Jumlah perokok aktif di Indonesia terbilang tinggi. Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, at least sebanyak 70 juta orang merupakan perokok aktif, yang mana 7,4% dari jumlah keseluruhan berada pada rentang usia 10-18 tahun.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa merokok merupakan suatu aktivitas yang membawa segudang efek negatif bagi tubuh, tak terkecuali mata. Perlu kamu tau, merokok meningkatkan risiko katarak, lho.
Kenapa demikian?
Harap bersabar ya, teman mata. Kita akan membahasnya secara tuntas mengenai merokok dan dampaknya, kebenaran tentang statement merokok meningkatkan risiko katarak, serta bahaya merokok untuk kesehatan mata.
Tanpa buang-buang waktu, yuk kita kupas bersama satu per satu!
Bahaya Merokok
Dapat dikatakan bahwa merokok adalah suatu aktivitas yang sama sekali tidak membawa kebaikan bagi tubuh. Sebaliknya, merokok berpotensi menyebabkan efek negatif jangka panjang pada tubuh, termasuk di dalamnya diabetes, kanker, dan penyakit jantung.
Efek negatif ini berawal dari tembakau. Perlu kita ketahui bersama, tembakau berbahaya bagi tubuh sebab mengandung zat berbahaya seerti tar, nikotin, aseton, dan karbon monoksida.
Ketika zat semacam ini dihirup dan masuk ke dalam tubuh, maka organ-organ tubuh, misalnya paru-paru akan terdampak. Selanjutnya, kemungkinan terjadinya komplikasi terus menerus dan jangka panjang pada sistem tubuh sangat besar.
Maka, tidak heran kalau kamu menemukan banyak perokok yang mengalami permasalahan kesehatan, mulai dari pembekuan darah, kanker, glaukoma, dan masih banyak lagi.
Yang harus diingat adalah segala bentuk tembakau berbahaya bagi tubuh, entah itu dikemas dalam bentuk pipa rokok, cigar, hookah, maupun e-cigarette. Efek negatifnya pada tubuh tak terbantahkan lagi.
Oh iya, kamu pasti menemukan tulisan “Rokok Membunuhmu” di setiap bungkus rokok. Namun, apakah statement tersebut benar adanya atau hanya sekedar menakut-nakuti saja?
Unfortunately, statement tersebut sepenuhnya benar. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan bahwa merokok merupakan penyebab kematian yang dapat dicegah di Amerika Serikat.
Pernyataan tersebut diperkuat dengan data oleh CDC yang menunjukkan bahwa angka kematian perokok pria dan wanita di Amerika Serikat tiga kali lebih besar daripada mereka yang bukan perokok.
Bahaya Merokok Untuk Kesehatan Tubuh
Penyebab utama kematian pada perokok adalah munculnya penyakit serius, seperti kanker dan penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah dan pernapasan.
Meskipun efek yang dirasakan oleh tubuh tidak semuanya terasa saat itu juga, kerusakan dan komplikasi yang ditimbulkan dapat bertahan hingga bertahun-tahun lamanya.
Lagi-lagi, berhenti merokok merupakan pilihan yang tepat untuk menurunkan faktor risiko terjadinya penyakit-penyakit pada tubuh. Adapun bahaya merokok bagi tubuh menurut para ahli, seperti:
1. Sistem Saraf Pusat
Tahukah kamu kenapa banyak perokok yang sulit untuk berhenti merokok?
Yup, inilah efek dari nikotin.
Nikotin membentuk kebiasan dan merangsang rasa ketagihan. Begitu masuk ke dalam tubuh, nikotin akan mencapai otak dalam hitungan detik dan akan membuatmu berenergi selama beberapa saat. Akan tetapi, kamu hanya akan merasa kelelahan dan menginginkan yang lebih ketika efek nikotin tersebut hilang.
Adapun dampak negatif yang kamu rasakan, meliputi depresi, kecemasan, kesal, sulit tidur, hingga sakit kepala.
2. Sistem Pernapasan
Bukan rahasia lagi kalau merokok sangat berkaitan erat dengan munculnya penyakit pernapasan. Rokok yang masuk ke dalam tubuh akan merusak saluran pernapasan, alveoli (kantung udara), dan cilia (rambut halus) di paru-paru.
Kerusakan pada sistem pernapasan juga membuatnya rentan terkena infeksi oleh berbagai macam bakteri dan virus, seperti pneumonia dan tuberculosis, serta meningkatkan risiko kematian akibat infeksi tersebut.
Tidak sampai di situ, perokok sangat mungkin terjangkit penyakit serius lainnya, seperti kanker paru-paru, bronchitis kronis, emfisema, asma, dan Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD).
Ironisnya, bayi yang lahir dari wanita yang merokok selama hamil berisiko mengalami penyakit-penyakit seperti di atas. Jadi, dampak tersebut bukan hanya dirasakan oleh perokoknya saja.
3. Sistem Reproduksi
Harap waspada, dampak rokok bagi tubuh pada sistem reproduksi, di antaranya adalah masalah kesuburan, disfungsi ereksi, rendahnya kadar hormon seksual baik pada pria maupun wanita, yang kemudian mengarah pada penurunan hasrat seksual.
Adapun dampak lainnya pada wanita, meliputi menopause dini, ketidakpuasan seksual, serta bayi yang dikandung berpotensi mengalami kematian di dalam kandungan, lahir premature, berat badan janin kurang, kematian mendadak, kehamilan ektopik, serta bibir sumbing.
4. Sistem Kardiovaskular
Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh CDC, 1 dari 4 kematian akibat penyakit kardiovaskular disebabkan oleh merokok. Penyakit tersebut berdampak pada jantung (stroke, serangan jantung, penyakit jantung), pembuluh darah, dan arteri.
Kandungan nikotin pada rokok pun tak kalah mengerikan. Pembuluh darah berpotensi menyempit sehingga mengganggu aliran darah. Selain itu, perokok juga mungkin mengalami kenaikan tekanan darah, risiko terjadinya penggumpalan darah, serta merapuhkan dinding pembuluh darah.
5. Sistem Integumen
Ternyata, merokok juga membawa dampak yang kurang baik untuk sistem integumen nih, teman mata. Adapun yang masuk ke dalam sistem integumen, yaitu rambut, kulit, dan kuku.
Asap tembakau akan menyebabkan berbagai permasalahan pada kulit, mulai dari kerutan, luka lama sembuh, psoriasis, kanker kulit, karsinoma sel skuamosa pada bibir, serta kerusakan kulit dini yang berkaitan dengan penuaan.
Sementara itu, efek yang terasa pada rambut dan kuku, antara lain seperti kerusakan DNA, efek hormon, generasi radikal bebas, vasoconstriction, dan infeksi kuku akibat jamur.
6. Sistem Pencernaan
Jangan salah, merokok juga memicu penyakit yang berhubungan dengan sistem pencernaan, lho.
Dampak merokok pada sistem pencernaan muncul dalam berbagai jenis penyakit, mulai dari kanker (mulut, tenggorokan, laring, perut, esofagus, pankreas, usus besar, rektum), diabetes tipe 2, serta penyakit gigi dan mulut (periodontitis dan gingivitis).
7. Sistem Kerangka
Pengeroposan tulang dan penurunan kepadatan tulang timbul sebagai dampak negatif merokok pada kesehatan tulang. Osteoporosis atau yang disebut juga dengan pengeroposan tulang terjadi akibat efek tembakau.
Terlebih lagi, para perokok sangat rentan mengalami kerusakan bahkan ketanggalan gigi. Bahkan, kamu mungkin menemukan gigi para perokok berubah menjadi kuning, coklat, ataupun hitam.
Benarkah Merokok Meningkatkan Risiko Katarak?
Penjelasan mengenai merokok dan dampaknya semakin membuka mata kita bahwa merokok tidak membawa dampak yang baik untuk hidup kita. Sebaliknya, hanyalah sekumpulan penyakit yang datang menghampiri.
Baca Juga: 5 Vitamin Pencegah Katarak, Bukan Cuma Vitamin A Saja, Lho!
Di antara banyaknya bahaya merokok bagi kesehatan tubuh, penglihatan adalah salah satu yang ikut terdampak. Bagaimana bisa?
Melansir dari laman Healthline, merokok jangka panjang dapat merusak saraf optik dan penglihatan. Hal tersebut memungkinkan perokok terjangkit beberapa penyakit yang berhubungan dengan mata, meliputi:
- Age-related Macular Degeneration
- Glaukoma
- Katarak
Selama ini memang berseliweran pernyataan bahwa merokok meningkatkan risiko katarak. Namun, apakah hal tersebut valid dan dapat dibuktikan dari sisi medis?
Umumnya terdapat beberapa bagian mata yang terkena dampak asap rokok, yaitu retina, lensa, dan makula. Oleh sebab itu, penyakit mata yang berhubungan dengan ketiga bagian mata tersebut memiliki kemungkinan yang tinggi muncul di kemudian hari.
Pada kasus katarak, para ahli sepakat bahwa merokok meningkatkan risiko katarak. Dalam studi penelitian yang berjudul Through the Smoke: An In-Depth Review on Cigarette Smoking and Its Impact on Ocular Health disebutkan bahwa katarak merupakan salah satu penyakit yang dikaitkan dengan efek merokok.
Ketika mengalami katarak, lensa mata yang awalnya jernih perlahan berubah menjadi keruh sehingga mengganggu masuknya cahaya ke dalam mata. Imbasnya, kualitas penglihatan pun menurun, bahkan dapat mengarah pada hilangnya penglihatan total.
Oleh karenanya, dapat disimpulkan bahwa pernyataan “merokok meningkatkan risiko katarak” dapat dibuktikan dari sisi medis yang diperkuat dengan banyaknya hasil penelitian. Efek ini dapat dirasakan oleh perokok aktif dan pasif.
Dengan mengetahui penjelasan di balik pernyataan merokok meningkatkan risiko katarak, kita seharusnya semakin getol dalam melakukan berbagai upaya menjaga kesehatan mata, mulai dari makan makanan sehat dan bergizi, olahraga rutin, istirahat cukup, penuhi asupan cairan, dan tak lupa minum vitamin mata Eyebost.
Vitamin mata Eyebost terbuat dari ekstrak wortel, buah bilberry, bunga marigold, dan madu asli yang dijamin keaslian dan kealamian nya. Di dalamnya, kamu dapat menemukan banyak kebaikan dari antioksidan antosianin, lutein, polifenol, flavonoid, serta vitamin A, C, dan E.
Eyebost merupakan vitamin mata terbaik yang diformulasikan khusus untuk menjaga kualitas penglihatan, meringankan gejala iritasi mata, serta mencegah penyakit mata, seperti katarak.
Selain itu, Eyebost aman dikonsumsi setiap hari oleh semua kalangan usia tanpa menimbulkan ketergantungan dan efek samping. Pun, Eyebost telah memperoleh izin edar dari BPOM dan HALAL MUI, nih.
Buat kamu yang ingin mencegah katarak maupun memelihara kesehatan mata, yuk minum Eyebost!
Ingat mata, ingat Eyebost!
Tinggalkan komentar