dengan ahli medis ya, teman mata.
6. Uveitis
Di antaranya banyaknya bagian mata, ada salah satunya yang dinamakan lapisan uvea. For your information, lapisan uvea merupakan gabungan dari tiga bagian mata yaitu badan siliar, iris, dan koroid.
Lapisan uvea bisa mengalami peradangan atau inflamasi yang dalam istilah medis disebut uveitis. Gangguan sistem imun, infeksi akibat virus, dan cedera pada mata menjadi pemicu uveitis.Honestly, kamu tidak perlu khawatir berlebihan saat mengalami peradangan uvea sebab kondisi ini tidak mengakibatkan masalah kesehatan jangka panjang. Kendati demikian, uveitis yang tidak diobati bisa mengakibatkan kerusakan penglihatan, lho.
7. Selulitis
Selulitis kelopak mata atau periorbital cellulitis adalah suatu kondisi di mana jaringan pada mata mengalami inflamasi atau peradangan.
Kondisi ini berawal dari goresan pada jaringan mata yang kemudian menjadi tempat masuknya bakteri Staphylococcus ataupun bakteri yang menginfeksi struktur di sekitarnya, misalnya infeksi sinus.
Meskipun kondisi ini bisa dialami oleh siapapun, namun lebih banyak anak-anak yang mengalami selulitis sebab mereka lebih berisiko terinfeksi bakteri penyebab selulitis.
Untuk gejala sakit mata menular selulitis, kelopak mata akan memerah dan membengkak, termasuk kulit di sekitarnya. Umumnya, kondisi ini tidak menimbulkan nyeri yang berarti.
8. Herpes mata
Sesuai dengan namanya, herpes mata terjadi ketika mata terinfeksi virus herpes simplex (HSV-1). Nama lain herpes mata adalah ocular herpes.
Penyebaran HSV-1 pada herpes mata melalui kontak dengan seseorang yang terinfeksi HSV-1 aktif, namun kontak yang dimaksud di sini bukan melalui kontak seksual seperti halnya pada HSV-2, ya.
Adapun gejala herpes mata yang ditimbulkan, mulai dari iritasi mata dan mata perih, fotofobia, penglihatan buram, peradangan kelopak mata, robekan pada kornea, hingga cairan mata kental atau berair.
Biasanya, gejala herpes mata akan hilang dengan sendirinya dalam kurun waktu 7-10 hari hingga beberapa minggu. Tetapi, alangkah baiknya pengobatan dilakukan secepat mungkin agar kondisi mata tidak semakin memburuk.
Sakit Mata Menular Lewat Apa?
Sebelum kita sampai pada pembahasan mengenai cara mengobati dan mencegah sakit mata menular, kita perlu tahu juga mengenai proses penularan virus, bakteri, dan jamur penyebab infeksi mata.
Pasti kita pernah mendengar bahwa sakit mata menular seperti mata belekan ditularkan melalui angin. Apakah itu benar? Jawabannya, tidak benar!
Jadi, sakit mata menular lewat apa?
Sebenarnya, sakit mata menular tidak ada hubungannya dengan angin, lho. Lebih tepatnya, penularan virus, bakteri, dan jamur terjadi akibat pola hidup yang tidak bersih.
Misalnya, penderitanya mengucek mata yang terinfeksi kemudian bersalaman dengan orang lain. Bahkan, penularan ini bisa terjadi ketika penderitanya memegang suatu benda setelah menyentuh area mata, dan benda tersebut disentuh oleh orang lain.
Nah, kalau masing-masing dari kita tidak menjaga kebersihan, maka penularan virus, bakteri, dan jamur penyebab infeksi mata sangat mungkin terjadi. Oleh sebab itu, pastikan selalu mencuci tangan, ya!
Sakit Mata Menular Obatnya Apa?
Sakit mata menular tidak selalu menimbulkan nyeri pada mata. Meskipun demikian, mata akan tetap terasa tidak nyaman nih, teman mata. Mengobatinya adalah salah satu upaya kita untuk membuat mata sehat kembali sehingga aktivitas pun terasa lebih nyaman.
Pun, mengobati sakit mata menular akan menurunkan risiko penyebaran virus, bakteri, atau jamur bagi orang-orang di sekitar kita. Secara umum, ada beberapa cara mengobati sakit mata menular, seperti:
- Kompres dingin atau hangat. Sakit mata menular membuat mata terasa tidak nyaman. Untuk meringankannya, kamu bisa memberikan kompres dingin atau hangat yang disesuaikan dengan kondisi mata.
- Antibiotik. Antibiotik adalah obat khusus yang diberikan untuk mengatasi infeksi bakteri. Wujud antibiotik bermacam-macam, misalnya tetes mata, salep, maupun obat minum. Penggunaannya pun harus dengan resep dan petunjuk dokter, ya.
- Obat anti virus. Penggunaan obat anti virus bertujuan untuk mengatasi sakit mata menular akibat virus seperti halnya pada herpes mata. Contoh obat anti virus adalah acyclovir atau Zovirax.
- Air mata buatan atau artificial tears. Air mata buatan bekerja seperti air mata kita yang berfungsi untuk melumasi permukaan mata. Cara ini dilakukan untuk mencegah mata iritasi akibat keringnya permukaan mata.
- Obat pereda nyeri. Obat pereda nyeri untuk sakit mata menular adalah obat yang terjual bebas di pasaran. Seperti namanya, obat ini dikonsumsi untuk mengurangi nyeri akibat infeksi.
- Operasi. Tindak bedah operasi dipertimbangkan untuk mengobati sakit mata menular pada tingkat keparahan tinggi. Kendati demikian, kasus ini lumayan langka.
Cara Mencegah Sakit Mata Menular
Siapa sih yang mau terinfeksi sakit mata menular? Sepertinya tidak ada ya, teman mata.
Seperti yang sudah kita tahu, penyakit mata tidak menular karena terkena angin nih, tetapi kebanyakan penyakit tersebut menular melalui kontak baik secara langsung maupun tidak langsung dengan penderitanya.
Lalu, bagaimana cara mencegahnya?
Di bawah ini merupakan cara mencegah sakit mata menular agar risiko mata terinfeksi bakteri dan virus penyebab infeksi menurun, di antaranya meliputi:
- Hindari menyentuh area mata dengan tangan kotor
- Gunakan handuk atau tisu bersih untuk membersihkan area mata
- Mandi secara rutin dan sering mencuci tangan
- Cuci sprei kasur dan sarung bantal seminggu sekali
- Gunakan softlens dengan ukuran yang tepat dan lakukan pemeriksaan mata secara rutin
- Gunakan cairan khusus softlens untuk membersihkan softlens setiap hari
- Hindari kontak secara langsung dan tidak langsung dengan penderita konjungtivitis
- Ganti atau bersihkan benda yang terkena kontak dengan mata yang terinfeksi
- Jangan berbagi alat makeup
Wah, nggak terasa sudah sampai di penghujung artikel ini. Semoga apa yang sudah dibagikan di atas bermanfaat untuk semua teman mata yang membaca, ya.
Ngomong-ngomong soal kesehatan mata, bisa dibilang kalau kebersihan hanyalah salah satu cara yang kita lakukan untuk mencegah penyebaran infeksi dari luar tubuh. Tetapi, tahukah kamu kalau infeksi bisa dicegah dari dalam tubuh?
Vitamin mata Eyebost adalah salah satunya. Vitamin mata ini mengandung nutrisi yang luar biasa untuk senantiasa menjaga kesehatan mata sehingga penglihatan jernih, tajam, fokus, dan mata bebas gangguan, deh.
Vitamin mata Eyebost mengandung 4 bahan alami, yaitu madu hutan asli, ekstrak buah bilberry, bunga marigold, dan wortel yang kaya akan vitamin A, C, E, dan antioksidan berupa lutein, antosianin, flavonoid, dan polifenol.
“Siapa saja yang boleh mengonsumsi Eyebost?”
Lucky us, vitamin mata Eyebost aman dikonsumsi oleh segala usia mulai dari anak-anak di atas usia 2 tahun, remaja, orang dewasa, lansia, bahkan orang yang menderita diabetes sekalipun.
Tunggu apalagi, yuk jaga mata kita dengan Eyebost!
Ingat mata, ingat Eyebost!