Sebelum gawai berkembang seperti sekarang ini, jumlah pengguna kacamata di kalangan anak usia sekolah masih terbilang sedikit. Dalam satu kelas, hanya segelintir anak-anak yang memakai kacamata dan sangat berbanding terbalik dengan kondisi saat ini.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kejadian mata minus pada anak semakin meningkat, terutama setelah pandemi berlangsung. Munculnya permasalahan ini seharusnya menjadi pengingat bagi para orang tua untuk lebih memperhatikan kesehatan mata anak.
Oleh sebab itu, artikel kali ini secara khusus akan membahas tentang mata minus pada anak, meliputi gejala, cara mengatasi, serta cara mencegahnya. Harapannya, kita dapat menekan angka mata minus demi kualitas hidup anak yang lebih baik.
So, jangan buru-buru untuk menutup artikel ini, ya. Dijamin nggak nyesel, deh!
Mata Minus Pada Anak
Mata minus atau yang dalam istilah medis disebut dengan miopia, myopia, atau nearsightedness adalah kelainan refraksi yang paling umum terjadi. Kondisi ini menyebabkan penderitanya mengalami penglihatan buram saat melihat benda jarak jauh.
Adapun faktor yang meningkatkan risiko anak mengalami mata minus, di antaranya seperti gaya hidup, kebiasaan saat melihat sesuatu, dan genetik atau keturunan.
Penglihatan buram yang dialami oleh penderita minus termasuk anak-anak harus segera dikoreksi menggunakan lensa koreksi, baik itu berupa kacamata maupun softlens. Namun, harus diingat bahwa penggunaan lensa koreksi tidak menyembuhkan atau memperlambat perkembangannya.
Sebenarnya, perkembangan pada mata minus terjadi ketika terjadi ketidaksesuaian resep kacamata. Pada kondisi tersebut, mata harus bekerja lebih keras sehingga mengakibatkan mata lelah dan memicu minus bertambah.
Tidak boleh disepelekan, mata minus pada anak dapat berkembang lebih parah menjadi miopi dengan derajat keparahan tinggi (di atas -6 dioptri). Hal ini sudah seharusnya menjadi perhatian khusus sebab miopi yang sudah parah berisiko berkembang menjadi penyakit mata yang lebih serius.
Maka dari itu, diagnosa mata minus pada anak sangat penting. Apabila terdeteksi sejak dini, maka ahli medis akan memberikan rekomendasi mengenai bagaimana cara mengontrol mata minus untuk memperlambat perkembangannya sehingga tidak terjadi miopi parah.
Akan tetapi, peran orang tua sangat diperlukan di sini sebab anak-anak seringkali tidak menyadari akan kondisi tubuh mereka sendiri. Pemeriksaan mata secara rutin sangat disarankan.
Penyebab Dan Gejala Mata Minus Pada Anak
Setelah mengulas sedikit mengenai mata minus pada anak, selanjutnya kita akan beralih ke pembahasan yang lain, yaitu penyebab dan gejala mata minus pada anak.
Menurut para ahli, mata minus terjadi ketika bentuk bola mata anak terlalu panjang. Kondisi ini juga dapat dipicu oleh kondisi kornea yang terlalu melengkung, di mana kornea merupakan bagian mata berbentuk kubah jernih yang bertugas sebagai tempat masuknya cahaya.
Bentuk kornea yang terlalu melengkung membuat cahaya gagal difokuskan tepat di retina. Imbasnya, benda jarak jauh terlihat buram dan benda jarak dekat terlihat lebih jelas. Itulah alasan mengapa mata minus pada anak terjadi.
Melansir dari laman All About Vision, ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan kesempatan anak mengalami mata minus, di antaranya adalah:
1. Genetik
Faktor genetik atau keturunan merupakan faktor risiko mata minus yang pertama. Ketika salah satu orang tua memiliki mata minus, maka anak tiga kali lebih berisiko mengalami kondisi serupa. Pun, risiko tersebut meningkat dua kali lipat ketika kedua orang tua mengalami mata minus sekaligus.
Hal ini merupakan faktor risiko yang tidak dapat dicegah sebab berkaitan langsung dengan ilmu genetika. Jadi, usahakan selalu untuk menjalani pola hidup sehat, ya.
2. Lingkungan
anak-anak yang jarang menghabiskan waktu untuk melakukan aktivitas di luar ruangan berpotensi mengalami perkembangan mata minus apabila dibandingkan dengan mereka yang banyak beraktivitas di luar ruangan.
Bukan tanpa alasan, klaim tersebut dibuktikan dalam jurnal penelitian yang berjudul Outdoor Activity and Myopia Progression in Children: A Follow-Up Study Using Mixed-Effects Model.
Tidak hanya baik untuk kesehatan mata, melakukan kegiatan di luar ruangan membawa banyak kebaikan bagi anak, di antaranya seperti gangguan defisit atau hiperaktif, stress, dan asma.
3. Kebiasaan Melihat
Para ahli telah membuktikan bahwa melakukan aktivitas jarak dekat dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan mata minus. Perlu kita ketahui bersama, aktivitas jarak dekat adalah jenis aktivitas yang membutuhkan fokus visual jarak dekat, misalnya menggunakan gawai dan membaca.
Memegang gawai dan buku terlalu dekat dengan mata dalam jangka waktu lama meningkatkan risiko terjadinya mata minus, tak terkecuali pada anak-anak.
Cara Mencegah Mata Minus Pada Anak
Di lingkungan sekitar, kita dapat dengan mudah menemukan anak-anak yang bermain gawai dalam jangka waktu lama, baik itu untuk scrolling media sosial, bermain game, atau sekedar menonton video atau film.
Baca Juga: Cuci Tangan Dapat Cegah Penyakit Mata, Ini 4 Alasan Pentingnya Cuci Tangan untuk Kesehatan Mata
Para orang tua diharapkan lebih memperhatikan dan waspada mata minus pada anak dengan melakukan pencegahan mata minus itu sendiri. Lantas, bagaimana cara mencegah mata minus pada anak?
1. Ajak Anak untuk Beraktivitas di Luar Ruangan
Seperti yang sudah kita ketahui bersama, jarang melakukan aktivitas di luar ruangan meningkatkan risiko anak terkena mata minus. Karenanya, ajaklah anak untuk beraktivitas di luar ruangan.
Dalam sebuah studi disebutkan bahwa paparan sinar matahari alami memegang peranan penting dalam perkembangan mata. Saat anak terlalu banyak beraktivitas di dalam ruangan, bentuk bola mata cenderung lebih panjang. Akibatnya, terjadilah mata minus.
Di samping itu, melakukan aktivitas bersama di luar ruangan dengan anak akan menjadi kenangan indah yang tak terlupakan bagi mereka. Memories last forever.
2. Periksa Mata Rutin
Tidak seperti orang dewasa, anak-anak sulit untuk mengungkapkan rasa tidak nyaman yang mereka rasakan, contohnya penglihatan buram. Sedikit dari mereka yang mampu mendeskripsikan gejala mata minus yang satu itu.
Pemeriksaan mata secara rutin akan sangat membantu mencegah mata minus pada anak serta mendeteksi apabila ternyata ada bibit mata minus pada anak.
Adapun waktu pemeriksaan mata yang direkomendasikan oleh para ahli medis, yaitu:
- 0-2 tahun: satu kali antara usia 6-12 bulan
- 3-5 tahun: satu kali antara usia 3-5 tahun
- 6-18 tahun: satu tahun sekali
3. Hindari Aktivitas Jarak Dekat Terlalu Lama
Melakukan aktivitas jarak dekat tidak selamanya buruk, kok. Nyatanya, membiasakan anak membaca buku merupakan langkah yang baik untuk menambah wawasannya sejak dini.
Akan tetapi, yang perlu diingat adalah batasi waktu aktivitas tersebut. Sebagai orang tua, kamu dapat menerapkan aturan 20-20-20 untuk mencegah mata lelah pemicu mata minus.
Aturan 20-20-20 artinya lihatlah benda sejauh 20 kaki selama 20 detik setelah melihat buku atau gawai selama 20 menit. It really works.
4. Berikan Nutrisi yang Baik untuk Mata
Last but not least, pastikan asupan nutrisi untuk mata anak terpenuhi. Nutrisi tersebut menunjang fungsi mata itu sendiri sehingga kualitas penglihatan pun selalu jernih, fokus, dan tajam.
Adapun nutrisi yang baik untuk mata, seperti lutein, zeaxanthin, antosianin, vitamin A, C, E, serta asam lemak omega 3. Pilihlah bahan makanan yang mengandung nutrisi tersebut ke dalam menu harian anak.
Akhir kata, mata minus pada anak tidak boleh dianggap remeh ya, teman mata. Hal ini juga menjadi salah satu perhatian di kalangan ahli medis sebab kondisi berkaitan langsung dengan baik buruknya kualitas hidup anak.
Dengan melakukan pencegahan mata minus pada anak seperti di atas, diharapkan kita dapat membantu menekan jumlah terjadinya mata minus yang terjadi pada anak.
Selain itu, sebagai orang tua, kita dapat membantu memilihkan vitamin mata terbaik untuk anak. Yup, apalagi kalau bukan Eyebost.
Eyebost adalah vitamin mata terbaik yang direkomendasikan untuk memenuhi asupan nutrisi mata berkat bahan-bahan unggulan dan berkualitas di dalamnya, mulai dari ekstrak wortel, buah bilberry, bunga marigold, dan madu asli.
Dalam satu botol Eyebost, anak akan memperoleh kebaikan dari vitamin A, C, E, serta lutein, antosianin, flavonoid, dan polifenol. Output yang diperoleh adalah kualitas penglihatan yang jernih, fokus, dan tajam, serta mata sehat bebas gangguan mata, salah satunya mata minus.
Yuk, pilih Eyebost untuk mata anak jaga kesehatan mata anak!
Ingat mata, ingat Eyebost!
Tinggalkan komentar