Katarak menempati urutan pertama penyebab kebutaan terbesar di dunia. Menurut WHO, kebutaan akibat katarak sebetulnya bisa dicegah dengan menjalani operasi katarak sesegera mungkin.
Biaya katarak bukan satu-satunya poin yang harus diperhatikan, larangan setelah operasi katarak juga harus diperhatikan untuk mempercepat proses pemulihan itu sendiri.
Bagaimanapun, pasien dan pendampingnya harus memahami betul mengenai larangan setelah operasi katarak guna menghindari komplikasi yang membayangi pasca operasi berlangsung.
Eh, kamu juga penasaran, ya?
Ikuti terus artikel ini sampai akhir ya, teman mata!
Operasi Katarak
Sebelum masuk ke pembahasan pertama kita mengenai operasi katarak, kita akan mengupas secara singkat apa itu katarak.
Baca Juga: 2 Kategori Pantangan Penderita Glaukoma, Bantu Cegah Kebutaan Akibat Glaukoma
Katarak adalah gangguan penglihatan yang ditandai dengan penggumpalan lemak atau protein pada mata sehingga mengakibatkan penglihatan menjadi buram. Penyakit mata yang satu ini banyak menyerang orang lanjut usia.
Menjadi penyebab kebutaan nomor satu di dunia, katarak harus segera diatasi dengan menjalani prosedur operasi katarak sebelum penglihatan benar-benar hilang.
Operasi katarak dilakukan dengan cara mengganti lensa mata yang buram dengan lensa buatan untuk mengembalikan fungsi penglihatan. Prosedur ini terbilang efektif menyembuhkan katarak.
Pasca operasi, kamu mungkin membutuhkan waktu untuk memperoleh penglihatan yang optimal. Jangan khawatir, hal ini lazim terjadi, kok.
Selain itu, pemeriksaan pasca operasi wajib dilakukan sesuai dengan jadwal konsultasi yang diinstruksikan oleh dokter spesialis mata. Pemeriksaan semacam ini bertujuan untuk memantau kondisi mata. Adapun pemeriksaan yang umumnya dilakukan, seperti:
- Pemeriksaan ketajaman penglihatan
- Pemeriksaan mata menyeluruh
- Pemeriksaan tekanan di dalam bola mata
- Pembuatan resep kacamata apabila dibutuhkan
Di samping itu, tetes mata antibiotik mungkin akan dianjurkan oleh dokter spesialis mata untuk mencegah peradangan dan infeksi. Pelindung mata sebaiknya digunakan selama satu minggu pertama pasca operasi.
Risiko Pasca Operasi Katarak
Umumnya, operasi katarak mengembalikan kejernihan penglihatan dalam waktu beberapa minggu. Bahkan, tak menutup kemungkinan bahwa berbagai risiko pasca operasi mungkin muncul selama masa pemulihan berlangsung.
Melansir dari laman Very Well Health, berikut di bawah ini merupakan komplikasi langka yang dapat terjadi pada siapapun yang menjalani operasi katarak:
1. Penglihatan Ganda
Penglihatan ganda atau yang dikenal dengan istilah diplopia adalah suatu kondisi ketika suatu benda terlihat seperti dua benda. Dengan kata lain, benda tersebut terlihat seperti berbayang sehingga tak jarang memicu sakit kepala.
Dokter spesialis mata akan mempertimbangkan beberapa prosedur untuk mengatasi penglihatan ganda, seperti pemakaian kacamata khusus, obat-obatan yang disuntikkan ke dalam mata, senam mata, bahkan operasi.
2. Ablasio Retina
Ablasio retina merupakan istilah medis yang digunakan untuk menjelaskan fenomena terlepasnya retina dari lapisan mata. Apabila dibiarkan, hal ini akan memperburuk penglihatanmu.
Oleh karenanya, dokter spesialis mata akan menempatkan kembali retina pada lapisannya dan memperbaiki robekannya. Sayangnya, kerusakan retina jangka panjang mungkin dapat terjadi meskipun retina telah diperbaiki.
3. Perdarahan di Dalam Mata
Perdarahan di dalam mata terjadi ketika perdarahan terbentuk di antara lapisan tipis pada mata selama operasi katarak berlangsung. Kondisi ini disebut juga dengan perdarahan suprachoroidal.
Berkat kemajuan metode operasi medis, risiko operasi katarak yang satu ini tergolong jarang terjadi. Kondisi ini bisa diatasi dengan penggunaan obat-obatan tertentu, bahkan terkadang membaik dengan sendirinya.
4. Pembengkakan Makula
Makula adalah salah satu bagian pada retina, di mana sebuah benda dapat terlihat dengan jelas dan tajam. Beberapa minggu setelah operasi katarak, cairan dapat terbentuk di makula atau yang disebut juga dengan edema.
Melansir dari laman National Eye Institutes, persentase orang yang mengalami pembengkakan makula yaitu hanya 1% sampai 3% saja.
Penting untuk diketahui bersama bahwa fenomena pembengkakan makula merupakan penyebab kebutaan yang paling umum pasca operasi katarak. Kondisi ini lebih serig terjadi ketimbang endophthalmitis maupun ablasio retina.
5. Peningkatan Tekanan di Dalam Mata
Aqueous humor adalah cairan yang memenuhi bagian dalam mata. Cairan semacam ini dapat menumpuk di dalam mata dan memicu peningkatan tekanan di dalam mata atau intraocular pressure (IOP).
Fenomena ini terbilang sering terjadi sebab terjadi pada setidaknya 10% keseluruhan operasi katarak. Jangan panik, dalam sebuah jurnal penelitian berjudul Early Postoperative Intraocular Pressure Evaluation Following Cataract Surgery disebutkan bahwa tekanan di dalam mata akan kembali normal dalam beberapa jam.
Kendatipun, peningkatan tekanan di dalam mata yang tak kunjung membaik tergolong berbahaya sebab berpotensi memicu komplikasi yang lebih berbahaya, meliputi:
- Nyeri pada mata
- Pembengkakan kornea
- Kerusakan saraf optik
- Kerusakan pembuluh darah di dalam mata
- Glaukoma
- Stroke
6. Toxic Anterior Segment Syndrome
Toxic Anterior Segment Syndrome (TASS) merupakan salah satu komplikasi operasi katarak. Kondisi ini disebabkan oleh kontaminasi alat operasi pada mata. Umumnya, TASS menyerang bagian belakang mata dan memicu peradangan, edema, dan gejala lainnya.
Gejala awal TASS akibat kontaminasi alat operasi kemungkinan akan muncul dalam jangka waktu 24 jam setelah operasi dilakukan. Salep, krim, maupun obat steroid seringkali diberikan untuk meringankan gejala TASS.
Unfortunately, kerusakan penglihatan permanen dapat terjadi setelah kerusakan akibat peradangan menyerang mata.
7. Dislokasi Lensa di Dalam Mata
Penggantian lensa yang buram dengan lensa buatan merupakan salah satu prosedur yang dilakukan selama operasi katarak berlangsung. Tidak sesuai dengan harapan, terkadang lensa yang telah ditanamkan justru keluar dari tempat yang seharusnya.
Terjadinya dislokasi lensa di dalam mata terjadi akibat pecahnya kapsul yang mengelilingi lensa tersebut. Kondisi ini dapat timbul beberapa hari setelah operasi, bahkan bertahun-tahun setelahnya.
Salah satu penyebab dislokasi lensa adalah benturan pada mata. Oleh karenanya, kamu wajib mematuhi salah satu larangan setelah operasi katarak yaitu menghindari olahraga berat atau ekstrem guna mencegah benturan yang tidak disengaja.
Menurut ahli medis, dislokasi lensa tidak memerlukan tindakan operasi selama penglihatan tidak terganggu nih, teman mata.
8. Prolaps Iris
Istilah prolaps digunakan ketika ada sesuatu yang menonjol atau keluar. Pada kasus prolaps iris, kondisi ini ditandai dengan keluarnya iris dari posisi seharusnya.
Fenomena prolaps iris terbilang jarang terjadi. Canggihnya peralatan bedah saat ini memperkecil risiko keluarnya iris. Jadi, tidak perlu ada yang dikhawatirkan, ya.
9. Fragmen Lensa Tertahan
Operasi katarak melibatkan proses penggantian lensa mata asli dengan lensa buatan. Pada kasus tertentu, potongan lensa asli dapat tertinggal di dalam mata sehingga mengakibatkan pembengkakan kornea dan retina, peningkatan tekanan di dalam mata, peradangan, bahkan hilangnya penglihatan pada kemungkinan terburuk.
Sayangnya, operasi lanjutan terpaksa dilakukan untuk mengeluarkan bagian lensa yang tertahan atau tertinggal di dalam mata untuk mencegah kondisi mata semakin memburuk.
Larangan Setelah Operasi Katarak
Nah, akhirnya sampailah juga kita pada sub-bab utama kita yaitu pembahasan mengenai larangan setelah operasi katarak. Bukan tanpa alasan, larangan semacam ini disampaikan oleh ahli medis agar proses pemulihan lancar tanpa menimbulkan komplikasi yang berarti.
Pada topik mengenai larangan setelah operasi katarak, kamu mungkin dilarang untuk melakukan aktivitas tertentu selama beberapa hari, bulan, bahkan lebih.
Adapun deretan larangan setelah operasi katarak yang perlu dipatuhi, antara lain seperti:
- Memakai softlens
- Menyetir, sampai dokter mengizinkan
- Berenang, berendam di dalam air panas, sauna
- Menggosok mata
- Memakai make-up
- Kontak langsung antara mata dengan sabun atau air
- Mengoleskan krim wajah atau krim mata di dekat area mata
- Berkebun atau aktivitas yang melibatkan debu dan pasir
- Bepergian menaiki pesawat
- Mengangkat beban berat atau olahraga berat
- Mewarnai rambut
Selain membuat larangan setelah operasi katarak, kamu juga perlu mematuhi instruksi dokter untuk mempercepat proses pemulihan, seperti menggunakan tetes mata yang diresepkan, memakai kacamata hitam saat berada di luar ruangan, serta memakai pelindung mata ketika tidur.
Larangan setelah operasi katarak tidak berlaku selamanya. Kamu diwajibkan mematuhinya sampai dokter spesialis mata mengatakan bahwa aktivitas tersebut aman untuk dilakukan.
Finally, inilah akhir dari topik utama artikel kali ini yaitu tentang larangan setelah operasi katarak. Besar harapan kita bahwa masyarakat semakin melek terhadap serba-serbi operasi katarak.
Memperhatikan larangan setelah operasi katarak, kamu juga harus memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan pemicu katarak, salah satunya adalah kekurangan asupan lutein yang mencegah radikal bebas di dalam mata.
Eitsss, jangan khawatir!
Vitamin mata Eyebost merupakan vitamin mata yang membantu mencukupi asupan lutein pada mata berkat bahan aktifnya berupa Lutein Eye Complex sehingga dapat digunakan sebagai perawatan pencegahan katarak.
Mengandung bahan-bahan alami seperti ekstrak wortel, bunga marigold, buah bilberry, dan madu hutan asli, Eyebost mengandung antioksidan lutein, antosianin, polifenol, flavonoid, serta vitamin A, C, dan E.
Ingin mencegah katarak? Minum Eyebost, dong!
Ingat mata, ingat Eyebost!
Tinggalkan komentar