“No one can lie, no one can hide anything, when he looks directly into someone’s eyes.” Berikut adalah kutipan oleh Paulo Coelho yang bermakna bahwa kebohongan dan kejujuran nampak pada mata seseorang.
Kutipan tersebut merupakan salah satu dari sekian banyak kutipan yang menunjukkan tentang kehebatan mata.
Tidak hanya itu, mata memegang fungsi penting dalam penglihatan manusia. Dalam menjalankankan aktivitas sehari-hari, mata sangat diperlukan.
Akan tetapi, fungsi penglihatan pada mata seringkali terganggu oleh beberapa gangguan mata, seperti low vision.
Pernahkah kalian mendengar apa itu low vision? Salah satu gangguan mata ini merupakan kondisi dimana mata mengalami penurunan fungsi penglihatan.
Contohnya adalah penglihatan yang tidak jernih. Sayangnya, gangguan mata low vision tidak dapat disembuhkan.
Mungkin belum banyak orang yang mengetahui apa itu low vision, gejala, penyebab, faktor risiko, serta apakah gangguan mata yang satu ini dapat disembuhkan atau tidak.
Oleh karenanya, jangan lewatkan pembahasan tentang low vision di bawah ini ya!
Apa Itu Low Vision?
Low vision adalah suatu gangguan mata dimana terjadinya penurunan fungsi penglihatan.
Gangguan penglihatan ini menyebabkan penglihatan menjadi tidak jernih dan tajam sehingga penderitanya mungkin akan kesulitan dalam mengenali benda, orang, bahkan terganggunya penglihatan pada malam hari.
Pada umumnya, low vision atau penglihatan buruk banyak diderita oleh orang-orang berusia lanjut sebab seiring dengan bertambahnya usia, maka fungsi penglihatan akan semakin menurun secara alami.
Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa anak-anak, remaja, atau orang berusia dewasa dapat terbebas dari risiko terkena penglihatan buruk.
Dalam sebuah studi berjudul Current Perspective in Low Vision and Its Management disebutkan bahwa penglihatan buruk berdampak pada emosi seseorang serta kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik.
Maka dari itu, dukungan atau support sangat diperlukan dalam menjalani kehidupannya.
Selain itu, perlu diketahui juga bahwa low vision dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang berdasarkan tingkat keparahannya, bahkan low vision pada anak dapat mempengaruhi proses tumbuh dan kembang anak, terutama dapat penyerapan informasi secara visual.
Penyebab Low Vision
Seiring dengan kemajuan teknologi, gangguan penglihatan meningkat drastis. Angka terjadinya visual impairment atau gangguan penglihatan telah menyentuh angka 285 juta populasi, yang mana 19 juta di antaranya adalah anak-anak.
Tentu, hal ini menjadi konsentrasi para tenaga kesehatan di dunia, terutama World Health Organization (WHO).
Ada begitu banyak gangguan penglihatan, dan low vision adalah salah satunya. Gangguan penglihatan yang satu ini berefek pada menurunnya kualitas dan fungsi penglihatan.
Penyebabnya pun beragam. Dilansir dari National Institutes Health disebutkan bahwa penyebab low vision antara lain seperti:
1. Katarak
Katarak adalah gangguan mata yang ditandai dengan gumpalan putih menyerupai awan. Orang berusia lanjut lebih berisiko terkena katarak sebab seiring bertambahnya usia, lemak atau protein yang ada di mata akan mneggumpal dan hal inilah yang menyebabkan kekeruhan pada lensa.
Keruhnya lensa menyebabkan low vision atau penurunan penglihatan. maka dari itu, penderita katarak akan mengeluhkan penglihatan yang kabur, buram, serta kurang berwarna.
Bagaimanapun, gangguan ini dapat mengganggu penderitanya dalam beraktivitas.
2. Age-related Macular Degeneration
Age-related Macular Degeneration atau yang disingkat dengan AMD adalah gangguan penglihatan yang terjadi akibat kerusakan makula.
Apa itu makula? Jadi, makula adalah bagian retina yang berfungsi untuk mengatur ketajaman penglihatan lurus ke depan.
Pada umumnya, kerusakan makula disebabkan oleh pertambahan usia sehingga gangguan mata yang satu ini banyak diderita oleh orang berusia lanjut. Penderita AMD akan mengalami penglihatan buruk yang ditandai dengan penglihatan buram.
Bagaimanapun, AMD tidak menyebabkan kebutaan, namun penderitanya mungkin akan mengeluhkan kesulitan dalam melakukan berbagai aktivitas sehari-hari seperti membaca, berkendara, mengenali wajah, dan sebagainya.
3. Retinopati Diabetik
Retinopati diabetik adalah gangguan mata yang menyerang pembuluh darah di retina. Gangguan mata ini merupakan bentuk komplikasi dari penaykit diabetes apabila kadar gula dalam darah tidak terkontrol dalam jangka waktu yang lama.
Penderita retinopati diabetik mengalami penglihatan buruk dengan keluahan seperti pandangan buram dan nampak floaters pada penglihatan. Sayangnya, retinopati diabetik dapat mengakibatkan kebutaan apabila tidak segera ditangani.
4. Glaukoma
Salah satu penyebab low vision adalah penyakit mata glaukoma. Apa itu glaukoma? For your information, glaukoma adalah gangguan mata yang diakibatkan oleh terjadinya kerusakan pada saraf optik yang berada di bagian belakang mata.
Bagaimanapun, glaukoma tidak dapat disembuhkan dan berisiko mengakibatkan kebutaan. Kendati demikian, glaukoma dapat dicegah apabila belum mencapai keparahan dengan derajat tinggi dengan menerapkan hidup sehat dan melakukan pemeriksaan mata secara berkala.
Jenis-jenis Low Vision
Low vision merupakan suatu kondisi dimana terjadinya gangguan pada penglihatan yang disertai dengan berbagai keluhan seperti mata buram, floaters, dan lain sebagainya. Kendati demikian, terdapat berbagai jenis low vision berdasarkan letak gangguan penglihatan.
Dalam sebuah studi berjudul Current Perspectives in Low Vision and Its Managementi disebutkan bahwa low vision mempengaruhi kualitas hidup seseorang, baik fisik maupun psikologis, tergantung pada jenis low vision berdasarkan tingkat keparahannya. Adapun jenis-jenis penglihatan buruk antara lain seperti:
1. Peripheral Vision Loss
Peripheral Vision Loss (PVL) adalah salah satu jenis low vision dimana penderitanya mengalami kehilangan penglihatan pada bagian sekeliling bidang penglihatan.
PVL nampak seperti terowongan yang mana penderitanya tidak dapat melihat benda-benda di sekelilingnya.
Pederita PVL tidak memiliki masalah untuk melihat benda-benda yang berada di depannya.
Tentu saja hal ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari sebab penderitanya mungkin akan mengalami beberapa kendala seperti kesulitan seperti:
- Kesulitan untuk melihat benda-benda di sekelilingnya
- Penglihatan buruk pada malam hari
- Lambatnya mata beradaptasi pada tempat yang terang dan gelap
2. Central Visual Loss
Central Vision Loss adalah suatu kondisi dimana mata kehilangan kemampuan untuk melihat benda-benda yang ada di depannya.
Gangguan mata ini menyebabkan mata hanya memiliki penglihatan yang baik pada bagian samping saja.
Bagaimanapun, penderita CVL akan mengalami gangguan pada kegiatan sehari-hari seperti sulit untuk mengenali wajah orang dan benda-benda, sulit untuk membedakan warna, serta memiliki persepsi yang buruk terhadap benda dengan jarak dekat dan jauh.
3. Overall Blurred Vision
Overall blurred vision adalah salah satu jenis penglihatan buruk yang mana seluruh penglihatan nampak samar dan tidak tajam.
Penderitanya mungkin akan mengeluhkan pusing penglihatan yang tidak jelas. Di samping itu, gangguan mata ini akan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Beberapa dampak pada penglihatan yang mungkin dialami oleh penderitanya antara lain seperti masalah pada kejernihan dan ketajaman penglihatan, kesulitan untuk membedakan benda, mata lebih sensitif terhadap cahaya, serta penglihatan yang buruk pada malam hari.
Apakah low vision dapat disembuhkan?
Low vision adalah gangguan mata yang menyebabkan penglihatan kabur, tidak jernih, sensitif terhadap cahaya, serta menurunnya kemampuan untuk melihat pada malam hari. Tidak hanya itu, terkadang penderitanya juag mengeluhkan pusing sebab penglihatan yang samar-samar.
Di samping itu, low vision merupakan gangguan mata yang banyak dialami oleh orang berusia lanjut.
Mengapa demikian?
Hal ini dikarenakan beberapa penyakit yang menyebabkan penglihatan buruk merupakan penyakit yang banyak dialami oleh orang berusia lanjut.
Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa low vision dapat dialami oleh anak-anak, remaja, hingga orang dewasa.
Beberapa kasus penglihatan buruk mungkin dapat diperbaiki apabila penyakit penyebabnya dapat dikontrol seperti retinopati diabetik.
Namun, secara umum, penglihatan buruk merupakan kondisi permanen dan hanya dapat dibantu menggunakan beberapa alat.
Diansir dari laman Cleveland Clinic, ada beberapa alat yang dapat membantu low vision antara lain seperti:
- Kacamata teleskopik. Alat ini digunakan untuk membantu penderita penglihatan buruk dalam melihat benda dengan jarak yang jauh. Selain itu, kacamata teleskopik juga dapat disesuaikan tingkat fokus dan tingkat perbesarannya.
- Kacamata pembesar. Konsep kacamata pembesar hampir sama dengan kaca pembesar, namun alat ini dapat digunakan layaknya kacamata pada umumnya.
- Kaca pembesar. Kaca pembesar merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk membantu penderita low vision dalam memperjelas penglihatan. Ada dua jenis kacam pembesar, yaitu dome yang mana kaca pembesar ini tidak disertai dengan pegang tangan, dan handled adalah kaca pembesar yang disertai dengan pegangan tangan. keuntungannya, alat ini dapat dibawa kemana saja.
- Closed-Circuit Television. Alat ini digunakan untuk membantu penderita low vision dengan cara menggunakan kamera utnuk memperbesar gambar ke monitor. Alat ini dilengkapi dengan teknologi memperbesar benda secara spesifik.
- Reading prism. Kacamata lensa prisma dikenal sebagai kacamata untuk penderita mata juling. Meskipun demikian, kacamata lensa prisma juga dapat digunakan untuk penderita penglihatan buruk sebab lensa prisma berfungsi untuk memfokuskan penglihatan.
- Lensa penyaring cahaya. Penderita low vision mengeluhkan mata yang sensitif terhadap cahaya karena cahaya dapat mengurangi ketajaman penglihatan. Salah satu contohnya adalah typoscope (kacamata hitam) yang berfungsi untuk mengurangi jumlah pantulan cahaya putih pada halaman berwarna putih.
Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa penglihatan buruk tidak dapat disembuhkan, namun hal tersebut bukanlah akhir dari segalanya.
Kita dapat mencegah low vision bertambah parah dengan cara menjaga asupan gula, mengonsumsi sayur dan buah yang baik bagi mata, penuhi asupan cairan harian, serta berolahraga secara rutin.
Di samping itu, mengonsumsi vitamin mata juga dapat turut mencegah low vision. Salah satunya adalah Eyebost yang mengandung ekstrak wortel, bilberry, blueberry, bunga marigold, dan madu asli yang dapat membantu memelihara mata dari low vision dan gangguan mata lainnya.
Konsumsi Eyebost secara rutin untuk mata yang lebih sehat. Ingat mata, ingat Eyebost!
Tinggalkan komentar