Ngomong-ngomong soal mitos, ada mitos yang cukup menggelitik di Indonesia, yaitu “melihat hal-hal senonoh mengakibatkan bintitan”. Kalian pernah mendengarnya, bukan? Tentunya, mitos bintitan tersebut tidak terbukti secara ilmiah ya, teman mata.
Bintitan termasuk gangguan mata yang cukup lazim di Indonesia. Kebanyakan kasusnya pun tidak membutuhkan pengobatan khusus, namun bukan tidak mungkin operasi bintitan menjadi pilihan terakhir untuk mengobatinya.
Belum banyak yang tahu, operasi bintitan sangat mungkin dilakukan saat tindakan lain tidak memiliki dampak yang signifikan. Membahasnya akan menambah wawasan baru mengenai serba-serbi bintitan dan cara penanganannya agar tidak panik menghadapinya.
Yaudah yuk, kita langsung mulai saja pembahasan mengenai operasi bintitan!
Bintitan Itu Apa, Sih?
Dikenal di Indonesia dengan istilah bintitan, stye adalah gangguan mata yang berwujud benjolan merah pada ujung kelopak mata. Jangan dibayangkan benjolan seperti tumor, ya. Benjolan pada bintitan lebih menyerupai jerawat yang lunak ketika disentuh.
Menimbulkan rasa nyeri, bintitan terbentuk akibat penyumbatan dan infeksi akibat bakteri pada kelenjar minyak di dekat bulu mata. Hordeolum merupakan istilah medis untuk bintitan.
Bintitan bisa menyerang salah satu mata saja, namun tidak menutup kemungkinan bahwa hal ini bisa terjadi pada kedua mata sekaligus. Umumnya, gejala bintitan akan hilang dengan sendirinya dalam kurun waktu 2 minggu tanpa tindakan khusus sekalipun. Apabila tidak kunjung membaik, sebaiknya konsultasikan langsung dengan ahli medis, ya.
Actually, bintitan seringkali disamakan dengan kalazion, padahal keduanya merupakan gangguan mata yang berbeda, lho. Kalazion ditandai dengan benjolan yang tidak menimbulkan rasa nyeri sama sekali, dan lokasinya pun berada di kelopak mata bagian tengah.
Meskipun bukan disebabkan oleh infeksi bakteri, pengobatan kalazion mirip dengan bintitan.
Penyebab dan Gejala Bintitan
Sebenarnya, bintitan bukanlah gangguan mata serius yang berpotensi mengakibatkan hilangnya penglihatan atau kebutaan. Gangguan mata yang satu ini dapat menyerang semua kelompok usia, mulai dari balita hingga lanjut usia sekalipun.
Perlu kita ketahui bersama, penyebab bintitan adalah infeksi bakteri pada kelenjar yang memproduksi minyak pada kelopak mata. Bertugas melumasi permukaan mata dengan baik, infeksi bakteri memicu munculnya benjolan menyerupai jerawat sebagai tanda peradangan.
Namun, apakah bintitan menular?
Kabar baik, bintitan tidak menular. Kendati demikian, penyebaran bakteri mungkin dapat terjadi ketika kita tidak menjaga kebersihan terutama setelah menyentuh area bintitan. Selain itu, kamu disarankan untuk mengganti sprei bantal secara berkala untuk menghindari penyebaran bakteri.
Untuk memudahkan kita dalam memahami bintitan, kita harus tahu gejala-gejala apa saja yang muncul ketika mengalami bintitan. Melansir dari laman Cleveland Clinic, ada beberapa gejala bintitan, meliputi:
- Kelopak mata bengkak
- Kelopak mata berkerak
- Keluarnya cairan dari kelopak mata berupa air maupun lendir atau mucus
- Mata berair
- Gatal dan perih pada mata
- Sensitif terhadap cahaya atau fotofobia
- Sensasi masuknya benda asing ke dalam mata
Cara Mengobati Bintitan
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bintitan akan hilang dengan sendirinya meskipun tanpa pengobatan sedikitpun. Akan tetapi, kita tidak boleh menyepelekannya sebab bintitan yang tak kunjung membaik dapat berakibat fatal dan berujung pada operasi bintitan.
Sebelum memutuskan untuk operasi bintitan, ada dua cara mengobati bintitan yang patut kamu coba untuk meringankan gejalanya, di antaranya adalah:
Baca Topik Lainnya?: Mata Kemasukan Serangga? Jangan Panik, Ini 5 Cara Mengatasinya!
1. Lakukan Kompres Hangat
Kompres mata akan membantu meredakan bengkak akibat penyumbatan kelenjar minyak pada kelopak mata. Metode yang satu ini pun terbilang sangat mudah dilakukan dan minim peralatan.
Kamu hanya membutuhkan kain waslap dan air hangat. Setelah dicelupkan ke dalam air hangat dan diperas, kain diletakkan di atas kelopak mata dan biarkan selama 10-15 menit. Lakukan kompres hangat sebanyak 3-5 kali dalam satu hari.
Di samping itu, penggunaan kompres hangat menggunakan kantung teh hijau lebih disarankan. Bukan hanya meredakan gejala bintitan, properti antibakteri pada teh hijau dipercaya dapat mempercepat proses penyembuhan, nih.
Sebagian peneliti mengungkapkan bahwa dinding sel bakteri dapat dihancurkan oleh antioksidan alami pada teh hijau. Meskipun masih membutuhkan penelitian lanjutan, tidak ada salahnya mencoba, lho.
2. Bersihkan Kelopak Mata
Selain benjolan menyerupai jerawat, bintitan memiliki gejala lain, misalnya keluarnya cairan atau lendir pada mata. Rutin membersihkan mata akan membantu mempercepat proses penyembuhannya nih, teman mata.
Untuk membersihkan mata, kamu bisa membuat cairan pembersih mata dengan mencampurkan air dengan shampo bayi. Kemudian, usaplah dengan lembut sampai area mata benar-benar bersih.
Ingat ya, cairan ini hanya boleh digunakan untuk penggunaan luar saja.
3. Antibiotik
Obat antibiotik diberikan untuk menghentikan aktivitas dan penyebaran bakteri sebab infeksi bakteri merupakan penyebab utama bintitan.
Ahli medis akan memberikan antibiotik dalam bentuk tetes mata atau salep yang disertai juga dengan steroid untuk mempercepat proses penyembuhan bintitan. Obat jenis ini hanya bisa diperoleh dengan resep dokter ya, teman mata.
Operasi Bintitan
Meskipun tergolong tidak serius, bintitan tidak boleh disepelekan begitu saja sebab kondisi ini dapat mengarah pada kalazion. Apabila tidak kunjung membaik dalam waktu 2 minggu, maka operasi bintitan menjadi opsi terakhir.
Tidak sembarangan, dokter spesialis mata mempunyai indikasi khusus untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk melakukan operasi bintitan, seperti:
- Menimbulkan gangguan penglihatan, seperti kelainan refraksi
- Terjadi berulang
- Benjolan terlalu besar
- Bintitan tidak merespon terhadap pengobatan lainnya
Di samping itu, adapun beberapa alasan mengapa operasi bintitan pada akhirnya diputuskan, seperti memicu tekanan pada bola mata akibat benjolan pada kelopak mata, iritasi akibat bintitan mengakibatkan mata berair terus menerus, kekhawatiran akan penyebaran infeksi bakteri, kelopak mata terasa berat, dan fungsi estetika.
For your information, operasi bintitan termasuk operasi kecil di mana umumnya hanya dilakukan di ruangan dokter dengan menggunakan bius lokal. Prosedur ini memakan waktu sekitar 15-30 menit saja.
Prosedurnya terbilang sederhana dan tidak membutuhkan jahitan sama sekali. Bagaimanapun, prosedur pada operasi bintitan, meliputi:
- Pemberian anestesi lokal pada kelopak mata
- Menjepit kelopak mata yang mengalami bintitan menggunakan klem khusus
- Membuat sayatan pada lokasi bintitan menggunakan pisau bedah
- Mengeluarkan nanah yang berada di dalam bintit sampai bersih
- Penjepit dilepaskan dan tekanan akan diberikan pada lokasi bintit guna mengontrol perdarahan
- Luka dibersihkan dari gumpalan darah dan pemberian salep antibiotik pada mata yang diberi tindakan selama satu hari
Wah, ternyata banyak yang harus diketahui mengenai bintitan dan operasi bintitan, ya. Selama ini kita mungkin tidak menyangka kalau ternyata bintitan bisa berujung pada tindakan bedah.
Oleh karenanya, jagalah selalu kebersihan area mata dan minum vitamin mata Eyebost untuk meredakan iritasi mata yang dialami akibat bintitan. Eyebost merupakan vitamin mata herbal yang kaya akan nutrisi untuk menjaga kesehatan mata dan penglihatan.
Dalam satu botol Eyebost, kamu akan memperoleh kebaikan dari berbagai jenis antioksidan, seperti lutein, flavonoid, antosianin, dan polifenol, serta vitamin A, C, dan E, dari ekstrak wortel, bunga marigold, buah bilberry, dan madu asli.
Buat kamu yang ingin menjaga penglihatan agar tetap jernih, fokus, dan tajam, kamu disarankan untuk minum Eyebost sebanyak 2 sendok setiap hari.
Oh iya, Eyebost aman dikonsumsi oleh semua kalangan usia karena terbuat dari 100% bahan alami sehingga tidak menimbulkan efek samping apapun. Eyebost, vitamin mata andalan kita bersama!
Yuk, pesan Eyebost asli di website resminya saat ini juga!
Ingat mata, ingat Eyebost!
Tinggalkan komentar