Penderita myopia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Semakin majunya perkembangan teknologi dan informasi yang diiringi dengan gaya hidup yang kurang pas menjadi pemicu terjadinya myopia atau rabun jauh.
Tidak boleh dibiarkan, penurunan kualitas penglihatan harus dikoreksi menggunakan lensa koreksi, contohnya kacamata. Namun, ada anggapan yang beredar di masyarakat bahwa kacamata bikin penyakit myopia bertambah.
Lantas, apakah anggapan tersebut dapat dibenarkan oleh para ahli?
Agar tidak semakin ngawur, agaknya kita perlu meluruskan masalah ini dengan mengupas secara tuntas mengenai myopia, kacamata untuk penderita myopia, dan bagaimana pendapat para ahli tentang anggapan “kacamata bikin penyakit myopia bertambah”.
Buat kamu yang tertarik dengan isu ini, baca artikel ini sampai titik terakhir ya, teman mata!
Fakta Tentang Myopia Dan Jenisnya
Myopia atau yang disebut juga dengan rabun jauh atau mata minus merupakan suatu kondisi di mana penderitanya kehilangan kemampuan untuk melihat benda jauh. Masalah penglihatan yang satu ini sangat lazim terjadi, terutama di era digitalisasi seperti sekarang ini.
Myopia terjadi saat cahaya yang masuk ke dalam mata jatuh di depan retina. Seharusnya, cahaya tersebut difokuskan tepat di retina sehingga nantinya saraf optik mengirimkan sinyal ke otak dan mengubahnya menjadi gambar.
Ada dua jenis myopia menurut para ahli, yaitu:
1. Myopia Sederhana
Simple myopia atau myopia sederhana adalah jenis myopia yang sangat umum terjadi. Para ahli memasukkan myopia rendah hingga sedang ke dalam kategori ini, yaitu dengan visus mata 0 hingga -6 D (dioptri).
Kondisi ini dapat diatasi dengan baik menggunakan lensa koreksi berupa kacamata atau lensa kontak.
2. Myopia Patologis
Pathologic myopia atau myopia patologis adalah sebutan untuk myopia dengan derajat tinggi, yaitu dengan visus mata di atas -6 D (dioptri). Penglihatan buram yang dialami oleh penderita myopia patologis mungkin tidak dapat diatasi hanya dengan lensa koreksi saja.
Perlu kita ketahui bersama, myopia patologis berisiko mengarah pada permasalahan mata yang lebih serius, seperti katarak, glaucoma, ablasio retina, neuropati optik, dan neovascularization.
Bagaimanapun, mata minus berkembang selama masa kanak-kanan dan remaja, kemudian akan cenderung lebih stabil pada usia 20 hingga 40-an. Bagaimanapun, kondisi ini dapat diturunkan dalam keluarga, khususnya orang tua kepada anak-anaknya.
For your information, prevalensi mata minus pada anak usia Sekolah Dasar di Jakarta mencapai 40%. Secara keseluruhan, jumlah penderita mata minus bertambah tiga kali lipat setelah pandemi berlangsung.
Para ahli mempercayai bahwa anak-anak yang mengalami myopia menghabiskan banyak waktu untuk melakukan aktivitas yang melibatkan kedekatan antara mata dengan suatu objek sehingga risiko myopia pun meningkat, misalnya bermain gawai atau membaca buku.
Untuk kamu yang tidak mengalami atau mungkin merasakan ketidaknyamanan pada mata, kamu wajib menyimak gejala myopia di bawah ini seperti yang dilansir dari laman Cleveland Clinic, di antaranya adalah:
- Benda jauh terlihat buram
- Benda dekat terlihat jelas
- Mata lelah
- Sakit kepala
- Sering menyipitkan mata untuk memperjelas penglihatan
- Merasa lelah ketika melihat berkendara, melihat benda jauh, atau berolahraga
- Memegang benda dekat dengan wajah
- Prestasi akademik menurun
- Anak kurang bisa berkonsentrasi
Kacamata untuk Penderita Myopia
Myopia merupakan salah satu penyebab hilangnya penglihatan yang dapat dicegah. Untuk mengatasinya, kacamata merupakan alat koreksi myopia yang paling sering dipakai dan diminati. Terlebih, bentuk bingkai kacamata semakin beragam sehingga kamu akan tetap tampil modis meski berkacamata.
Satu yang perlu diingat, kacamata tidak menyembuhkan myopia. Sampai saat ini, satu-satunya cara menyembuhkan myopia adalah dengan cara operasi laser, baik itu LASIK, LASEK, PRK, dan lain sebagainya.
Baca Juga:Ini Syarat Operasi LASIK dan 9 Risiko LASIK Mata pada Penglihatan
Generally, mata minus atau myopia diatasi dikoreksi menggunakan lensa yang disebut dengan “lensa minus power”. Lensa semacam ini memiliki bentuk cekung yang akan membantu mata untuk memfokuskan cahaya yang masuk ke dalam mata dengan baik dan benar.
Keluhan penderita mata minus berupa penglihatan jauh buram atau kabur dapat diatasi ketika memakai kacamata dengan lensa minus. Fun fact, sebutan lensa minus ada alasan yang melatarbelakanginya, lho.
Diketahui bahwa kekuatan fokus mata penderita myopia lebih kuat apabila dibandingkan dengan orang dengan mata normal. Inilah alasan mengapa cahaya yang difokuskan ke dalam mata jatuh di depan retina alih-alih tepat di retina.
Oleh karenanya, cara kerja lensa koreksi bagi penderita myopia bertujuan untuk “mengurangi” fokus mata tersebut, sehingga terciptalah sebutan “lensa minus”.
Benarkah Kacamata Bikin Penyakit Myopia Bertambah?
Hidup bermasyarakat sangat seru ya, teman mata. Ada banyak manfaat yang dapat kita ambil, salah satunya adalah persebaran informasi yang sangat cepat. Selain fakta, ada banyak rumor yang tersebar di masyarakat dan agaknya butuh diluruskan, nih.
Baca Juga: Tentang Vitreoretina: Pengertian, Contoh Penyakit, dan 6 Cara Menghindarinya
Dalam kaitannya pada myopia, ada sebuah anggapan bahwa kacamata bikin penyakit myopia bertambah. Akan berbahaya apabila ternyata rumor ini tidak benar sebab menakut-nakuti mereka yang ingin mengoreksi penglihatan dengan kacamata.
Lantas, apa jawaban para ahli mengenai pertanyaan ”Apa benar menggunakan kacamata membuat myopia bertambah?”
Hingga detik ini, tidak ada satupun jurnal penelitian yang menghasilkan kesimpulan bahwa kacamata bikin penyakit myopia bertambah. In opposite, mata minus yang tidak dikoreksi akan memicu berbagai macam keluhan.
Apabila dibiarkan begitu saja tanpa menggunakan lensa koreksi, maka mata akan cenderung lelah sebab harus terus berkoordinasi meski penglihatan buram. Hal inilah yang kemudian justru menyebabkan mata minus bertambah, lho.
Terlebih lagi, saat ini lensa minus sudah dilengkapi dengan fitur seperti anti radiasi atau blue-ray yang akan melindungi mata dari paparan sinar ultraviolet. Sinar semacam ini sangat berbahaya sebab dapat menyebabkan stress oksidatif pada mata dan memicu penyakit mata, katarak misalnya.
Akhirnya, sampailah kita pada akhir artikel ini. Apakah sudah menjawab pertanyaan kalian tentang rumor kacamata bikin penyakit myopia bertambah?
Jangan khawatir, lensa koreksi tidak melulu soal kacamata, kok. Kalau kamu kurang nyaman memakai kacamata, kamu boleh menggunakan lensa kontak sesuai dengan resep mata. Harapannya, alat koreksi myopia dapat membantu meningkatkan kualitas penglihatan.
Tidak hanya itu, kamu juga tidak boleh lupa untuk selalu menerapkan pola hidup sehat agar mata minus tidak bertambah. Memastikan asupan nutrisi untuk mata merupakan bagian terpenting yang tidak boleh dilewatkan.
Pastikan untuk selalu mengonsumsi makanan sehat dan bergizi yang mengandung asam lemak omega 3, vitamin A, C, E, serta antioksidan lutein, polifenol, flavonoid, dan antosianin.
Eitsss, Eyebost bisa bantu penuhi asupan mata untuk mencegah mata minus bertambah, nih!
Vitamin mata Eyebost adalah vitamin mata herbal yang terbuat dari bahan 100% alami seperti madu asli, ekstrak wortel, buah bilberry, dan bunga marigold yang mengandung nutrisi kompleks untuk menunjang kesehatan mata.
Jadi, buat kamu yang ingin mencegah mata minus bertambah, pilih Eyebost sebagai vitamin mata andalan kamu!
Tunggu apalagi, segera check-out Eyebost yang asli di website resminya sekarang juga!
Ingat mata, ingat Eyebost!
Tinggalkan komentar